Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PEMBELAJARAN BINA DIRI PENANGANAN LUKA RINGAN

SLB YAYASAN BAHAGIA


TASIKMALAYA

DISUSUN OLEH :

KELAS EKSTENSI PROFESI NERS


PROFESI NERS

PSDKU UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

TASIKMALAYA

2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN PEMBELAJARAN BINA DIRI


PENANGANAN LUKA RINGAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik :

Pokok Bahasan : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (Penanganan Luka Ringan.)

Sasaran : Anak berkebutuhan khusus di SLB Yayasan Bahagia

Hari/tanggal : Jum’at, 30 Agustus 2019

Waktu : 60 menit

Tempat : Aula SLB Yayasan Bahagia

A. Tujuan
1. Tujuan instruksional Umum (TIU)

Setelah melakukan penyuluhan kesehatan dalam waktu 45 menit diharapkan para siswa/i
mampu memahami dan mengerti tentang Penanganan Luka Ringan.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan para siswa/i dapat :

1. Membiasakan untuk menjaga keamanan diri


2. Membiasakan untuk tertib
3. Membiasakan untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan tubuh
4. Mengetahui cara hidup sehat
5. Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat

B. Metode
Ceramah dan simulasi/latihan

C. Media
Simulasi dan Laptop (Powerpoint)

D. Materi
Terlampir

E. Kegiatan
No Kegiatan Peserta Waktu
1. Kegiatan membuka penyuluhan
a. Mengucap salam a. Menjawab salam. 5 menit
b. Memperkenalkan diri. b. Mengenal petugas penyuluhan.
c. Menggali pengetahuan tentang
c. Mengemukakan pendapat sesuai dengan
Penanganan Luka Ringan. apa yang diketahui.
d. Menjelaskan tujuan atau tema
d. Menyimak dengan seksama.
penyuluhan
2. Kegiatan inti 45
a. Menjelaskan tentang pengertian a. Mendengar dengan seksama. menit
Penanganan Luka Ringan.. b. Menyimak dengan seksama.
b. Menjelaskan tujuan Penanganan c. Siswa mendengarkan penjelasan.
Luka Ringan.. d. Menyimak penjelasan.
Latihan penanganan luka ringan
c. Mencontohkan pelaksanaan
Penanganan Luka Ringan..
d. Menyebutkan dan mencontohkan
teknik dalam Penanganan Luka
Ringan..
3. Kegiatan menutup penyuluhan
a. Tanya jawab a. Bertanya 10
b. Mengevaluasi b. Siswa dapat menjawab pertanyaan yang menit
diberikan.
c. Memberikan kesimpulan c. Mendengarkan kesimpulan
d. Menjawab salam.
d. Mengucapkan salam penutup.
F. Evaluasi
1. Menjelaskan pengertian tentang Penanganan Luka Ringan.

2. Menjelaskan tujuan Penanganan Luka Ringan.

3. Mampu melakukan Penanganan Luka Ringan.

4. Menyebutkan teknik dan melaksanakan dalam Penanganan Luka Ringan..


PENANGANAN LUKA RINGAN

A. Pengertian
1. Pengertian luka ringan

Setiap orang dalam kehidupannya pasti pernah mengalami luka. Misalnya luka sayat
terkena pisau, luka lecet karena terjatuh dari sepeda, luka bakar karena kontak dengan benda
panas, ataupun luka memar karena berbenturan keras dengan bola ketika bermain sepak bola.
Dalam prakteknya orang yang tidak memiliki keterbatasan sering mengalami luka ringan
akibat keteledorannya, apalagi siswa tunagrahita yang karakteristiknya sering sulit konsentrasi
serta kemampuan adaptifnya yang lebih rendah. Perlunya siswa tunagrahita ringan
mempelajari keterampilan menangani luka ringan sehingga siswa mampu menangani diri
ketika terluka.

Menurut Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991:276-279) pengertian dari luka adalah
diskontinuitas (terputusnya hubungan) jaringan.

Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan (Mansjoer, 2000:396)

Berdasarkan pengertian di atas luka ringan adalah keadaan terputusnya kontinuitas


jaringan yang menyebabkan kerusakan pada kulit dan tidak sampai membahayakan jiwa
seseorang.

2. Jenis-jenis luka ringan

a) Memar Merupakan kondisi akibat adanya trauma/benturan dengan benda keras. Bisa
berbentuk benjolan pada bagian yang terantuk, kadang disertai warna kebiruan.

b) Luka parut Biasanya disebabkan karena adanya benda keras yang merusak permukaan
kulit misal jatuh saat berlari.

c) Mimisan atau pendarahan hidung

d) Kemasukan benda asing Adalah adanya benda yang tidak biasa di dalam tubuh misalkan
duri menusuk dan tertinggal dalam kulit, hidung atau telinga kemasukan biji- bijian,
telinga kemasukan serangga, saluran nafas tersumbat makanan.

B. Tujuan
Pembelajaran bina diri siswa tunagrahita bertujuan agar siswa dapat mengerjakan
sesuatu secara optimal dan mandiri sesuai dengan usia perkembangan. Serta agar siswa
berperilaku normal dan dapat beradaptasi dengan siswa normal. Selain itu agar siswa mampu
mengurus diri sendiri dan mandiri dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak bergantung
pada orang lain. Strategi pembelajaran tunagrahita dalam bina diri disesuaikan dengan
karakteristik dan potensi, memahami keadaan psikis dan latar belakang, sesuai dengan materi,
serta fokus pada siswa tersebut. Beberapa istilah yang digunakan untuk menggantikan istilah
bina diri yaitu “Self Care”, “Self Help Skill”, dan “Personal Management”. Istilah-istilah
tersebut memiliki esensi sama yaitu membahas tentang mengurus diri sendiri yang berkaitan
dengan kegiatan rutin harian (Mamad Widya, 2003: 10).

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran bina


diri adalah agar siswa tunagrahita ringan dapat melakukan keterampilan mengurus diri sendiri
secara mandiri sehingga siswa dapat belajar untuk dapat bertanggung jawab pada hal-hal yang
berhubungan dengan diri sendiri.

C. Pelaksanaan Penanganan Luka Ringan.


Sebelum melaksanakan Tindakan Penanganan Luka Ringan. maka perlu dilakukan
tahapan awal sebelum Penanganan Luka Ringan. yaitu:
1. Penolong mengamankan diri sendiri ( memastikan penolong telah aman dari bahaya)
2. Amankan korban ( evakuasi atau pindahkan korban ketempat yang lebih aman dan )
nyaman.
3. Usahakan Menghubungi Guru
4. Tindakan Penanganan Luka Ringan.

D. Teknik dalam Penanganan Luka Ringan.


1. MEMAR:
 Memberikan kompres dingin pada bagian yang terbentur untuk mencegah bertambah
banyaknya darah yang merembes ke jaringan dan juga untuk mencegah pembengkakan
(udema).

 Perhatikan pada hari berikutnya bengkak berkurang atau tidak. Untuk mengurangi/
menghilangkan pembengkakan dilakukan kompres panas selama 3-5 menit tujuannya
untuk melebarkan pembuluh darah setempat, setelah itu diganti dengan dikompres dingin
selama 1 – 2 menit. Lakukan sebanyak 4 -5 kali sehari sampai bengkak menghilang.
Ketika melakukan kompres panas pastikan suhu panas tidak sampai menimbulkan luka
bakar. Kompres panas dilakukan dengan menggunakan kantong air panas atau salep/ krim
pemanas kulit.

2. LUKA PARUT

 Hentikan pendarahan yang terjadi dengan cara menekan bagian yang mengeluarkan darah
dengan menggunakan kain kasa steril atau saputangan/kain bersih.

 Dengan menggunakan air dan sabun bersihkan daerah sekitar luka. Jika ada kerikil, kayu,
atau benda lain di luka keluarkan. Setelah itu luka dibersihkan dengan kasa steril atau
benda lain yang cukup bersih. Setelah bersih berikan anti infeksi lokal seperti povidon
iodin atau kasa anti-infeksi. Bila luka yang terjadi terlalu dalam, segera rujuk ke rumah
sakit.

3. MIMISAN ATAU HIDUNG BERDARAH


 Anak yang mimisan didudukkan sambil agak menunduk, cuping hidung kiri dan kanan
dipencet bersama-sama, bernafas melalui mulut. Tunggu sampai 10 menit.

 Bila darah masih keluar, segera rujuk ke rumah sakit.

 Menggunakan daun sirih sebagai cara tradisional juga bisa dilakukan karena daun sirih
dapat menghentikan pendarahan karena daun sirih mengandung zat yang menyempitkan
pemburuh darah.

4. KEMASUKAN BENDA ASING

1. Apabila benda yang masuk tidak terlalu besar, usahakan untuk bersin, caranya dengan
mencium bubuk merica. Jika tidak berhasil dibawa atau dirujuk ke rumah sakit. Jangan
mengkorek atau menyemprot dengan air karena bisa lebih berbahaya.

2. Jika ada benda asing di telinga harus dikeluarkan dengan meneteskan minyak mineral
(gliserin/parafin cair) atau obat tetes telinga, kemudian miringkan dan amati benda asing
tersebut keluar atau tidak. Kalau tidak keluar harus segera dirujuk ke rumah sakit.

3. Jika mata kemasukan debu, bisa menggunakan cairan pencuci mata atau dengan
mengalirkan air bersih.

4. Ada benda asing di kulit misal duri. Jika ujungnya masih teraba cabut dengan alat
penjepit yang telah dibersihkan/ disucihamakan. Bila halus, duri bambu/kaktus/ulat bulu
dapat dengan menggunakan plester yang ditempelkan pada kulit yang tertancap duri
halus, kemudian plester dicabut dengan cepat. Lakukan berulang-ulang sampai duri/bulu
halus tercabut semua

5. Jika mendapat gigitan hewan, cuci bekas gigitan dengan air bersih dan sabun, beri
antiseptik balut, dan rujuk ke rumah sakit.

6. Jika mendapat sengatan serangga, segera lepas serangga dari tempat gigitannya dengan
menggunakan minyak pelumas atau terpentin atau minyak cat kuku. Setelah terlepas luka
dibersihkan dengan sabun dan diolesi calamin atau krim antihistamin. Bila tersengat
lebah, ambil sengatnya dengan jarum halus, bersihkan dan oleskan krim antihistamin atau
kompres es bagian yang tersengat. Jika muncul tanda-tanda seperti mual dan mutah, pucat
apalagi sampai sesak nafas segera rujuk ke rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai