Anda di halaman 1dari 12

51

BAB 4

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan menguraikan desain penelitian, kerangka kerja, waktu dan

tempat penelitian, sampling desain, identifikas variabel, definisi operasional,

pengumpulan dan analisa data, etika penelitian.

4.1 Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi dimana

menghubungakan antara penggunaan gadget pada siswa kelas 5 6 di SDN 1

Kramatjegu Taman Sidoarjo maka digunakan desain penelitian observasional

analitik korelatif yakni dengan pendekatan korelasional cross-sectional. Desain

cross-sectional merupakan jenis penelitian yang menekankan waktu

pengukuran/observasi data variabel Perlakuan Bullying dan Tingkat Kecemasan

hanya satu kali pada satu waktu.

Variable Melakukan pengamatan


Independent ( V1 ) terhadap penggunaan
gadget menggunakan Hasil analisa
Penggunaan kuisoner hubungan
Variabel
Gadget dependen Melakukan penggunaan
(V2) pengamatann Pola gadget dengan
Pola tidur tidur pola tidur.
Gambar 4.1 Bagan penelitian cross-sectional.
menggunakan
4.2 Kerangka Kerja kuisioner

Populasi
Semua siswa kelas 5 6 SD SDN 1 Kramatjegu Taman
Sidoarjo jumlah populasi 132
Teknik sampling :
Sampling yang digunakan adalah Probability Sampling
Sampel
dengan teknik Simple :
Random Sampling
Sebagian siswa kelas 5 A-B, 6 A-B di SDN1 Kramatjeg
Taman Sidoarjo sebanyak 99 siswa yang memenuhi kategori
Pengumpulan data
52

Penggunaan gadget : Pola tidur :


Lembar Kuisioner Lembar Kuisioner
Menggunakan Menggunakan SDSC ( sleep
smartphone addiction disturbance scale of children
Analisis data
Menggunakan uji statistik Spearman Rank (Rho)

Hasil dan Pembahasan


Simpulan dan Saran

Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian hubungan penggunaan gadget dengan


Pola tidur siswa kelas 5 6 di SDN 1 Kramatjegu Taman Sidoarjo

4.3 Waktu dan Tempat Penelitian


4.3.1 Waktu Penelitian
Waktu penelitian di laksanakan pada tanggal 1 januarin 2019 di

SDN 1 Mramatjegu Taman Sidoarjo


4.3.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini di lakukan di SDN 1 Kramatjegu Taman Sidoarjo.

4.4 Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Sampling Desain

4.4.1 Populasi Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa kelas 5 6 SDN 1 Kramatjegu
Taman Sidoarjo jumlah populasi 132
4.4.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel pada penelitian ini siswa kelas 5 6

diSDN1 Kramatjegu Taman Sidoarjo. Kriteria dalam penelitian ini adalah:

1. Kriteria Inklusi
Kriteria Inklusi (layak diteliti) pada penelitian ini adalah:
a. Semua siswa kelas 5 A-B, 6 A-B di SDN 1 Kramatjegu Taman Sidoarjo
b. Siswa usia 10 – 13 tahun
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria Eksklusi (tidak layak diteliti) pada penelitian ini adalah:
a. Siswa yang tidak kooperatif.
b. Siswa yang mempunyai cacat fisik.
c. Siswa yang tidak masuk sekolah baik dikarenakan ijin, sakit, atau alpa

pada hari disaat penelitian.


53

d. Siswa yang di skorsing.

4.4.3 Besar Sampel

Berdasarkan perhitungan besar sampel menggunakan rumus :

n=

n=

n=

n = 99,2

n = 99 orang

Keterangan :

N = Besarnya sampel

N = Besarnya populasi

d = tingkat signifikansi (d = 0,05)

Jadi, besar sampel adalah :


54

4.4.4 Sampling

Tekhnik sampling dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan

pendekatan simple random sampling. Simple random sampling yaitu pengambilan

sampel dilakukan secara acak. Cara ini dipakai jika anggota populasi dianggap

homogen, dimana setiap kasus memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih.

4.5 Identifikasi Variabel

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas ( independent )

dan variabel terikat ( dependent )


4.5.1 Variabel Independen (Bebas)
Variabel Independent ( bebas ) dalam penelitian ini adalah penggunanaan

gadget menjadi salah satu factor yang mempengaruhi pola tidur siswa kelas 5 6

SDN1 Kramatjegu Taman Sidoarjo.


4.5.1 Variabel Dependen (Terikat)
Variable dependent ( terikat ) Gangguan pola tidur pada siswa kelas 5 6 di SDN1

Kramatjegu Taman Sidoarjo.

4.6 Definisi Operasional

Tabel 4.2 Definisi Operasional Penelitian Hubungan Penggunaan gadget


dengan pola tidur pada anak kelas 5 6 SDN1 Kramatjegu Taman Sidoarjo.
No Variabel Definisi Indikator Alat Skala Skor
Ukur
1. Variabel Ketergantunga 1. Salienc Kuisi Ordinal Skor:
indepen n anak sekolah e: oner
den: terhadap Soal Sangat setuju = 4
penggun gadget.. nomer Setuju = 3
aan 1,3,16, Tidak setuju = 2
gadget 17 Sangat tidak setuju 1
2. Mood
modif Skor =
icatio <42 = Rendah
n soal 42 – 63 = Sedang
nome >63 = Tinggi
r 4, 8,
18
55

3. Toleran
ce
soal
nomet
5,9,12
,20
4. Withdr
awal :
soal
nome
r 6,
14, 15
5. Confki
ct :
soal
nome
r
2,10,1
9
6. Relapse
soal
nome
r :
7,11,1
3,21

2. Variabel Gangguan sleep Kuisi Ordinal 1 = Tidak pernah,


depende memulai dan disturbance oner 2 = jarang ( 1 -2 kali
n: Pola mempertahank scale for perbulan )
tidur an tidur. children 3 = kadang – kadang
( 1 -2 kali per
( SDSC )
minggu )
lamanya tidur, 4 = sering ( 3 – 5 kali
durasi tidur, per minggyu )
perasaan segar 5= selalu ( tiap hari )
waktu
terbangun. Skor : T > 39
dinyatakan terdapat
gangguan

4.7 Pengumpulan Data dan Analisa Data


4.7.1 Pengumpulan Data
1. Alat Pengumpulan Data
56

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar

kuesioner. Lembar kuesioner pertama berisi data demografi yang terdiri atas nama

usia, dan jenis kelamin


a. Kuesioner Penggunaan Gadget (smartphone addiction)
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur penggunaan gadget

menggunakan alat ukur yang sudah dilakukan modifikasi dan try out

oleh penelitian Nurdiani (2015) dari peneliti Zahrani (2014)

berdasarkan aspek addiction dari Griffiths (Terry, Szabo and Griffiths,

2004). Alat ukur dari peneliti Zahrani (2014) terdiri 30 item Favorable.

yang kemudian dilakukan modifikasi dan try out oleh penelitian

Nurdiani (2015) menjadi 21 soal, terdiri dari 14 item fevorable dan 7

item unfavorable dengan hasil ujia reabilitas nilai alpha corbach

sebesar 0.88.
Menggunakan Skala Likert Pertanyaan positif (Favorable) yaitu,

Sangat Setuju 4, Setuju 3, Tidak setuju 2, Sangat Tidak Setuju 1 dan

Pertanyaan negative Unfavorable) yaitu, Sangat Setuju 1. Setuju 2,

Tidak setuju 3, Sangat Tidak Setuju 4 Interpretasi hasil yang diperoleh

adalah 42: Rendah, 42-63: Sedang >63 ; Tinggi


Semakin tinggi skor yang diperoleh dari skala smartphone

addiction maka semakin tinggi tingkat smartphone addiction subjek

dan semakin rendah skor yang diperoleh dari kala smartphone

addiction ini maka semakin rendah tingkat smartphone addiction

subjek
b. Kuesioner SDSC (Sleep disturbance schale of children)
Skala gangguan tidur pada anak (SDS) merupakan kuisioner yang

mudah diisi oleh orangtua bersama anak dapat mendeteksi gangguan

tidur dan jenis gangguan tidur yang sering dialami olch anak, dan telah
57

divalidasi dalam Bahasa Indonesia. Skrining ini telah di uji

pembenaran dengan wrist actigraphy wrist actigraphy masih belum

tersedia di lndonesia. Sehingga SDSC bisa menjadi alternatif untuk

mengukur gangguan tidur dan jenisnya. Dengan pilihan jawatan

pilihan jawaban: 1=Tidak pernah, 2=Kurang( 1-2 kali per bulan ) 3=

kadang – kadang ( 1-2 kali per minggu). 4=Sering ( 3-5 kali per

minggu ) 5=Selalu tiap hari).


Sleep Disturbances Scale for Chile (SDS) merupakan kuisioner

yang terdiri dari 26 pertanyaan, yang masing-masing mewakili keenam

kelompok gangguan tidur. Ada Gangguan tidur jika T>39. Berdasarkan

SDSC, gangguan tidur diklasifikasikan menjadi 6 kelompok, yaitu

gangguan pernapasan waktu tidur, gangguan memulai dan

mempertahankan tidur, gangguan kesadaran, gangguan transisi tidur –

bangun, gangguan somnolen berlebihan dan hiperhidrosisi saat tidur.


a. Skor gangguan memulai dan mempertahankan tidur di

dapatpatkan dari pertanyaan nomor 1,2,3,4,5,10 dan 11.

Persentasi di dapatkan dengan rumus : ( total skor/skor total

gangguan tidur x 100 % )


b. Skor gangguan kesadaran di dapatkan dari pertanyaan nomor

13,14 dan 5. Persentase di dapatkan dengan : ( total skor/skor

total gangguan tidur x 100% )


c. Skor gangguan kesadaran di dapatkan dari pertanyaan nomor

17, 20 dan 21. Persentase gangguan kesadaran di dapatkan

dengan : ( total skor/skor total gangguan tidur x 100 % )


d. Skor gangguan transisi tidur bangun di dapatkan dari

pertanyaan nomor 6,7,8,12,18 dan 19. Persentase di dadaptkan

dengan rumus : ( total skor/skor total gangguan tidur x 100% )


58

e. Skor gangguan somnolen berlebibh di dapatkan dari pertanyaan

nomor 22,23,24,25 dan 26. Persentase di dapatkan dengan

rumus : ( total skot/skor total gangguan tidur x 100 % )


f. Skor hyperhidrosis saat tidur di dapatkan dari pertanyaan

nomor 9 dan 16. Persentase di dapatkan : ( total skor/skor total

gangbguan tidur x 100 )

c. Prosedur Pengumpulan Data


a. Menyiapkan berkas surat studi pendahuluan dari Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Hang Tuah Surabaya untuk pengambilan data pada siswa

kelas 5 6 SDN1 Kramatjegu Taman Sidoarjo


b. Mendapat balasan surat diijinkan pengambilan data dari SDN1

Kramatjegu Taman Sidoarjo


c. Peneliti membuat kontrak dengan siswa dan orang tua untuk meminta

persetujuan menjadi responden dan memberika lembar persetuan,

dengan menjelaskan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan.


d. Siswa yang menjadi responden akan diberikan lembar kuesioner,

mengisi data demografi sebagai data awal penelitian, kemudian mengisi

kuesioner yang nantinya sebagai data khusus penelitian.


d. Peneliti menjelaskan kepada responden agar mengisi kuesioner

(smartphone addiction) dan Sleep Disturbances Scale for Chile (SDS)

sesuai dengan yang terjadi pada saudara sendiri tanpa ada pengaruh

atau paksaan dari orang lain dan dilarang mencontek.


4.7.2 Teknik analisa data
Dalam penelitian ini teknik analisi data meliputi :
1. Cara Pengolahan Data
a. Variabel penggunaan gadget
Data yang terkumpul dengan metode kuesioner dikumpulkan

kemudian dioalah dengan tahap editing, coding, scoring, dan tabulating.

Pertama kuesioner yang terkumpul diperiksa kembali untuk mengetahui

kelengkapan daftar pertanyaan responden dan nomor responden.


59

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur penggunaan gadget

menggunakan alat ukur yang sudah dilakukan modifikasi dan try out oleh

penelitian Nurdiani (2015) dari peneliti Zahrani (2014) berdasarkan aspek

addiction dari Griffiths (Terry, Szabo and Griffiths, 2004). Alat ukur dari

peneliti Zahrani (2014) terdiri 30 item Favorable. yang kemudian dilakukan

modifikasi dan try out oleh penelitian Nurdiani (2015) menjadi 21 soal,

terdiri dari 14 item fevorable dan 7 item unfavorable dengan hasil ujia

reabilitas nilai alpha corbach sebesar 0.88.


Pada variabel peggunaan gadget : Menggunakan Skala Likert

Pertanyaan positif (Favorable) yaitu, Sangat Setuju 4, Setuju 3, Tidak setuju

2, Sangat Tidak Setuju 1 dan Pertanyaan negative Unfavorable) yaitu,

Sangat Setuju 1. Setuju 2, Tidak setuju 3, Sangat Tidak Setuju 4 Interpretasi

hasil yang diperoleh adalah 42: Rendah, 42-63: Sedang >63 ; Tinggi
Semakin tinggi skor yang diperoleh dari skala smartphone addiction

maka semakin tinggi tingkat smartphone addiction subjek dan semakin

rendah skor yang diperoleh dari kala smartphone addiction ini maka

semakin rendah tingkat smartphone addiction subjek


b. Variable Pola Tidur
Data yang terkumpul dengan metode kuesioner dikumpulkan

kemudian dioalah dengan tahap editing, coding, scoring, dan

tabulating. Pertama kuesioner yang terkumpul diperiksa kembali untuk

mengetahui kelengkapan daftar pertanyaan responden dan nomor

responden. Pada variable pola tidur : Sleep Disturbances Scale for

Chile (SDS) merupakan kuisioner yang terdiri dari 26 pertanyaan,

yang masing-masing mewakili keenam kelompok gangguan tidur. Ada

Gangguan tidur jika T>39. Berdasarkan SDSC, gangguan tidur


60

diklasifikasikan menjadi 6 kelompok, yaitu gangguan pernapasan

waktu tidur, gangguan memulai dan mempertahankan tidur, gangguan

kesadaran, gangguan transisi tidur – bangun, gangguan somnolen

berlebihan dan hiperhidrosisi saat tidur.


a. Skor gangguan memulai dan mempertahankan tidur di

dapatpatkan dari pertanyaan nomor 1,2,3,4,5,10 dan 11.

Persentasi di dapatkan dengan rumus : ( total skor/skor total

gangguan tidur x 100 % )


b. Skor gangguan kesadaran di dapatkan dari pertanyaan nomor

13,14 dan 5. Persentase di dapatkan dengan : ( total skor/skor

total gangguan tidur x 100% )


c. Skor gangguan kesadaran di dapatkan dari pertanyaan nomor

17, 20 dan 21. Persentase gangguan kesadaran di dapatkan

dengan : ( total skor/skor total gangguan tidur x 100 % )


d. Skor gangguan transisi tidur bangun di dapatkan dari

pertanyaan nomor 6,7,8,12,18 dan 19. Persentase di dadaptkan

dengan rumus : ( total skor/skor total gangguan tidur x 100% )


e. Skor gangguan somnolen berlebibh di dapatkan dari pertanyaan

nomor 22,23,24,25 dan 26. Persentase di dapatkan dengan

rumus : ( total skot/skor total gangguan tidur x 100 % )


f. Skor hyperhidrosis saat tidur di dapatkan dari pertanyaan

nomor 9 dan 16. Persentase di dapatkan : ( total skor/skor total

gangbguan tidur x 100 )

4.7.3 Analisis Data


Teknik analisa data dilakukan dengan uji statistik dengan analisa univariate

dan bivariate. Analisa univariate dilakukan tiap variabel dari hasil penelitian,

sedangkan analisa bivariate dilakukan terhadap dua variabel yang diduga saling

berhubungan. Lembar kuisioner yang telah di kumpulkan di periksa ulang untuk


61

mengetahui kelengkapan isi data, setelah data lengkap data dikelompokkan dan

ditabulasi berdasarkan sub variabel yang diteliti. Data yang sudah dianalisa,

kemudian dilakukan uji statistik yaitu Uji Spearman Rank (Rho). Besar tingkat

kemaknaan p < 0,05 artinya bila p < 0,05 berarti ada hubungan penggunaan

gadget dengan Pola tidur siswa kelas 5 6 di SDN 1 Kramatjegu Taman Sidoarjo
4.7 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada

Kepala Sekolah SDN 1 Kramatjegu Taman Sidoarjo untuk mendapatkan

persetujuan penelitian bagi siswa kelas 5,6 , setelah mendapatkan persetujuan,

kuessioner dikirim ke subjek yang akan diteliti dengan menekankan pada maslah

etika yang meliputi :

1. Lembar persetujuan (Informed consent)


Lembar persetujuan diberikan dan dijelaskan kepada responden yang akan

diteliti agar responden dapat mengerti maksud dan tujuan dari penelitian ini.

Responden yang bersedia diminta untuk menandatangani lembar persetujuan,

namun jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak-hak

responden.

1. Tanpa nama (Anonimity)


Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan

mencantumkan nama responden pada lembar observasi namun hanya dituliskan

kode berupa angka tertentu.


2. Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasian responden dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu

yang dilaporkan sebagai hasil penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah

dikumpulkan dari subjek dijamin kerahasiaannya. Dan apabila data telah

digunakan, maka data akan dimusnahkan oleh peneliti.


62

Anda mungkin juga menyukai