Anda di halaman 1dari 7

RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan


97 Penurunan koping keluarga Setelah dilakukan intervensi selama …. , maka Dukungan koping keluarga
status koping keluarga membaik dengan kriteria  Observasi:
b.d: (penyebab) hasil sebagai berikut : 1. Identifikasi respon emosional terhadap
1. Situasi penyerta yang  Kepuasan terhadap perilaku bantuan anggota kondisi saat ini
mempengatruhi orang keluarga meningkat 2. Identifikasi beban prognosis secara
terdekat  Keterpaparan informasi meningkat psikologis
2. Krisis perkembangan yang  Perasaan diabaikan menurun 3. Identifikasi pemahaman tentang keputusan
dihadapi orang terdekat  Kekhawatiran tentang anggota keluarga perawatan setelah pulang
3. Kelelahan orang terdekat menurun 4. Identifikasi kesesuaiana antara harapan
dalam memberikan  Perilaku mengabaikan anggota keluarga pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan
dukungan menurun  Terapeutik:
4. Disorganisasi keluarga  Kemampuan memenuhi kebutuhan anggota 1. Dengarkan maslah, perasaan, dan
5. Perubahan peran keluarga keluarga meningkat pertanyaan keluarga
6. Tidak tersedianya informasi  Komitmen pada perawatan/pengobatan 2. Terima nilai-nilai kelurga dengan cara yang
bagi orang terdekat meningkat tidak menghakimi
7. Kurangnya saling 3. Diskusikan rencana medis dan perawatan
 Komunikasi antara anggota keluarga
mendukung 4. Fasilitasi pengungkapan perasaan antara
meningkat
8. Tdak cukupnya dukungan pasien dan keluarga atau antar anggota
 Perasaan tertekan menurun
yang diberikan klien pada keluarga
orang terdekat  Perilaku menyerang/menghasut menurun
5. Fasilitasi pengambilan keputusan dalam
9. Orang terdekat kurang  Perasaan bermusuhan menurun merencanakan perawatan jangka panjang,
terpapar informasi  Perilaku individualistik menurun jika perlu
10. Salahnya/tidak pahamnya 6. Fasilitasi anggota keluarga dalam
informasi yang didapat mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik
orang terdekat nilai
11. Orang terdekat terlalu fokus 7. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar
pada kondisi di luar keluarga keluarga (misal tempat tinggal, makanan,
12. Penyakit kronit yang dan pakaian)
menghabiskan kemampuan 8. Fasilitasi anggota keluarga memalui proses
dukungan orang terdekat kematian dan berduka, jika perlu
13. Krisis situasional yang 9. Fasilitasi memperoleh pengetahuan,
dialami orang terdekat ketrampilan, dan peralatan yang diperlukan
untuk mempertahankan keputusan
d.d: (gejala mayor) perawatan pasien
Subyektif: 10. Bersikap sebagai pengganti keluarga untuk
1. Klien mengeluh/khawatir menenangkan pasien dan atau jika keluarga
tentang respon orang tidak dapat memberikan perawatan
terdekat pada masalah 11. Hargai dan dukung mekanisme koping
kesehatan adaptif yang digunakan
Obyektif: 12. Berikan kesempatan berkunjung bagi
1. Orang terdekat manarik diri anggota keluarga
dari klien  Edukasi:
2. Terbatasnya komunikasi 1. Informasikan kemajuan klien secara berkala
orang terdekat dengan klien 2. Informasikan fasilitas perawatan kesehatan
yang tersedia
(gejala minor):  Kolaborasi:
Subyektif: 1. Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu.
1. Orang terdekat menyatakan
kurang terpapar informasi
tentang upaya mengatasi Promosi koping:
masalah klien
Oyektif:  Observasi:
1. Bantaun yang dilakukan 1. Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang
menunjukkan hasil yang sesuai kebutuhan.
tidak memuaskan 2. Identifikasi kemampuan yang dimiliki
2. Orang terdekat berperilaku 3. Identifikasisumberdaya yang tersedia untuk
protektif yang tidak sesuai memenuhi tujuan
dengan 4. Identifikasi pemahaman proses penyakit
kemampuan/kemadirian 5. Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan
klien hubungan
6. Identifikasi metode penyelesaian masalah
7. Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap
dukungan sosial

 Terapeutik:
1. Diskusikan perubahan peran yang dialami
2. Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
3. Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
4. Diskusikan untuk mengklarifikasi
kesalahpahaman dan mengevaluasi perilaku
sendiri
5. Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan
rasa bersalah dan rasa malu
6. Diskusikan resiko yang menimbulkan bahaya
pada diri sendiri
7. Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan
8. Berikan pilihan relaistis mengenai aspek-aspek
tertentu dalam perawatan
9. Motivasi untuk menentukan harapan yang
realistis
10. Tinjau kembali kemampuan dalam pengambilan
keputusan
11. Hindari mengambil keputusan saat pasien
berada dibawah tekanan
12. Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial
13. Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung
yang tersedia
14. Dampingi saat berduka (mis.penyakit kronis,
kecacatan)
15. Perekenalkan dengan orang atau kelompok
yang berhasil mengalami pengalaman sama
16. Dukung penggunaan mekanisme pertahanan
yang tepat
17. Kurangi rangsanga lingkungan yang
mengancam

 Edukasi:
1. Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama
2. Anjurkan menggunakan sumber spiritual, jika
perlu
3. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
4. Anjurkan keluarga terlibat
5. Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
6. Ajarkan cara memecahkan masalah secara
konstruktif
7. Letih menggunakan teknik relaksasi
8. Latih ketrampilan sosial, sesuai kebutuhan
9. Latih mengembangkan penilaian obyektif

98 Penyangkalan tidak efektif Setelah dilakukan intervensi selama... penerimaan Promosi kesadaran diri:
b.d (penyebab): meningkat, dengan kriteria hasil sbb:  Observasi:
1. kecemasan  Verbalisasi penerimaan meningkat 1. Identifikasi keadaan emosional saat ini
2. Ketakutan terhadap  Verbalisasi perasaan yang dialami 2. Identifikasi respon yang ditunjukkan berbagai
kematian situasi
3. Ketakutan kehilangan meningkat
kemandirian  Perilaku mencari perawatan/pengobatan  Terapeutik:
4. Ketakutan terhadap meningkat 1. Diskusikan nilai-nilai yang berkontribusi terhadap
perpisahan  Menyususn perencanaan masa depan konsep diri
5. Ketidakefektifan strategi  Perilaku sesuai perasaan yang dialami 2. Diskusikan tentang pikiran, perilaku atau respon
koping  Kemampuan menghargai diri sendiri terhadap kondisi
6. Ketidakpercayaan terhadap  Hubungsn positif meningkat 3. Diskusikan dampak penyakit terhadap konsep
kemampuan mengatasi  Verbalisasi perasaan tenang diri
masalah 4. Ungkapkan penyangkalan tentang kenyataan
 Kemampuan menyesuaikan diri
7. Ancaman terhadap realitas 5. Motivasi dalam meningkatkan kemampuan
 Resilensi
yang tidak menyenangkan belajar
 Upaya mencari informasi situasi.masalah
 Koping meningkat
d.d ( Mayor):  Pembuatan keputusan  Edukasi:
subyektif:  Penyelesaian tugas 1. Anjurkan mengenali pikiran dan perasaan
1. Tidak mengakui dirinya tentang diri
mengalami gejala atau  Marah menurun 2. Anjurkan bahwa setiap orang unik
bahaya (walupun kenyataan  Pikiran tentang kehilangan menurun 3. Anjurkan mengungkakan perasaan (mis. Marah
sebaliknya)  Ketergantungan pada orang lain atau depresi)
Obyektif:  Menarik diri menurun 4. Anjurkan meminta bantuan orang lain sesuai
1. Menunda mencari  Perasaan kesepian menuun kebutuhan
pertolongan pelayanan 5. Anjurkan mengubah pandangan diri sebagai
kesehatan  Afek membaik korban
(Minor): 6. Anjurkan mengidentifikasi perasaan bersalah
Subyektif: 7. Anjurkan mengidentifikasi situasi yang memicu
1. Mengaku tidak takut dengan kecemasan
kematian 8. Anjurkan dalam mengekspresikan diri dengan
2. Mengaku tidak takut dengan kelompok sebaya
penyakit kronis 9. Ajarkan cara membuat prioritas hidup
3. Tidak mengakui bahwa 10. Latih kemampuan positif diri yang dimiliki
penyakit berdampak pada
pola hidup
Promosi koping:
 Observasi:
1. Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang
sesuai kebutuhan.
2. Identifikasi kemampuan yang dimiliki
3. Identifikasisumberdaya yang tersedia untuk
memenuhi tujuan
4. Identifikasi pemahaman proses penyakit
5. Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan
hubungan
6. Identifikasi metode penyelesaian masalah
7. Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap
dukungan sosial

 Terapeutik:
1. Diskusikan perubahan peran yang dialami
2. Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
3. Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
4. Diskusikan untuk mengklarifikasi
kesalahpahaman dan mengevaluasi perilaku
sendiri
5. Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan
rasa bersalah dan rasa malu
6. Diskusikan resiko yang menimbulkan bahaya
pada diri sendiri
7. Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan
8. Berikan pilihan relaistis mengenai aspek-aspek
tertentu dalam perawatan
9. Motivasi untuk menentukan harapan yang
realistis
10. Tinjau kembali kemampuan dalam pengambilan
keputusan
11. Hindari mengambil keputusan saat pasien
berada dibawah tekanan
12. Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial
13. Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung
yang tersedia
14. Dampingi saat berduka (mis.penyakit kronis,
kecacatan)
15. Perekenalkan dengan orang atau kelompok
yang berhasil mengalami pengalaman sama
16. Dukung penggunaan mekanisme pertahanan
yang tepat
17. Kurangi rangsanga lingkungan yang
mengancam

 Edukasi:
1. Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama
2. Anjurkan menggunakan sumber spiritual, jika
perlu
3. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
4. Anjurkan keluarga terlibat
5. Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
6. Ajarkan cara memecahkan masalah secara
konstruktif
7. Letih menggunakan teknik relaksasi
8. Latih ketrampilan sosial, sesuai kebutuhan
9. Latih mengembangkan penilaian obyektif

99 Perilaku kesehatan cenderung Setelah dilakukan intervensi selama...... Perilaku Modifikasi perilaku:
beresiko kesehatan membaik, dengan kriteria hasil sebagai Promosi perilaku upaya kesehatan:
b.d: berikut: Observasi:
1. Kurang terpapar informasi  Penerimaan terhadap perubahan status 1. Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat
2. Ketidakadekuatan dukungan kesehatan meningkat ditingkatkan
sosial  Kemampuan melakukan tindakan pencegahan
3. Self efficacy yang rendah masalah kesehatan meningkat Terapeutik:
4. Status sosial ekonomi rendah  Kemampuan peningkatan kesehatan 1. Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan
5. Stressor berlebihan meningkat 2. Orientasi pelayanan kesehatan yang dapat
6. Sikap negatif terhadap  Pencapaian pengendalian kesehatan dimanfaatkan
pelayanan kesehatan
7. Pemilihan gaya hidup tidak Edukasi:
sehat (mis. Merokok, konsumsi 1. Anjurkan persalinan ditolong oleh tenaga
alkohol berlebihan) kesehatan
2. Anjurkan memberi bayi ASI Eksklusif
d.d: 3. Anjurkan menimbang balita setiap bulan
Mayor: 4. Anjurkan menggunakan air bersih
Subyektif:- 5. Anjurkan mencuci tangan dengan air bersih dan
Obyektif: sabun
1. Menunjukkan penolakan 6. Anjurkan menggunakan jamban sehat
terhadap perubahan status 7. Anjurkan memberantas jentik di rumah
kesehatan seminggu sekali
2. Gagal melakukan tindakan 8. Anjurkan makan sayur dan buah setiap hari
pencegahan masalah 9. Anjurkan melakukan aktivitas fisik setiap hari
kesehatan 10. Anjurkan tidak merokok di dalam rumah
3. Menunjukkan upaya
peningkatan status
kesehatan yang minimal
Minor:
Subyektif: -
Obyektif:
1. Gagal mencapai
pengendalian yang optimal

Note:
1. Kelompok 1 mengerjakan diagnosis 1 s/d 50 (lihat daftar isi SDKI), kelompok 2 diagnosis 51 s/d 100, kelompok 3 diagnosis 101 s/d 149
2. Kelompok 1 dikoordinir p. Siswo, Kelompok 2 dikoordinir Erik, Kelompok 3 dikoordinir p. Ferdian
3. Batas pengumpulan di masing-masing koordinator hari Sabtu tgl. 25 Januari 2020
4. Mari kita sukseskan bersama dan belajar bareng-bareng. Semoga hasil kerja kita nanti bermanfaat bagi umat!!! Aamiin….

Anda mungkin juga menyukai