Anda di halaman 1dari 9

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. I DENGAN HERPES ZOSTER SERVIKALIS DEXTRA
DI RUANG MELATI RSUD dr. SOEROTO NGAWI.

1.
3.1 Identitas Klien
a. Identitas Klien
Nama : Tn. I
Umur : 55 Tahun
Alamat : Karangasri
Pekerjaan : Guru
Pendidikan : S2
DX. Medis : Herpes zoster servikalis dextra
No CM : 077687
Agama : Islam
Tanggal MRS : 29 September 2020 pukul 20.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 30 September 2020 pukul 08.00 WIB
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ty. P
Umur : 30 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT
Alamat : Karangasri
Hub Dg Klien : Istri

3.2 Keluhan Utama


Nyeri dan gatal

3.3 Riwayat Kesehatan


a. Riwayat kesehatan sekarang
Datang ke IGD pada pukul 19.00 WIB dengan keluhan nyeri dan gatal pada area
bahu sampai lengan bagaian atas kanan. Terdapat vesikel herpes zoster pada
bagian tersebut, kemudian klien dipindahkan pada ruang melati untuk mendapat
perawatan lebih lanjut.
Saat pengkajian klien tampak gelisah, kesakitan dan meringis dengan skala
wajah 7 karena nyeri dan gatal hebat pada area herpes. Frekuensi nyeri hilang
timbul. vesikel herpes menyebar mulai dari bahu menjalar hingga lengan atas
kanan, dan dada bagian atas kanan. Vesikel berwarna kemerahan berisi cairan
putih cenderung keruh, dengan berbagai macam ukuran. Klien menjelaskan
nyeri yang dirasa terasa seperti terbakar. Klien juga mengalami demam selama 2
hari. Hasil TTV terakhir TD: 140/80 mmHg, S: 38,8ºC, N: 110x/menit, RR:
24x/menit, menggigil keringat dingin dan bibir pucat. Klien mendapatkan
antibiotik topikal.
b. Riwayat kesahatan dahulu
Klien telah menderita penyakit ini sekitar 6 bulan dan sering keluar masuk RS
dengan keluhan yang sama.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti HIV, TBC maupun Herpes zoster serta penyakit degeneratif
seperti DM dan jantung.

3.4 Riwayat Pengkajian Psikologis


a. Persepsi dan harapan klien terhadap masalahnya
Klien berharap bisa sembuh, bisa berkumpul lagi dengan keluarga dan
melakukan aktivitas kesehariannya.
b. Persepsi dan harapan keluarga terhadap masalah klien
Keluarga berharap klien bisa cepat sembuh dan bisa pulang berkumpul kembali
dengan keluarganya
c. Pola interaksi dan komunikasi
Klien kooperatif, mampu menjawab pertanyaan dengan bahasa Indonesia dan
bahasa Jawa
d. Pola pertahanan
Klien mampu bergerak dengan baik
e. Pola nilai dan kepercayaan
Klien beragama Islam. Klien dan keluarga selalu berdoa kepada Allah agar
penyakitnya cepat sembuh.
f. Pengkajian konsep diri
 Ideal diri : klien seorang pria yang sedang sakit dan memerlukan
perawatan
 Identitas diri : klien seorang anggota Guru di Kota Ngawi
 Peran diri : klien seorang kepala keluarga
 Gambaran diri : klien menghadapi kondisinya dengan sabar dan tabah
 Harga diri : klien tidak malu dengan penyakit yang dideritanya
g. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Keturunan
: Tinggal Serumah
: Klien
3.5 Pola Kegiatan Sehari-hari
Pola-Pola Sebelum Sakit Sesudah Sakit
Nutrisi Px makan 3-4 kali sehari Px makan 3x sehari porsi
karena kerap kali merasa dari rumah sakit nasi lunak
lapar, habis 1 porsi dan sayur habis 1/2 - 2/3
dengan menu nasi, lauk, porsi. Saat nyeri klien tidak
sayur, dan buah. nafsu makan.
Minum 7-8 gelas Minum 7-8 gelas belimbing
belimbing BB 65 kg
Bb 68 kg
Eliminasi Px BAB 1x sehari waktu Px BAB 1x sehari, feses
pagi, feses lunak, dan lunak, berwarna kuning.
bewarna kuning. Klien BAK 5-8x sehari,
Klien BAK sehari 5-7x, urin berwarna kuning
urin bewarna kuning jernih, bau amoniak.
jernih, bau amoniak.
Istirahat Px tidur siang ±1-2 jam Px tidur siang ±1-2 jam
sehari sehari
Px tidur malam ±6-7 jam Px tidur malam ±4-6 jam
sehari tidur. Kualitas tidur
sehari tidur. Kualitas tidur
nyenyak dan tidak seringtidak nyenyak sering
terbangun. terbangun karena nyeri dan
gatal yang dirasakan dan
mengeluhkan kesulitan
memulai tidur.
Personal Klien mandi 2x sehari Klien disibin 2x sehari
Hygiene secara mandiri dibantu keluarga pada area
Klien gosok gigi setiap herpes tidak disibin
mandi Klien gosok gigi setiap 2x
Klien keramas seminggu sehari
2x
Aktivitas Px beraktivitas seperti Px berjalan disekitar ruang
biasa dilakukan secara perawatan, aktifitas dibantu
mandiri olahraga oleh keluarga seperti toilet,
seminggu 1x. berpakaian.

3.6 Pemeriksaan Fisik


KU : Baik
Kesadaran : Comosmentis (4-5-6)
Tanda- tanda Vital :
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Nadi : 110 x / Menit
Suhu : 38,8ºC
Respirasi : 24 x / menit

Pengkajian primer
1. Kepala
- Inspeksi : rambut merata berwarna hitam dengan sedikit uban dan kulit
kepala bersih tidak ada lesi
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba adanya benjolan atau massa
2. Wajah
- Inspeksi : klien tampak lemas dan meringis dan gelisah setiap kali nyeri
datang
3. Mata
- Inspeksi : bentuk simetris, sklera putih, konjungtiva ,erah muda, reflek
pupil positif
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan tidak teraba massa
4. Telinga
- Inspeksi : bentuk simetris, tidak terdapat serumen, kebersihan cukup
- Palpasi : tidak nyeri tekan, tidak teraba massa
5. Hidung
- Inspeksi : bentuk simetris, kebersihan cukup, tidak terdapat kelainan, RR :
24 x/menit.
- Palpasi : tidak teraba nyeri tekan, tidak teraba adanya massa, sinusitis(-)
6. Mulut
- Inspeksi : mukosa kering dan pucat, gigi lengkap, kebersihan cukup, tidak
ada pembesaran tonsil, tidak ada lesi
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa
7. Leher
- Inspeksi : bentuk simetris, kebersihan cukup
- Palpasi : tidak ada pembesaran vena juguaris, ada pembesaran limfe,
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak teraba massa, refleks menelan
baik
8. Thorax
- Inspeksi : bentuk dada simetris, terdapat vesikel berwarna
kemerahan pada daerah dada sebelah kanan bagian atas higga bahu
- Palpasi : tidak teraba massa dan nyeri pada daerah sekitar ulserasi
Paru-paru
- Inspeksi : retraksi intercosta (-), RR: 24x/menit
- Palapsi : vocal premitus terasa sama kanan kiri
- Perkusi : sonor
- Auskultasi: Bronkovesikular
Jantung
- Inspeksi : ictus cordis (-)
- Palapsi : teraba ictus cordis, CRT < 2 detik
- Perkusi : pekak
- Auskultasi: terdengar bunyi jantung satu di ICS IV dan mid
clavicula di ICS 5 terdengar bunyi jantung II di mid sternum ICS II
dekstra ICS II sinistra.
9. Abdomen
- Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, asites (-)
- Auskultasi : bising usus 12x permenit
- Palpasi : tidak ada teraba massa atau benjolan
- Perkusi : tympani
10. Integumen
- Inspeksi : kulit klien tampak merah dan teraba hangat, turgor kulit
normal kembali < 1 detik, dan berkeringat. Terdapat vesikel herpes soster
pada area dari bahu menjalar hingga lengan atas kanan, dan dada bagian
atas kanan berwarna kemerah-merahan, edema di sekitar vesikel, sebagian
telah menjadi ulkus.
- Palpasi : nyeri pada area herpes
11. Genetalia dan anus
- Inspeksi : Bersih, tidak terpasang kateter, tidak ada kemerahan
- Palpasi : Bersih, tidak ada hemoroid.
12. Ekstermitas
1. Atas
- Inspeksi : edema (-), Pergerakan baik, tidak terdapat lesi
- Palpasi : pergerakan dan kekuatan otot baik,
2. Bawah
- Inspeksi : edema (-), pergerakan baik, tidak ada lesi
- Palpasi : pergerakan dan kekuatan otot baik

3.7 Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan Laboratorium dilakukan pada tanggal 28 September 2020 Pukul
20.30 WIB.
Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan Metode
Rujukan
Darah Rutin
Hemoglobin 14,0 13.5 – 17.5 9 / dl Spectiophotometry
Lekosit 12,5 4 – 10 ribu E. Impedance
Eritrosit 4.73 4.5 – 6.8 juta E. Impedance
Hematrokit 43.1 40 – 50 % Integration Volume
Monosit 0.4 0.2-1.0
Granulasit 11.5 2-4
pH 7,45 7,35 - 7,45 Asidosis
Trombosit 250 150 – 400 ribu E. Impedance
Limfosit % 10.5 25-40
Monosit % 2.8 2-8
Granulasit % 86.6 50-80
SGOT 18 >29
SGPT 9 >25
Hbs.Ag - -

3.8 Penatalaksanaan
Tanggal 08 Sptember 2020 Pukul 19.40 WIB.
1. IVFD Rl 20 tpm
2. Asiklofir 5x800mg PO
3. Bedak salisil 1% dan mentol 0,5% topikal

3.9 Analisa Data


Hari/
Data Fokus Etiologi Masalah
Tanggal
Senin, 28 DS : Klien lemas dan Proses penyakit:
September badannya menggigil infeksi
2020 DO : 
- S: 38,8ºC Pelepasan zat
- Mukosa bibir pucat pirogen endogen
- RR 24 x/menit 
- N 110 x/menit lemah Hipertermia
Merangsang  titik
- Badan teraba hangat patokan suhu tubuh
- Kulit tampak merah 
- Tampak lemas, berkeringat, Gejala sistemik
dan menggiggil 
Demam
Senin, 28 DS : Klien mengatakan nyeri Agen pencedera Nyeri Akut
September pada area herpes zoster fisiologis: inflamasi
2020 P : infeksi virus varisela zoster 
(VVZ) Pelepasan zat
Q: seperti terbakar bradiakimin
R: area dari bahu menjalar serotonin &
hingga lengan atas kanan, dan histamin
dada bagian atas kanan 
S: skala nyeri 7 wajah Meragsang
T: Nyeri hilang timbul nosiseptor
- Klien tampak meringis dan 
gelisah Gejala lokal
- TD 140/80 mmHg

- Nafsu makan 
Nyeri
- Sulit tidur
Senin, 28 DS : klien mengeluhkan nyeri Perubahan sirkulasi
September dan gatal pada area herpes

2020 DO:
Reaksi alergi
- Vesikel herpes soster pada

area dari bahu menjalar
Timbul eritema
hingga lengan atas kanan, Gangguan

dan dada bagian atas kanan Integritas Kulit
Vesikel
berwarna kemerah-merahan
berkelompok
- Edema di sekitar vesikel,

sebagian telah menjadi
ulkus. Tonjolan kulit <0,5
- Leukosit 12.500 cm berisi cairan
Senin, 28 DS : Klien mengeluhkan gatal Gejala penyakit
September dan sulit tidur 
2020 DO : VVZ
- Gelisah 
- Tampak merintih Menyebar di aliran
Gangguan Rasa
darah perifer
Nyaman

Reaksi sensitifitas
tubuh

Pruritus (Gatal)

3.10 Diagnosa Keperawatan


1. Hipertermia b/d Proses Penyakit : Infeksi
2. Nyeri Akut b/d Agen Pencedera Fisiologis : Inflamasi
3. Gangguan Integritas Kulit b/d Perubahan Sirkulasi : Inflamasi
4. Gangguan Rasa Nyaman b/d Gejala Penyakit : Herpes Zoster

3.11 Rencana Asuhan Keperawatan


N
O
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
D
X
1. Setelah dilakukan 1. Monitor TTV 1. Mempertahankan
tindakan keperawatan 2. Beri klien pakaian kondisi klien tetap
selama 1x24 jam yang tipis jangan stabil, dan
diharapkan klien sudah diberi selimut tebal menghindari
tidak deman. 3. Kompres hangat keparahan lebih lajut
KH : 4. Berikan cairan 2. Mempercepat proses
 Klien tidak lemas peroral penguapan suhu
dan pucat 5. Ganti linen setiap tubuh
 S 36ºC – 37,5ºC basah 3. Membantu
 Mukosa bibir merah 6. Kolaborasikan terapi penurunan suhu
muda antipiretik tubuh
 RR 12-20 x/menit 4. Menghindari
 N 70-100 x/menit dehidrasi
lemah 5. Mencegah iritasi
 Badan tidakteraba 6. Konsumsi obat
hangat penurun panas
 Kulit tidak merah
 Tidak lemas,
berkeringat, dan
menggiggil
2. Setelah dilakukan 1. Kaji karakteristik 1. Mengetahui keadaan
tindakan keperawatan nyeri nyeri
selama 1x24 jam 2. Ajarakn teknik 2. Mengalihkan rasa
diharapkan masalah distraksi dan nyeri
nyeri teratasi dengan rileksasi 3. Memberiakan
KH : 3. Berikan posisi kenyamanan pada
 Skala nyeri turun nyaman pasien
menjadi 0-5 4. Kolaborasikan 4. Pemberian
 Ekpresi wajah rileks pemberian terapi pengobatan secara
 Klien mengatakan farmakologi tepat
nyeri berkurang (analgesik)
 TD 100/60 – 130/90
mmHg
 Nafsu makan 
 Kualitas tidur 
3. Setelah dilakukan 1. Obsevasi leukosit 1. Mengetahui
tindakan keperawatan 2. Monitor kulit akan perkembangan
selama 2 x 24 jam adanya kemerahan peradangan
diharapkan gangguan 3. Anjurkan klien 2. Menurunkan resiko
integritas kulit klien menjaga kebersihan infeksi
dapat teratasi. kulit dan menjaga 3. Menurunkan resiko
KH: nya tetap kering infeksi
- Nyeri dan gatal yang 4. Ajarkan keluarga 4. Memberi informasi
dirasakan berkurang tentang luka dan cara dasar mengenai luka
- Leukosit 4.000 – perawatannya dan cara
10.000 5. Kolaborasikan perawatannya
- Vesikel berkurang pemberian terapi 5. Mempercepat proses
- Kemerahan bekurang farmakologi penyembuhan secara
- Edema berkurang farmakologi
4. Setelah dilakukan 1. Berikan bantalan 1. Mengurangi nyeri
tindakan keperawatan yang lembut pada akibat tertekan
selama 1 x 24 jam area dibawah lengan 2. Mengurangi rasa
diharapkan gangguan kanan yang luka gatal
rasa nyaman klien dapat 2. Kolaborasikan 3. Menghindari
teratasi. pemberian bedak peningkatan stress
KH: salisil 4. Mengalihkan
- Klien dapat tidur 3. Ciptakan lingkungan perhatian dari rasa
dengan nyenayk dan yang tenang dan gatal dan nyeri
rasa gatal telah tanpa gangguan
berkurang 4. Ajarkan teknik
- Tidak merintih dan destraksi dan relasasi
meringis dan gelisah

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Jakarta: Tim Pokja
SDKI PPNI
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Jakarta: Tim Pokja
SDKI PPNI
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI). Jakarta: Tim Pokja SDKI
PPNI

Anda mungkin juga menyukai