INTRACUTAN (IC)
NAMA KELOMPOK :
2) Tindakan :
A. Cuci tangan
B. Berdiri di sebelah kanan pasien
C. Bebaskan daerah yang akan disuntik. Bila menggunakan baju lengan
panjang , buka dan naikan
D. Pasang perlak/pengalas di bawah bagian yang di suntik
E. Buka obat dengan cara :
F. Flakon/Vial : buka tutup metal, lakukan disinfeksi tutup karet dengan kapas
alkohol. Apabila sediaan obat dalam flakon masih berupa bubuk larutkan
dengan aquabidest sebanyak yang tercantum pada petunjuk penggunaan obat
G. Flakon/vial : isap udara sebanyak cairan yang diperlukan. Tusuk jarum dengan
posisi bavel tegak. Suntikkan udara kedalam flakon. Balik flakon, dengan tangan kiri
memegang flakon dengan ibu jari dan jari tengah. sedangkan tangan kanan memegang
ujung barrel dan plugger. Jaga ujung jarum dibawah cairan. Biarkan tekanan udara
membantu mengisi obat dalam keadaan spuit. Setelah selesai, tarik jarum dari flakon.
H. Ampul : ketuk obat yang ada di ujung ampul, patahkan leher ampul dengan tangan
menggunakan kain kasa.
I. Ampul : masukkan jarum kedalam ampul. Isap obat. Jaga ujung jarum berada di
bawah cairan setelah selesai tarik jarum dari ampul
J. Buang udara dalam spuit,tutup kembali kemudian masukkan ke dalam bak injeksi.
K. Desinfeksi dengan kapas akohol pada daerah yang akan disuntik
L. Tegangkan daerah yang akan disuntik dengan tangan kiri
M. Lakukan penusukan dengan lubang menghadap keatas yang sudutnya 15-20º
terhadap permukaan kulit
N. Semprotkan obat hingga menjadi gelembung
O. Tarik spuit dan tidak boleh dilakuan massage
P. Setelah penyuntikan area penyuntikan tidak boleh didesinfeksi.
Q. Rapikan pasien.
R. Rapikan alat.
S. Cuci tangan
T. Dokumentasikan tindakan. (Sigalingging, 2012)
U. Bila injeksi intrakutan dilakukan untuk test antibiotik, lakukan
penandaan pada area penyutikan dengan melingkari area penyuntikan
dengan diameter kira kira 1inchi atau diameter 2,5 cm. Penilaian reaksi
dilakukan 15 menit setelah penyuntikan. Nilai positif jika terdapat tanda
tanda rubor, dolor, kalor melebihi daerah yang sudah ditandai, artinya
pasien alergi dengan antibiotik tersebut.
V. Bila injeksi ditujukan untuk mantoux test tuberkulin test, dapat dinilai
hasilnya dalam 2 sampai 3 kali 24 jam, positif bila terdapat rubor dolor
kalor melebihi diameter 1 cm pada area penyuntikan.
W. Catat reaksi pemberian, hasil pemberian obat/tes obat, tanggal,
waktu, dan jenis obat.
X. Evaluasi respon klien terhadap obat (15 s.d 30 menit)
c. Evaluasi
1) Evaluasi respon klien terhadap zat uji. Berapa obat yang digunakan
dalam pengujian dapat menyebabkan alergi. Obat antidot (mis:
epinefrin) mungkin perlu diberikan.
2) Evaluasi keadaan lokasi injeksi dalam 24 atau 48 jam, bergantung
pada uji yang dilakukan. Ukur area kemerahan dan indurasi dalam
milimeter pada diameter terlebar dan dokumentasikan.
Keuntungan dan Kerugian injeksi IC
(intracutan)
• Keuntungan injeksi IC (intracutan)
a. Suplai darah sedikit, sehingga absorbsi lambat
b. Bisa mengetahui adanya alergi terhadap obat tertentu.
c. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam
pemberian obat
• Kerugian injeksi IC(intracutan)
a. Apabila obat sudah disuntikkan maka obat tersebut tidak dapat ditarik lagi
ini berarti pemusnahan obat yang mempunyai efek tidak baik atau toksit
maupun kelebihan dosis karena ketidak hati-hatian dan sukar dilakukan.
b. Tuntutan sterilitas sangat ketat.
c. Memerlukan petugas terlatih yang berwenang untuk melakukan injeksi.
d. Adanya resiko toksisitas jaringan dan akan terasa sakit saat penyuntikan.
Memberikan injeksi intracutan pada orang dewasa
dan anak
• Memberikan injeksi intracutan pada orang dewasa :
a. Pastikan klien mengerti perlunya kunjungan tindak lanjut untuk memeriksa lokasi
injeksi. Jadwalkan pertemuan selanjutnya.
b. Jelaskan kepada klien untuk tidak mencuci, menggosok, atau menggaruk lokasi
injeksi.
• Memberikan injeksi pada anak – anak :
a. Anak kecil atau bayi perlu sedikit direstrein selama prosedur. Hal ini untuk
mencegah cedera karena gerakan yang tiba – tiba.
b. Pastikan anak mengerti bahwa prosedur tersebut bukanlah suatu hukuman.
c. Minta anak untuk tidak menggosok atau menggaruk lokasi injeksi. Pasang stockinet
(pembalut dari bahan yang halus dan elastis) atau pembalut kasa untuk menutupi
lokasi injeksi dapat memengaruhi hasil pemeriksaan karena mengiritasi jaringan
dibawahnya.
Contoh Obat dengan Pemerian Intracutan
Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Video penyuntikan melalui intrakutan
• https://youtu.be/wo0jrQB5nx0
• https://youtu.be/c8KQC6Zehy8
TERIMAKASIH