Disusun oleh :
FUADEH-19049 (Kesimpulan)
TAHUN 2020
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makah ilmiah ini tentang “Problem Intevention
Evaluation (PIE) dan Charting By Exception (CBE)” dapat memberikan manfaat
maupun insprasi terhadap pembaca. Terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI.........................................................................................................3
2.1 Pengertian Model Dokumentasi Keperawatan Problem Intevention
Evaluation (PIE) dan Charting By Exception (CBE)................................................3
2.2 Karakteristik Problem Intevention Evaluation (PIE) Dan Charting By
Exception (CBE)...........................................................................................................5
2.3 Keuntungan Dan Kerugian Model Dokumentasi Keperawatan PIE dan
CBE 6
2.4 Format Penulisan Model Dokumentasi Keperawatan PIE dan CBE...........8
BAB III.............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................9
3.2 Saran.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pemecahan masalah baik actual maupun potensial dalam mempertahankan
kesehatan.
Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan profesional dari
pelayanan kesehatan yang tersedia selama 24 jam secara berkelanjutan
selama masa perawatan pasien. Dengan demikian, pelayanan keperawatan
memegang peranan penting dalam upaya menjaga dan meningkatkan
kualitas pelayanan dirumah sakit dan puskesmas.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahuiApa itu model dokumentasi keperawatan Charting
By Exception (CBE) dan Problem Intevention Evaluation (PIE)
2. Untuk mengetahui karakteristik model dokumentasi keperawatan PIE
dan CBE
3. Untuk mengetahui Apa saja keuntungan dan kerugian dari Charting By
Exception (CBE) dan Problem Intevention Evaluation (PIE)
4. Untuk mengetahui Bagaimana contoh format penulisan dari model
dokumentasi keperawatan CBE dan PIE
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
B. Problem Intevention Evaluation (PIE)
Model dokumentasi PIE ( Problem Intervetion Evaluation ) adalah
pencatatan dengan pendekatan orientasi proses dengan penekanan
pada proses keperwatan dan diagnosa keperawatan.
Lembar PIE tidak memasukkan pengkajian di dalamnya tetapi
kegiatan ini di tulis dalam lembar yang terpisah (flow sheet). Ini
mencegah duplikasi tindakan atau informasi. Masalah klien pada
catatan PIE dapat di beri nomor.
1. P (Masalah)
Masalah yang dihadapi klien dan ditulis dalam bentuk diagnosis
keperawatan.
2. I (Intervensi)
Tindakan keperawatan yang harus dilaksanakan untuk mengatasi
masalah.
3. E (Evaluasi)
Evaluasi tindakan keperawatan yang diberikan.
4
dapat untuk mengembangkan sistem CBE yang meliputi masalah
pendokumentasian dengan membuat kecenderungan pada status pasien
menjadi lebih nyata, menghemat waktu yang diperlukan untuk
pendokumentasian dan membuat laporan terbaru mengenai status
pasien. Pada sistem CBE terdiri dari beberapa elemen yang terdiri dari
lembar alur, dokumentasi berdasarkan referensi standar praktik,
protokol, dan instruksi insiden, data dasar keperawatan, rencana
perawatan berdasarkan diagnosis keperawatan, dan catatan
perkembangan SOAP.
Model CBE menggunakan serangkaian simbol yang spesifik,
antara lain :
Tanda centang : pengkajian telah diselesaikan dan tidak ada hasil
abnormal yang ditemukan
* Tanda bintang : hasil abnormal yang signifikan ditemukan dan
dijelaskan pada bagian bawah lembar alur
Anak panah : status pasien tidak berubah dari kata sebelumnya
(dari data yang bertanda bintang)
5
6. Intervensi terhadap penyelesaian masalah, biasanya dibuat dengan
simbol “I (Intervention)”
7. Keadaan klien sebagai pengaruh dari intervensi, dibuat dengan
simbol “E (Evaluation)”
8. Setiap masalah yang di identifikasi harus di evaluasi minimal 8 jam
B. Karakteristik Model Dokumentasi Keperawatan CBE
1. Integritas rencana perawatan yang distandarisasi atau jalur klinis
2. Penggunaan lembar alur yang sering menggambarkan kerja
multidisiplin
3. Tidak ada dokumentasi tertulis mengenai temuan normal
4. Data dasar dicatat untuk setiap klien dan disimpan sebagai catatan
yang permanen
5. Daftar diagnosa keperawatan disusun dan ditulis pada waktu masuk
rumah sakit dan menyediaan daftar isi untuk semua diagnosa
keperawatan
6. Ringkasan pulang ditulis untuk setiap diagnosa keperawatan pada
saat klien pulang
7. SOAPIER digunakan sebagai catatan respon klien terhadap
intervensi melalui tempat tinggal klien
8. Data diagnosa keperawatan dan perencanaan dapat dikembangkan
6
KERUGIAN PROBLEM INTEVENTION EVALUATION PIE
Tidak dapat dipergunakan untuk pendokumentasian semua disiplin
ilmu.
Pembatasan rencana tindakan yang tidak aplikatif untuk beberapa
situasi keperawatan.
2. KEUNTUNGAN CHARTING BY EXCEPTION (CBE)
Data terbaru tersedia disamping tempat tidur. Siap diakses oleh
pemberi perawatan kesehatan yang berinteraksi dengan pasien di
unit keperawatan
Lembar alur menghilangkan kebutuhan akan lembar kerja atau
kertas coretan lain untuk mencatat pada catatan permanen
Panduan pada bagian belakang format menjadi referensi yang
mudah didapat, yang sangat berguna bagi perawat yang baru
mengenal sistem ini
Kecenderungan status pasien mudah dilihat dari lembar alur.
Informasi pengkajian diatur berdasarkan sistem tubuh an mudah
untuk dicari
Hasil normal mudah di identifikasi dengan tepat sehingga terdapat
kesepakatan tentang apa yang disebut pengkajian normal
Banyak menghilangkan catatan narative berulang tentang
perawatan rutin.
Waktu untuk mencatat menurun
CBE mudah di adaptasi pada pendokumentasian jalur klinis
7
Upaya pendidikan utama diperlukan ketika mengimplementasikan
sistem CBE
Sistem CBE berdampak pada masalah penggantian biaya sampai
sistem ini lebih luas diterima
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Charting By Exception adalah salah satu model dokumentasi
keperawatan. Data yang diperoleh dari klien dengan metode penulisan
secara naratif. Dari proses dokumentasi keperawatan tersebut didapatkan
data-data atau catatan medis. Dari catatan medis ini dapat diketahui
masalah-masalah apa saja yang muncul dan dikeluhkan oleh klien
sehingga akan tergambar dengan tepat tindakan perawatan apa yang harus
dilakukan oleh perawat.
Selain menggunakan model pendokumentasian CBE (Charting By
Exception) juga menggunakan format PIE (Problem, Intervention,
Evalution). Problem didapatkan dari pengkajian didalam catatan medis,
intervension/intervensi dihasilkan dari masalah-masalah (problem) yang
muncul. Sedangkan evaluasi adalah suatu penilaian apakah hasil intervensi
sesuai dengan tujuan keperawatan, sehingga apabila hasil intervensi tidak
mencapai tujuan,dapat dikatakan bahwa evaluasi membantu perawat dalam
menentukan tindakan yang harus dilakukan selanjutnya. Oleh karena itu,
perawat harus mendokumentasikan proses pengkajian agar benar benar
paham masalah apa saja yang muncul pada klien sehingga diharapkan
tidak akan terjadi kesalahan dalam proses keperawatan.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan
mampu diterapkan oleh perawat dalam menjalankan tugasnya serta sebagai
referensi bagi perawat saat melakukan dokumentasi keperawatan
9
DAFTAR PUSTAKA
10