Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INDIVIDU

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN DHF


(DEMAM BERDARAH) di RUANG MELATI

CI Pembibing : Peltu Umbagyo, Amd.kep

DISUSUN OLEH :

SILFI QARIIAH JAYA PUTRI (20101440119094)

PRODI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IV/DIPONEGORO

2021
A. ANATOMI FISIOLOGI
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang darah dan aspeknya
pada keadaan sehat atau sakit dalam keadaan normal volume darah manusia ±7%dari
berat badan. (Lauralee sherwood : 2001) bila darah lengkap dibiarkan membeku dan
bekuan dibuang cairan yang tertinggal dinamakan serum.

Sel – sel darah ada 3 macam yaitu :

 Eritrosit (sel darah merah)


Eritrosit merupakan sel darah yang telah berdeferensi jauh dan
mempunyai fungsi khusus untuk mengangkut oksigen sel darah
merah.
 Leukosit (Sel darah putih)
Sel darah putih berfungsi mempertahankan tubuh dari serangan
penyakit dengan cara memakan (fagositosis) penyakit tersebut.
Itulah sebabnya leukosit disebut juga fagosit, sel darah putih
normalnya 5000-9000 sel/mm3.
 Trombosit (sel pembeku darah)
Keping darah berbentuk cakram proto plasmanya kecil yang dalam
peredaran darah tidak berwarna, jumlahnya dapat bervariasi antara
200.000-300.000/mm3darah.
1. Struktur sel
 Membran sel (selaput sel)
Membran struktur elastik yang sangat tipis, tebalnya hanya 7,5-10
mm. Hampir membran ini bertugas untuk mengatur hidup sel da
menerima segala untuk rangsangan yng datang.
2. Plasma
Terdiri dari beberapa komponen yaitu :
 Air membentuk 90% volume plasma
 Protein plasma, berfungsi untuk pria jaga volume tekanan darah
serta melawan bibit penyakit (imunogolubin)
 Gram (mineral) plasma dan terdiri atas O2 dan CO2 Berfungsi
Untuk Pria jaga tekanan osmotikdan pH darah sehingga fungsi
normal jaringan tubuh.
 Rucing-z di makan sebagai makanan sel.
 Rucing-z di lain seperti hormon, vitamin, enzim yang berfungi
untuk membantu xetabolisme.
 Antobodi dan antitoksin melindungi badan dari infeksi bakteri .
 Sesuai produk jaringan : urea, asam urat dan kreatinin.
(Syaiffudin, 197 : Hal.4)

B. PENGERTIAN DHF
Demam berdarah adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus demam
berdarah (arbovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti
(Sariadi dan Yuliana,2006)
DHF adalah infeksi yang disebabkan oleh arbovirus (arthropodbora virus ) dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes (Aedes Olbob ictus dan agypti). (Ngastiyah :
341:1997)
DHF adalah penyakit demam yang disebabkan oleh virus demam akut,
perdarahan, tedensi syok. (Suryanah : 191 : 196)

C. TANDA – TANDA KEBUTUHAN TERPENUHI


1. Tidak ada demam selama setidaknya 24 jam tanpa penggunaan terapi anti demam.
2. Kembalinya nafsu makan.
3. Perbaikan klinis yang dapat terlihat.
4. Keluaran urine baik.
5. Hematokrit baik.
6. Melewati setidakya 2 hari setelah pemulihan dari syok.
7. Tidak ada distres pernafasan dari efusi pleural atau asites.
8. Jumlah trombosit lebih dari 50.000 per mm3 (Ngastiyah, 2005).

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


1. Faaktor individu
 Usia.
 Jenis kelamin.
 Ras.
 Status gizi.
 Infeksi sekunder.
 Respon inang serta dapat ditinjau pua dari faktor pengetahuan (kognitif)
individu.
 Sikap (afektif) seseorang dan tindakan (konatif) yang dilakukan terkait DBD.
2. Faktor penyebab (agent)
 Jenis dan serotipe virus dengue.
 Faktor penyebab DBD yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopicts.
3. Faktor epidemiologi
 Jumlah kasus.
 Identifikasi virus.
 Virulensi.
 Hiperendemik.
 Kondisis lingkungan seperti fisik (kepadatan rumah, keberadaan kontainer,
suhu, kelembapan, curah hujan).
 Biologis (keberadaan tanaman hias, pekarangan, jentik nyamuk).
 Sosial (pendidikan, pekerjaan,penghasilan, mobilitas penduduk, kepadatan
penduduk, pemberantasan sarang nyamuk).
(Lardo et al, 2018 ; Rismawati dan Nurmala, 2017 ; Fransisco et 2018)
4. Faktor – faktor lain yang dapat mempengaruhi
 Ketidaktersediaanya tutup kontainer tempat penampungan air dirumah –
rumah penduduk. (Lumigas, 2017)
 Adanya keterkaitan antara pemasangan kawat kasa dengan angka kasus
kejadian DBD.
Adanya dugaan jarak antar rumah penduduk menjadi salah satu penyebab
kejadian kasus DBD. (Novrita et al, 2017)
E. GANGGUAN KEBUTUHAN YANG TERJADI
1. Gangguan elektrolit dan metabolik
Cara penangananya :
 Sedatif
Pengobatan dengan sedatif diperlukan untuk menenangkan anak yang
gelisah.
 Terapi Oksigen
Terapi oksigen harus diberikanpada semua pasien yang mengalami
syok.
 Transfusi darah
Transfusi darah di instruksikan pada kasus yang mennjukkan
manifestasi perdarahan yang siknifikan.
 Uji laboratorium yang esensial
Uji berikut juga dianjurkan untuk mengevaluasi status pasien : kaji
kadarelektrolit serum dan gas - gas darah, htung trombosit, masa
protombin, masa tromboplastin parsial.
 Pemantauan dan terapi anti syok
Pencatatan tanda – tanda vital dan pengukuran hematokrit secara
teratur sangat penting dalammengevaluasi hasil pengobatan.
(Salmiyatun, 2002 Buku Kedokteran ECG : Jakarta)

F. ASUHAN KEPERAWATAN

Tgl. Pengkajian : No. Register :


Jam Pengkajian : Tgl. MRS :
Ruang/Kelas :
A. IDENTITAS

1. Identitas Pasien

Nama : Sdr. AK

Umur : 19 tahun

Jenis kelamin : Laki - laki

Agama : Islam

Pendidikan : Tamat SMA

Pekerjaan : Belum bekerja

Golongan darah :-

Alamat : Dusun Candi rt: 01/06 Ringanom Tempuran

Diagnosa medis : DHF

2. Identitas Penanggung jawab

Nama : Ny. S

Umur : 49 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Dusun Candi rt: 01/06 Ringanom Tempuran

Hubungan dengan klien : Ibu kandung

B. Keluhan utama
1. Keluhan utama
Panas tinggi , anak tampak lemah, pasien mengatakan pusing.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Kadang – kadang disertai keluhan mual, muntah, pusing, gusi berdarah.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan belum pernah dirawat dirumah sakit
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit yang menular, dan penyakit DHF

C. POLA FUNGSI KESEHATAN


1. Pola Nutrisi dan Metabolisme
a. Keluhan dalam makan :
Klien mengatakan hanya makan Setengah Porsi Piring
b. Cairan
Klien mengatakan hanya minum 3 gelas per hari
2. Pola Eliminasi
a. Eliminasi Feses
Klien mengatakan belum BAB sejak di Rumah Sakit.
b. Eliminasi Urine
Klien mengatakan sudah BAK 6 kali perhari
3. Pola Aktivitas dan Latihan
Klien mengatakan memerlukan bantuan orang lain dalam melakukan
aktivitasnya.
4. Pola Istirahat dan Tidur
Sejak di Rumah Sakit klien mengatakan tidur dalam waktu singkat
5. Pola Persepsi sensori dan Kognitif
a. Klien masih dapat melihat dengan baik.
b. Klien dapat mendengar dengan baik.
c. Klien masih dapat mengingat keluarga dengan baik.
6. Pola Peran dan Hubungan
Klien bisa berkomunikasi dengan keluarga dengan baik dan jelas.
7. Pola toleransi-koping stres
Klien memerlukan bantuan orang lain dalam mengambil keputusan.
8. Pola Nilai dan Keyakinan
Klien melakukan ibadah sesuai dengan keyakinanya
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Pasien tampak lemah, pasien tampak kotor karena beberapa hari belum mandi,
tingkat kesadaran klien composmentis.
2. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
a. Tekanan Darah : 105/71
b. Nadi : 54
c. Suhu : 38,5
d. RR : 22
3. Pemeriksaan Wajah
a. Mata
Bulu mata tidak rontok, warna iris hitam, reaksi pupil terhadap cahaya
baik, Konjungtiva dan sclera baik, bentuk mata simetris dan tidak ada luka
b. Hidung
Bentuk tulang hidung dan posisi septum nasi baik, adanya sedikit kotoran
dalam hidung, bentuk hidung simetris
c. Mulut
Bibir klien nampak kering, gusi berdarah.
d. Telinga
Telinga klien berbentuk simetris.
4. Pemeriksaan Kepala, dan Leher
a. Kepala
Bentuk kepala klien lonjong, warna rambut agak kemerahan.
b. Leher
Bentuk leher klien simetris
5. Pemeriksaan Thoraks atau Dada
a. Inspeksi
Bentuk Thoraks normal
b. Palpasi
Dada normal tidak ada cekungan
c. Perkusi
Klien merespon dengan baik saat tanganya ditepuk oleh perawat
d. Auskultasi
Suara nafas bersih
6. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi
Jantung klien dalam keadaan baik
b. Palpasi
Jantung klien dalam keadaan baik
c. Perkusi
Jantung klien dalam keadaan baik
d. Auskultasi
Jantung pasien dalam keadaan baik
7. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
Bentuk abdomen datar
b. Auskultasi
Peristaltik usus normal
c. Palpasi
Hepar klien dalam keadaan baik
d. Perkusi
Abdomen klien normal
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan lab : pemeriksaan darah rutin
b. Pemeriksaan IGG, IGM DENGUE

E. TINDAKAN dan TERAPI


1. Laboratorium.
2. Obat – obatan.
G. ANALIS DATA

Data Problem Etiologi


DS : Nyeri akut Agen cedera fisiologis
- Pasien merasa
pusing
DO :
- Pasien tampak
lemas
- Tensi 105/71
DS : Resiko defisit nutrisi Faktor psikologis
- Pasien belum BAB
selama dirawat
dirumah sakit
DO:
- Pasien hanya mau
makan sedikit
DS : Hipertermia Hipertermi berhubungan
- Pasien mengatakan dengan peningkatan suhu
badanya sangat tubuh
panas
DO : - Suhu badan 38,5 0 C

H. Diagnosa keperawatan
DHF (DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER)
I. Intervensi

Tgl/jam Diagnosa Tujuan Intervensi Ttd


Keperawatan
Nyeri akut
berhubungan
dengan agen
pencedera
fisiologi

Anda mungkin juga menyukai