Disusun oleh :
Kelompok 8
2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang CBE dan PIE dalam Dokumentasi Keperawatan.
Dengan kata terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca, agar
kami dapat memperbaiki makalah kami. Akhir kata kami berharap semoga
makalah yang berjudul CBE dan PIE dalam Dokumentasi Keperawatan ini dapat
memberikan manfaat maupun ilmu bagi para pembaca khususnya ilmu
pengetahuan tentang bidang kesehatan dan dalam lingkup keperawatan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
dan mudah untuk dibaca. Dokumentasi proses asuhan keperawatan yang baik
dan berkualitas haruslah akurat, lengkap, dan sesuai standar. Apabila kegiatan
keperawatan tidak didokumentasikan dengan akurat dan lengkap maka sulit
untuk membuktikan bahwa tindakan keperawatan telah dilakukan dengan
benar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan CBE dalam Dokumentasi Keperawatan?
2. Apa yang dimaksud dengan PIE dalam Dokumentasi Keperawatan?
C. Tujuan
2
1. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan memberi informasi kepada
perawat tentang gambaran model pendokumentasian asuhan keperawatan
yaitu CBE (Chartimg By Exception).
2. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan memberi informasi kepada
perawat tentang gambaran model pendokumentasian asuhan keperawatan
yaitu PIE (Problem Intervention and Evaluation).
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Pedoman penulisan Model dokumentasi CBE (charting by exception) adalah :
1. Data dasar didokumentasikan untuk setiap klien dan disimpan sebagai
catatan yang permanen.
2. Daftar diagnosis keperawatan ditulis ketika klien pertama kali masuk
Rumah sakit dan menyediakan daftar isian untuk semua diagnosis
keperawatan.
3. Ringkasan pulang klien ditulis untuk setiap diagnosis.
4. SOAPIER digunakan sebagai catatan respon klien terhadap intervensi
yang akan diberikan kepada klien.
5. Data diagnosis keperawatan dan rencana tindakan dapat dikembangkan.
5
penjelasan. CBE yang telah digunakan dalam praktik sejak pertengahan tahun
1980an, dibuat untuk merespons suasana ekonomi yang menekankan kualitas
perawatan di lingkungan yang membutuhkan biaya.
6
usus. Mentoleransi diet yang
ditentukan. Tidak ada mual
atau muntah. Pergerakan usus
normal dan konsisten.
Integumen Warna, suhu, dan turgor Kulit hangat, kering, dan utuh.
kulit; adanya lesi, luka, dan Warna kulit dalam batas normal
memar; warna mukosa pasien. Membrane mukosa
mulut; nyeri tekan pada lembap.
jaringan di sekitar kulit;
perkiraan adanya
jahitan/staples/terkelupas dan
luka tepi; serta adanya
drainase.
7
intelektual. persepsi yang realistik terhadap
apa yang terjadi. Orang tua/
keluarga merasakan sistem
pendukung yang adekuat.
Pembelajaran/pengetahuan :
mengerti terhadap penjelasan
dan mengajukan pertanyaan
yang relevan. Mengungkapkan
pemahaman dasar kondisi saat
ini. Mampu membuat
keputusan mengenai kondisi
dan perawatan diri.
Nyeri Skala nyeri (0-10) untuk Nyeri tidak ada, atau pasien
mengukur kekuatan nyeri menyatakan secara verbal
yang berkaitan dengan bahwa intervensi untuk
penjelasan pasien mengenai penatalaksanaan nyerinya
nyeri : lokasi, durasi, efektif.
intensitas, dan radiasi; faktor
presipitasi; dan faktor yang
meringankan nyeri.
8
sentral larutan. Inspeksi pemasangan dan berfungsi secara tepat.
alat IV, kecepatan aliran, dan Lokasi IV tanpa adanya
adanya peralatan yang kemerahan, bengkak, drainase,
digunakan. Inspeksi balutan atau nyeri. Tidak ada bengkak
dan tanggal terakhir pada dada, leher, atau lengan.
penggantian balutan. Balutan tampak bersih, kering,
Observasi lokasi, dan dan utuh.
penentuan adanya nyeri.
9
4. Catatan perkembangan digunakan untuk pencatatan nomor intervensi
Kebidanan yang spesifik berhubungan dengan masalah yang spesifik.
5. Intervensi langsung terhadap penyelesaian masalah ditandai dengan “I”
(Intervensi) dan nomor masalah klien yang relevan dicatat.
6. Keadaan klien sebagai pengaruh dari intervensi diidentifikasikan dengan
tanda “E” (evaluasi) dan nomor masalah.
7. Setiap masalah yang diidentifikasi dievaluasi minimal setiap 8 jam
(setiap pergantian jaga)
Keuntungan Model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation)
adalah:
1. Intervensi dan catatan perkembangan dapat dihubungkan.
2. Memungkinkan dalam pemberian asuhan keperawatan yang kontinu.
3. Perkembanganklien selama dirawat dapat digambarkan.
4. Pendokumentasian yang otomatis dapat diadaptasikan.
5. Berfokus pada klien dan masalahnya
6. Proses pengumpulan data menjadi lebih efisien karena data yang berasal
dari sumber yang berbeda terintegrasi menjadi satu bagian
7. Evaluasi dan revisi berkesinambungan
8. Asuhan yang berkesinambungan antara berbagai anggota tim kesehatan.
9. Dapat diadaptasikan untuk catatan yang otomatis.
10. Meningkatkan komunikasi antara anggota tim.
Selain keuntungan, model pencatatan ini juga memiliki kerugian. Yaitu
sebagai berikut :
1. Tidak dapat dipergunakan untuk pencatatan untuk semua disiplin ilmu.
2. Pembatasan rencana tindakan yang tidak aplikatif untuk beberapa proses
Kebidanan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
B. Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan ada kritik dan saran yang
dapat membangun sehingga kami dapat menyempurnakan makalah kami.
Serta diharapkan Mahasiswa keperawatan harus belajari memahami tentang
model-model dokumentasi keperawatan dan dapat mengaplikasikannya dalam
pendokumentasian keperawatan.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://sakura2503.blogspot.com/2018/08/teknik-dan-model-pendokumentasian-
cbe.html?m=1
http://kmbpoltekkes.blogspot.com/2013/10/model-dokumentasi-
keperawatan.html?m=1
13
14