Anda di halaman 1dari 17

ANAMNESA PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL GORDON

TERHADAP PASIEN Ny. D

OLEH :

1. LAELA FITRIYANI (A01602225)

2. NURHIKMAH (A01602242)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah yang
berjudul “ Anamnesa Pengkajian Pola Fungsional Gordon”

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nurlaila S.Kep.Ns selaku


pembibing mata kuliah konsep dasar keperawatan. Kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

Kami menyusun makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
konsep dasar keperawatan. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun
ini jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran yang membangun sangat kami
nantikan demi perbaikan makalah yang kami susun ini.

Terimakasih

Wassalamualaikum wr. wb.

Gombong, Oktober 2016

Penulis
A. Pendahuluan

Model dalam pengkajian keperawatan menurut Gordon (1982)

Pola pengkajian menurut Gordon adalah bahwa pola fungsional


Gordon mempunyai aplikasi luas untuk para perawat dengan latar belakang
praktik yang beragam, model pola fungsional kesehatan terbentuk dari
hubungan antara klien dan lingkungan serta dapat digunakan untuk
perseorangan,keluarga,dan komunitas.Setiap pola merupakan suatu rangkaian
perilaku yang membantu perawat mengumpulkan,mengorganisasikan dan
memilah-milah data. Dalam pengkajian keperawatan Gordon ada 2 komponen
yaitu data subjektif dan data objektif. Data subjektif adalah data dari klien yang
mengatakan secara langsung, sedangkan data objektif adalah data yang
diperoleh dari perawat atau rekam medis.

1. Pola persepsi-managemen kesehatan

 Menggambarkan persepsi pemahaman klien tentang kesehatan,


kesejahteraan, dan bagaimana kesehatan mereka diatur.
 Menggambarkan persepsi, pemeliharaan dan penanganan kesehatan.

 Persepsi terhadap arti kesehatan, dan penata laksanaan kesehatan,


kemampuan menyusun tujuan, pengetahuan tentang praktek kesehatan

2. Pola Metabolik – Nutrisi

 Menggambarkan konsumsi relatif terhadap kebutuhan metabolik dan


suplai gizi : meliputi pola konsumsi makanan dan cairan, keadaan
kulit, rambut, kuku dan membran mukosa, suhu tubuh, tinggi dan berat
badan.
 Menggambarkan intake makanan, keseimbangan cairan dan elektrolit,
nafsu makan, pola makan, diet, fluktuasi BB dalam 6 bulan terakhir,
kesulitan menelan, mual / muntah, kebutuhan julah zat gizi, masalah /
penyembuhan kulit, makanan kesukaan
3. Pola Eliminasi

 Menggambarkan pola fungsi ekskresi usus besar, kandung kemih, dan


kulit.

4. Pola Aktivitas - Olahraga

 Menggambarkan pola olahraga, aktivitas, pengisian waktu senggang,


dan rekreasi ; termasuk aktivitas kehidupan sehari-hari, tipe dan
kualitas olahraga, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola aktivitas
(seperti otot-saraf, respirasi, dan sirkulasi)
 Menggambarkan pola aktivitas dan latihan, fungsi pernafasan dan
sirkulasi

5. Pola Tidur-Istirahat

 Menggambarkan pola tidur, istirahat, relaksasi dan setiap bantuan


untuk merubah pola tersebut.
 Menggambarkan pola tidur-istirahat dan persepsi pada level energi

6. Pola Persepsi-Kognitif

 Menggambarkan pola persepsi-sensori dan pola kognitif ; meliputi


keadekuatan bentuk sensori (penglihatan, pendengaran, perabaan,
pengecapan, dan penghidu), pelaporan mengenai persepsi nyeri, dan
kemampuan fungsi kognitif.
 Menggambarkan pola pendengaran, penglihatan, pengecap, taktil,
penciuman, persepsi nyeri, bahasa, memori dan pengambilan keputusan.

7. Pola Persepsi diri-Konsep diri

 Menggambarkan bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri ;


kemampuan mereka, gambaran diri, dan perasaan.
 Menggambarkan sikap terhadap diri dan persepsi terhadap
kemampuan,harga diri,gambaran diri dan perasaan terhadap diri sendiri
8. Pola Hubungan-Peran

 Menggambarkan pola keterikatan peran dengan hubungan ; meliputi


persepsi terhadap peran utama dan tanggung jawab dalam situasi
kehidupan saat ini.
 Menggambarkan keefektifan hubungan dan peran dengan keluarga-
lainnya.

9. Pola Reproduksi-Seksualitas

 Menggambarkan kepuasan atau ketidakpuasan dalam seksualitas ;


termasuk status reproduksi wanita, pada anak-anak bagaimana dia
mampu membedakan jenis kelamin dan mengetahui alat kelaminnya.
 Menggambarkan kepuasan/masalah dalam seksualitas-reproduksi.

10. Pola Koping-Toleransi stres

 Menggambarkan pola koping umum, dan keefektifan ketrampilan


koping dalam mentoleransi stress.
 Menggambarkan kemampuan untuk menangani stres dan
menggunakan sistem pendukung .

11. Pola Nilai-Keyakinan

 Menggambarkan pola nilai, tujuan atau kepercayaan (termasuk


kepercayaan spiritual) yang mengarahkan pilihan dan keputusan gaya
hidup.
 Menggambarkan spiritualitas, nilai, sistem kepercayaan dan tujuan
dalam hidup
B. Pengkajian Menurut Gordon

 Identitas Pasien
Nama : Ny. D
Umur : 79 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : Tidak Sekolah
Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa
Alamat : Desa Tambakmulyo Kec. Puring
Waktu pengkajian : Sabtu,29 Oktober 2016
Keluhan Utama : Sakit kepala, badan lemas dan terasa dingin,
perut terasa mual, berat badan menurun.
1. Pola persepsi-Managemen kesehatan
 Apakah sebelum sakit ibu pernah mengomsumsi obat dengan atau
tanpa resep dari dokter?
 Apakah ibu sebelumnya pernah dirawat di Rumah Sakit dengan
penyakit yang sama?

 Apakah sebelumnya ibu sudah tahu mengenai penyakit yang ibu


derita?

2. Pola metabolik-nutrisi

 Bagaimana nafsu makan ibu sebelum dan sesudah sakit?


 Berapa kali dalam sehari ibu makan, sebelum dan sesudah sakit?

 Berapa banyak porsi makanan yang ibu habiskan dalam sekali makan
ketika sakit dan sebelum sakit?

 Apa makanan kesukaan ibu?


 Apakah ibu susah untuk menelan makanan atau bagaimana rasanya
jika ibu makan saat sakit dan sebelum sakit?

 Berapa banyak dalam sehari ibu minum sebelum dan sesudah sakit?.

3. Pola Eleminasi

 Berapa kali ibu BAK dan BAB dalam sehari sebelum dan sesudah
sakit?
 Bagaimana dengan konstipasinya sebelum dan sesudah sakit?

 Apakah ibu merasakan sakit dibagian perut bawah sebelum dan


sesudah sakit?

 Apakah keringat ibu keluar banyak sebelum dan sesudah sakit?

 Apakah kulit ibu terasa kering sebelum dan sesudah sakit?

4. Pola aktivitas-Olahraga

 Apakah ibu berolahraga sebelum dan sesudah sakit?


 Apakah ibu merasa sesak nafas saat beraktivitas sebelum dan
sesudah sakit?

 Apakah ibu dapat beraktivitas seperti biasanya sebelum dan sesudah


sakit?

 Apkah ibu berjalan dengan bantuan sebelum dan sesudah sakit?

5. Pola tidur-Istirahat

 Berapa lama tidur ibu di malam hari sebelum dan sesudah sakit?
 Apa yang ibu lakukan sebelum tidur pada sebelum dan sesudah
sakit?

 Apakah ibu bisa tidur siang sebelum dan sesudah sakit?

 Bagaimana dengan kenyamanan ibu tidur sebelum dan sesudah


sakit?
 Apakah ibu pernah mengonsumsi obat tidur sebelum dan sesudah
sakit?

6. Persepsi-Kognitif

 Bagaimana indra pengecapan ibu sebelum dan sesudah sakit?


 Apakah ibu mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan
sebelum dan sesudah sakit?

 Apakah ibu menggunakan alat bantu pendengaran dan alat bantu


penglihatan sebelum dan sesudah sakit?

 Bagaimana kondisi sakit kepala ibu setelah sakit?

 Apa bahasa yang digunakan ibu sehari-hari sebelum dan sesudah


sakit?

 Apakah ibu dapat membaca dan menulis ?

7. Persepsi diri-Konsep diri

 Apa dampak sakit bagi ibu?


 Apakah ibu tegang dalam menghadapi penyakit ibu?

 Apakah ibu merasa tak berdaya sebelum dan sesudah sakit?

 Apakah ibu bersemangat untuk sembuh?

8. Hubungan peran

 Bagaimana dengan pekerjaan ibu sebelum dan sesudah sakit?


 Bagaimana hubungan ibu dengan keluarga sebelum dan sesudah
sakit?

 Bagaimana tempat tinggal ibu sebelum dan sesudah sakit?

9. Pola produksi-seksualitas

 Kapan ibu terakhir menstruasi?


 Apakah ada riwayat penyakit hubungan seksual?

10. Pola Koping/Toleransi

 Apaka ibu dapat bergaul dengan lingkungan sekitar sebelum dan


sesudah sakit?
 Apakah penyakit ini mengganggu pikiran ibu?

 Bagaimana cara ibu mengatasi kepanikan pada diri ibu?

 Apakah ada orang lain yang dekat untuk tempat berbagi?

11. Pola Keyakinan

 Apakah ibu dapat beribadah seperti biasanya?


 Apakah agama merupakan hal penting dalam hidup?

 Apakah ada persepsi bahwa penyakit ibu tidak akan sembuh?

 Apakah ibu mempunyai kegiatan sosial sebelum dan sesudah sakit?


Penyajian Data Hasil Anamnesa Pola Fungsional Menurut Gordon

1. Pola presepsi-managemen kesehatan

Sebelum sakit : Klien mengatakan bahwa biasanya meminum obat beli


di warung terdekat tanpa resep dokter, klien mengatakan
pernah dirawat dirumah sakit, klien tidak tahu mengenai
informasi penyakit yang dideritanya,

Saat dikaji : Klien mengatakan hanya mengomsumsi obat yang


disediakan dirumah sakit oleh dokter, klien diberi tahu
informasi tentang penyakitnya oleh dokter ketika
berobat,

2. Pola metabolik-nutrisi

Sebelum sakit : Klien makan sehari tiga kali, klien menghabiskan satu
porsi makan dengan lauk dan sayuran, klien makan
dengan sayur dan lauk seperti tahu dan tempe dan tidak
suka makanan yang berbau amis seperti ikan dan telur.
Klien merasa biasa saat menelan makanan. Klien
mengatakan dalam sehari minum antara 5-8 gelas air
putih dingin.

Saat dikaji : klien saya hanya menghabiskan sepertiga porsi makan


bubur,dan hanya makan sesuai anjuran dokter yang tidak
banyak mengandung garam dan sayur hijau yang dapat
meningkatkan tekanan darah. Klien tidak enak makan
sehingga jika untuk menelan makanan terasa pahit dan
setelah makan perut terassa mual. Klien hanya minum 2-4
gelas air putih dingin dalam sehari dan kadang minum air
hangat.

3. Pola eliminasi

Sebelum sakit : Klien mengatakan biasanya BAK 4-5 kali dalam sehari dan
BAB 1-2 kali dalam sehari dan konstipasinya normal.
Klien tidak mengeluh sakit pada bagian perut bawah,
keringat klien keluar banyak dan menyebabkan bau
badan. Klien mengatakan keadaan kulit tetap lembab
karena minum yang cukup.

Saat dikaji : Klien mengatakan BAK 4-5 kali dalam sehari dan BAB
2-3 kali dalam sehari dengan konstipasi BAB cair dan
konstipasi BAK terlihat lebih berwarna kuning dan bau
karena faktor minum obat. Klien mengeluhkan sakit pada
bagian perut bawah karena BAK kurang lancer, keringat
klien tidak keluar banyak dank lien merasakan suhu tubuh
yang dingin. Klien mengatakan keadaan kulit terasa
kering karena kurang minum.

4. Pola aktivitas-olahraga
Sebelum sakit : Klien mengatakan tidak pernah berolahraga dan tidak
pernah merasakan sesak nafas. Klien dapat beraktifitas
normal seperti biasanya secara mandiri tanpa bantuan
orang lain, yaitu menyapu dan pekerjaan ringan lainnya.
Klien dapat berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain.

Saat dikaji : Klien mengatakan tidak pernah berolahraga dan pernah


merasakan sesak nafas ketika sedang berbaring, klien
tidak dapat beraktifitas dengan normal dan hanya istirahat
dengan duduk dan berbaring. Klien masih dapat berjalan
sendiri tetapi badan terasa lemah sehingga tidak mampu
berjalan dengan jarak yang jauh.

5. Polatidur-istirahat

Sebelum sakit : Klien mengatakan dapat tidur 5-8 jam dan sebelum
tidur aktivitas yang dilakukan klien minum air putih
banyak, dan tiduran sebentar. Klien biasanya dapat
istirahat dengan tidur siang dan klien lebih nyaman tidur
di kamar sendiri.

Saat dikaji : Klien mengatakan susah tidur dan hanya bisa tidur 3-4
jam saja dan sering terbangun karena sakit kepala.
Aktivitas klien sebelum tidur hanya berbaring saja. Klien
mengatakan tidak bisa istirahat di siang hari dan klien
lebih nyaman tidur di kamar sendiri. Klien tidak pernah
meminum obat tidur untuk mempermudah proses
tidurnya.

6. Pola persepsi-kognitif

Sebelu sakit : Klien mengatakan normal dan tidak ada gangguan pada
indra pengecapan, klien juga mengatakan adanya ganggun
penglihatan dan pendengaran karena faktor sudah tua.
Klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari tidak
menggunakan alat bantu kacamata dan alat bantu
pendengaran.

Saat dikaji : Klien mengatakan mengalami gangguan pengecapan


yaitu mulut terasa pahit saat dimasuki atau saan menelan
makanan, klien juga mengatakan adanya ganggun
penglihatan dan pendengaran karena faktor sudah tua.
Klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari tidak
menggunakan alat bantu kacamata dan alat bantu
pendengaran. Klien mengatakan akit kepala dalam skala
6. Klien mengatakan bahwa dirinya tidak bisa membca
dan menulis sejak dulu.

7. Pola persepsi diri-konsep diri

Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit merasa biasa dengan


kondisi sehari-harinya dan klien mampu dan mempunyai
banyak tenaga untuk melakukan aktivitas.

Saat dikaji : Klien mengatakan merasa lebih lemas dan tidak


bersemangat dalam beraktivitas sehari-hari, klien hanya
tiduran dan duduk saja karena klien merasa lemas dan
tidak mempunyai banyak tenaga untuk beraktivitas.
Klien merasa tegang dan sering menanyakan kondisi
kesehatannya kepada dokter, klien juga sangat
bersemangat untuk sembuh, dan klien akan menjaga
kesehatan lebih baik lagi.

8. Pola hubungan peran

Sebelum sakit : Klien mengatakan tidak bekerja, dirumah hanya bisa


membantu pekerjaan rumah dengan melakukan aktivitas
menyapu dan pekerjaan ringan lainnya, Sebelum sakit
bekomunikasi selalu aktif. Klien tinggal bersama anak
dan cucunya dirumah anaknya.

Setelah sakit : Klien mengatakan setelah sakit tidak bisa melakukan


pekerjaan seperti biasa dan hanya bisa tiduran dan duduk
didalam rumah. Komunikasi klien dengan keluarga hanya
bicara seperlunya saja.

9. Pola reproduksi dan seksualitas

Saat dikaji : Klien mengatakan sebelum dan sesudah sakit sudah


menopause,dan tidak mempunyai riwayat penyakit
hubungan seksual.

10. Pola koping-toleransi stress

Sebelum sakit : Klien mengatakan biasanya selalu berbaur dengan


tetangga dan lingkungsn sekitar rumah.

Saat dikaji : Klien mengatakan bahwa setelah sakit tidak pernah


berbaur dengan lingkungan sekitar dan memilih
istirahat didalam rumah. Klien selalu berdoa dan yakin
bahya penyakitnya harus sembuh untuk meredakan
kepanikan dalam menghadapi penyakit. Klien
mengatakan mempunyai tempat berbagi dengan anak
perempuannya untuk menceritakan masalah yang
sedang dihadapi.
11. Pola keyakinan

Sebelum sakit : Klien mengatakan dapat beribadah normal 5 waktu


dalam sehari secara mandiri dan tanpa bantuan orang
lain.

Saat dikaji : Klien mengatakan bahwa setelah sakit tidak bisa


beribadah seperti biasanya yaitu dengan duduk dan
selalu berdoa untuk kesembuhan penyakitnya. Menurut
klien agama adalah hal penting dalam menjalani hidup,
karena agama merupakan norma yang berlaku untuk
menjalani hidup. Klien mengatakan ada persepsi
bahwa yakin penyakitnya akan sembuh. Klien
mengatakan tidak mempunyai kegiatan sosial.
Kesimpulan

Konsep pengkajian Gordon dapat digunakan untuk membantu perawat dalam


proses pengumpulan data informasi dari klien, model dalam pengkajian Gordon sudah
mencangkup berbagai pola fungsional kebutuhan klien sehingga mempermudah tugas
perawat untuk melakukan pengkajian. Pengumpulan informasi atau pengkajian
merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Dari informasi yang terkumpul,
didapatkan data tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh klien. Data tersebut di
gunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan
keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah klien.

Anda mungkin juga menyukai