Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERAN OBAT

(Dosen: Ns. Amelia Lie Tallaut,S.Kep.,M.Si.,Apt )

Disusun Oleh: Kelompok 4

Anggry S. Ohoiledjaan
Anisa Bahar Rumlus
Eklesius Fernatubun
Elisabeth Huninkore
Felomena Rahawarin
Gayatri Rahawarin
Naimah A. Tukloy
Sevalia E. Sadsuitubun
Srf Zainah Alatas
Tisye Renuw

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segalah Rahmatnya sehingga Kami Kelompok
dapat menyelesaikan Makalah tentang “Peran Obat ’. Makalah ini dibuat untuk medapatkan nilai
tugas yang mana merupakan salah satu syarat dalam proses pembelajaran dan untuk menambah
pengetahuan bagi kami mahasiswa-mahasiswi yang sementara mengarungi dunia pendidikan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih bagi semua pihak yang telah membantu
kami dalam proses penyelesaian makalah ini. Tak ada mawar yang tak berduri begitupun makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kami sangat mengharapkan berbagai masukan dari semua
pihak demi menyempurnakan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bemanfaat bagi kita
semua

Langgur, 16 Februari 2022

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………..………………………………1
1.2 Rumusan Masalah………………………..……….………………………...2
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………….…………3
BAB III PENUTUP
3.1. Keseimpulan…………………………………………..……………………7
3.2. Saran………………………………………………………………………..7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….….8

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Obat adalah suatu bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa,
mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejalah penyakit, luka
atau kelainan badania dan rohaniah pada manusia atau hewan, memperelok badan atau
bagian badan manusia (Anief, 2006). Besarnya efektifitas obat tergantung pada biosis dan
kepekaan organ tubuh. Setiap orang berbeda kepekaan dan kebutuhan biosis obatnnya. Tetapi
secara umum dapat dikelompokan, yaitu dosis bayi, anak-anak, dewasa dan orang tua (Djas,
dalam kasibu, 2017). Pelaksaanya harus memenuhi kreteria penggunaan obat yang rasional,
antara lain ketepatan pemilihan obat, ketepatan dosis obat, tidak adanya efek samping, tidak
adanya kontra indikasi, tidak adanya interaksi obat, dan tidak adanya poli farmasi (Depkes RI,
2008).

Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat adalah sediaan atau paduan- paduan yang
siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan,pemulihan, peningkatan
kesehatan, dan kontrasepsi. Obat dalam arti luas ialah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi
proses hidup, maka Farmakologi merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya. Namun untuk
seorang dokter, ilmu ini dibatasi tujuannya yaitu agar dapat menggunakan obat untuk maksud
pencegahan, diagnosis, dan pengobatan penyakit, dan agar mengerti bahwa penggunaan obat
dapat mengakibatkan berbagai gejala penyakit (Bagian Farmakologi, Fakultas
Kedokteran,Universitas Indonesia). Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dan
kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional, Departemen Kesehatan RI, 2005).

1
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang datas maka makalah ini kami susun berdasarkan rumusan masalah
sebagai berikut: Bagaimana Peran Obat?

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu: Untuk mengetahui bagamiana peran obat

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Peran obat


Obat merupakan salah satu komponen yang tidak dapat tergantikan dalam pelayanan
kesehatan. Obat berbeda dengan komoditas perdagangan, karena selain merupakan
komoditas perdagangan, obat juga memiliki fungsi sosial. Obat berperan sangat penting dalam
pelayanan kesehatan karena penanganan dan pencegahan berbagai penyakit tidak dapat
dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat atau farmakoterapi.
Peran obat dalam upaya kesehatan besar dan merupakan suatu unsur penting (Simanjutak
dalam Kasibu. 2017). Begitu juga dengan bagaimana penggunaan obat melalui mulut,
tenggorokan masuk keperut, disebut secara oral, cara penggunaan lainnya pemakaian luar
(Anief, 2006). Secara umum peran obat adalah sebagai berikut (Chaerunisaa, dkk., 2009):
1) Penetapan diagnosis
2) pencegahan penyakit
3) Menyembuhkan penyakit
4) Memulihkan (rehabilitasi) kesehatan
5) Mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan tertentu
6) Peningkatan kesehatan
7) Mengurangi rasa sakit

2.1.1. Penetapan Diagnosis


Diagnosis adalah
e penentuan jenis penyakit dengan cara memeriksa gejala- gejala-
gejala yang ada. Contoh obat yang digunakan dalam proses diagnosa suatu penyakit
yaitu Barium Sulfat. Barium Sulfat digunakan sebagai zat kontras untuk rontgen.

saluran pencernaan, biasanya digunakan untuk mendiagnosa adanya usus buntu.


Gambar Rontgen Saluran Pencernaan dengan zat kontras Barium Sulfat

3
2.1.2. Pencegahan Penyakit
Pencegahan penyakit adalah upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk
melindungi klien dari ancaman kesehatan potensial.dengan kata lain, pencegahan
penyakit adalah upaya mengekang perkembangan penyakit, memperlambat
kemajuan penyakit, dan melindungi untuk pencegahan penyakit yaitu antibiotik.
Antibiotik sering digunakan untuk mencegah perkembangan bakteri pada berbagai
kondisi untuk mencegah infeksi lebih lanjut yang dapat menyebabkan
perkembangan penyakit. Misalnya pemberian Amoksisilin untuk pasien gigi
berlubang.
2.1.3. Menyembuhkan Penyakit
Peran obat yang paling umum didengar yaitu menyembuhkan penyakit.
Misalnya penderita asam lambung yang diberikan obat antasida untuk
menetralkan asam lambungnya, penderita batuk berdahak yang diberikan obat
batuk ekspektoran untuk mengeluarkan mucus atau dahaknya, dan sebaganya.
Gambar Obat Antasida

2.1.4. Memulihkan (Rehabilitasi) Kesehatan


Rehabilitasi kesehatan secara umum adalah pemulihan dari suatu kondisi
penyakit atau cedera. Contoh peran obat dalam rehabilitasi kesehatan misalnya
dalam rehabilitasi narkoba. Penanganan melalui obat-obatan akan dilakukan
melalui pengawasan dokter, tergantung dari jenis narkoba yang digunakan.
Pengguna narkoba jenis heroin atau morfin, akan diberikan terapi obat seperti
methadone danbuprenorfin di bawah pengawasan dokter. Obat ini akan membantu
mengurangi keinginan memakai narkoba, yang diharapkan dapat mencegah
penyakit seperti hepatitis C dan HIV hingga kematian.

4
2.1.5. Mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan tertentu
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, obat dapat
mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh. Contohnya adalah obat diabetes Acarbose.
Acarbose bekerja dengan cara memperlambat pemecahan gula dalam karbohidrat
di makanan menjadi glukosa, sehingga level gula darah tidak naik dengan cepat
sehabis makan. Acarbose merupakan penghambat enzim α-glukosidase yang
bekerja menghambat penyerapan karbohidrat dengan menghambat enzim
disakarida di usus. Obat ini terutama menurunkan glukosa darah setelah makan.

Gambar Obat diabetes Acarbose mempengaruhi fungsi penyerapan gula di dalam


tubuh

2.1.6. Peningkatan Kesehatan


Contoh peran obat dalam peningkatan kesehatan misalnya pada ibu hamil.
Pemberian vitamin dan Calsium penting untuk peningkatan kesehatan ibu hamil,
karena kebutuhannya meningkat seiring dengan perkembangan janin yang
dikandungnya.

Gambar Ibu hamil membutuhkan asupan vitamin dan calcium lebih banyak dari orang
pada umumnya

5
2.1.7. Mengurangi Rasa Sakit
Obat juga dapat mengurangi rasa sakit, yaitu golongan analgetika. Contoh
yang umum digunakan dalam perawatan gigi yaitu Asam Mefenamat. Langkah
Kerja Asam mefenamat yaitu seperti OAINS (Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid
atau NSAID) lain yakni menghalangi sintesa prostaglandin dengan menghalangi
kerja enzim cyclooxygenase (COX-1 & COX-2). Asam mefenamat memiliki
dampak antiinflamasi, analgetik (antinyeri) serta antipiretik.

6
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Obat merupakan salah satu komponen yang tidak dapat tergantikan dalam pelayanan
kesehatan. Obat berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan karena penanganan dan
pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat atau
farmakoterapi. Peran Obat secara umum yaitu untuk penetapan diagnosa, pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit, memulihkan kesehatan, mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan
tertentu, peningkatan kesehatan, dan mengurangi rassa sakit.
3.2. Saran
Bagi teman-teman jangan jadikan ini sebagai tugas belaka namun dijadikan sebagi bahan
pembelajaran untuk menambah pengetahuan kita sebagai genarasi penerus dibidang kesehatan
khususnya keperawatan sehingga ilmu pengetahuan kita dapat bermanfaat bagi banyak orang.

7
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Gan Sulistia. 2009. Farmakologi dan Terapi edisi 5. Jakarta: Departemen
Farmakologi dan Gerapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Katzung, B.G. Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi ke tiga. Jakarta: Penerbit EGC

Tambayong Jan, 2002. Farmakologi untu Keperawatan. Jakarta: Widya Medika

Anda mungkin juga menyukai