Anda di halaman 1dari 5

Early Warning Score

( Dr. Agnes Batmomolin , Ns.,S. Kep., M.Kep)

Di Susun Oleh Kelompok 3 :

Ajay Wasiu

Felomena Rahawarin

Georgina Ngamelubun

Marlin Rahakbauw

Nur Aini Narwawan

Putri Rahmawati Latar

Sevalia E. Sadsuitubun

Tisye Renuw

Trifona Matly

Windy Y. Jeujanan

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


Early Warning System Score (EWSS) atau disebut juga Early Warning Score (EWS)
adalah sebuah sistem pemantauan dengan skoring fisiologis umum yang digunakan di unit
pelayanan medikal bedah sebelum pasien mengalami kondisi kegawatan. Alat ini sederhana
dan mudah digunakan disamping tempat tidur, sehingga perawat akan lebih siap
mengevaluasi perubahan kondisi pasien dan melakukan intervensi dengan tepat. Sistem
Nasional Akreditas Rumah Sakit (SNARS) edisi satu telah memasukkan sistem EWS dalam
penilaian akreditasi, sehingga dengan adanya regulasi ini, rumah sakit di Indonesia dituntut
untuk dapat menerapkan alat deteksi dini ini dalam menentukan pasien mana yang perlu
dipantau dengan lebih intensif.

Adapun prosedur pengkajian EWS sebagai berikut:

Perawat melakukan pengkajian EWS pada semua pasien IGD dan rawat inap
didokumentasikan pada form EWS.

Perawat menulis tanggal dan jam pengkajian EWS

Hasil yang telah didapat di nilai sesuai dengan skor yang telah ditetapkan

Tuliskan hasil yang didapat untuk parameter frekuensi nafas, saturasi oksigen, suhu,
tekanan darah sistolik dan denyut jantung

Untuk parameter alat bantu nafas, jika pasien menggunakan alat bantu nafas ditulis “ya” dan
diberi skor 2, jika tidak memiliki alat bantu ditulis “tidak” dan diberi skor 0.

Untuk parameter kesadaran digunakan metode AVPU, pasien sadar (Awakeness) diberi
skor 0. Jika pasien mengalami penurunan kesadaran dan harus menggunakan rangsangan
suara (Verbal) atau nyeri (Pain). Jika pasien sama sekali tidak sadar (Unresponsive) diberi
skor 3.
2) Penyakit Demam Berdarah
Ny. T usia 32 tahun, Dengue fever. Kedua kaki nampak edema dan pusing memberat.
Perawat melakukan pengukuran TTV di dapatkan:
RR: 20 =0
SpO2: 96. = 0
Oksigen tambahan tidak = 0
Suhu: 38,5. = 1
TD: 150/93 = 0
DN: 95X/menit = 1
Kesadaran: Alert Score (sadar)
Score EWs:=. 2
Penjelasan EWS Score sesuai Warnanya
Keterangan:
Skor 1-4 (Resiko Ringan) dengan warna Kuning
Dengan penjelasan: Assessment segera oleh perawat senior, respon segera, maksimal 5
menit, eskalasi perawatan dan frekuensi monitoring per 4-6 jam, jika diperlukan assesment
oleh dokter jaga
Memiliki arti bahwa setelah data yang kita dapatkan, perlu dilakukan assesment atau
pengkajian ulang oleh perawat senior maksimal 5 menit setelah kita melaporkannya, dan
jika masih diperlukan assesment oleh dokter jaga juga.

Jadi berdasarkan penjelasan di atas pasien masuk dengan diagnosa Dengue fever
( demam berdarah) maka suhu tubuh nya naik 38,5 derajat Celcius, yang
menyebabkan sub Febris atau kenaikan suhu tubuh yang terjadi belum terlalu
signifikan sehingga jika dirasakan dengan sentuhan kulit baru akan terasa
hangat, atau menuju ke panas. Sedangkan denyut nadi pada pasien
95X/menit, sehingga hal yang di lakukan adalah:

1) Rawat seperti pasien biasa karena masih dalam keadaan ringan


2) Defenisikan penyakit tersebut secara detail
3) Kompres air hangat
4) Berikan obat penurun panas tetapi harus berkolaborasi dengan dokter atau bagian apotek
5) Monitor hingga 4-6 jam agar keadaan pasien menjadi lebih baik agar pasien tidak menuju
masa krisis dengan keadaan syok
6) Pemeriksaan lab, kemudian liat hasil yang di dapatkan.

Total Kategori Frekuensi Intervensi


Skor Skoring Observasi
0-1 Normal Setiap 8 jam Observasi dan dokumentasi
(HIjau)
2-3 Rendah Setiap 4 jam Observasi dan dokumentasi
(Kuning)
4-6 Sedang Setiap Jam Perawat melapor ke dokter jaga
(Orange)
Perawat mengobservasi pasien bersama
dengan dokter jaga setiap jam
Perawat mendokumentasi setiap jam

Perawat/dokter jaga melapor ke DPJP

Perawat/dokter jaga mempersiapkan pasien


jika mengalami perburukan kondisi untuk
perawatan HCU
≥7 Tinggi Bedside Observasi dilakukan oleh perawat bersama
(Merah) Monitoring dengan dokter jaga/DPJP/intensivis

Pemantauan pasien secara terus menerus


dan didokumentasikan per jam

Aktivitas code blue system bila pasien henti


jantung/henti nafas

Rencanakan transfer pasien ke ruang


ICU/CVCU dengan menggunakan alat bantu
nafas

Anda mungkin juga menyukai