Rahayu
Tentang : Panduan Early Warning System.
System .
Nomor : 018/PER/DIR/RSH/VIII/2018
018/PER/DIR/RSH/VIII/2018
BAB I
DEFINSI
A. DEFENISI
1. Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini yang dapat diartikan
sebagai rangkaian sistem komunikasi informasi yang dimulai dari deteksi awal,
dan pengambilan keputusan selanjutnya. Diteksi dini merupakan gambaran dan
isyarat terjadinya gangguan funsi tubuh yang buruk atau ketidakstabilitas fisik pasien
sehingga dapat menjadi kode dan atau mempersiapkan kejadian buruk dan
meminimalkan dampaknya,
dampaknya, penilaian untuk mengukur peringatan dini ini
menggunakan Early
menggunakan Early Warning Score.
2. National Early Warning Score (NEWS) adalah sebuah pendekatan sistematis yang
menggunakan skoring untuk mengidentifikasi perubahan kondisi sesorang sekaligus
menentukan langkah selanjutnya yang harus dikerjakan. Penilaian ini dilakukan pada
orang dewasa (berusia lebih dari 16 tahun), tidak untuk anak-anak dan ibu hamil.
Sistem ini dikembangkan oleh Royal College of Physicians, the Royal College of
Nursing, the National Outreach Forum and NHS Training for Innovatio, London tahun
2012.
3. Sistem skoring NEWS menggunakan pengkajian yang menggunakan 7 (tujuh)
parameter fisiologis yaitu tekanan darah sistolik, nadi, suhu, saturasi oksigen,
kebutuhan alat bantu O 2 dan status kesadaran untuk mendeteksi terjadinya
t erjadinya perburukan/
kegawatan kondisi pasien yang tujuannya adalah mencegah hilanya nyawa seseorang
dan mengurangi dampak yang lebih parah dari sebelumnya.
4. Pediatric Early Warning System (PEWS) adalah penggunaan skor peringatan dini dan
penerapan perubahan kompleks yang diperlukan untuk pengenalan dini terhadap
pasien anak di rumah sakit.
1
Panduan Early Warning Sistem
5. Sistem skoring PEWS menggunakan pengkajian yang menggunakan 10 (sepuluh)
parameter fisiologis yaitu warna kulit, upaya respirasi, penggunaan alat bantu O 2,
denyut jantung, waktu pengisian capillary refill, tekanan darah sistolik, tingkat
kesadaran dan suhu kesadaran untuk mendeteksi terjadinya perburukan/ kegawatan
kondisi pasien yang tujuannya adalah mencegah hilangnya nyawa seseorang dan
mengurangi dampak yang lebih parah dari sebelumnya.
6. Early Warning Sistem (EWS) di rmah sakit memfasilitasi deteksi dini terhadap
penurunan kondisi pasien dengan mengelompokan tingkat keparahan penyakit serta
mendorong perawat untuk segera meminta peninjauan medis pada situasi tertentu
7. Instrumen yang digunakan pada panduan mengenali perubahan kondisi pasien melalui
Early Warning Skors (EWS) ini merupakan adaptasi dari berbagai sumber yang telah
diuji secara mendalam dan dinyatakan efektif.
8. Down Skor merupakan evaluasi untuk menilai kegawatan nafas pada bayi baru lahir.
B. TUJUAN
1. Sebagai panduan bagi tenaga kesehatan dalam melakukan pemantauan kondisi
medis pasien, pemulihan dan pengembalian stabilitas pasien.
2. Meningkatkan keamanan dan keselamatan pasien di rumah sakit
3. Menurunkan risiko perburukan kondisi pasien atau kejadian kode biru dengan
intervensi dini terhadap hasil pemantauan
4. Memberikan peringatan dini potensi penurunan kondisi pasien serta menginisiasi
respon dan penanganan yang tepat dari tim kesehatan
5. Panduan mengenali perubahan kondisi pasien melalui Early Warning Skors (EWS)
bermanfaat untuk standardisasi penilaian keparahan penyakit akut dengan
menggunakan bahasa yang sama di seluruh unit rumah sakit.
2
Panduan Early Warning Sistem
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Panduan ini berlaku untuk setiap dokter, perawat dan bidan yang memberikan
pelayanan pada pasien
2. Panduan ini dilaksanakan terhadap semua pasien yang masuk unit perawatan umum,
kamar bayi dilanjutkan dengan frekuensi pemantauan sesuai hasil skor sebelumnya
atau jika ada perubahan kondisi pasien sehingga memerlukan penilaian medis akut
di area klinik RS Helsa
3. Panduan mengenali perubahan kondisi pasien melalui Early Warning Skors (EWS)
Rumah Sakit Helsa menggunakan 3 jenis formulir pemantauan sesuai klasifikasi
pasien yaitu : MEWS (Modified Early Warning Skors) untuk pasien dewasa, PEWS
(Pediatric Early Warning Skors) untuk pasien anak usia < 18 tahun dan MOEWS
(Modified Early Obstetric Warning Skors) untuk ibu hamil (antenatal) hingga 42 hari
paska melahirkan dan Down Skor untuk penilaian kegawatan pernafasan pada bayi
baru lahir.
3
Panduan Early Warning Sistem
BAB III
TATA LAKSANA
parameter 3 2 1 0 1 2 3
Pernafasan ≤8 9-11 12-20 21-24 ≥25
saturasi
≤91 92-93 94-95 96
oksigen
Penggunaan
Alat bantu Ya Tidak
O2
Suhu ≤35 35.1-36.0 36.1-38.0 38.1-39.0 ≥39.1
Tekanan
Darah ≤90 91-100 101-110 111-219 ≥220
Sistolik
Denyut
≤40 41-50 51-90 91-110 111-130 ≥131
Jantung
Tingkat V,P
A
Kesadaran atau U
TOTAL :
4
Panduan Early Warning Sistem
6. Skor NEWS dan Respon Klinis yang Diberikan
5
Panduan Early Warning Sistem
B. Pediactic Early Warning System (PEWS)
1. PEWS digunakan pada pasien anak/pediatrik (berusia saat lahir – 16tahun)
2. PEWS dapat digunakan unutk mengassesmen penyakit akut, mendeteksi penurunan
klinis, dan menginisiasi respon klinis yang tepat waktu dan sesuai.
3. PEWS tidak digunakan pada :
a. Pasien dewasa lebih dari 16 tahun
b. Pasien anak dengan TOF (Tetralogi of Fallot), sindrom VACTERL
4. PEWS juga dapat diimplementasikan untuk assesmen prehospital pada kondisi akut
oleh first responder seperti pelayanan ambulans, pelayanan kesehatan primer,
puskesmas untuk mengoptimalkan komunikasi kondisi pasien sebelum diterima
rumah sakit tujunan.
a. Tabel klasifikasi umur
6
Panduan Early Warning Sistem
12+ tahun 12 tahun – 16 tahun
Tingkat A V P/ U
kesadaran
Keterangan :
0-2 : skor normal (hijau), penialain setiap 4 jam.
3 : skor rendah (hijau), penilaian setiap 1-2 jam
4 : skor menengah (orange) penilaian setiap 1 jam
≥ 5 : skor tinggi (merah) penilaian setiap 30 menit.
7
Panduan Early Warning Sistem
c. Parameter tambahan PEWS
Parameter Tambahan
1. Saturasi Oksigen Parameter tambahan dapat digunakan sebagai penilaian
2. Kapilla reffil (waktu) tambahan dan tindaklanjut dari tindak klinik yang
3. Tekanan sistolik disesuaikan pada tiap individu anak
4.Warna Kulit
5. Suhu
Monitoring
skor Petugas Tindakan
frekuensi
2 2-4 jam
Perawat jaga,
6 berlanjutan Melapor ke DPJP
dokter jaga, DPJP
8
Panduan Early Warning Sistem
C. Modified Early Warning Skors (MEWS
a. Sistem MEWS digunakan pada pasien dewasa (≥18 tahun) dan tidak digunakan untuk
pemantauan pasien anak (≤18 tahun) atau wanita hamil.
b. Form MEWS mendasarkan pemantauan pada parameter fisiologi meliputi frekuensi
pernafasan, frekuensi kardiovaskuler, tekanan darah sistolik, status neurologis,
temperature dan saturasi oksigen.
c. Pemantauan dilakukan terhadap parameter tambahan meliputi : hasil pemeriksaan
gula darah, skala nyeri, dan urine output dalam ml/jam.
d. Total skor diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor pada tiap parameter yang
kemudian akan dikategorikan menjadi rendah, sedang dan tinggi, kemudian di
lakukan intervensi dan monitoring sesuai standar pada instrument MEWS.
e. Interpretasi MEWS adalah jika skor 1-4 (Risiko ringan), skor 5-6 ( risiko sedang) dan
skor ≥7 (risiko tinggi).
9
Panduan Early Warning Sistem
E. Down Skor
a. Metode Down Skor digunakan untuk menilai kegawatan pernafasan pada bayi baru
lahir
b. Form Down Skor meliputi penilaian laju pernafasan, kulit sianosis, retraksi dada,
merintih dan udara yang masuk
c. Intrepretasi Down Skor adalah jika skor <4 (Distress pernafasan ringan), skor 4-7
(Distress pernafasan sedang) dan skor >7 (Distress Pernafasan Berat)
F. Sistem pemantauan melalui Early Warning Skor (EWS)
a. Semua pasien yang dirawat di rumah sakit dilakukan pemantauan dalam waktu tidak
lebih dari satu jam sejak pasien masuk menggunakan instrumen observasi sesuai
klasifikasi pasien (pediatric, dewasa atau maternity), kecuali pasien masuk untuk
tindakan operasi pada hari yang sama, tetapi tetap dilakukan jika kondisi
mengindikasikan.
b. Sistem pemantauan Early Warning Score (EWS) menggunakan instrument observasi
sesuai klasifikasi pasien (pediatric, dewasa atau maternity), kecuali pasien masuk
untuk tindakan operasi pada hari yang sama, tetapi tetap dilakukan jika kondisi
mengindikasikan.
c. Petugas yang melaksanakan pemantauan adalah dokter atau perawat atau bidan yang
telah mengikuti pelatihan atau sosialisasi tentang panduan mengenali perubahan
kondisi pasien melalui EWS.
d. Pada pasien dengan penyakit kronis yang telah diderita, maka dokter dan perawat
harus memperhatikan atau mengisi parameter tambahan sehingga dapat diketahui
risiko penurunan kondisi kesehatannya.
e. Hasil pengamatan tidak normal harus selalu diverifikasi oleh perawat terlatih.
f. Form EWS harus diisi secara lengkap dan secara jelas didokumentasikan sesuai
dengan parameter yang ada sehingga diperoleh klasifikasi hasil scoring yang tepat.
g. Petugas melakukan monitoring dengan frekuensi sesuai hasil klasifikasi, dan
melakukan intervensi segera sesuai dengan intervensi yang direkomendasikan pada
form observasi EWS.
10
Panduan Early Warning Sistem
G. Sistem Pendokumentasian
a. Rumah sakit mengembangkan dan mengimplementasikan pendokumentasian
EWS terhadap perubahan atau penurunan kondisi pasien serta kapan harus
mencari bantuan lebih lanjut
b. Setelah EWS diaktifkan, pasien dikaji dan diperiksa, dilakukan
pendokumentasian terhadap : hasil pemantauan setiap parameter, intervensi
keperawatan dan intervensi kolaborasi serta frekuensi observasi ulang yang
dilakukan menurut hasil total scoring.
c. Dokumentasi hasil skor setiap parameter di buat pada observasi early warning
score (EWS) sesuai jenis form yang digunakan.
d. Dokumentasi hasil kolaborasi serta implementasi dibuat pada lembar catatan
pasien (Clinnical Note).
e. Dokumentasi dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan yang telah terlatih dan
jika dilakukan oleh perawat/bidan pemula, maka harus dilakukan bersama
dengan perawat terlatih/kompeten.
11
Panduan Early Warning Sistem
I. Sistem Informasi
a. Rumah sakit menginformasikan kepada keluarga tentang adanya penurunan
kondisi pasien
b. Rumah sakit memberi penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang tindakan
yang akan diambil dan meminta persetujuan pasien/keluarga jika diperlukan
c. Rumah sakit juga menginformasikan kepada pasien dan keluarga untuk melapor
segera jika ada perubahan kondisi kearah perburukan.
12
Panduan Early Warning Sistem
BAB IV
DOKUMENTASI
Ditetapkan di Bekasi
Pada tanggal 7 Agustus 2018
Direktur,
13
Panduan Early Warning Sistem