Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT UMUM PELAYANAN PASIEN KOMA

GRAHA BHAKTI MEDIKA RUMAH SAKIT UMUM GRHA BHAKTI MEDIKA

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


RS-A.I.1.036.2020 01 1/2

Ditetapkan oleh :
Direktur Rumah Sakit Umum Graha Bhakti Medika
Tanggal terbit :
STANDAR PROSEDUR 1 Juli 2021
OPERASIONAL dr. Agus Donny Susanto, MARS

PENGERTIAN Koma adalah keadaan penurunan keadaran dan respon dalam bentuk yang
berat kondisinya seperti tidur yang dalam dimana pasien tidak dapat
bangun dari tidurnya.

TUJUAN Sebagai acuan langkah dalam memberikan pelayanan secara komprehensif


serta mencegah komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien yang tidak
sadar di RSU Grha Bhakti Medika.
KEBIJAKAN SK Direktur nomor: 158/RSWP/SK.DIR/VII/2014 Tentang Kebijakan
Umum Pelayanan Pasien Resiko Tinggi
PROSEDUR 1. Periksa tanda-tanda vital
2. Pertahankan jalan nafas yang baik
3. Cari riwayat trauma, pemakaian obat-obatan, atau terpapar oleh
toksin.
4. Lakukan intubasi
5. Pasang jalur intravena/iv line
6. Lakukan pemeriksaan kadar gula sewaktu dengan glukosa stick.
Hal ini harus dilakukan secepatnya, hipoglikemi merupakan kasus
yang dapat ditangani secara cepat sebagai penyebab koma yang
dapat disertai keadaan lain seperti sepsis, henti jantung, atau
trauma.
7. Lakukan pemeriksaan darah antara lain :
a. Kimia darah (GDS, Elektrolit, BUN, SC)
b. Hitung darah lengkap
c. AGD (Analisa Gas Darah)
d. Kalsium dan Magnesium
e. Protrombin time (PT/Partial Tromboplastin time/PTT)
8. Bila etiologi dari koma tidak jelas, lakukan pemeriksaan screening
toksikologi, tes fungsi tiroid, fungsi hepar, kortisol serum dan
kadar ammonia.
9. Lakukan pemasangan foley cateter
10. Lakukan pemeriksaan urinalisa, EKG, dan rontgen thorak
RUMAH SAKIT UMUM PELAYANAN PASIEN KOMA
GRAHA BHAKTI MEDIKA RUMAH SAKIT UMUM GRHA BHAKTI MEDIKA

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :


RS-A.I.1.036.2020 01 2/2

Ditetapkan oleh :
Direktur Rumah Sakit Umum Graha Bhakti Medika
Tanggal terbit :
1 Juli 2021
dr. Agus Donny Susanto, MARS

11. Berikan terapi emergensi. Dapat diberikan di lapangan” atau bila


etiologi penyebab koma tidak jelas. Diantaranya :
a. Thiamine 100 mg iv (dimana pemberian thiamine dapat
mengembalikan pasien dari koma yang disebabkan karena
defisiensi thiamine akut (wernicke ensefalopaty) harus
diberikan sebelum pemberian Dekstrose karena hiperglikemi
dapat menyebabkan konsumsi thiamine yang berlebihan dan
memperburuk keadaan pasien.)
b. Pemberian D40% sebanyak 1 amp iv untuk kasus
hipoglikemi.
1. Terapi umum :
a. Proteksi jalan nafas : adekuat oksigenasi dan ventilasi
b. Hidrasi intravena : gunakan Normal Saline pada pasien
dengan edema cerebri, atau peningkatan TIK
c. Nutrisi : lakukan pemberian asupan nutrisi via enteral
dengan Nasoduodenal Tube, hindari pengguanaan
Nasogastric tube karena adanya ancaman aspirasi dan
refluks.
d. Kulit : hindari decubitus dengan miring kanan dan kiri tiap 1
– 2 jam, dan gunakan matras yang dapat dikembangkan
dengan angin dan pelindung tumit.
e. Mata : hindari abrasi kornea dengan penggunaan lubricant
atau tutup mata dengan plester.
f. Perawatan bowel : hindari konstipasi dengan pelunak feces
(docusate sodium/natrium docusate 100 mg, 3 x 1) dan
pemberian ranitidine 50 mg iv tiap 8 jam untuk menghindari
stress ulcer akibat pemberian steroid dan intubasi.
g. Perawatan bladder : indwelling cateter urine dan intermittent
cateter tiap 6 jam.
h. Mobilitas joint : latihan pasif ROM untuk menghindari
kontraktur.
Profilaksis deep vein thrombosis (DVT) : pemberian 5000 iu
sc tiap 12 jam, penggunaan stocking kompresi neumatic,
atau kedua-duanya.
Unit Terkait Semua Unit

Anda mungkin juga menyukai