DEFINISI
Koma adalah keadaan turunnya kesadaran yang paling berat, dimana klien tidak
bereaksi lagi terhadap rangsang nyeri. Koma terjadi apabila gangguan atau
kerusakan pada pusat kesadaran timbul pada migrain atau talamus. Pada koma
masih ada reaksi dengan gerakan pertahanan primitif, seperti reflek kornea, reflek
pupil, dan menarik tungkai.
Otak berfungsi baik jika kebutuhan oksigen dan glukosa terpenuhi. Otak tidak
mempunyai cadangan oksigen sehingga apabila otak mengalami kekurangan
oksigen meskipun hanya sebentar, maka akan terjadi gangguan fungsi.
Otak juga akan terganggu fungsinya apabila mengalami kekurangan glukosa
sebagai bahan metabolisme otak. Jika otak kekurangan glukosa < 20% dari
kebutuhan, maka akan terjadi koma.
Koma dibedakan menjadi dua (2), yaitu koma kortikal bihemisferik dan koma
diensefalik.
1. Koma kortikal bihemisferik
a. Terjadi apabila ada gangguan kortek serebri secara menyeluruh
b. Disebut juga dengan koma metabolik, yaitu koma yang timbul karena
terjadi gangguan metabolik sel neuron di korteks serebri dikedua hemisfer.
2. Koma diensefalik
a. Terjadi apabila ada gangguan ARAS
b. Gangguan ARAS timbul oleh karena adanya proses patologi supra
tentorial dan intra tentorial.
Proses patologi supra tentorial
Merupakan suatu proses desak ruang supra tentorial yang akhirnya
menimbulkan pressure cone yaitu inkaserasi dari unkus di insisura
tentorii.Akibatnya klien mengalami paralysis nervus III dan
penurunan kesadaran (koma).
Asuhan pada pasien koma dengan menggunakan bantuan hidup adalah langkah-
langkah yang diberikan lepada pasien koma dengan menggunakan alat bantu
hidup untuk membantu pernapasan pasien yang dijalankan dengan listrik maupun
gas.
1. Penatalaksanaan Perawatan
a. Perawatan Dasar
Memenuhi kebutuhan zat asam, zat makanan, dan cairan
Memelihara kebersihan tubuh
Mempertahankan miksi dan defekasi dapat berlangsung secara teratur
Mencegah terjadinya infeksi skunder
Mencegah terjadinya decubitus dengan memberikan kasur udara /
kasur air dan melakukan mobilisasi minimal setiap 2 jam sekali.
b. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan klien dengan koma:
Zat asam : jaga pernafasan tetap leluasa
Jika ada sekret di faring, lakukan suction
Jika pernafasan masih belum bebas, pasan endotracheal tube
Cairan, glukosa, dan elektrolit
Untuk mencukupi kebutuhan protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan
elaktrolit diberikan sonde/NGT.
Kandung kencing
Jika terjadi retensi urine pasang kataterisasi. Perhatikan sterilitas dalam
pemasangan kateter, jangan sampai terjadi cistitis.
Rectum : BAB 2-3 hari sekali, kalau perlu dilakukan gliserin secara
rectal
Perawatan mata : beri/ tetesi boorwater 3% setiap pagi
Perawatan kulit : beri lotion setelah mandi agar tidak timbul maserasi
terutama pada daerah-daerah yang terjadi penekanan terus menerus.
Pencatatan dan evaluasi pasien koma dan yang menggunakan alat bantu hidup
diperlukan untuk meningkatkan mutu pelayanan, sehingga komplikasi pada
perawatan pasien jangka panjang dapat dihindari.
Dokumentasi meliputi :
1. Berkas rekam medis
2. Formulir informed consent
3. Formulir observasi pasien rawat ICU
4. SPO SPO terkait pelayanan pasien koma dengan alat bantu.
Disyahkan : Di Depok
Pada Tanggal : Desember 2016
Direktur
Rumah Sakit Umum Bhakti Yudha,
Tim Penyusun
Halaman Judul i
Daftar Isi . ii