KOLESISTEKTOMI LAPAROSKOPIK
A. DEFINISI
B. TUJUAN
Teknik Operasi
4. Linea alba dipegang dengan klem dan diangkat, dibuat incisi vertikal
sepanjang 10 mm
11. A. Sistika dijepit dengan metal clip di bagian distal dan dua buah metal
klip di bagian proksimal kemudian dipotong.
12. Duktus sistikus yang telah terlihat jelas dijepit dengan metal clip
sedekat mungkin dengan kandung empedu. Duktus sistikus bagian
proksimal dijepit dengan dua buah metal clip dan dipotong. (hati-hati
jangan menarik infundibulum keras, dapat menjepit duktus koledokus)
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes darah untuk menilai fungsi hati;
Ultrasonografi untuk mendeteksi batu empedu;
Kandung empedu scintigraphy (hepatobilier memindai asam
Iminodiacetic) Tes X-ray, di mana zat kimia dimasukkan ke kantong
empedu, yang memungkinkan Anda untuk gambar hati, kandung
empedu, saluran dan usus kecil;
Teknik pemindaian radiologi lainnya, untuk melihat lokasi kantong
empedu;
EKG dada X-ray, Untuk memastikan, bahwa jantung dan paru-paru
cukup sehat,untuk menahan selama operasi.
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
1. Pre Operasi
a. Ansietas bd kurang pengetahuan tentang peristiwa operasi
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat kecemasan pasein 1. Mengetahui tingkat kecemasan pasien
2. Berikan penjelasan yang akurat tentang 2. Pasien mengetahui secara pasti apa yang
kondisi penyakit saat ini dan proses terjadinya sedang dihadapi saat ini.
penyakit. 3. Usaha memberikan koping adaptif.
3. Bantu klien untuk mengidentifikasi cara
memahami berbagai perubahan akibat
penyakitnya. 4. Meningkatkan kekuatan diri untuk berani
4. Beri dukungan untuk tindakan operasi menghadapi oprasi
2. Intra Operasi
Syoh Hipovolemik bd perdarahan
Intervensi Rasional
1. Monitor keadaan umum pasien 1. untuk monitor kondisi pasien selama
2. Observasi vital sign setiap 3 jam atau
perawatan terutama saat terjadi
lebih.
Pendarahan.
3. kolaborasi : Pemberian cairan Intravena.
4. Kolaborasi : pemberian HB, PCV, 2. Perawat perlu terus mengobservasi vital
trombosit sign untuk memastikan tidak terjadi
presyok / syok.
3. Cairan Intravena di perlukan untuk
mengatasi kehilangan cairan tubuh secara
hebat.
4. Untuk mengetahui tingakt pembuluh
darah yang dialami pasien untuk acuan
tindakan lanjut
Resiko hipotermi bd berada diruangan yang dingin
Intervensi Rasional
Kontrol temperatur ruangan Membantu menstabilkan suhu
3. Post Operasi
Nyeri bd agent cidera biologis (trauma jaringan pembedahan)
Intervensi Rasional
1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1. Untuk
komprehensif termasuk faktor pencetus, mengetahui keadaan neri yang dialami klien
Intervensi Rasional
1. Kaji fungsi pernapasan (bunyi nafas, 1. Penurunan bunyi nafas menunjukkan
kecepatan, irama, kedalaman dan atelektatis, ronkhi menunjukkan
penggunaan otot sensori) akumulasi sekret dan ketidakefektifan
2. Kaji kemampuan klien mengeluarkan
pengeluaran sekresi yang selanjutnya
sekresi, catat kateter sputum
3. Berikan posisi yang nyaman (fowler/semi dapat menimbulkan penggunaan otot
DAFTAR PUSTAKA