Anda di halaman 1dari 16

Prosedur endoscopy/Sklerote

rapie endoscopy pencernaan


Kelompok 1
Kristin Valeria Br Barus
Yessy Lestari Pasaribu
Sry Ayu Natalia Sihombing
SOP ENDOSCOPY
Pemeriksaan Endoskopi saluran cerna merupakan
salah satu pemeriksaan penunjang canggih yang
digunakan untuk menegakkan diagnosis kelainan atau
penyakit saluran cerna. dengan adanya pemeriksaan
endoskopi maka makin banyak penyakit saluran cerna
yang didiagnosis sedini mungkin, hingga dapat
mencegah penyakit saluran cerna tersebut menjadi
lebih berat.
Persiapan alat
) Peralatan kardio pulmuner untuk resusitasi (blue code) & monitor kardio
pulmuner
· Oxygen saturation
· Blood pressure
· Pulse rade
2) Persiapan alat dan alat bantu yang digunakan sebelum prosedur
· Apakah semua tombol berfungsi dengan baik?
· Suction, air, water
· Light source
· Biopsi forsep baik dan lengkap
· Cairan formalin tersedia dalam botol kecil
· Scope endoskopi apakah berfungsi dengan baik?
· Alat foto / printer
· Obat-obat premedikasi (sebelum dan selama pemeriksaan endoskopi)
o minor tranquilizer (untuk anxietas, kenyamanan)
o diazepam 5 - 10 mg iv atau midazolam 2,5 - 5 mg
iv atau pethidine 25 - 50 mg atau propofol
(anesthesis). sulfas atropin masih kontroversi ada
yang menganjurkan ada yang tidak untuk mencegah
vagal reflex. Buscopan diberikan 5 - 10 menit
sebelum prosedur untuk mengurangi gerakan
lambung yang berlebihan. untuk mengurangi
gerakan busa-busa yang menghalangi gambaran
endoskopi dapat diberikan .
o oksigen selama prosedur.
o obat anestesi lokal; spray xylocain jelly
· Mouth piece
Persiapan pasien
3) Persiapan pasien
· Mental dan psikologis pasien dalam keperawatan endoskopi.
· Fisik pasien
o Pastikan pasien berpuasa 6 - 8 jam sebelum tindakan.
o Observasi tanda-tanda vital.
o Pastikan pasien sudah terpasang infus (darurat), kolaborasi dengan dokter.
o Check Lab. Hb, CTBT, Trombosit, Anti HCV, Anti HIV, HbsAg
o EKG terbaru
4) Persiapan untuk perawat
· Tanggap terhadap reaksi pasien.
· Teliti dan hati-hati.
· Murah senyum, ramah dan sabar.
5) Persiapan obat harus sesuai dengan SOP
6) Persiapan Administrasi
· Surat pernyataan (Informed consent)
· Surat pernyataan persetujuan biaya tindakan
· Hasil lab dilampirkan
· Rekam medis lengkap
Cara kerja
1) Menjelaskan tujuan tindakan endoskopi
2) Tenaga asisten minimal 2 perawat
· Perawat satu berdiri di samping kanan dokter endoskopis
· Perawat dua berdiri di bagian kepala pasien untuk memegang
mouth piece
3) Melonggarkan pakaian dalam
4) Menanggalkan gigi palsu dan kacamata pasien
5) Perawat cuci tangan
6) Mengatur posisi pasien tidur miring ke kiri
7) Memasang pulse oxymetri (monitor)
8) Perawat dan dokter memakai baju khusus
9) Memasang penyangga mulut pasien (mouth piece)
10) Memberikan oxygen sesuai kebutuhan
11) Menyemprotkan xylokain spray 10 %
12) Perawat memonitoring tanda-tanda vital sign
13) Observasi tanda-tanda pemberian sedasi
C. Indikasi
1) Menerangkan perubahan radiologist yang meragukan atau
tidak jelas.
2) Pasien dengan gejala menetap disfagia, nyeri epigastrium,
muntah yang pada pemeriksaan radiologist tidak didapatkan
kelainan.
3) Pada pemeriksaan radiologist dicurigai adanya kelainan
4) Pendarahan saluran cerna bagian atas / melena
5) Endoskopi ulang untuk memantau penyembuhan tukak jinak
dan tukak yang dicurigai ganas
6) Observasi pasien pasca gastrectomi
7) Kasus syndrome dispepsia dengan usia lebih atau di bawah 45
tahun dengan tanda bahaya, pemakaian anti inflamasi non-steroid
(OAINS) dan riwayat kanker pada keluarga. tanda-tanda: muntah-
muntah hebat, demam, hematemesis, anemia, ikterus, dan
penurunan berat badan.
Prosedur terapetik: polipektomi, pemasangan selang makanan,
dilatasi esophagus, dll.
Kontraindikasi pemeriksaan endoskopi SCBA
(1) Kontraindikasi absolut
· Pasien tidak cooperactive / menolak prosedur
· Renjatan berat karena pendarahan
· Oklusi koroner akut
· Gagal jantung berat
· Koma
· Emfisema dan penyakit paru obstruksi berat
Pada keadaan-keadaan tersebut, pemeriksaan endoskopi harus ditunda dulu
sampai keadaan penyakitnya membaik.
2) Kontraindikasi relatif
· Luka korosif akut pada esofagus, aneurisma aorta, aritmia jantung berat.
· Kifoskoliosis berat, divertikulum zenker, osteofit bear pada tulang
servikal, struma besar.
· Pasien gagal jantung.
· Penyakit infeksi akut (pneumonia, peritonitis, kolesistitis)
· Anemia berat seperti pendarahan, harus diberikan transfusi darah
terlebih dahulu sampai HB sedikitnya 10 g %
· Toksemia pada kehamilan terutama bila disertai hipertensi atau kejang-
kejang
· Pasien pasca bedah abdomen yang baru
· Gangguan kesadaran
· Tumor mediastinum
· Pasien dalam keadaan demam
3) Penyulit atau komplikasi dari pemeriksaan ini antara lain;
· Reaksi terhadap obat-obatan; koma karena diazepam,
gangguan pernapasan
· Aspirasi
· Perforasi
· Pendarahan
· Gangguan kardiopulmoner
· Penularan infeksi
· Instrumental impaction
· Tukak lambung (perforasi)
D. Prosedur pasca pemeriksaan endoskopi SCBA
1) Mengobservasi tanda-tanda vital.
2) Memantau pasien dengan ketat.
3) Dokumentasi semua kegiatan pada rekam medis.
4) Pasca endoskopi, pasien dipuasakan 2 jam
5) kolaborasi terapi medis dengan dokter :
· apabila ada pendarahan, periksa Hb
E. membersihkan dan desinfeksi alat endoskop
dan asesoris
Cara melakukan desinfeksi endoskop harus
sesuai dengan standar prosedur yang disahkan
oleh depkes RI Direktorat Jendral Pelayanan
medik, dengan buku judul pedoman kerja
perawat endoskopi cetakan ke III tahun 1999.
Prosedur Skleroterapie
Skleroterapi adalah prosedur minimal invasif yang secara
efektif dapat mengatasi varises dan telangiektasis (spider
veins) dengan cara menyuntikkan larutan ke dalam
pembuluh darah vena.
Berikut ini hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum
menjalani prosedur skleroterapi:
Tim medis akan mengevaluasi riwayat medis dan
melakukan pemeriksaan fisik. Riwayat medis yang digali
adalah riwayat penyakit terdahulu, obat-obatan yang
dikonsumsi, riwayat alergi, dan riwayat terapi untuk
varises sebelumnya. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk
mengevaluasi pembuluh darah vena dan melihat
kemungkinan adanya penyakit yang mendasarinya.
Bila perlu, tim medis akan melakukan
pemeriksaan ultrasonografi pada pembuluh
darah vena, untuk melihat struktur pembuluh
darah vena lebih jelas.
Anda akan diminta untuk berbaring dengan
kaki sedikit terangkat. Tim medis akan
melakukan pembersihan pada kulit dengan
alkohol, lalu menusukkan jarum secara
perlahan, dan menyuntikkan larutan
skleroterapi ke dalam pembuluh darah
vena.Larutan ini dapat menyumbat aliran
darah ke pembuluh darah vena yang akan
diobati.
Selanjutnya, pembuluh darah vena menjadi
jaringan parut dan akan menghilang secara
perlahan.
Beberapa orang akan merasakan nyeri ringan dan
kram pada saat jarum dimasukkan ke dalam
pembuluh darah vena. Nyeri akan bertambah
apabila larutan tersebut merembes dari
pembuluh darah vena ke jaringan sekitar. Setelah
selesai memberikan suntikan, tim medis akan
mencabut jarum dan memijat area yang disuntik
supaya larutan menyebar. Jumlah injeksi yang
dilakukan bergantung dari luasnya pembuluh
darah vena yang mendapat perawatan.
Sekian dan Terimakasih🤗

Anda mungkin juga menyukai