Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI PADA PASIEN

APENDISITIS PERFORASI DENGAN LAPARATOMI


MENGGUNAKAN TEKNIK GENERAL ANESTESI
BALANCE DI INSTALASI BEDAH ENTRAL RSUM
BUMI AYU

OLEH :
1.Dwi Inggar 1811604001
2. Veni Viranda 1811604047
3.Vannesa Rose Shalih 1811604051
4.Fatimatuzzohrah 1811604115
Definisi
Apendisitis adalah peradangan pada apendiks
vermiformis. Apendisitis akut adalah penyebab paling
umum inflamasi akut pada kuadran kanan bawah
rongga abdomen, penyebab paling umum untuk bedah
abdomen darurat.
Patofisiologi
Apendisitis biasanya disebabkan oleh penyumbatan lumen apendiks
oleh hiperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing, striktur karena
fibrosis akibat peradangan sebelumnya, atau neoplasma. Obstruksi
tersebut menyebabkan mukus yang diproduksi mukosa mengalami
bendungan. Semakin lama mukus tersebut semakin banyak, namun
elastisitas dinding apendiks mempunyai keterbatasan sehingga
menyebabkan peningkatan tekanan intralumen. Tekanan yang
meningkat tersebut akan menghambat aliran limfe yang
mengakibatkan edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi mukosa. Pada
saat inilah terjadi apendisitis akut lokal yang ditandai oleh nyeri
epigastrium.
Faktor Predisposisi
• Faktor yang tersering adalah obstruksi lumen
• Infeksi kuman dari colon yang paling sering adalah E. Coli dan
Streptococcus
• Laki-laki lebih banyak dari wanita. Yang terbanyak pada umur 15-30
tahun (remaja dewasa). Ini disebabkan oleh karena peningkatan
jaringan limpoid pada masa tersebut.
• Tergantung pada bentuk apendiks
Komplikasi Apendisitis Perforasi
• Peritonitis
• Abses apendiks
• Gangren apendiks
• Residual apendik
• Kematian
Pengertian anestesi umum
Anestesi umum adalah hilang kesadaran yang bersifat
reversibel yang disebabkan oleh agen anestetik dengan
kehilangan sensasi nyeri di seluruh tubuh. Anestesi berarti
suatu keadaan dengan tidak ada rasa nyeri bisa juga disebut
sebagai suatu keadaan yang ditandai dengan hilangnya
persepsi terhadap semua sensasi akibat induksi obat.
ANESTESI INHALASI
Anestetik inhalasi paling sering digunakan dalam
anestesi umum karena dapat dikontrol. Obat-obat yang
sering digunakan untuk anestesi inhalasi adalah N2O,
halothane, enflurane, isoflurane, desflurane, dan
sevoflurane. Saat ini yang paling sering digunakan
adalah N2O. Fungsi utama dari N2O adalah untuk
memperkuat aksi dari obat lain. Dengan administrasi
N2O (bersamaan dengan O2), obat primer pada
anestesi umum dapat diberikan dengan dosis yang
lebih kecil dan konsentrasi yang lebih rendah
ASA (American Society of Anesthesiologist).
Status tersebut adalah sebagai berikut:
• ASA I : Pasien yang normal dan sehat
• ASA II : Pasien dengan penyakit sistemik ringan.
• ASA III : Pasien dengan penyakit sistemik berat.
• ASA IV : Pasien dengan penyakit sistemik berat yang merupakan
ancaman bagi kehidupan
• ASA V : Pasien yang tidak dapat diharapkan untuk bertahan
hidup tanpa operasi
• ASA VI : Pasien mati otak yang organ tubuhnya akan dikeluarkan
untuk tujuan donor.
SKOR MALLAMPATI

• Kelas 1 : tampak palatum molle, palatum durum, uvula,


pilar tonsil anterior dan posterior.
• Kelas II : tampak palatum mole , palatum durum dan
uvula
• Kelas II : tampa palatum mole dan dasar uvula
• Kelas IV : tampak palatum mole
ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI PASIEN APENDISITIS
PERFORASI GENERAL ANESTESI

PENGKAJIAN
Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 21 thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Mahasiswa
Suku Bangsa : Jawa
Status perkawinan` : Lajang
Alamat : Brebes
No. RM : 00-22-46-90
Diagnosa medis : Apendisitis Perforasi
Tanggal masuk : 6 Desember 2021
Tanggal operasi : 7 Desember 2021
Pemeriksaan Laboratorium
Hari/tanggal : Selasa, 7 Desember 2021
Jam : 15.00 WIB
No. Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
1. Hemoglobin 12,2 12 – 16 g/Dl
1. Leukosit 18 5-10ribu mcL
1. AT 283 150-450ribu/mm3
1. PPT 16,5 Detik
1. HMT 36 39-52%
1. GDS 105 >200
1. ApTT 302 Detik
1. WBC 5,8 4 -12 / mm3
1. Limfosit 55,6 25 – 50 %
1. Neutrofil 12,1 1,5-8ribu /mcrL
1. Screening Antigen Negativ Negativ
SARS-COVID
1. HbsAg Negativ Negative
Kesimpulan ASA : ASA 1 Emergensi

Pertimbangan Anestesi
Factor penyulit : pasien ASA E, belum tercukupi puasa.
Jenis Anestesi : General Anestesi
Indikasi : Dilakukan tindakan cito laparatomi
Teknik Anestesi: GETA (ETT nomor 7)
Indikasi : Dilakukan tindakan cito laparatomi
Persiapan penatalaksanaan anestesi
1. Anti emetik Ondansentron
2. Premedikasi Midazolam
3. Analgesik Ketorolac, Tramadol, Paracetamol,
4. Obat induksi Ketamin
5. Obat muscle relaxan Propofol
Rocuronium

1. Antidotum MR Neostigmin
1. Emergensi Epedrin, Dexametasone
1. Anti perdarahan Asam Tranexamat

1. Sedasi Midazolam
• Kebutuhan cairan
• Monitoring cairan
• Kebutuhan cairan pasien selama operasi yang harus terpenuhi
• Rumus maintenance (M): 2xkgBB
• 2x 55 kg = 110 ml
• Rumus pengganti puasa (PP):
• 2cc x jam puasa x bb
• 2 cc x 5 jam x 55 kg = 550 ml
• Rumus stress operasi (SO):
• Jenis operasi (b/s/k) x BB
• 8 x 55 kg = 440 ml
• Kebutuhan cairan :
• Jam I : M + ½ PP + SO = 110 +275 + 440 = 820 cc
• Jam II : M + ¼ PP + SO = 110 + 138 + 440 = 698 cc
• Persiapan alat :
• Alat general anestesi
• S (Scope) : Laryngoscope dan stesoscope
• T (Tube) : ETT ukuran 6 , 6,5 , 7
• A (Aiway) : OPA ukuran 90
• T (Tape) : Plester
• I (Introducer) : Forceps maggil dan stilet
• C (Conector)
• S (Suction) : Spuit (3ml dan 5 ml), Nasal Kanul dan selang
suction
Diagnosa dan Prioritas Diagnosa
PRE ANESTESI
Nyeri Akut
Ansietas

INTRA ANESTESI
Kekurangan Volume Cairan dan Elektrolit
Resiko aspirasi

PASCA ANESTESI
Hipotermia
Resiko Jatuh
Riwayat Kesehatan
• Keluhan Utama
Saat MRS: Pasien mengatakan nyeri dibagian perut kanan bawah.
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan nyeri dibagian perut kanan bawah.
• Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengalami nyeri perut kanan bawah sejak 5 desember 2021, pasien
mengalami nyeri yang sangat hebat dan mengganggu hingga ahirnya pasien
dibawa ke rumah sakit pada tanggal 7 desember 2021 (14.00 WIB). Pasien
mengatakan mual muntah, nafsu makan berkurang, lemas dan demam.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit dahulu
• Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga.
• Riwayat Kesehatan
Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi, pasien mengatakan tidak pernah
melakukan operasi sebelumnya. Pasien mengatakan tidak merokok, tidak minum-
minuman keras, dan tidak sedang mengkonsumsi obat.
KEADAAN UMUM
• Kesadaran : Apatis
• GCS : verbal: 4, Motorik 5, dan Mata : 4
• Penampilan : tampak sakit berat
• Tanda-tanda Vital : Nadi = 100 x/menit, , TD = 140/91 mmHg, RR = 25
x/menit,
• BB: 55 Kg
• Status fisik pasien : ASA 1 Emergensi

• Pemeriksaan Abdomen
Palpasi :Terdapat nyeri tekan pada perut kanan bawah.
PRE ANESTESI
INTRA ANESTESI
PASCA ANESTESI

Anda mungkin juga menyukai