ALERGI PENGGUNAAN
OBAT
Interpretasi:
Sinus rhythm dengan HR 80x/menit
Normo Axis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen Thorax
• 27 Oktober 2021
Kesan:
- Peningkatan bronchovaskuler pulmo
- Tampak adanya cardiomegaly
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG Abdomen
• 28 Oktober 2021
Kesan:
- Sonoanatomis: tanda multiple cholelithiasis yang memenuhi vesical fellea dengan
diameter lk 6 mm
- Tak tampak kelainan di hepar, lien, pancreas, ren bilateral, VU dan uterus
PELAKSANAAN OPERASI
Diagnosis Sekunder:
Cholesistitis
Diagnosis Bedah:
Laparotomi Cholecystektomie
Diagnosis Anestesi:
ASA 2 (Pasien penyakit bedah disertai
dengan penyakit sistemik ringan sampai
sedang)
ASSESSMENT PRA-ANESTESI
Jenis Operasi:
Diagnosis Utama:
Laparotomi
Cholelitiasis Multiple
Cholecystektomie
Rencana Operasi:
General Anestesi
dengan ET (7.5)
Persiapan Anestesi:
Diagnosis Anestesi:
Puasa 8 jam sebelum
ASA 2
operasi
ANAMNESIS ANESTESI (AMPLE)
• Allergic: tidak ada
• Medication: Ursodeoxycholic Acid sejak 2012
• Past illness: kolelitiasis sejak 2012
• Last meals: makan minum terakhir jam 05.00 WIB (puasa 8 jam)
• Event: tidak ada
(Sadikin, 2016)
TRIAS ANESTESI
Efek Hipnotik Efek Efek Relaksasi
/ Sedatif Analgesia Otot
•Hipnosis
•Tidak •Kelumpu
mempunyai
makna kata merasak han otot
berupa an nyeri rangka
keadaan (bebas (mati
menjadi
tidur. nyeri). gerak).
(Sadikin,
2016)
JENIS ANESTESI
Anestesi Umum
• Menghilangkan rasa sakit seluruh tubuh secara sentral disertai hilangnya kesadaran yang bersifat reversible.
• Bekerja di susunan saraf pusat (SSP).
Anestesi Lokal/Regional
• Anestesi lokal (atau mungkin lebih tepat analgesi lokal) menunjukkan anestesi pada sebagian tubuh, keadaan bebas nyeri tanpa kehilangan kesadaran.
• Anestesi regional (atau mungkin lebih tepat analgesi regional) seringkali digunakan sebagai sinonim anestesi lokal, lebih menunjukkan akibat blokade
saraf, pleksus, medulla spinalis yang jauh dari daerah yang di buat tidak peka.
(Soenarjo,
2015).
ANESTESI UMUM / GENERAL ANESTHESIA
GA
GA
dengan
dengan
Intubasi
LMA
ET
GA
dengan TIVA
facemask
Obat-obat general anestesi dimasukkan ke dalam
tubuh melalui:
Post-
Anesthesia
1. PREMEDIKASI
Pembukaan kanal
klorida
2. INDUKSI
KONTRAINDIKASI
• Tumor, infeksi, kelainan kongenital
• Benda asing, trauma, obesitas
• Ekstensi leher tidak maksimal, variasi anatomi
KOMPLIKASI
• Intubasi: trauma gigi, laserasi bibir, spasme bronkus, intubasi esophagus
• Ekstubasi: spasme laring, aspirasi, edema glottis-subglotis, infeksi laring, faring, trakea
ENDOTRACHEAL TUBE
3. MAINTENANCE
● Pada neuromuskuler N20 tidak menimbulkan relaksasi otot, pada dosis tinggi
menyebabkan kekakuan otot.
3. MAINTENANCE
Sevoflurane
• Obat anestesi inhalasi cairan jernih, tidak berwarna, berbau enak, tidak
iritatif, tidak korosif (terhadap stainless steel, kuningan maupun aluminium),
tidak mudah terbakar, tidak eksplosif, stabil terkena cahaya.
• Konsentrasi alveolar minimal (KAM) 1,7, bila dikombinasikan dengan 60%
N20, KAM menjadi 0,66%.
• Kombinasi 4-8 % sevoflurane, 50% N20, dan 50% 02 induksi dapat dicapai
dalam waktu 1-3 menit. Waktu pulih sadar antara 7-5 menit setelah anestesi
menggunakan 2-3 KAM sevoflurane selama 1 jam.
3. MAINTENANCE
Sevoflurane
● Pada sistem kardiovaskuler menimbulkan depresi ringan kontraksi otot
jantung, terjadi penurunan tekanan vaskuler sistemik dan tekanan arteri yang
ringan.
● Pada sistem respirasi menimbulkan depresi respirasi dan dapat memicu
terjadi bronkhospasme.
● Pada SSP sedikit menaikkan aliran darah otak dan tekanan intra kranial
pada keadaan normokarbia. Konsentrasi > 1,5 KAM mengganggu
autoregulasi aliran darah otak.
3. MAINTENANCE
• Golongan: anti-fibrinolitik
Asam Traneksamat
• Dosis: 10 mg/kgBB
• Sediaan: 500 mg/5ml
• Indikasi: Hiperfibrinolisis Cek Fibrin Degradation
Product Mahal dan tidak semua RS ada
• Kontraindikasi: Penyakit tromboembolik
• Efek samping: Mual, muntah, pusing pada injeksi
intravena cepat
3. MAINTENANCE
• Mekanisme kerja
Asam Bekerja mengurangi perdarahan dengan cara: menghambat aktivasi
Traneksamat plasminogen menjadi plasmin pada pembekuan darah.
• Soenarjo, dkk. (2015). Anestesiologi. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedojteran UNDIP/ RSUP DR. Kariadi Semarang.
• Sadikin, Z.D. (2016). Farmakologi dan Terapi Edisi 6. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
• Dewoto, H.R. (2016). Farmakologi dan Terapi Edisi 6. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
• Morgan & Mikhail. (2013). Clinical Anesthesiology. 5th ed. San Fransisco: McGraw-Hill