Anda di halaman 1dari 42

Tutorial 3

Gasroenteritis Akut
Rumah Sakit Sayang Cianjur

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam

Program Studi Profesi Dokter


Universitas Muhammadiyah Jakarta
Identitas Pasien
Nama : Ny. A

Usia : 34 Tahun

Alamat : Kp. Rancabali Wetan, Cianjur

Agama : Islam

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Tanggal Pemeriksaan : 25 maret 2024

Ruang Perawatan : Arben 2


Keluhan Utama

Pasien mengalami mual, muntah dan BAB cair sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.

Keluhan Tambahan

Keluhan disertai kembung, lemas, pusing dan terasa sesak sejak 1 minggu yang lalu. Lalu keluhan gatal di tenggorokan,
nyeri saat menelan dan batuk sejak 1 hari SMRS.

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien Ny. A berusia 34 tahun datang ke IGD RSUD Sayang Cianjur dengan keluhan mual dan muntah sejak 1 minggu serta
keluhan BAB cair sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Muntah dirasakan sebanyak > 8 kali selama 1 minggu. Keluhan
muntah memberat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, sebanyak 3 kali dalam sehari dengan adanya bab cair sebanyak
> 3 kali/ hari. Muntah yang keluar hanya berupa air dan makanan dan BAB berupa air bercampur ampas makanan, berbau
kecut, tidak disertai darah dan juga lendir. Pasien merasa tidak ada hal yang memperingan ataupun memperberat keluhan
mual, muntah dan BAB cairnya. Pasien juga mengeluhkan kembung, lemas, pusing dan terasa sedikit sesak sejak 1 minggu
SMRS. Keluhan tidak membaik dengan istirahat, keluhan diperberat dengan aktivitas. Keluhan lain yang dirasakan, gatal
pada tenggorokan, nyeri saat menelan dan batuk sejak 1 hari yang lalu. Keluhan batuk dirasakan tidak terlalu sering dan
tidak berhadak, biasanya batuk membaik setelah minum air putih. Pasien menyangkal adanya keluhan demam, sakit kepala,
dan pilek.
Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya (mual,


muntah, nyeri ulu hati, kembung). Pasien sebelumnya tidak pernah
dirawat di rumah sakit. Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit
diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung dan gagal ginjal
disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa.


Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit diabetes
mellitus (DM), Hipertensi, penyakit jantung , autoimun, asma dan
penyakit ginjal.
Riwayat Psikososial

Pasien merupakan seorang karyawan swasta dengan kegiatan sehari-hari yang padat . pasien mengaku sedang
menjalani diet intermittent dan jarang makan nasi. Pasien juga mengatakan pola makan tidak teratur 1 minggu
SMRS. Pasien senang mengkonsumsi makanan pedas (gado-gado). Pasien juga sedang mengalami stress dengan
pekerjaanya. Pola tidur pasien tidak teratur. Pasien tinggal bersama dengan suaminya dalam rumah yang bersih
dan ventilasi baik. Di lingkungan pasien tidak ada yang memiliki keluhan serupa dengan pasien. Pasien bukan
peminum alkohol tetapi sesekali pasien konsumsi kopi.

Riwayat Pengobatan

Sebelum masuk IGD pasien berobat ke klinik untuk meredakan keluhan nyeri ulu hati, kembung, mual, dan
muntah. Pasien diberikan obat injeksi dan oral (omeprazole, sucralfat, domperidon), nyeri ulu hati membaik
tetapi mual dan muntah menetap

Riwayat Alergi

Pasien mengaku tidak memiliki alergi obat, cuaca ataupun makanan.


Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak Sakit ringan
Kesadaran : CM (E4V5M6)
Tanda-tanda Vital
TD : 101/76 mmHg
Nadi : 81 x/menit
RR : 21 x/menit
Suhu : 36.4 oC
SpO2: 98% on room air
Status Antropometri
BB : 48 kg
TB : 160 cm
IMT : 18,75 kg/m2 (normoweight)
Status Generalisata
Kepala
: Normocephal (+), simestris
Mata
: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-/-), refleks cahaya (+/+)
Hidung
: Sekret (-/-), epistaksis (-/-)
Telinga
: Normotia, sekret (-/-)
Mulut
: Mukosa bibir basah, sianosis (-), lidah kotor (-)
Leher
: Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
Status Thorax
PARU
Inspeksi : Normochest (+), pergerakan dinding dada kanan dan kiri simetris (+), retraksi dinding dada (-/-)

Palpasi : Nyeri tekan (-/-), massa (-/-), krepitasi (-/-), vocal fremitus sama kedua lapang paru (-/-)

Perkusi : Sonor (+/+)

Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronchi (-/-)

JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis terlihat (-)

Palpasi : Ictus cordis teraba (-)

Perkusi : Batas atas : ICS III linea parasternalis dextra. Batas kanan : ICS IV, linea parasternalis dextra, Batas
kiri : ICS IV linea midclavicularis sinistra

Auskultasi: BJ I-II reguler (+), murmur (-), gallop (-)


Status Ekstremitas
Superior Inferior

Akral Hangat (+/+) (+/+)

CRT < 2 detik (+/+) (+/+)

Edema (-/-) (-/-)

Sianosis (-/-) (-/-)

Status Abdomen
● Inspeksi : Tampak datar, distensi (-), jaringan parut (-)
● Auskultasi : Bising usus normal (+).
● Palpasi : nyeri tekan abd (-),
● Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen, shifting dullnes (-)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi Rutin
Pemeriksaa
Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 13.7 mg/dL 12.5-15.5 n Diff
Count
RDW-CV 13.2 % 12.2 - 14.8 Basofil 0.5 % 0.0 - 1.490

MCV 82 fL 82 - 98 Eosinofil 0.9 (L) % 1.5 - 4.49

MCH 28 pg 27-33 Neutrofil 51.7 % 49.5 - 70.49

MCHC 34 g/dL 31-37 Limfosit 37.7 % 19.5 - 40.49

Eritrosit 4.9 10^6/uL 4.5 - 5.8 Monosit 9.2 (H) % 0.0 - 1.0

Leukosit 5.7 10^3/uL 5.0-10.0 Retikulosit 1.19 % 0.50 - 1.50

Hematokrit 40 % 37-47 Glucose ad Random 103.8 mg/dL 70.0-200.0

Trombosit 317 10^3/uL 150-400

Natrium 141 mmol/L 136-145

Kalium 4.9 mmol/L 3.5-5.1

Chloride 104 mmol/L 98-107


Resume
Ny. A usia 34 tahun datang ke IGD RSUD Sayang Cianjur dengan keluhan mual dan
muntah > 8 kali, serta BAB cair > 3 kali. Keluhan disertai kembung, lemas, pusing,
sedikit sesak, gatal di tenggorokan, nyeri saat menelan dan batuk. Pasien pernah
mengalami keluhan serupa sebelumnya. Pasien sempat berobat tetapi keluhan mual dan
muntah tidak membaik. Pasien sedang menjalani diet inttermitent, jarang makan nasi,
tidur kurang dan stress. Pada pemeriksaan fisik dalam batas normal. Tidak terdapat
tanda- tanda dehidrasi. Pemeriksaan penunjang menunjukkan hasil hematologi lengkap
dalam batas normal kecuali monosit tinggi dan eosinophil rendah. Gula darah sewaktu
normal.
Rumusan
Masalah
1. Gastroenteritis Akut
2. Bronkitis Akut
Gastroenteritis Akut

Atas dasar:

● Anamnesis: Keluhan mual dan muntah > 3 kali.hari, BAB cair

becampur ampas > 3 kali/hari, lemas, kembung. Riwayat stres,

kurang tidur dan riwayat diet intermittent.

● Pemeriksaan penunjang : eosinophil rendah (0.9%), monosit

tinggi (9.2%)

Diagnosis banding:

● Dispepsia

● Gastritis

● Demam Tifoid
Rencana Diagnosis Rencana Terapi

● Monitor keluhan utama ● Istirahat dan kurangi aktivitas fisik


● Pemeriksaan darah lengkap (tirah baring)
● Pemeriksaan serum elektrolit ● Rehidrasi intravena Asering 1 kolf / 12
○ Analisa gas darah jam
(apabila didapatkan ● Kuinolon : ciprofloxacin 2 x 200mg/
tanda-tanda gangguan hari vial secara IV selama 3 hari
keseimbangan asam basa (nafas ● Lansoprazole 30 mg/ hari secara IV
Kusmaul)) ● Attapulgite 2 tab setiap setelah BAB
○ Immunoessay : toksin bakteri (beri jika BAB masih berlanjut)
(C.difficile), antigen virus ● Evaluasi Keluhan utama dan
(rotavirus), antigen protozoa tanda-tanda dehidrasi
(Giardia L, Entamoeba histolytica)
● Pemeriksaan feses lengkap
(mikroskopis)
Assessment bronkitis akut

● Nyeri dan gatal pada tenggorokan


● Nyeri saat menelan
● Batuk tidak berdahak intermiten

Diagnosis banding:

1. Influenza
2. Pneumonia
Rencana Diagnosis Rencana Terapi Rencana Edukasi

● Darah rutin ● Istirahat yang ● Hindari makanan


● Foto thorax cukup (tirah berlemak dan
● Swab baring) asam
tenggorokan ● Kurangi aktivitas ● Hindari asap
(bila perlu) bicara rokok dan polusi
● Minum air putih ● Terapkan Etika
minimal 2 batuk, memakai
liter/hari masker
● Serta kebiasaan
hidup bersih dan
sehat.
Rencana Diet :
● BB = 48 kg, TB = 165 cm
● IMT = 17,64
● Status Gizi = Underweight
● BBI = (160-100) - 10% (160-100) = 60 – 6 = 54 kg
● KKB = 25 kkal/kgBB/hari x 54 kg = 1.350 kkal /hari
● Kebutuhan kalori koreksi
● Usia = 34 tahun à skor 0 %
● Aktivitas à karyawan kantor à ringan à +10%
● Status gizi à normoweight à 0%
● Status kehamilan à tidak hamil
● Kebutuhan Kalori Total
KKT = KKB + % KKB aktivitas fisik - % KKB faktor koreksi
= 1350 + 135 – 0
= 1700 kkal
Prognosis
Quo ad Vitam : ad Bonam

Quo ad Functionam : ad Bonam

Quo ad Sanationam : ad Bonam

Gastroenteritis akut → rehidrasi yang baik dan cepat menunjukkan klinis membaik
umumnya pada pasien dewasa.

Bronkitis akut → prognosis baik, umumnya sembuh sendiri dalam waktu 2-3 minggu
Follow Up
Waktu Assessment PLanning

26/feb/24 Masih sedikit lemas. Keluhan mual, Rencana diagnosis:


S muntah, diare, batuk, pusing sudah tidak
ada
● Rencana Pulang
KU : CM
TD : 106/76 mmHg
● Rawat jalan
N : 76x/menit
RR : 20x/menit Rencana tatalaksana:
O S : 36.1 oC
SpO2 : 99% on room air
● IVFD Assering/12 jam
Nyeri tekan abd (-) (lanjutan)

● Domperidon (jika mual)

● Gastroenteritis Akut
A
● Suspek Bronkitis Akut
Tinjauan
Pustaka
Gastroenteritis
Akut
Definis
Gastroenteritis Akut (GEA)i adalah peradangan mukosa lambung
dan usus halus yang ditandai dengan adanya muntah dan atau
diare dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam.

Epidemiologi Faktor Risiko


GEA umum terjadi dan ● Terapi imunosupresif
penyebab utama morbiditas dan ● Infeksi HIV, Penyakit ginjal berat
mortalitas di negara ● Riwayat berpergian endemik diare.
berkembang. Prevalensi GE di ● Higiene pribadi & sanitasi kurang baik
indonesia 8,0%. ● Riwayat iintoleransi laktosa, Riwayat
Alergi obat .
Etiologi dari agen infeksi gen non-infeksi
(90%) (10%)
Malabsobsi / maldigisti
- Karbohidrat
- Lemak
- Asam amino
- Protein
- Vitamin dan mineral
- Imunodefisiensi
Terapi obat → antibiotik, antasida
Manifestasi Klinis

Secara umum, gejala gastroenteritis


tidak spesifik, yaitu:
● Diare lembek atau cair, dapat
disertai darah atau lendir

● Mual, muntah
● Demam (ringan-berat)
● Hilang nafsu makan
● Nyeri abdomen
● Banyak gas, Kembung
● Sakit kepala atau pusing
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Labolatorium
1. Pemeriksaan Darah Lengkap
2. Pemeriksaan Tinja
3. AGD
4. Kultur Feses
5. Immunoassay
TATALAKSANA
Terapi definitif
Terapi Suportif ● Golongan kuinolon yaitu Siprofloksasin 2 x 500 mg/hari selama
- Per oral: larutan garam gula, oralit 5-7 hari, atau
300-400 ml atau 1200 – 2800 ● Trimetroprim/Sulfametoksazol 160/800 2x 1 tablet/hari
ml/hari ● Metronidazol dapat digunakan dengan dosis 3x500 mg/ hari
- Intravena: ringer laktat, ringer selama 7 hari→ diduga disebabkan oleh Giardia,.
asetat, normal salin, ringer ● Bila diketahui etiologi dari diare akut, terapi disesuaikan dengan
dekstrosa, dsb. etiologi.

Terapi simtomatik
● Antidiare : kaolin, attapulgite, smectite, karbon aktil kolestiramin
● Antimotilitas: Loperamid hidroklorida, Difenoksilat dengan atropin, tinktur opium, tinktur
opium camphor, paregoric, kodein
Bismuth subsalisilat
● Analgetik & antipiretik : jika ada demam → Paracetamol
Evaluasi, jika :

1) Diare memburuk atau menetap setelah 7 hari, feses harus dianalisa lebih lanjut
2) Pasien dengan tanda-tanda toksik (dehidrasi, disentri, demam ≥ 38,5 oC, nyeri abdomen yang berat pada pasien usia

di atas 50 tahun

3) Pasien usia lanjut

4) Muntah yang persisten

5) Perubahan status mental seperti lethargi, apatis, irritable

6) Terjadinya outbreak pada komunitas

7) Pada pasien yang immunokompromais.


Komplikasi Prognosis
GEA GEA
Komplikasi sistemik: Prognosis GEA umumnya baik, terutama akibat
infeksi tetapi tergantung pertahanan hidrasi
● Hipovolemia, secara oral maupun IV terpenuhi. Kematian
banyak dilaporkan terkait infeksi calcivirus
● Hiponatremia,
daripada rotavirus.
● Hipoglikemia, Norovirus sering menjadi wabah dan klinis
● Sepsis, kejang dan diare yang cukup parah. Strain norovirus
ensefalopati, sindroma uremik yang lebih baru telah berevolusi dan terus
menjadi lebih ganas.
hemolitik (HUS),
● Pneumonia.
● Komplikasi saluran cerna:
perforasi, toksik megakolon
Tatalaksana
berdasarkan Derajat
Dehidrasi
Terapi A → Dehidrasi ringan / tanpa
dehidrasi
Terapi B
Diare dengan dehidrasi
sedang
Terapi C
Diare dengan dehidrasi
Berat
Bronkitis
Akut
Definisi ETIOlOGI &
FAKTOR RISIKO
Bronkitis akut adalah peradangan
pada trakea dan bronkus yang
ditandai dengan adanya batuk Sekitar 95% dari bronkitis akut pada orang
tanpa disertai bukti adanya dewasa sehat adalah akibat virus.
pneumonia. Batuk pada bronkitis ● virus syncytial pernapasan, virus
akut terjadi dengan atau tanpa influenza A dan B, parainfluenza,
produksi sputum. Sekitar 5% orang rhinovirus dan virus lainnya.
dewasa mengalami episode ● Penyebab lain bisa termasuk asap,
bronkitis akut setiap tahun. polusi udara, debu
Bronkitis akut biasanya RF → merokok, tempat tinggal yang
prevalensinya meningkat selama tercemar, berkerumun, dan riwayat asma
musim hujan
PATOFISIOLOGI
Manifestasi klinis
Anamnesis :
● Batuk ( dengan atau tanpa produksi
sputum)
● Sesak
● Hidung tersumbat
● Sakit kepala
● Demam pada 1/3 pasien
● Kadang-kadang terdapat nyeri
dada bila batuk.
● Malaise
● Sakit tenggorokan
Pemeriksaan Fisik
● Tampak sakit ringan
● Demam subfebris / tinggi
● Auskultasi : biasanya suara napas normal, kadang terdapat
mengi dan rhonki. Suara rhonki biasanya terdengar tetapi
membaik dengan batuk. Pneumonia harus dicurigai bila
terdengar rales, ronki atau egofoni
● Takikardia dapat hadir pada saat demam serta
dehidrasi sekunder akibat penyakit virus. System lainnya
biasanya dalam batas normal.

Pemeriksaan Penunjang
● Ro Thorax → inltrasi pada bronkus
● Pemeriksaan dahak
Terapi farmakologi
umumnya dapat sembuh sendiri

● Antitusif :
dekstrometorfan 3-4 x 10-30mg/hari
● Ekspektoran :
Guaifenesin/ ambroxol 2-4 x 200-400 mg hari
● Antibiotik :
diberikan jika terbukti adanya infeksi bakteri →
Ampicilin
● Analgetik & antipiretik :
Paracetamol, ibuprofen
Prednison, metilprednisolon,
Prognosis

Bronkitis akut sembuh dan sembuh dengan pengobatan simtomatik


dalam banyak kasus. Pneumonia sekunder mungkin dapat terjadi.
Kesimpulan
Dilaporkan Ny. A usia 34 tahun datang ke IGD RSUD sayang dengan keluhan muntah > 3 kali, diare > 3 kali, mual, lemas,
pusing dan batuk. Pasien pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Pasien sempat berobat tetapi keluhan tidak membaik. Pasien
sedang menjalani diet inttermitent, jarang makan nasi, tidur kurang dan stress.

Pada pemeriksaan fisik dalam batas normal. Tidak terdapat tanda- tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien
tampak sakit ringan, compos mentis (E4M5V6), tanda vital (TD: 106/76 mmHg, HR: 76x/menit, RR 20 x/menit, Suhu 36,1°C, SaO2
99%). Pemeriksaan Generalisata dalam batas normal.

Pemeriksaan penunjang menunjukkan hasil hematologi lengkap dalam batas normal kecuali monosit tinggi dan eosinophil
rendah. Gula darah sewaktu norma..

Hasil Assesment pasien mengarah kepada Gastroenteritis Akut dengan bronkiti akut. Tatalaksana pasien telah dirawat selama 3
hari dan kondisi pasien semakin membaik, pasien dapat dipulangkan dan dapat berobat rawat jalan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi V. Jakarta: Interna Publishing; 2009
World Gastroenterology.org. (2017) English World Gastroenterology Organisation (online) Available at https://www.worldgastroenterology.org/

Francis P, Zavala SR. Functional Dyspepsia. [Updated 2022 Apr 21]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023

Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554563/

Balachandran, Neha, et al. "Risk factors for acute gastroenteritis among patients hospitalized in 5 Veterans Affairs Medical Centers, 2016–2019."
Open Forum Infectious Diseases. Vol. 9. No. 8. Oxford University Press, 2022. Availablefrom:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9356693/

Stuempfig, Nathan D., and Justin Seroy. "Viral gastroenteritis." (2018). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK518995/

Graves NS. Acute gastroenteritis. Prim Care. 2013 Sep;40(3):727-41. doi: 10.1016/j.pop.2013.05.006. Epub 2013 Jul 19. PMID: 23958366;
PMCID: PMC7119329.Available: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7119329/

Simadibrata, M. D. Diare akut. In: Sudoyo, A.W. Setiyohadi, B. Alwi, I. Simadibrata, M.D. Setiati, S. Eds. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 5th
Ed. Vol. I. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2009: p. 548-556.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai