Gasroenteritis Akut
Rumah Sakit Sayang Cianjur
Usia : 34 Tahun
Agama : Islam
Pasien mengalami mual, muntah dan BAB cair sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan Tambahan
Keluhan disertai kembung, lemas, pusing dan terasa sesak sejak 1 minggu yang lalu. Lalu keluhan gatal di tenggorokan,
nyeri saat menelan dan batuk sejak 1 hari SMRS.
Pasien Ny. A berusia 34 tahun datang ke IGD RSUD Sayang Cianjur dengan keluhan mual dan muntah sejak 1 minggu serta
keluhan BAB cair sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Muntah dirasakan sebanyak > 8 kali selama 1 minggu. Keluhan
muntah memberat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, sebanyak 3 kali dalam sehari dengan adanya bab cair sebanyak
> 3 kali/ hari. Muntah yang keluar hanya berupa air dan makanan dan BAB berupa air bercampur ampas makanan, berbau
kecut, tidak disertai darah dan juga lendir. Pasien merasa tidak ada hal yang memperingan ataupun memperberat keluhan
mual, muntah dan BAB cairnya. Pasien juga mengeluhkan kembung, lemas, pusing dan terasa sedikit sesak sejak 1 minggu
SMRS. Keluhan tidak membaik dengan istirahat, keluhan diperberat dengan aktivitas. Keluhan lain yang dirasakan, gatal
pada tenggorokan, nyeri saat menelan dan batuk sejak 1 hari yang lalu. Keluhan batuk dirasakan tidak terlalu sering dan
tidak berhadak, biasanya batuk membaik setelah minum air putih. Pasien menyangkal adanya keluhan demam, sakit kepala,
dan pilek.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien merupakan seorang karyawan swasta dengan kegiatan sehari-hari yang padat . pasien mengaku sedang
menjalani diet intermittent dan jarang makan nasi. Pasien juga mengatakan pola makan tidak teratur 1 minggu
SMRS. Pasien senang mengkonsumsi makanan pedas (gado-gado). Pasien juga sedang mengalami stress dengan
pekerjaanya. Pola tidur pasien tidak teratur. Pasien tinggal bersama dengan suaminya dalam rumah yang bersih
dan ventilasi baik. Di lingkungan pasien tidak ada yang memiliki keluhan serupa dengan pasien. Pasien bukan
peminum alkohol tetapi sesekali pasien konsumsi kopi.
Riwayat Pengobatan
Sebelum masuk IGD pasien berobat ke klinik untuk meredakan keluhan nyeri ulu hati, kembung, mual, dan
muntah. Pasien diberikan obat injeksi dan oral (omeprazole, sucralfat, domperidon), nyeri ulu hati membaik
tetapi mual dan muntah menetap
Riwayat Alergi
Palpasi : Nyeri tekan (-/-), massa (-/-), krepitasi (-/-), vocal fremitus sama kedua lapang paru (-/-)
JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis terlihat (-)
Perkusi : Batas atas : ICS III linea parasternalis dextra. Batas kanan : ICS IV, linea parasternalis dextra, Batas
kiri : ICS IV linea midclavicularis sinistra
Status Abdomen
● Inspeksi : Tampak datar, distensi (-), jaringan parut (-)
● Auskultasi : Bising usus normal (+).
● Palpasi : nyeri tekan abd (-),
● Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen, shifting dullnes (-)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi Rutin
Pemeriksaa
Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 13.7 mg/dL 12.5-15.5 n Diff
Count
RDW-CV 13.2 % 12.2 - 14.8 Basofil 0.5 % 0.0 - 1.490
Eritrosit 4.9 10^6/uL 4.5 - 5.8 Monosit 9.2 (H) % 0.0 - 1.0
Atas dasar:
tinggi (9.2%)
Diagnosis banding:
● Dispepsia
● Gastritis
● Demam Tifoid
Rencana Diagnosis Rencana Terapi
Diagnosis banding:
1. Influenza
2. Pneumonia
Rencana Diagnosis Rencana Terapi Rencana Edukasi
Gastroenteritis akut → rehidrasi yang baik dan cepat menunjukkan klinis membaik
umumnya pada pasien dewasa.
Bronkitis akut → prognosis baik, umumnya sembuh sendiri dalam waktu 2-3 minggu
Follow Up
Waktu Assessment PLanning
● Gastroenteritis Akut
A
● Suspek Bronkitis Akut
Tinjauan
Pustaka
Gastroenteritis
Akut
Definis
Gastroenteritis Akut (GEA)i adalah peradangan mukosa lambung
dan usus halus yang ditandai dengan adanya muntah dan atau
diare dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam.
● Mual, muntah
● Demam (ringan-berat)
● Hilang nafsu makan
● Nyeri abdomen
● Banyak gas, Kembung
● Sakit kepala atau pusing
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Labolatorium
1. Pemeriksaan Darah Lengkap
2. Pemeriksaan Tinja
3. AGD
4. Kultur Feses
5. Immunoassay
TATALAKSANA
Terapi definitif
Terapi Suportif ● Golongan kuinolon yaitu Siprofloksasin 2 x 500 mg/hari selama
- Per oral: larutan garam gula, oralit 5-7 hari, atau
300-400 ml atau 1200 – 2800 ● Trimetroprim/Sulfametoksazol 160/800 2x 1 tablet/hari
ml/hari ● Metronidazol dapat digunakan dengan dosis 3x500 mg/ hari
- Intravena: ringer laktat, ringer selama 7 hari→ diduga disebabkan oleh Giardia,.
asetat, normal salin, ringer ● Bila diketahui etiologi dari diare akut, terapi disesuaikan dengan
dekstrosa, dsb. etiologi.
Terapi simtomatik
● Antidiare : kaolin, attapulgite, smectite, karbon aktil kolestiramin
● Antimotilitas: Loperamid hidroklorida, Difenoksilat dengan atropin, tinktur opium, tinktur
opium camphor, paregoric, kodein
Bismuth subsalisilat
● Analgetik & antipiretik : jika ada demam → Paracetamol
Evaluasi, jika :
1) Diare memburuk atau menetap setelah 7 hari, feses harus dianalisa lebih lanjut
2) Pasien dengan tanda-tanda toksik (dehidrasi, disentri, demam ≥ 38,5 oC, nyeri abdomen yang berat pada pasien usia
di atas 50 tahun
Pemeriksaan Penunjang
● Ro Thorax → inltrasi pada bronkus
● Pemeriksaan dahak
Terapi farmakologi
umumnya dapat sembuh sendiri
● Antitusif :
dekstrometorfan 3-4 x 10-30mg/hari
● Ekspektoran :
Guaifenesin/ ambroxol 2-4 x 200-400 mg hari
● Antibiotik :
diberikan jika terbukti adanya infeksi bakteri →
Ampicilin
● Analgetik & antipiretik :
Paracetamol, ibuprofen
Prednison, metilprednisolon,
Prognosis
Pada pemeriksaan fisik dalam batas normal. Tidak terdapat tanda- tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien
tampak sakit ringan, compos mentis (E4M5V6), tanda vital (TD: 106/76 mmHg, HR: 76x/menit, RR 20 x/menit, Suhu 36,1°C, SaO2
99%). Pemeriksaan Generalisata dalam batas normal.
Pemeriksaan penunjang menunjukkan hasil hematologi lengkap dalam batas normal kecuali monosit tinggi dan eosinophil
rendah. Gula darah sewaktu norma..
Hasil Assesment pasien mengarah kepada Gastroenteritis Akut dengan bronkiti akut. Tatalaksana pasien telah dirawat selama 3
hari dan kondisi pasien semakin membaik, pasien dapat dipulangkan dan dapat berobat rawat jalan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi V. Jakarta: Interna Publishing; 2009
World Gastroenterology.org. (2017) English World Gastroenterology Organisation (online) Available at https://www.worldgastroenterology.org/
Francis P, Zavala SR. Functional Dyspepsia. [Updated 2022 Apr 21]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023
Balachandran, Neha, et al. "Risk factors for acute gastroenteritis among patients hospitalized in 5 Veterans Affairs Medical Centers, 2016–2019."
Open Forum Infectious Diseases. Vol. 9. No. 8. Oxford University Press, 2022. Availablefrom:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9356693/
Stuempfig, Nathan D., and Justin Seroy. "Viral gastroenteritis." (2018). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK518995/
Graves NS. Acute gastroenteritis. Prim Care. 2013 Sep;40(3):727-41. doi: 10.1016/j.pop.2013.05.006. Epub 2013 Jul 19. PMID: 23958366;
PMCID: PMC7119329.Available: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7119329/
Simadibrata, M. D. Diare akut. In: Sudoyo, A.W. Setiyohadi, B. Alwi, I. Simadibrata, M.D. Setiati, S. Eds. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 5th
Ed. Vol. I. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. 2009: p. 548-556.
Terima
Kasih