Anda di halaman 1dari 66

Laporan Kasus

Dengue
Pembimbing: dr. Ria Yoanita, Sp. A
Penyusun: Rosalia Sylfiasari (201906010090)
01
Paparan Kasus
You can enter a subtitle here in
case you need it
Identitas Pasien Identitas Caregiver

● Nama : An. AW Caregiver adalah ibu kandung


● Jenis Kelamin : Perempuan
● Usia : 15 tahun ● Nama : Ny. YM
● Tanggal Lahir : 11 ● Jenis Kelamin : Perempuan
September 2006 ● Usia : 49 tahun
● Alamat : Jatinegara, ● Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Jakarta Timur ● Pendidikan : S1
● Alamat : Jatinegara, Jakarta
● Tanggal Masuk RS : 27 April Timur
2022
● Tanggal Periksa : 29 April
2022
Anamnesis

Keluhan Utama
Demam tinggi mendadak sejak 3 hari SMRS

Keluhan Tambahan
- Lemas sejak 2 hari SMRS
- Mual dan nyeri perut sejak 2 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang

Minggu 24/4/2022 Senin 25/4/2022 Selasa 26/4/2022


(18.00) Demam Demam, mual, nyeri
Demam ● Suhu terukur 39°C perut
● Mendadak tinggi, Mual ● Masih dirasakan,
menggigil ● Muntah (-) tidak membaik
● Suhu pertama kali ● Penurunan nafsu
makan (+) Rabu 27/4/2022
38.5℃
● Lemas seluruh Cek lab mandiri
● Diberikan
tubuh ● Ht → 35%
paracetamol → Nyeri perut
suhu turun ● Trom → 98 ribu/µL
● Nyeri tekan perut ● Leukosit → 1.42
kemudian naik sisi kanan atas dan
kembali ribu/µL
ulu hati ● Widal → negatif
● VAS 5 Masuk IGD RSSC
Riwayat Penyakit Sekarang

Jumat 29/4/2022 (14.00)


● Demam (-)
● Nyeri perut (+), VAS 3
● Mual (+) hilang timbul, muntah (-)
● Penurunan nafsu makan (+)
● Sesak (-)
● Gusi berdarah (-), ruam (-), BAB berdarah (-), darah menstruasi >> (hari 4)
● BAB 1x, coklat, padat
● BAK 3-4x, kuning jernih
Perkembangan
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Imunisasi
Motorik, persona sosial,
Tidak pernah mengalami bahasa sesuai usia Imunisasi dasar dan
penyakit serupa sebelumnya lanjutan kesan lengkap.

Riwayat Lingkungan
Riwayat Kehamilan dan
Riwayat Penyakit Keluarga Tinggal bersama orang tua dan
Persalinan
saudara kandung. Ventilasi
Riwayat penyakit serupa baik, rumah cukup luas, di Tidak ada komplikasi selama
disangkal. perumahan. masa kehamilan. Ibu ANC rutin
Riwayat DM, asma, Fogging saat ada warga yang dengan bidan dan SpOG.
hipertensi, disangkal. DBD. Selama hamil minum vitamin
Tidak ada keluhan serupa di dan kondisi ibu sehat.
rumah dan lingkungan sekitar.
Pemeriksaan Fisik (30/4/22)
● Keadaan Umum : Sakit sedang
● Kesadaran : Compos Mentis (E4M6V5)
● Tanda-Tanda Vital
○ TD           : 100/80 mmHg
○ HR : 66x/menit, kuat, penuh, reguler
○ RR : 20 x/menit, reguler
○ Suhu : 36.7 0C (pengukuran termometer axilla)
○ SpO2 : 98% on room air
● Antropometri
○ BB : 58 kg
○ TB : 152 cm
○ BMI : 25.10 kg/m2
BB aktual = 58 kg

BB Ideal = 53 kg

BB aktual / BB ideal = 109%

Klasifikasi Waterlow:

● Obesitas >120%
● Gizi lebih >110 - 120%
● Gizi cukup 90 - 110%
● Gizi kurang 70 - 90%
● Gizi buruk < 70%
● BMI = 25,1 kg/m2 (antara persentil ke
85 dan 90)
● BMI overweight untuk usia dan jenis
kelamin
Pemeriksaan Fisik (30/4/22)
● Kepala : simetris, normocephali
● Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera anikterik, refleks cahaya langsung (+/+), refleks
cahaya tidak langsung (+/+), pupil isokor (3mm/3mm)
● Hidung : simetris, deformitas (-), sekret (-)
● Telinga : simetris, deformitas (-), sekret (-)
● Mulut : simetris, mukosa oral basah, orofaring hiperemis (-)
● Leher : trakea terletak ditengah, pembesaran KGB (-)
Pemeriksaan Fisik (30/4/22)
● Paru
○ I : gerak nafas tampak simetris, retraksi (-)
○ P : gerak nafas teraba simetris
○ P : sonor +/+
○ A : suara nafas vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)
● Jantung
I : iktus cordis tidak terlihat
P : iktus cordis teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra
A : bunyi jantung 1 dan 2 normal reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik (30/4/22)
● Abdomen
I : tampak datar
A : BU (+) 10x/menit
P : supel, nyeri tekan epigastrium dan hipokondriak kanan (+),
hepatosplenomegali (-)
P : timpani
● Ekstremitas : akral teraba hangat, CRT<2 detik, turgor kulit baik, edema (-/-/-/-),
sianosis (-/-/-/-), ruam (-)
Laboratorium (28/04/22)
Pemeriksaan Hematologi Hasil Nilai rujukan

Hemoglobin 11.8 12.0 - 14.0 g/dl

Hematokrit 34.1 34-42%

Leukosit 1.36 4.8 - 10.8 X 103/mm3

Eritrosit 4.13 4.2 - 6.2 juta/uL

Trombosit 55 150-450 ribu/uL

RDW 11.9 11.5 - 15.0

MCV 83 79-97 fL

MCH 29 27-31 pg/dL

MCHC 34.6 32-36 g/dL


Laboratorium (28/04/22)
Hitung Jenis Hasil Nilai rujukan

Basofil 0.0 0.3 - 1.0

Eosinofil 0.0 0.7 - 7.0

Neutrofil 17.7 34.0 - 71.1

Limfosit 73.5 19.3 - 53.1

Monosit 8.8 4.7 - 11.5

Serologi Hasil Nilai rujukan

Dengue NS1 Ag 0.4 0.3 - 1.0


Diagnosis Kerja
An. AD, perempuan, 15 tahun dengan :
● Dengue fever dengan warning
signs hari 5
● Status gizi overweight
Tatalaksana
- Rawat dalam bangsal
- IVFD RL 2000 cc/24 jam
- Paracetamol 4 x 500 mg IV prn demam
- Omeprazol 1 x 40 mg IV
- Diet makan lunak 1700 kalori dalam 3 makan besar 2 selingan
- Cek DR / 24 jam
Follow Up
FOLLOW UP 30 April 2022

S Demam (-)
Darah menstruasi berkurang
Lemas (-)
Mual berkurang, muntah (-), nafsu makan meningkat, nyeri perut berkurang (VAS 1-2)
Sesak (-)
Belum BAB, BAK 3x kuning jernih
O KU: sakit sedang
Kesadaran: Compos Mentis IV 1130 cc IWL 870 cc
Tanda-tanda vital:
Oral 2100 cc Urin 1500 cc
● HR : 81x/menit
● RR : 20 x/menit Input 3230 cc Output 2370 cc
● Suhu: 36.2 ℃ (termometer axilla)
● SpO2 : 96% room air Balance +860 cc
Kepala: normocephali
Mata : KA -/-, SI -/- Urine Output 1.07 cc/kg/jam
Mulut : mukosa oral basah
Paru : simetris, kuat,dala , sonor +/+, vesikuler +/+, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : tampak datar distensi (-), BU (+), supel (+), nyeri tekan epigastrik (+),
hepatosplenomegali (-)
Ext : Akral hangat, CRT<2S, edema : -/-/-/-, sianosis (-), petechie (-)
FOLLOW UP 30 April 2022

Pemeriksaan Hematologi Hasil Nilai rujukan

Hemoglobin 12.5 12.0 - 14.0 g/dl

Hematokrit 36.5 34-42%

Leukosit 0.8 4.8 - 10.8 X 103/mm3

Eritrosit 4.4 4.2 - 6.2 juta/uL

Trombosit 41 150-450 ribu/uL

RDW 11.9 11.5 - 15.0

MCV 83 79-97 fL

MCH 28 27-31 pg/dL

MCHC 34.2 32-36 g/dL


FOLLOW UP 30 April 2022

Hitung Jenis Hasil Nilai rujukan

Basofil 0.4 0.3 - 1.0

Eosinofil 0.8 0.7 - 7.0

Neutrofil 13.9 34.0 - 71.1

Limfosit 76.9 19.3 - 53.1

Monosit 8.8 4.7 - 11.5


FOLLOW UP 30 April 2022

A Dengue with warning signs hari 6


Status gizi cukup
P - IVFD RL 1250 cc/24 jam
- Paracetamol 4 x 500 mg IV prn demam
- Omeprazol 1 x 40 mg IV
- Diet makan lunak 1700 kalori dalam 3 makan besar 2 selingan
- Cek DR / 24 jam
02
Tinjauan
Pustaka
You can enter a subtitle
here in case you need it
DEFINISI

Infeksi Virus Dengue


● Penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue yang
memiliki 4 serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
● Vektor: Aedes aegypti atau Aedes albopictus

1. Indonesia. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009.
2. World Health Organization. Dengue and Severe Dengue Key Facts. 2022
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Infeksi Dengue pada Anak dan Remaja. 2021
EPIDEMIOLOGI
Jumlah kasus demam dengue
● 2000 = 505.430 kasus
● 2010 = 2,4 juta kasus
● 2019 = 5,2 juta kasus

Jumlah kematian demam dengue


● 2015 = 4.032 kasus
● 2000 = 960 kasus

Studi prevalensi menunjukan:


3,9 miliar orang berisiko terinfeksi dengue
→ 70% mengancam penduduk di Asia
World Health Organization. Dengue and Severe Dengue Key Facts. 2022
EPIDEMIOLOGI

Indonesia KR. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2020.


Insidens demam dengue
pada kelompok usia 0 - 14
● 2016 = 54,75%
● 2017 = 51,66%
● 2018 = 51,76%
● 2019 = 53,08%
● 2020 = 53,41%

1. Indonesia KR. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2020.


2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran. Tata Laksana Infeksi Dengue pada Anak dan Remaja. 2021
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO (1)
Faktor Abiotik
● Suhu lingkungan
Faktor Biotik ● Kelembaban
● Curah hujan
● Virus
● Pejamu (manusia)
● Vektor nyamuk Perubahan iklim → nyamuk dehidrasi →
lebih sering menggigit manusia

Peningkatan curah hujan → berperan


terhadap peningkatan kasus penyakit
dengue

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran. Tata Laksana Infeksi Dengue pada Anak dan Remaja. 2021
2. Centers for Disease Control and Prevention. Life Cycle of Aedes aegypti and Ae. albopictus Mosquitoes. 2020.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO (2)
Virus Dengue
● Genus Flavivirus Penjamu
● Famili Flaviviridae
Kerentanan seseorang
● Virus RNA
terinfeksi virus dengue
● 3 protein struktural (capsid, bergantung pada
NS1 → disekresikan
pre-membrane, dan envelope) status imun dan faktor
oleh sel pejamu → dan 7 protein non-struktural genetik pejamu
dapat ditemukan (NS1, NS2A, NS2B, NS3, NS4A,
dalam darah pejamu NS4B, dan NS5)
sebagai antigen NS1

1. Hadinegoro, S. R., Moedjito, I., & Chairulfatah, A. (2014). Pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue pada anak. UKK infeksi dan
penyakit tropis ikatan dokter anak Indonesia. Edisi ke-1. Balai penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta.
2. Centers for Disease Control and Prevention. Life Cycle of Aedes aegypti and Ae. albopictus Mosquitoes. 2020.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO (3)
Vektor Nyamuk
Aedes aegypti dan Aedes albopictus

Telur nyamuk berwarna hitam, melekat


pada permukaan yang lembab, dan dapat
bertahan hidup dalam kondisi kering
maupun musim dingin selama 8 bulan
Telur menetas menjadi larva ketika
mendapatkan sedikit air →
pergerakannya dapat diamati disebut
“wigglers”

1. Hadinegoro, S. R., Moedjito, I., & Chairulfatah, A. (2014). Pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue pada anak. UKK infeksi dan
penyakit tropis ikatan dokter anak Indonesia. Edisi ke-1. Balai penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta.
2. Centers for Disease Control and Prevention. Life Cycle of Aedes aegypti and Ae. albopictus Mosquitoes. 2020.
PATOGENESIS RESPON IMUN HUMORAL

Antibodi Reaksi silang


Limfosit B
(spesifik serotipe) dengan serotipe lain

Antibody-Dependant
Enhancement (ADE)

Hadinegoro, S. R., Moedjito, I., & Chairulfatah, A. (2014). Pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue pada anak. UKK infeksi dan penyakit tropis
ikatan dokter anak Indonesia. Edisi ke-1. Balai penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta.
PATOGENESIS Limfosit T

RESPON IMUN SELULAR

Sel T spesifik

Sel T CD4 Sel T CD8 Sel T memori


Proliferasi Sel T
Produksi sitokin Induksi lisis sel Original antigenic sin

Permeabilitas endotel Aviditas sel T memori terhadap serotipe lama >


vaskular ⬆ baru

Hadinegoro, S. R., Moedjito, I., & Chairulfatah, A. (2014). Pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue pada anak. UKK infeksi dan penyakit tropis
ikatan dokter anak Indonesia. Edisi ke-1. Balai penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta.
PATOGENESIS
MEKANISME AUTOIMUN

Cross reaction
dengan:
Autoantibodi
Protein - Endotel dengan:
Pembentukan
Virus: Antibodi - Trombosit
● Trombosit →
●Antibodi NS-1
trombositopenia
● Protein E ●Antibodi prM
● Endotel →
● prM Molecular permeabilitas
● NS1 mimicry
vaskular ⬆

Hadinegoro, S. R., Moedjito, I., & Chairulfatah, A. (2014). Pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue pada anak. UKK infeksi dan penyakit tropis
ikatan dokter anak Indonesia. Edisi ke-1. Balai penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta.
ANAMNESIS
Diagnosis (1)
● Onset dan riwayat demam

● Asupan per oral

● Tanda-tanda dari warning signs

● Diare

● Perubahan kesadaran / kejang

● Produksi urin

● Riwayat keluarga dan lingkungan yang terkena infeksi dengue

● Riwayat bepergian ke daerah endemis dengue

● Kondisi lainnya, seperti bayi, obesitas, komorbiditas, dan keterbatasan akses transportasi

World Health Organization, Special Programme for Research, Training in Tropical Diseases, World Health Organization. Department of Control of Neglected
Tropical Diseases, World Health Organization. Epidemic, Pandemic Alert. Dengue: guidelines for diagnosis, treatment, prevention and control. World Health
Organization; 2009.
PEMERIKSAAN
Diagnosis (2) FISIK

● Keadaan umum, kesadaran, dan tanda-tanda vital

● Status hidrasi dan hemodinamik

● Tanda takipnea, Kussmaul breathing, dan efusi pleura

● Nyeri abdomen, hepatomegali, dan asites

● Perdarahan spontan dan rash / ruam

● Rumple leed → positif bila hasil ≥10 petechiae dalam lingkaran berdiameter 5 cm

World Health Organization, Special Programme for Research, Training in Tropical Diseases, World Health Organization. Department of Control of Neglected
Tropical Diseases, World Health Organization. Epidemic, Pandemic Alert. Dengue: guidelines for diagnosis, treatment, prevention and control. World Health
Organization; 2009.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnosis (3)
● Pemeriksaan darah lengkap, terutama hematokrit dan trombosit yang dilakukan secara berkala

● Antigen NS1

● Antibodi IgM dan IgG

● Tes tambahan jika ditemukan adanya indikasi khusus pada pasien

1. World Health Organization, Special Programme for Research, Training in Tropical Diseases, World Health Organization. Department of Control of Neglected Tropical Diseases, World
Health Organization. Epidemic, Pandemic Alert. Dengue: guidelines for diagnosis, treatment, prevention and control. World Health Organization; 2009.
2. Hadinegoro, S. R., Moedjito, I., & Chairulfatah, A. (2014). Pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue pada anak. UKK infeksi dan penyakit tropis ikatan dokter anak
Indonesia. Edisi ke-1. Balai penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hadinegoro, S. R., Moedjito, I., & Chairulfatah, A. (2014). Pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus
dengue pada anak. UKK infeksi dan penyakit tropis ikatan dokter anak Indonesia. Edisi ke-1. Balai penerbit Ikatan
Dokter Anak Indonesia: Jakarta.
Diagnosis (4)

Fase Demam
● Demam
● Gejala penyerta lainnya
● Perdarahan ringan
● Leukopenia, neutropenia, dan
trombositopenia

Hadinegoro, S. R., Moedjito, I., & Chairulfatah, A. (2014). Pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue pada anak. UKK infeksi dan penyakit tropis ikatan dokter anak Indonesia. Edisi
ke-1. Balai penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta.
Diagnosis (5)
Fase Kritis
● Time of fever defervescence
● Muntah terus menerus, nyeri perut hebat,
hepatomegali
● Perdarahan mukosa spontan
● Perembesan plasma hingga syok
hipovolemik
● Peningkatan hematokrit
● Leukopenia dan trombositopenia
(<100.000 sel / mm3)
Hadinegoro, S. R., Moedjito, I., & Chairulfatah, A. (2014). Pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue pada anak. UKK infeksi dan penyakit tropis ikatan dokter anak Indonesia. Edisi
ke-1. Balai penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta.
Diagnosis (6)
Fase Pemulihan
● KU dan nafsu makan membaik, gangguan
traktus gastrointestinal menghilang,
status hemodinamik stabil, dan perbaikan
diuresis
● White isles in the sea of red dan pruritus
● Hematokrit stabil, leukosit mulai
meningkat, dan trombosit kembali normal
● Cairan IV berlebihan → distress
pernapasan karena edema dan asites

Hadinegoro, S. R., Moedjito, I., & Chairulfatah, A. (2014). Pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue pada anak. UKK infeksi dan penyakit tropis ikatan dokter anak Indonesia. Edisi
ke-1. Balai penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta.
Klasifikasi (1)

Menentukan tatalaksana yang


sesuai
Menentukan intensitas
pemantauan pasien
Pedoman dalam pelaporan
yang lebih konsisten pada skala
nasional dan internasional

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Infeksi Dengue pada Anak dan Remaja. 2021
2. Morra ME, dkk. Definitions for warning signs and signs of severe dengue according to the WHO 2009 classification: Systematic review of literature. Rev Med Virol. 2018 Jul;28(4):e1979
Klasifikasi (2)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman


Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Infeksi
Dengue pada Anak dan Remaja. 2021
Tatalaksana

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Infeksi Dengue pada Anak dan Remaja. 2021
Tatalaksana - Kriteria rawat inap (1)
Warning signs ● Setiap warning signs

Tanda dan gejala yang berhubungan ● Pasien dehidrasi, tidak mampu menerima cairan oral
dengan hipotensi (kemungkinan ● Pusing atau hipotensi postural
perembesan plasma) ● Banyak berkeringat, kesadaran menurun, kondisi
memburuk saat defervescence
● Hipotensi atau ekstremitas dingin

Perdarahan ● Perdarahan spontan, tidak tergantung jumlah


thrombosit

Kerusakan organ ● Ginjal, hepar, saraf, atau jantung


● Hepar membesar, nyeri, walaupun belum syok
● Nyeri dada atau distress napas, sianosis

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Infeksi Dengue pada Anak dan Remaja. 2021
Tatalaksana - Kriteria rawat inap (2)

Temuan melalui pemeriksaan lebih lanjut ● Hematokrit meningkat


● Efusi pleura, asites, penebalan kantung empedu tanpa
gejala

Kondisi penyerta ● Komorbid seperti penyakit jantung bawaan,


Thalasemia, Diabetes Melitus, tukak lambung, dan
lainnya
● Overweight / obesitas
● Bayi

Masalah sosial ● Hidup sendiri / kost


● Tinggal jauh dari fasilitas kesehatan
● Tanpa transportasi yang memadai

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Infeksi Dengue pada Anak dan Remaja. 2021
Tatalaksana - Kriteria Memulangkan Pasien Rawat

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Infeksi Dengue pada Anak dan Remaja. 2021
Alur
Tatalaksana
Infeksi
Dengue

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata
Laksana Infeksi Dengue pada
Anak dan Remaja. 2021
Grup A:
Pasien masih dapat
Rawat Jalan “minum cukup untuk berkemih”

● Intake: Mendapatkan volume


asupan oral yang adekuat
● Output: Buang air kecil Berikan pedoman
setidaknya sekali dalam 4 - 6 sebelum pasien pulang
jam (lihat anjuran pasien)
➡ 1. Follow up /hari
● Tidak ada warning signs
2. DPL lengkap serial
● Hematokrit dan status 3. Identifikasi awal
hemodinamik stabil warning signs

● Tidak ada kondisi penyerta


Kementerian Kesehatan Republik lainnya
Indonesia. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata
Laksana Infeksi Dengue pada
Anak dan Remaja. 2021
Grup B:
Pasien yang
Harus dirujuk
Untuk
perawatan di
Rumah Sakit

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata
Laksana Infeksi Dengue pada
Anak dan Remaja. 2021
Grup B:
Tatalaksana Dengue
dengan Warning Signs
(tidak syok) (1)

Observasi:
TTV per 1 - 4 jam

UO → target 1 mL/kgBB/ jam


(per 4 - 6 jam )

Ht → sebelum dan setelah


terapi cairan, kemudian setiap
6 - 12 jam

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata
Laksana Infeksi Dengue pada
Anak dan Remaja. 2021
Grup B:
Tatalaksana Dengue
dengan Warning Signs
(tidak syok) (2)

Observasi:
TTV per 1 - 4 jam

UO → target 1 mL/kgBB/ jam


(per 4 - 6 jam )

Ht → sebelum dan setelah


terapi cairan, kemudian setiap
6 - 12 jam

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata
Laksana Infeksi Dengue pada
Anak dan Remaja. 2021
Grup B:
Tatalaksana Dengue
dengan Warning
Signs (tidak syok) (3)

Observasi:
TTV per 1 - 4 jam

UO → target 1 mL/kgBB/ jam


(per 4 - 6 jam )

Ht → sebelum dan setelah


terapi cairan, kemudian setiap
6 - 12 jam

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata
Laksana Infeksi Dengue pada
Anak dan Remaja. 2021
Grup C:
Tatalaksana
Emergensi Syok
Terkompensasi (1)

Observasi:
TTV per 15 - 30 menit → 1 - 2
jam bila sudah tidak syok

UO → target 1 mL/kgBB/ jam


(per 1 - 2 jam )

Ht / 4 - 6 jam

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata
Laksana Infeksi Dengue pada
Anak dan Remaja. 2021
Grup C:
Tatalaksana
Emergensi Syok
Terkompensasi (2)

Observasi:
TTV per 15 - 30 menit → 1 - 2
jam bila sudah tidak syok

UO → target 1 mL/kgBB/ jam


(per 1 - 2 jam )

Ht / 4 - 6 jam

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata
Laksana Infeksi Dengue pada
Anak dan Remaja. 2021
Grup C:
Tatalaksana
Emergensi Syok
Hipotensi (1)

Observasi:
TTV per 15 - 30 menit → 1 - 2
jam bila sudah tidak syok

UO → target 1 mL/kgBB/ jam


(per 1 - 2 jam )

Ht / 4 - 6 jam

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata
Laksana Infeksi Dengue pada
Anak dan Remaja. 2021
Grup C:
Tatalaksana
Emergensi Syok
Hipovolemik (2)

Observasi:
TTV per 15 - 30 menit → 1 - 2
jam bila sudah tidak syok

UO → target 1 mL/kgBB/ jam


(per 1 - 2 jam )

Ht / 4 - 6 jam

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata
Laksana Infeksi Dengue pada
Anak dan Remaja. 2021
Tatalaksana
Grup C :
Rangkuman

Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia. Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran Tata
Laksana Infeksi Dengue pada
Anak dan Remaja. 2021
TATALAKSANA
TANDA KRITERIA PULANG RAWAT
PENYEMBUHAN
● Nafsu makan baik
● Nafsu makan baik ● Tidak demam minimal 24 jam tanpa
● Mual, muntah, nyeri antipiretik
perut (-) ● Perbaikan klinis
● TTV stabil ● Jumlah urine cukup
● UO ≥ 1 mL/kgBB/jam ● Tidak tampak distres pernapasan
● Perdarahan (-) yang disebabkan efusi pleura
● Ruam konvalescens ● Min. 48 jam pasca syok teratasi
(-) ● Trombosit ≥ 50.000/mm3, cenderung
● Ht stabil pada batas meningkat
normal ● Bradikardia (-)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Infeksi Dengue pada Anak dan Remaja. 2021
KOMPLIKASI

Fase Demam Fase Kritis Fase Kritis


● Dehidrasi ● Syok ● Fluid overload
● Kejang ● Perdarahan
● Gangguan
metabolik
● Koagulopati
● Kematian

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Infeksi Dengue pada Anak dan Remaja. 2021
PENCEGAHAN
PLUS
● Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
3M ● Menggunakan obat anti-nyamuk
● Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
● Menguras ● Gotong royong membersihkan lingkungan
● Menutup ● Memeriksa tempat penampungan air
● Memanfaatkan ● Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah yang
kembali limbah tertutup
dari barang bekas ● Memberikan larvasida pada penampungan air yang
/ daur ulang sulit untuk dikuras
● Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak
mengalir dengan lancar
● Menanam tanaman pengusir nyamuk

Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus. Retrieved March 18, 2022, from https://promkes.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus
03
Analisis Kasus
You can enter a subtitle
here in case you need it
ANAMNESIS

An. AD 15 tahun tinggal di Indonesia Jumlah kasus dengue tahun Januari 2021 - Februari 2022 sebanyak 71.044
kasus, Incidence Rate DBD nasional → 26,1 / 100.000 penduduk.
Kejadian meningkat di beberapa kota termasuk DKI Jakarta, insiden
tertinggi umur 15 - 44 tahun.

Anamnesis Demam yang disebabkan oleh karena infeksi dengue memiliki ciri khas,
● Demam sejak 3 hari SMRS, muncul secara tiba-tiba, yaitu demam langsung mendadak tinggi, terus menerus, bifasik, dan
mendadak tinggi, turun hanya ketika diberikan obat, tidak berlangsung selama 2 - 7 hari.
ada hari bebas demam
● Nyeri perut, mual, lemas Pada An. AD saat ini masih termasuk dalam fase kritis dan terdapat
● Penurunan nafsu makan warning signs
● Peningkatan darah menstruasi

Pemeriksaan Fisik Warning signs → Nyeri perut & nyeri tekan perut, perdarahan mukosa,
- Nyeri tekan epigastrik dan hipokondriak kanan letargi, pembesaran hepar >2 cm, peningkatan Ht disertai penurunan
trombosit, tanda akumulasi cairan

Pemeriksaan Penunjang Pada infeksi dengue dapat terjadi penurunan trombosit akibat autoantibodi
- Penurunan trombosit 98 (demam hari ke 3) → 55 (demam pada trombosit.
hari ke 5) → 41 (demam hari ke 6) Autoantibodi juga menyerang sel endotel vaskular → plasma leakage →
- Kenaikan Ht 35% → 34.1% → 36.5% hemokonsentrasi → Ht meningkat.
- Leukopenia 1.42 → 1.36 → 0.8 Plasma leakage → ekstravasasi leukosit → leukopenia
- Dengue NS1 antigen positif
DIAGNOSIS
Demam dengue dengan warning signs Penegakkan diagnosis infeksi virus dengue
berdasarkan kriteria:
● WHO 1997 → DBD derajat I (tanpa syok)
● WHO 2011 → DBD derajat I (tanpa syok)
● PNPK Tatalaksana Infeksi Dengue Anak
dan Remaja 2021 → demam dengue
dengan warning signs
TATALAKSANA

● IVFD RL 2000 cc/24 jam Menurut pedoman Kemenkes RI mengenai tatalaksana infeksi
dengue anak dan remaja tahun 2021 → tatalaksana demam
● Omeprazol 1 x 40 mg IV
dengue dengan warning signs, tanpa syok menggunakan terapi
● Paracetamol 4 x 500 mg IV prn demam grup B:
● Cek DR / 24 jam 1. Pemeriksaan awal darah lengkap
2. Cairan kristaloid IV sebanyak:
● 5 - 7 mL/kgBB/jam (290 - 406) selama 1 - 2 jam
● 3 - 5 mL/kgBB/jam (174 - 290) selama 2 - 4 jam
● bila pasien stabil secara klinis atau perbaikan Ht,
lanjutkan kristaloid isotonis 2 - 3 mL/kgBB/jam (116 -
174) selama 2 - 4 jam
3. Monitoring tanda vital / 4 jam atau lebih sering

Pada kasus, pemeriksaan awal darah lengkap dan monitoring


telah dilaksanakan sesuai pedoman.
Terapi cairan yang diberikan 2000 cc/24 jam.

Terapi lain yang diberikan pada pasien berupa Paracetamol 4 x


500 mg, Omeprazole 1 x 40 mg digunakan sebagai terapi
simtomatik pasien.
DAFTAR PUSTAKA
1. Indonesia. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009.
2. World Health Organization. Dengue and Severe Dengue Key Facts. 2022
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Infeksi Dengue pada Anak dan
Remaja. 2021
4. Indonesia KR. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2020.
5. Hadinegoro, S. R., Moedjito, I., & Chairulfatah, A. Pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue pada anak. UKK infeksi dan
penyakit tropis ikatan dokter anak Indonesia. Edisi ke-1. Balai penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta. 2014
6. Centers for Disease Control and Prevention. Life Cycle of Aedes aegypti and Ae. albopictus Mosquitoes. 2020.
7. World Health Organization, Special Programme for Research, Training in Tropical Diseases, World Health Organization. Department
of Control of Neglected Tropical Diseases, World Health Organization. Epidemic, Pandemic Alert. Dengue: guidelines for diagnosis,
treatment, prevention and control. World Health Organization; 2009.

8. World Health Organization. Comprehensive Guidelines for Prevention and Control for Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever.
Revised and Expanded Edition. 2011.

9. Morra ME, dkk. Definitions for warning signs and signs of severe dengue according to the WHO 2009 classification: Systematic
review of literature. Rev Med Virol. 2018 Jul;28(4):e1979

10. Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus. Retrieved March 18, 2022, from
https://promkes.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus
11. Grande AJ, Reid H, Thomas E, Foster C, Darton TC. Tourniquet test for dengue diagnosis: systematic review and meta-analysis of
diagnostic test accuracy. PLoS neglected tropical diseases. 2016 Aug 3;10(8):e0004888.
Thanks
Do you have any questions?
addyouremail@freepik.com | +91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Please keep this slide for the attribution

Anda mungkin juga menyukai