Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

CEPHALOPELVIC DISPROPORTION
Dokter Pembimbing:

Dr. Eddy Purwanta, Sp.OG

Disusun Oleh:

Fatimah Azzahra A (2016730037)


IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. R
Usia : 28 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Sudah Menikah
Agama : Islam
Alamat : Jl. Radio dalam Komplek TNI AL, No
22
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal masuk : 07 Januari 2021
No R.M : 00701065
ANAMNESIS

Keluhan Utama

Perut Mules Sejak 2 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang

Perut mules dirasakan sejak 2 hari smrs, dirasakan setiap malam hari dan dirasakan selama 5 menit
sebanyak 2-3 kali. Perut mules dirasakan dibagian perut bawah tidak sampai ke pinggang, diserti
nyeri pada saat perut mules. Keluhan flek2 disangkal, perdarahan disangkal, rembes2 cairan
disangkal.

Keluhan tambahan lainnya seperti demam, sesak, batuk, bak anyang-anyangan, diare tidak ada.
Pasien adalah G3P1A1 dengan usia kehamilan 37 minggu dengan penyakit bawaan kelainan katup
jantung. Selama kehamilan pasien rutin kontrol kehamilannya (ANC) di Poli Kebidanan RSIJ, dan
masih merasakan pergerakkan janin hingga pasien datang ke IGD RSIJ.
 
ANAMNESIS

Riwayat Pernyakit Dahulu

• Riwayat penyakit jantung (kelainan katup)  Diastolic disfungction grade II


• Riwayat HT, DM, Paru-paru, Ginjal disangkal
 
Riwayat Operasi

- SC saat kehamilan kedua (2018)


- Operasi KGB coli.

Riwayat Keluarga

- Ibu dan nenek pasien menderita penyakit jantung


- Riwayat hipertensi dan DM disangkal.
- Riwayat kelainan pada saat kehamilan dan persalinan disangkal
ANAMNESIS

Riwayat Psikososial

- Pasien tidak merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol


- Konsumsi kopi 1x sehari

Riwayat Pengobatan

- Belum pernah berobat sebelumnya

Riwayat Alergi

- Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan, obat atau debu.


—STATUS OBSTETRI —

• Riwayat Perkawinan : pernikahan pertama


• Riwayat Haid :
Menarche usia : 12 tahun
Siklus : 28 hari, teratur
Lama haid : 7 hari
HPHT : 1 mei 2020
Taksiran persalinan : 8 februari 2021
• Riwayat ANC : melakukannya di Klinik 1 bulan sekali, dan
poliklinik RSIJCP
• Riwayat Kontrasepsi: tidak menggunakan alat kontrasepsi
—STATUS OBSTETRI —

Riwayat Persalinan

• G3P1A1
• Gravida (3), Aterm (0), Prematur (0), Abortus (1), Anak Hidup (1), Sectio Caesarea (1)
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos mentis
Antropometri
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 162 cm
IMT : 22,09 (Normal)
Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 72 x/menit, reguler
Laju Pernapasan : 21 x/menit, spontan
Suhu : 36,8 ◦C
STATUS GENERALIS
Pemeriksaan Kepala
• Kepala : Normocephal
• Wajah : Simetris (+), Pucat (-), Edema (-)
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
Refleks Cahaya (+/+)
• Telinga : Sekret (-/-)
• Hidung : Napas cuping hidung (-), epistaksis (-)
• Mulut : Mukosa bibir (lembab), Lidah kotor (-), bibir
sianosis (-)
• Leher : Nyeri tenggorokan (-), nyeri tekan (-),
pembesaran KGB (-)
STATUS GENERALIS
Pemeriksaan Thorax
• Paru Paru
Inspeksi : Normochest (+), Pergerakan dinding dada kanan dan kiri Simetris (+)
Palpasi : Nyeri tekan (-/-), Masa (-/-), Krepitasi (-/-), Vokal fremitus (+/+)
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : Ves (+/+), RBH (-/-), RBK (-/-),Wh (-/-)
• Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis terlihat (-)
Palpasi : Ictus Cordis teraba (-)
Perkusi : Redup (+/+)
Auskultasi : S1 & S2 murni, regular, murmur (-), gallop (-)
• Payudara
Payudara simetris (+/+), papilla mamae menonjol (+/+)
STATUS GENERALIS
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Tampak datar, Terdapat berkas operasi
Auskultasi : Bising usus 20x/menit
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi : Timpani pada seluruh keadaan abdomen
Hepar : Nyeri (-), pembesaran hepar (-)
Limpa : Nyeri (-), pembesaran (-)
Ginjal : Nyeri ketok (-)
Pemeriksaan Ekstremitas
Ekstremitas Superior dan Inferior : Akral hangat (+/+), sianosis (-/-), CRT < 2
detik (+/+), edema (-/-)
PEMERIKSAAN OBESTETRI
• TFU : 28 cm
• TBJ : 2800 gram
• DJJ : 142x/menit
• Inspeksi : Tampak datar, terdapat bekas operasi
• Palpasi
Leopold I : teraba masa bulat lunak, tidak melenting
Leopold II : teraba puka/puki
Leopold III : teraba masa besar bulat keras, melenting
Leopold IV : belum masuk PAP
● Pemeriksaan VT : Portio tebal lunak, kepala H1, BSC.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Tanggal : 07-1-2021 (19.50)


a) Hematologi Lengkap
Hemoglobin 10.7 g/dL 11.7 – 15.5

Leukosit 7.73 103/µL 3.60 – 11.00

Hematokrit 32 % 35 – 47

Trombosit 304 103/µL 150 – 440


Eritrosit 4.20 106/ µL 3.80 – 5.20

Basofil 1 % 0-1

Eosinophil 1 % 2-4

Netrofil batang 4 % 3-5

Netrofil segmen 62 % 50-70


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Limfosit 24 % 25-40

Monosit 8 % 2-8

Netrofil Limfosit 2.75   <3.13


Rasio

Laju Endap -    
Darah

MCV/VER 76 (L) fL 80 – 100

MCH/HER 26 pg 26 – 34

MCHC/KHER 34 g/dL 32 – 36
PEMERIKSAAN PENUNJANG

b) IMUNOSEROLOGI

CRP kuantitatif < 5.0 mg/dL <6

c) MOLEKULAR (6 / 1/ 2021)

SARS-COV-2 (RT- Negatif   Negatif


PCR)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

D. RO THORAX ( 4/1/2021)
• Cor CTR 52% Aorta Tinggi, sinuses dan diafragma normal
• Pulmo: Hilli normal. Coracan vaskuler normal. Tidak tampak
infiltrate. Trakea ditengah.
• Kesan: Cardiomegali ringan. Elongasi aorta. Tak tampak TB paru
aktif atau pneumonia.
 
E. EKG
• Left atrial enlargement
• Flat T
• Negative T
• Poor R progression
DIAGNOSA KERJA

● Ibu : G3P1A1 hamil 37 minggu, Kontraksi Dini, BSC 1x, CPD, Riw. Diastolic
Dysfungtion Grade II
● Anak : Janin Tunggal Hidup Intrauterin

RESUME
● Ny. R, G3P1A1 usia kehamilan 37 minggu datangan dengan keluhan perut mules sejak 2 hari
SMRS, Keluhan disertai rasa mules & nyeri. Pada pemeriksaan fisik TD: 110/70 mmHg, Nadi
72 x/menit, RR: 21 x/menit, S: 36,8 0C, IMT 22,09 (Gizi Normal). Pada pemeriksaan obstetri
ditemukan TFU 28 cm, Leopold IV belum masuk PAP, pada pemeriksaan VT teraba portio tebal
dan lunak, kepala H1.
● Diagnosis Ibu: G3P1A1 hamil 37 minggu, Kontraksi Dini, BSC 1x, CPD, Riw. Diastolic
Dysfungtion Grade II
● Diagnosis Anak: Janin Tunggal Hidup Intrauterin
PROGNOSA

● Ibu : dubia ad bonam


● Anak :-
RENCANA TINDAKAN

7 Januari 2020

Infus Asering + Duvadilan 20 TPM

Kalmetason IV 1 x 12 mg (2 hari)

8 Januari 2020

Infus Dextrose 5% 20 TPM

9 Januari 2020

Infus RL + Syntocinon 20 TPM

Ceftriaxone IV 1 x 2

Ketorolac IV 3 x 1
FOLLOW UP
7 November 2021 (20.30 WIB)

S Ny. Rizka, 28 tahun G3P1A1 hamil 37 minggu, dengan kontraksi

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Riwayat : Kelainan katup jantung

Hb : 11,4

HBsAg : negatif

Ht : 34
A TD : 110/70

RR : 21 x/ menit

TFU : 28 cm

DJJ : 142 x/menit

VT : Portio tebal, lunak, kepala H1, BSC


P • Kalmetasone 1 x 12 mg (2 hari)

• Infus drip divadilan 16 tpm


FOLLOW UP
8 Januari 2021 (8.00 WIB)

S Kontraksi (+)

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

A G3P1A1 hamil 37 minggu dengan kontraksi

P Observasi DJJ.

08 Januari 2021 (18.45 WIB)

S Ny. Rizka dengan Diastolic Disfunction Grade II

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Tekanan darah : 120/70 mmHg

A DJJ : 150 x / menit

P Persiapan Operasi

 
FOLLOW UP

08 Januari 2021 (23.00 WIB)

S Mulas berkurang

O Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
Denyut Jantung Janin : Positif

A G3P1A1 hamil 37 minggu dengan kontraksi dan janin hidup intrauterin

P - Rencana SC jam 08.00 tanggal 9 januari 2021


- Swab negatif
- Sedia darah
- PRC 300 cc
FOLLOW UP
09 Januari 2021 (05.30 WIB)
S Mual (), Muntah (-), Pusing (), Tidak dapat BAB (-), Lemas (-), Nyeri ulu
S hati (-), Tidak nafsu makan (-)
O Keadaan Umum : Baik
O Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Tekanan darah : 100/70 mmHg
DJJ : Positif
DJJ : Positif
 
 
A G3P1A1 hamil 37 minggu dengan kontraksi janin tumbuh intrauterin
A G3P1A1 hamil 37 minggu dengan kontraksi janin tumbuh intrauterin
P Rencana SC jam 08.00 swab negatif
P Rencana SC jam 08.00 swab negatif
Post OP hubungi dr. Asep dan EKG
Post OP hubungi dr. Asep dan EKG
Sedia darah PRC 300 cc
Sedia darah PRC 300 cc
 
 
FOLLOW UP

09 Januari 2021 (18.00 WIB)

S Nyeri (+)

O Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
Perdarahan : Normal
Uterus : Baik

A Nifas post SC

P Observasi TTV, Perdarahan


FOLLOW UP

10 Januari 2021 (12.00 WIB)


S Nyeri perut

O Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
A Nyeri post SC
P Lepas DC
 
 
 
FOLLOW UP

10 Januari 2021 (18.00 WIB)

S Nyeri luka OP

O Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis

A Post SC, resiko perdarahan

P Observasi TTV
FOLLOW UP

11 Januari 2021 (06.00 WIB)

S -

O Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
ASI : Positif
Tekanan darah : 120/85 mmHg
Nadi : 80 kali/menit, kuat angkat, regular, isi cukup
Pernapasan : 21kali/menit
Suhu : 36,3 oC

A Post SC

P Observasi TTV, perawatan GV


FOLLOW UP

11 Januari 2021 (11.00 WIB)

S Nyeri luka OP berkurang

O Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos Mentis
Perdarhahan. : Normsl
ASI. : Positif
Tekanan darah : 118/85 mmHg
Nadi : 86 kali/menit, kuat angkat, regular, isi cukup
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,7oC
Aseton urin : +3

A Nifas H2

P Observasi TTV, Observasi kontraksi, GV positif luka kering


TINJAUAN PUSTAKA
DISPROPORSI SEFALOPELVIK

Definisi

Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan yang menggambarkan


ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin
tidak dapat keluar melalui vagina. Disproporsi sefalopelvik disebabkan
oleh panggul sempit, janin yang besar ataupun kombinasi keduanya.
DISPROPORSI SEFALOPELVIK

Klasifikasi dan kriteria diagnosa

a. Kesempitan Pintu atas panggul


Panggul sempit relatif : Jika konjugata vera > 8,5-10 cm
Panggul sempit absolut : Jika konjugata vera < 8,5 cm
DISPROPORSI SEFALOPELVIK

Klasifikasi dan kriteria diagnosa

b. Kesempitan Panggul tengah

- Dikatakan bahwa bidang tengah panggul itu sempit jika :


1. Jumlah diameter transversa dan diameter sagitalis posterior 13,5
cm atau kurang (10,5 cm + 5 cm = 15,5 cm).
2. Diameter antara spina kurang dari 9 cm .

Ukuran-ukuran bidang tengah panggul tidak dapat diperoleh secara


klinis harus diukur secara rontgenologis, tetapi jika dapat juga
menduga adanya kesempitan bidang tengah panggul jika:
1. Spina ischiadica sangat menonjol.
2. Dinding samping panggul konvergen.
3. Diameter antara tuber ischii 8,5 cm atau kurang.
DISPROPORSI SEFALOPELVIK

Klasifikasi dan kriteria diagnosa

c. Kesempitan pintu bawah panggul

Bila jarak antara tuber os ischii 8 cm atau kurang.


DISPROPORSI SEFALOPELVIK

Tatalaksana

1. Partus percobaan
2. Seksio sesarea
3. Kraniotomi dan kleidotomi
DISPROPORSI SEFALOPELVIK

Prognosa

Prognosis persalinan dengan panggul sempit tergantung pada berbagai factor,


diantaranya:
1. Bentuk Panggul
2. Ukuran panggulm jadi derajat kesempitan.
3. Kemungkinan pergerakan dalam sendi-sendi panggul.
4. Besarnya kepala dan kesanggupan moulage kepala.
5. Presentasi dan posisi kepala.
6. His.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai