Anda di halaman 1dari 27

Refleksi Kasus

PLASENTA
PREVIA
01
Keluhan Utama
Keluar darah dari jalan lahir
Riwayat Penyakit
Sekarang
Pasien perempuan usia 32 tahun G2P1A0, datang dengan keluhan
keluar darah merah segar dari jalan lahir sejak 3 hari yang lalu dan
pasien tidak merasakan adanya nyeri pada bagian perut. Darah yang
keluar awalnya sedikit namun lama kelamaan pasien merasa sedikit
mengalir. Tidak terdapat pelepasan lendir dan air, mual (-), muntah
(-), pusing (-), sakit kepala (-), BAB dan BAK dalam batas normal.
HPHT 19 September 2022.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi, diabetes melitus (-), penyakit jantung (-),
asma (-), dan alergi obat dan makanan (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Hipertensi (-), diabetes melitus (-), penyakit jantung (-), asma
(-), alergi (-), Tidak ada di keluarga pasien mengeluhkan hal
yang sama seperti pasien.
Riwayat Menstruasi

01 02
Menarche Siklus haid
15 Tahun
05 Teratur 28 hari

HPHT
03 19 September 2022
04
Lama haid Keluhan saat haid
5-7 hari Tidak nyeri, 2-3 kali ganti pembalut
Riwayat Pernikahan Riwayat Kontrasepsi
Pasien menikah 1 kali dengan usia pernikahan Pasien tidak menggunakan KB
sekitar 10 tahun
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Umur Jenis
Tahun Partus Penolong Penyulit
Kehamilan Persalinan

1 2018 Bidan Aterm Pervaginam -

2 2023 Kehamilan Sekarang


Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Compos mentis, GCS = 15 (E4M6V5)
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Pernapasan : 20 kali/menit
Nadi : 98 kali/menit, reguler
Suhu : 36,5 °C
SpO2 : 98%
Pemeriksaan Fisik Umum
Kepala dan Leher
● Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-), pupil bulat,
isokor diameter 2 mm/ 2 mm, refleks cahaya (+/+)
● Mulut : mukosa bibir kering (-), tonsil T1/T1, faring hiperemis (-).
● Leher : pembesaran KGB (-).

Thorax
● Inspeksi : bentuk dada normal, pergerakan simetris kanan kiri
● Palpasi : nyeri tekan (-), massa tumor (-), vokal fremitus kanan dan kiri sama
● Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru
● Auskultasi : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
● Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
● Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V midline clavicula sinistra, kuat angkat (-)
● Perkusi : batas jantung dalam batas normal
● Auskultasi : S1 / S2 normal, regular, bising (-/-)

Abdomen
● Inspeksi : tampak cembung, jejas (-/-)
● Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
● Perkusi : pekak(+) seluruh lapang abdomen
● Palpasi : nyeri tekan (-)

Ekstremitas
● Atas : akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT <2 detik
● Bawah : akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT <2 detik
Pemeriksaan Obstetri dan Ginekologi

Pemeriksaan Dalam
- Leopold 1 : 31 Cm
- Leopold 2 : Pu-Ka (VT)
- Leopold 3 : Pres Kep
- Leopold 4 : Belum masuk PAP VT : Tidak dilakukan pemeriksaan
- BJF : 148 x/m
PEMERIKSAAN
Leukosit
PENUNJANG
Darah Rutin (22/06/2023)
: 12.5 x10^3/uL
Eritrosit : 4.42 x10^6/uL
Hemoglobin : 12.5 g/dl
Hematokrit : 38.7 %
Trombosit : 296 x10^3/uL

Serologi/Imunologi (22/06/2023)
HbsAg : Non Reaktif
Anti HIV : Non Reaktif
VDRL : Non Reaktif

Kimia darah (22/06/2023)


GDS : 60 mg/dL
Pemeriksaan
USG
Keterangan
Gravid tunggal hidup, presentasi kepala, plasenta
insersi di corpus posterior meluas hingga OUI. Cairan
amnion cukup.
UK 35w2d
TBJ 2459 gram

Kesimpulan
Plasenta Previa
RESUME
Pasien perempuan usia 32 tahun G2P1A0,
datang dengan keluhan keluar darah merah segar dari
jalan lahir sejak 3 hari yang lalu dan pasien tidak
merasakan adanya nyeri pada bagian perut. Darah yang
keluar awalnya sedikit namun lama kelamaan pasien
Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan dalam batas
merasa sedikit mengalir. Tidak terdapat pelepasan lendir
normal. Pada pemeriksaan fisik bagian abdomen didapatkan
dan air, mual (-), muntah (-), pusing (-), sakit kepala (-),
abdomen tampak cembung. Pemeriksaan obstetric dan
BAB dan BAK dalam batas normal. HPHT 19 September
ginekologi, didapatkan Leopold 1 : 31 cm, Leopold 2 : Pu-Ka,
2022.
Leopold 3 : Pres Kep, Leopold 4 : Belum masuk PAP, BJF :
.
148x/m, VT : Tidak dilakukan pemeriksaan. .
RESUME
Adapun untuk hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan hemoglobin : 12.5 g/dl, Leukosit : 12.5 x
103 /uL, Eritrosit : 4.42 x106 /uL, Hematokrit: 38.7 %,
Trombosit: 296 x103 /uL. Kemudian pada pemeriksaan
ultrasonografi didapatkan kesimpulan plasenta previa.
.
DIAGNOSIS
G2P1A0 Gravid 39 Minggu + Plasenta
Previa Totalis

TATALAKSANA

Pro - Sectio Ceasarea


R/
IVFD RL 28 tpm
Inj. Asam Tranexamat 1 amp/8 jam/IV
Inj. Anbacim 1 gram/12 jam/IV
FOLLOW UP
22/06/2023 PASIEN
S : Nyeri perut bekas operasi (+), mual (-), muntah (-), pusing (-). BAB (-), buang angin (-).
. O : Kesadaran : Compos mentis
KU : Sakit sedang
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5 0C
R : 20 x/menit
SpO2 : 99%
A : P2A0 Post SC emergency a/i plasenta previa totalis H-0
P:
- IVFD RL + oksitosin 20 IU amp 28 tpm (2 kolf)
- IVFD RL:D5 2 : 1 (28 tpm)
- Inj. Anbacim 1 gr/12 jam/IV
- Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/IV
- Inj. Asam Tranexamat 500 mg/8 jam/IV
- Observasi KU, TTV, dan perdarahan
- Cek HB post SC
FOLLOW UP
23/06/2023
PASIEN
.
S : Nyeri perut bekas operasi (+), mual (-), muntah (-), pusing (-), BAB (-), buang angina (+), ASI (-).
O : Kesadaran : Compos mentis
KU : Sakit sedang
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x/menit
S : 36,7 0C
R : 20 x/menit
SpO2 : 99%
A : P2A0 Post SC emergency a/i plasenta previa totalis H+1
P:
- Aff Infus
- Aff Kateter
- Fiotram 3x1 tab
- Vastral 2x1 tab
- Cefadroxil 2x1 tab
- Mobilisasi bertahap
PEMBAHASA
N
Pasien perempuan usia 32 tahun G2P1A0, datang
dengan keluhan keluar darah merah segar dari
jalan lahir sejak 3 hari yang lalu dan pasien tidak
merasakan adanya nyeri pada bagian perut. Darah
yang keluar awalnya sedikit namun lama
kelamaan pasien merasa sedikit mengalir. Tidak
terdapat pelepasan lendir dan air, mual (-),
muntah (-), pusing (-), sakit kepala (-), BAB dan
BAK dalam batas normal. HPHT 19 September
2022.
Dalam hal ini, gejala paling khas pada plasenta previa adalah
perdarahan pervaginam tanpa nyeri, yang biasanya tidak terjadi
hingga mendekati akhir trimester kedua atau setelahnya. Perdarahan
dapat diperberat dengan kondisi segmen bawah rahim yang tidak
mampu berkontraksi sekuat segmen atas rahim. Dengan demikian,
perdarahan bisa berlangsung sampai pascapersalinan. Perdarahan
bisa juga bertambah disebabkan serviks dan segmen bawah rahim
pada plasenta previa lebih rapuh dan mudah mengalami robekan1,2
Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan
dalam batas normal didapatkan TD : 110/80, N : 98 x/m, R :
20 x/m, S : 36,5 derajat celcius, SpO2: 98%. Pada
pemeriksaan fisik bagian abdomen didapatkan abdomen
tampak cembung. Pemeriksaan laboratorium Hemoglobin :
12.5 g/dl, Leukosit : 12.5 x103 /uL, Eritrosit : 4.42 x106 /uL,
Hematokrit : 38.7 %, Trombosit : 296 x103 /uL. Wanita
dengan plasenta previa biasanya datang dengan perdarahan
Pemeriksaan obstetric dan ginekologi,
vagina tanpa rasa sakit dan perdarahan mungkin cukup besar
didapatkan Leopold 1 : 31 Cm, Leopold 2 : Pu-Ka, Leopold
untuk menyebabkan hipovolemia dan kadar hemoglobin yang
3 : Pres kep, Leopold 4 : Belum masuk PAP, BJF : 148 x/m,
rendah
VT : Tidak dilakukan pemeriksaan. Hal ini sesuai dengan
teori bahwa pada pemeriksaan fisik obstetrik berupa leopold
maneuver, sering dijumpai bagian terbawah janin belum
turun, apabila letak kepala, biasanya kepala masih bergoyang,
terapung atau mengolak diatas pintu atas panggul4,5
Berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya plasenta
previa diantaranya usia, paritas, kuretase, sectio caesaria,
tumor, kehamilan kembar dan terdapat riwayat plasenta previa
sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut maka ini sesuai dengan
teori dengan apa yang terjadi pada pasien. Pasien memiliki
faktor risiko terjadinya plasente previa disebabkan oleh pasien
termasuk multipara. Pada teori kejadian plasenta previa tiga
kali lebih sering pada wanita dengan multipara. Pada multipara
plasenta terjadi diakibatkan oleh vaskularisasi yang berkurang
dan atrofi pada desidua yang disebabkan persalinan sebelumnya
yang dapat menyebabkan plasenta memperluas permukaannya
dan menutup jalan lahir
ASAM TRANEXAMAT

Asam tranexamat dapat diberikan sebagai obat agen anti


fibrinolitik yaitu yang bekerja dengan cara menghambat
pemecahan fibrin polimer oleh plasmin, sehingga dengan ini
hemostatis dapat terjadi lebih efektif. Setiap ibu hamil dengan
perdarahan antepartum harus segera dirujuk ke rumah sakit yang
memiliki fasilitas transfusi darah dan operasi, tanpa dilakukan
pemeriksaan dalam terlebih dahulu.
ASAM TRANEXAMAT Kemudian, dapat juga diberikan obat
~Tambahan~ antibiotic seperti anbacim. Hal ini
dilakukan sebagai premedikasi tindakan
section caesarea untuk menghindari
Perdarahan yang pertama kali jarang kemungkinan terjadinya infeksi
mengakibatkan kematian dengan syarat tidak disebabkan oleh perdarahan dan
dilakukan pemeriksaan dalam sebelumnya, tindakan-tindakan intrauterin.
sehingga masih cukup waktu untuk mengirimkan
penderita ke rumah sakit. Bila pasien dalam
keadaan syok karena perdarahan yang banyak,
harus segera diperbaiki keadaan umumnya dengan
pemberian infus atau tranfusi darah.7,8
Sectio Ceasarea
Selain itu, pasien juga dijadwalkan untuk persalinan melalui
operasi caesar. Namun, beberapa pasien dengan plasenta previa
hadir dengan komplikasi dan memerlukan operasi caesar mendesak
pada usia kehamilan lebih awal. Pasien yang datang dengan riwayat
plasenta previa dan perdarahan pervaginam yang diketahui harus
dilakukan pemeriksaan vital, dan pemantauan kondisi janin. Pasien
dengan perdarahan pervaginam yang berulang atau terus menerus
harus dilakukan operasi caesar tanpa memandang usia kehamilan.
Jika perdarahan mereda, maka manajemen
hamil diperbolehkan jika usia kehamilan kurang dari 36
minggu. Jika pada atau lebih dari 36 minggu kehamilan
maka persalinan caesar dianjurkan9. Pada pasien ini,
dilakukan operasi caesar pada usia 39 minggu sesuai dengan
teori. Plasenta previa totalis merupakan indikasi mutlak
untuk sectio caesarea. Perdarahan banyak dan berulang
merupakan indikasi mutlak sectio caesarea karena
perdarahan itu biasanya disebabkan oleh plasenta previa
yang lebih tinggi derajatnya dari pada yang ditemukan pada
pemeriksaan dalam, atau vaskularisasi yang hebat pada
servik dan segmen bawah uterus8
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai