Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
01 Preeklampsia atau eklampsia merupakan penyebab utama
morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi di dunia khususnya
negara-negara sedang berkembang.

02 Eklampsia adalah kejang yang terjadi pada ibu


hamil dengan tanda-tanda preeklampsia.

03
Sekitar 60-75% eklampsia dapat terjadi sebelum
persalinan, dansekitar 40-50% terjadi saat
persalinan dan 48 jam pertama setelah melahirkan.

Agenda
Style
BAB II LAPORAN KASUS
IDENTITAS

Nama : Ny.S
Umur : 18 tahun
Alamat : DS. Potugu
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam

ANAMNESIS

Keluhan Utama :
Kejang
Anamnesis
Pasien umur 18 tahun datang dengan keluhan kejang
dan penurunan kesadaran yang dialami sejak 1 jam yang
lalu SMRS, sebelum kejang pasien sempat mengeluh
sakit kepala yang hebat disertai dengan penglihatan kabur.
Menurut keuarga Pasien juga sempat mengeluh nyeri ulu
hati tembus belakang seperti ditusuk – tusuk hilang
timbul sejak 3 hari SMRS disertai rasa mual (+), muntah
(-).
Lanjutan..

Keluarga Pasien menyangkal adanya nyeri dada, tidak


ada sesak, rasa cepat lelah dan jantung berdebar – debar
disangkal. Pasien juga mengalami pembengkakan pada
kedua kaki sejak 6 bulan usia kehamilan dan semakin
bertambah 1 minggu SMRS. Tidak ada nyeri perut bagian
bawah tembus belakang, tidak ada pengeluaran lendir dan
darah ataupun air jernih dari jalan lahir. Sebelumnya pasien
tidak pernah mengalami keluhan yang sama. BAB biasa,
BAK (+) lancar warna merah pekat.
Riwayat penyakit..
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat penyakit DM : Disangkal
Riwayat penyakit Hipertensi : Disangkal
Riwayat alergi : Disangkal
 
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
 
Riwayat Pengobatan : Pasien tidak pernah dirawat sebelumnya.
 Riwayat Antenatal Care : Pemeriksaan selama kehamilan (ANC) sebanyak 2
kali dilakukan di puskesmas.
Riwayat KB : -
Riwayat Operasi : Tidak pernah operasi sebelumnya.
Riwayat Obstetri, Menstruasi, Pernikahan

Obstetri:
G1P0A0

Pasien menikah 1 kali dengan


suami sekarang selama 1 tahun.
Riwayat Riwayat
menstruasi: Pernikahan:
Menstruasi pertama saat usia 14
tahun, siklus teratur tiap bulan,
lama 5 hari, ganti pembalut 2
kali, tidak nyeri.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum :Sakit Berat
Kesadaran : Apatis
Vital Sign :TD: 200/160 mmHg , Nadi:140x/menit
Respirasi: 40x/menit, Suhu: 36,7oC

Kepala, mata, telinga, mulut


Dalam Batas Normal

Thorax
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pergerakan simetris
Palpasi : Pergerakan simetris,nyeri (-)
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Paru rhonki(-),wheezing(-)
jantung : S1/S2 murni regular

Abdomen
Inspeksi : Dinding abdomen > dinding thoraks, stria
gravidarum (+)
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal, Aorta abdominalis(+)
Perkusi : Timpani 4 kuadran
Palpasi : Nyeri tekan perut bagian bawah(-)
Pemeriksaan Fisik
Leopold I : Teraba bagian lunak, kesan bokong, TFU ½ px pusat, 24cm

01 Leopold
Leopold II : Di sebelah kiri teraba bagian keras, rata, memanjang, kesan
punggung. Di sebelah kanan teraba bagian – bagian kecil, kesan ekstremitas.
Leopold III :Teraba bagian keras dan bulat, kesan kepala.
Leopold IV :Kepala janin belum masuk pintu atas panggul.

Inspeksi: Bentuk vulva dan vagina dalam batas normal, tidak tampak massa,

02 Genitalia peradangan (-) tidak ada rembesan darah dan lendir yang keluar dari vagina.
Pemeriksaan Dalam (VT) : pembukaan - cm, portio lunak, tebal

03 Superior : deformitas (-), akral dingin (-/-), edema (-/-)


Ekstimitas Inferior : deformitas (-), akral dingin (-/-),edema (+/+)
Pemeriksaan
Penunjang
Darah lengkap
Leukosit: 32,6 x103/mm3
Eritrosit: 4,84 x106/ mm3
Hemoglobin: 12,4 g/dL
Hematokrit: 40,8 %
Platelet: 415 x103/ mm3
GDS: 153 mg/dl
Darah lengkap
Creatinine 0,96 mg/dl (DBN)
Ureum 12,2mg/dl (DBN)
SGOT 29 U/L (DBN)
SGPT 11 U/L (DBN)

Urinalis
Protein : positif 3 (+3)
Eritrosit: positif 2 (+2)
Epitel: positif +
Resume
Pasien GIP0A0 umur 18 tahun datang dengan
keluhan kejang dan penurunan kesadaran yang dialami
sejak 1 yang lalu SMRS. Cephalgia bersifat terus
menerus dan disertai penglihatan kabur. Adanya
nyeri epigastrium (+) tembus belakang 3 hari SMRS
disertai nausea, vomitus (-). Pasien mengeluh edema
pada ektremitas bawah pada trimester pertama
gestasi dan makin bertambah besar sejak 1 minggu
SMRS. BAB (+) biasa, BAK (+) berwarna merah pekat.
Column
Style

Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum sakit sedang,


komposmentis.Tanda vital: TD 200/160 mmHg, N 148x/menit, R
40x/menit, S 36,7oC. Didapatkan pada pemeriksaan obstetri TFU 24 cm,
BJF 174x/menit. Pada pemeriksaan leopold; L1: kesan bokong, L2:
punggung kiri, L3: presentasi kepala, L4: belum masuk pintu atas panggul.
Pada pemeriksaan genitalia tidak didapatkan kelainan. Pemeriksaan Dalam
(VT): pembukaan -, portio lunak. Perdarahan per vaginam (-), rembesan
air ketuban (-). Terpasang kateter urin 400 cc/24 jam.
Pemeriksaan darah rutin didapatkan leukosit
32,6x103/mm3, eritrosit 4,84 x106/ mm3, hemoglobin 12,4 g/dL,
Platelet 415 x103/ mm3, pemeriksaan urinalisis didapatkan
protein positif +3, Kimia darah : ureum 23 mg, creatinine 0,96
mg, SGOT 29 U/L ; SGPT 11 U/L.

DIAGNOSIS
G1P0A0 18 tahun gravid 32-34 minggu + Eklampsia
Penatalaksanaan
Medikamentosa :
- IVFD RL 2 line
- Line 1 : Rl 28 tpm
- Line 2 : MgSO4 40% : 6 gram dalam 500 cc Ringer
Laktat 28 tpm, 4 gram bolus pelan-pelan
- Nicardipine 10cc/jam (SP)
- Inj. Dexamethasone 2 amp/iv
- Inj. Furosemid 1 amp
- Pct drips
- Pasang kateter, pantau produksi urin
- Observasi TTV, BJF, dan produksi urin
- Skin test Inj. Ceftriaxone (hasil cocok)
- Nicardipin 10cc/jam/sp
Sakit kepala (+)
S Penglihatan kabur (-)
Riwayat Kejang Kemarin

Follow Up BAB (-), BAK (+) terpasang kateter


Kesadaran : Compos mentis
KU : Baik
TD : 150/90 mmHg
Day 1 O
N : 82x/menit
S : 36,5
P : 20x/menit
Djj : 135x/menit
Anemis : -/-
A Edema
G1P0A0ekstremitas inferior
gravid preterm : +/+ minggu + Eklampsia
UK 32-34

IVFD RL + MgSO4 40% 6 gram


03
O2 5 lpm
Fe 1x1
P Inj. Dexamethasone 1 amp/8jam
Inj. Pantoprazole 40mg/24jam
Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam
Nicardipin 6cc/jam/sp
Sakit kepala (+)
S Penglihatan kabur (-)
Riwayat Kejang Kemarin
Follow Up BAB (-), BAK (+) terpasang kateter
Kesadaran : Compos mentis
KU : Baik
TD : 140/90 mmHg
Day 2 N : 82x/menit
O
S : 36,5
P : 20x/menit
Djj : 135x/menit
Anemis : -/-
A Edema
G1P0A0ekstremitas inferior
gravid preterm : +/+ minggu + Eklampsia
UK 32-34
IVFD RL + MgSO
03 4 40% 6 gram
O2 5 lpm
Fe 1x1
P Inj. Dexamethasone 1 amp/8jam
Inj. Pantoprazole 40mg/24jam
Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam
Sakit kepala (-)
Pusing (-)
Nyeri ulu hati (-)
Follow Up
S
Mual (-), muntah (-)
Flatus (+)
BAB (-), BAK (+) lancar

Kesadaran : Compos mentis


Day 1 KU : Stabil
TD : 140/90 mmHg
N : 86x/menit
O
S : 36,8
P : 20x/menit
Edema ekstremitas inferior +/+

A G1P0A0 gravid preterm UK 32-34 minggu + Eklampsia


03
Terapi Lanjut
Nifedipin 3 x 10 mg
P
BAB II
PEMBAHASAN
Dari anamnesis didapatkan pada kasus ini,
pasien datang dengan keluhan kejang dan
penurunan kesadaran yang dialami sejak 1 jam
yang lalu SMRS, pasien juga mengelu nyeri
kepala disertai dengan penglihatan kabur.
Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati tembus
belakang seperti ditusuk - tusuk hilang timbul
sejak 3 hari SMRS disertai rasa mual (+),
muntah (-).
Pada kasus ini, disebabkan oleh preeklampsia
berat yang merupakan penyebab tersering
terjadinya hipertensi pada kehamilan dimana
hipertensi pada kehamilan ditandai dengan
kenaikan tekanan darah yang terjadi selama
kehamilan, Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20
minggu kehamilan disertai proteinuria dan jika di sertai
kejang disebut Eklamsia.
Pembahasan
Peningkatan tekanan darah pada pasien ini Berdasarkan teori, pemberian magnesium sulfat
disebabkan karena vasospasme pembulu darah sebagai antikejang lebih efektif. Magnesium sulfat
jantung yang mengakibatkan terjadinya gangguan menghambat atau menurunkan kadar asetilkolin
terhadap curah jantung, penurunan volume plasma pada rangsangan serat saraf dengan menghambat
yang mengakibatkan terjadi peningkatan tekanan transmisi neuromuskular.
darah..

Proteinurine yang didapatkan pada pasien ini Pada pasien ini diberikan ranitidine yang merupakan
disebabkan karena kerusakan pada sel glomerulus golongan antagonis H2 reseptor yang berfungsi
yang mengakibatkan peningkatan permeabilitas menghambat sekresi asam lambung.
membrane basalis sehingga kebocoran dan
mengakibatkan proteinuria.

Pada kasus ini juga didapatkan tanda dystress janin


yang disebabkan karena terjadi gangguan oksigenasi Nevedipin merupakan obat antihipertensi
dan atau nutrisi yang bersifat akut yang disebabkan golongan dihidropiridin yang merupakan
karena perfusi pada jaringan atau organ penting
vaskuloseletif yang berkerja cepat
menjadi menurun (hipoperfusi) sehingga terjadi
gangguan pada pertukaran bahan-bahan metabolik dan menurunkan tekanan darah.
oksigenasi jaringan. Penurunan perfusi ke dalam
jaringan utero-plasenta mengakibatkan oksigenasi
janin menurun.
BAB IV
PENUTUP
Hipertensi dalam kehamilan dapat dialami
Preeklampsia didefinisikan sebagai sindrom sistemik yang biasanya
oleh semua lapisan ibu hamil sehingga
ditandai dengan onset baru hipertensi dan proteinuria dalam kehamilan.
pengetahuan tentang pengelolaan hipertensi
dalam kehamilan harus benar – benar
dipahami oleh semua tenaga medik baik di Dalam kasus ini, pasien didiagnosis dengan Eklamsia. Disebut
pusat maupun daerah.. Eklamsia bila preeklampsia berat disertai kejang dan
penurunan kesadaran.

Saran Kesimpulan

Selain itu perlu dilakukan pengawasan untuk pasien Penatalaksanaan dalam kasus ini bersifat konserfatif
preeklampsia berat, sehingga dapat memilih penanganan dimana umur kehamilan <37 minggu maka dilakukan
secara konservatif ataupun aktif untuk menghindari pemberiam medikamentosa terlebih dahulu dan
komplikasi lebih lanjut. mempertimbangkan keadaan ibu dan janin.
THANK YOU
Insert the SubTitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai