Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

PRE-EKLAMSIA BERAT

OLEH : AFIFAH QONITA LAPORAN KASUS 1


STASE OBSGYN
RS.ISLAM SUKAPURA
PEMBIMBING : DR. RIADY,SPOG
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. L N R
TTL : Jakarta, 09 Maret 1992
Umur : 27 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Tipar cakung RT 5/2 Sukapura Kota Jakarta Utara
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal MRS : 27 Maret 2019; 21.05 WIB
ANAMNESIS
• Keluhan Utama
Kontrol kehamilan ke 37 minggu dengan keluhan bengkak di kedua kaki sejak 3 hari sebelum datang ke
Poli RSIJ Sukapura.

• Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien dengan G2P1A0 hamil 37 minggu datang ke poli kebidanan RS.Islam Sukapura untuk
kontrol kehamilan seperti biasa. Pasien mengeluhkan sering pusing dan kedua kakinya menjadi
bengkak sejak 3 hari sebelum datang ke poli. Pasien juga mengeluh kan tangan jari-jari
pasien beberapa kali terasa kaku dan susah untuk menggenggam serta tangan pasien terlihat
sedikit bengkak sejak 2 minggu yang lalu. Selama kontrol kehamilan, beberapa kali tekanan
darah pasien selalu tinggi. Tekanan darah tinggi tersebut diakui pasien mulai muncul saat
memasuki usia kehamilan ke 5 bulan dan saat itu disarankan oleh dokter untuk dilakukan
pemeriksaan laboratorium, dan diperoleh protein urin +3.
Riwayat Pemeriksaan Kehamilan
Selama kehamilan pasien rutin kontrol ke bidan dan terkadang ke dokter setiap bulan
dan mengaku tekanan darah pasien meningkat pada usia kehamilan ke 5 bulan.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengaku tidak pernah mengalami tekanan darah tinggi sebelumnya dan baru
dialaminya selama kehamilan ini. Diabetes mellitus dan asma disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tekanan darah tinggi, DM dan asma disangkal.
• Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku rutin meminum nifedipin untuk penurun tekanan
darahnya.
• Riwayat Psikososial
Merokok dan minum alkohol disangkal.

• Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki alergi terhadap obat-obatan dan debu serta
makanan
Riwayat Haid
Menarche : 14 tahun
Lama haid : 7 hari
Siklus haid : 28 hari
HPHT : July 2018
Dismenorrhea : (-)

Riwayat Pernikahan
Pernikahan yang pertama, menikah pada tahun 2007. Pasien tidak memakai alat
kontrasepsi apapun.

Riwayat Persalinan
G2P1A0
Anak
Jenis
Persalinan ke- Tahun Penyulit Penolong
persalinan Sex Berat lahir Keadaan

Pertama 2008 Spontan - Dokter Laki-laki 2800gram Sehat

Hamil ini
PEMERIKSAAN FISIK UMUM
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 160/110 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
Suhu : 36,5 0C
Berat Badan : 81 Kg
Tinggi Badan : 159 Cm
IMT : 28,3 kg/m2
Status Generalis
Kepala : Normocephal
Telinga : Sekret (-)
Mata : Konjungtiva anemis -/-; Sklera ikterik -/-
Hidung : Sekret (-/-)
Mulut : Sianosis (-), mukosa bibir lembab
Leher : Pembesaran KGB (-); Pembesaran kelenjar tiroid (-) Abdomen
Inspeksi : Linea nigra (+)
Thorax Auskultasi : BU (+) dalam batas normal
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, ictus cordis tidak Perkusi : Timpani diseluruh lapang
terlihat abdomen
Palpasi : Vocal fremitus normal, ictus cordis teraba di ICS 5 Palpasi : Nyeri epigastrium (-)
sinistra
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru Ekstremitas
Auskultasi : Pulmo : vesicular +/+, wheezing-/- , ronki -/- Atas : hangat +/+; edema -/-; CRT < 2dt
Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur -/- Bawah : hangat +/+; edema +/+; CRT <
2dt
Status Obstetrik

Inspeksi : Linea nigra (+)


Palpasi : TFU : 34 cm
Leopold I : Teraba bagian lunak, kesan bokong
Leopold II : Teraba bagian memanjang sebelah kanan, kesan punggung
Leopold III : Teraba bagian keras, kesan kepala
Leopold IV : Sudah masuk PAP
DJJ : 142 x/menit
Pemeriksaan dalam : belum ada pembukaan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan

Hemoglobin 11,9 g/dL 11.3 – 15.7

Leukosit 15,24 10³/uL < 5/ LpB

Trombosit 253 10³/uL 182- 369

Hematocrit 34,4 % 34,1-44,9

Protein +++
RESUME
Pasien dengan G2P1A0 hamil 37 minggu mengeluhkan sering pusing dan kedua kakinya
menjadi bengkak sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh kan tangan jari-jari pasien
beberapa kali terasa kaku dan susah untuk menggenggam serta tangan pasien terlihat sedikit
bengkak sejak 2 minggu yang lalu. Selama kontrol kehamilan, beberapa kali tekanan darah
pasien selalu tinggi.
Dari pemeriksaan didapatkan :
Tekanan darah : 160/110 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
Suhu : 36,5 0C
IMT : 28,3 kg/m2
Protein urin : +3
DIAGNOSA

• G2P1A0 hamil 37 minggu dengan pre-eklampsia berat.


PLANNING

Observasi KU dan TTV, DJJ, HIS serta perdarahan


Medikamentosa : Inj MgSO4 20% 4 gr
Rencana SC
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Preeklampsia

Preeklamsia didefinisikan sebagai hipertensi yang baru terjadi pada kehamilan / diatas usia
kehamilan 20 minggu disertai adanya gangguan organ.
Jika hanya didapatkan hipertensi saja, kondisi tersebut tidak dapat dikatakan sebagai
peeklampsia, harus didapatkan gangguan organ spesifik akibat preeklampsia tersebut.
Epidemiologi

•Preeklampsia dan eklamsia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas


ibu dan bayi di dunia khususnya negara-negara sedang berkembang. Beberapa
kasus preeklampsia pada awalnya ringan sepanjang kehamilan, namun pada akhir
kehamilan berisiko terjadinya kejang yang dikenal eklampsia.
•Di Indonesia preeklampsia berat dan eklampsia merupakan penyebab kematian ibu
berkisar 1,5 % sampai 25 %, sedangkan kematian bayi antara 45 % sampai 50 %.
Penegakan Diagnosis

• Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-kurangnya 140/ 90 mmHg pada 2x


pemeriksaan berjarak 15 menit. Sebelum dilakukan pemeriksaan kondisikan pasien
duduk tenang terlebih dahulu.
•Penegakan diagnosis hipertensi berat ditandai dengan adanya peningkatan tekanan
darah sekurang-kurangnya 160 /110 mmHg.
•Kebanyakan kasus preeklampsia ditegakkan dengan adanya protein urin (proteinuria
= bila eksresi protein di urin melebihi 300 mg dalam 24 jam atau tes urin dipstik >
positif 1).
•Namun jika protein urin tidak didapatkan, salah satu gejala dan gangguan lain
dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis preeklampsia.
Kriteria Diagnosis Pre-eklamsia
Faktor Resiko Preeklampsia Berat
Anamnesis
•Umur > 40 tahun
•Nulipara Pemeriksaan fisik
•Multipara dengan riwayat preeklampsia
sebelumnya. Indeks masa tubuh > 35
Tekanan darah diastolik > 80 mmHg
•Multipara yang jarak kehamilan Proteinuria (dipstick >+l pada 2 kali
sebelumnya 10 tahun atau lebih
pemeriksaan berjarak 6 jam atau
•Riwayat preeklampsia dikeluarga secara kuantitatif 300 mg/24 jam)
•Kehamilan multipel 3x beresiko terjadinya
preeklamsia.
•Obesitas sebelum hamil
Klasifikasi Preeklamsia berat

1. Preeklamsia berat tanpa impending eklampsia

2. Preeklamsia berat dengan impending eklamsia.


Penatalaksanaan Preeklamsia Berat

Perawatan dan pengobatan preeklampsia berat


mencakup pencegahan kejang, pengobatan hipertensi, pengelolaan cairan, pelayanan
suportif terhadap penyulit organ yang terlibat, dan saat yang tepat untuk persalinan.

Monitoring selama di rumah sakit


Observasi tanda-tanda klinik berupa: nyeri kepala, gangguan visus, nyeri epigastrium,
dan kenaikan cepat berat badan.
Selain itu, perlu dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah,
pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan USG dan NST ( fetal nonstress tes).
Manajemen umum perawatan preeklampsia berat

Sikap terhadap penyakit: pengobatan medikamentosa

1. Pencegahan Kejang

- Tirah baring, tidur miring kiri


- Infus RL atau D 5%
- Pemberian anti kejang MgSO4 (Loading/ initial dose dan Maintenance dose).
- Pasang Foley catheter untuk monitor produksi urin.
2. Antihipertensi

- Hanya diberikan bila tensi ≥ 180/110 mmHg atau MAP ≥ 126


- Bisa diberikan nifedipin 10 – 20 mg peroral, diulang setelah 30 menit,
maksimum 120 mg dalam 24 jam
- Penurunan darah dilakukan secara bertahap :
Penurunan awal 25 % dari tekanan sistolik. Target selanjutnya adalah
menurunkan tekanan darah < 160/105 mmHg
Sikap terhadap kehamilannya :

Perawatan ekspektatif

Tujuan : untuk memperbaiki luaran perinatal


dengan mengurangi morbiditas neonatal
serta memperpanjang usia kehamilan tanpa
membahayakan ibu
Perawatan aktif / konservatif

Tujuan : Terminasi kehamilan


Manajemen
Perawatan aktif /
konservatif
Komplikasi Preeklampsia Berat

Wanita dengan riwayat preeklamsia memiliki risiko penyakit


kardiovaskuler , termasuk 4x peningkatan risiko hipertensi, dan 2x
risiko penyakit jantung iskemik, stroke.
Upaya Pencegahan Preeklampsia Berat

•PE dapat dicegah dengan antenatal care secara teratur.


•Antenatal care efektif dapat menghindari perkembangan preeklamsia dan
mendeteksi dini diagnosa preeklamsia untuk mengurangi komplikasi
preeklamsia.
•Kunjungan antenatal kurang dari 4x akan meningkatkan risiko menderita
preeklamsia/eklamsia

Anda mungkin juga menyukai