Anda di halaman 1dari 28

RSUD IBNU SINA GRESIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA


KUSUMA SURABAYA
2018

Pembimbing : dr. Achmadi, Sp OG

Oleh :
Fheysin Permatasari M 17710114
Ida Ayu Made Diah Padmayoni 17710121
Nama : Ny. H
Umur : 40 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Kehamilan : GIV P2 A1
Alamat : Ujung Pangkah
Tanggal MRS : 15 Januari 2018
KELUHAN UTAMA NYERI KEPALA
RPS
 Pasien GIVP2A1 31-32 minggu datang ke klinik hamil dengan keluhan nyeri kepala
mulai dari pagi , disertai dengan bengkak pada kedua kaki.
 Sebelumnya saat kehamilan 32 minggu, pasien juga sering mengalami nyeri kepala
tapi hilang timbul, badan sering lemes dan perlahan kaki pasien tambah bengkak
sampai sekarang.
 Pasien merasa ada kontraksi/kenceng-kenceng namun jarang (kurang lebih
1xsehari). Keluar darah (-) lendir (-) cairan (-) .
Riwayat antenatal

 GIVP2A1
ATK I : sp+b/bidan/p/2900gr/7th/kb-
ATK II : abortus (tidak kuret)/kb-
ATK III : sp+b/bidan/L/2800gr/2,5th/kb-
ATK IV : hamil ini
 HPHT : 30 – 05 – 2017
 TP : 07 – 03 – 2018
 ANC : 5x di puskesmas ujung pangkah
 TT :-
 KB :-
 Lama menikah : 11 tahun
 Usia menikah : 29 tahun
RPD :
 Pasien tidak pernah sakit sampai menginap di fasilitas kesehatan
 Pasien tidak pernah menjalani operasi sebelumnya
 Riwayat penyakit seperti nyeri saat berkemih, trauma, hipertensi, DM, penyakit
jantung, asma, dan alergi disangkal oleh pasien.
RPK :
 Hipertensi + (ayah kandung)
RPO :
 Pasien tidak pernah berobat sebelumnya terkait gejala ini.
 KU : cukup
 Kesadaran : Compos mentis
 Tekanan darah : 164/85 mmHg
 Nadi : 81 x/menit, reguler
 RR : 20 x/menit, dyspnea (-)
 Suhu : 36,5
 Kepala dan leher : Anemis -/- , icterus -/-Pembesaran kelenjar
getah bening leher -/-
 Thorax : Jantung S1S2 tunggal, murmur (-)
Paru vv+/+, Rh -/-, Wh -/-
 Abdomen : soefl, bising usus (+) normal
 Ekstremitas : edema + /+, akral hangat +/+
Status Obstetri
 Inspeksi : TFU= 24cm
 Palpasi : HIS= 1x, 5 detik
 Leopold I =Teraba bagian teratas janin bulat lunak
 Leopold II =Teraba punggung dibagian sinistra
 Leopold III = Teraba bagian terbawah janin bulat keras
 Leopold IV = Bagian terbawah janin belum masuk PAP
 Auskultasi : DJJ= 140x
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hb 11,3 11,4-15,1
Leukosit 10.100 4500-11.000
LED - 0-20
PCV 34 37-47
Trombosit 290.000 150.000-450.000
MCV 74 80-94
MCH 25 26-32
MCHC 33 32-36
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
PH 7,0 5-7,5
BJ Urine 1.025 1.000-1.015
Leukosit - Negatif
Nitrit - Negatif
Protein +++ Negatif
Glukosa + Negatif
Keton + Negatif
Urobilin + Negatif
Bilirubin - Negatif
Eritrosit + Negatif
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
BUN 12,9 4,8-23
Serum Creatinin 0,64 0.5-1,2
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
SGOT 35,5 5-40
SGPT 30,9 5-41
HBsAG Negatif Negatif
 GIVP2A1 34 minggu Tunggal Hidup intrauterine letak kepala + pre eklampsia berat
 Hipertensi kronik
 Hipertensi gestasional
 Observasi TTV
 Nefedipin 3x10mg
 MGSO4 4mg IV selama 15mnt, Lanjut 6mg dalam RL selama 6jam, Maintenance
dosis 4g IM tiap 4-6jam
 Jika TD sudah turun <150 : Pro OP SC
 Dexamethason 2x1amp
 Dubia Ad Bonam
Frekuensi
terjadinya
preeklampsia Triatmojo, 2003
di Indonesia :
3-10%

Eklampsia
merupakan
salah satu
penyebab
kematian
terbesar pada
ibu hamil
(24%), Preeklampsia berat
: bekurangnya
perfusi organ
ditandai dengan
Sarwono, 2005 peningkatan
tekanan darah dan
proteinuria

Cunningham, 2003
 Preeklampsia adalah hipertensi yang baru terjadi pada uk
>20minggu, disertai dengan proteinuria.
Preeklampsia ringan Preeklampsia berat

 TD ≥ 140/90 mmHg dan ≤160/110  TD sistolik > 160 mmHg atau


mmHg diastolik >110 mmHg
 Dipstick urine ≥ 3+ proteinuria
 Dipstick urine 1+ proteinuria
 Pemeriksaan protein kuantitatif >5
 Pemeriksaan protein kuantitatif >300 g/24 jam
mg/24 jam  Kreatinin darah melebihi 1,2 mg/dl.
 Tanpa disertai disfungsi organ  Sakit kepala, gangguan serebral atau
visual
 Nyeri epigastrik.
 Enzim hati yang meningkat
(SGOT,SGPT,LDH)
 Hitung Trombosit < 100.000/mm³
Usia > 35
Primigravida
tahun

DM

gg. Vaskuler
plasenta
Faktor predisposisi
Kehamilan
ganda

autoimun

Overweight
Primigravida
(24 kg/m2)

Obesitas
Penyebab PE dan HDK hingga kini belum diketahui
dgn jelas, namun ada beberapa teori yang dianut:
1. Teori kelainan vaskularisasi plasenta

2. Teori ischemia placenta,radikal bebas & disfungsi endotel

3. Teori intoleransi imunologik antara ibu & janin

4. Teori adaptasi kardiovascular

5. Teori defisiensi gizi

6. Teori defisiensi genetic

7. Teori inflamasi
Teori
Pencegahan kejang
Terapi antihipertensi
diakhiri kehamilan

Pencegahan kejang;
loading dose : 4 gram MgSO4 diencerkan dalam 10ml larutan ciran IV (ringer laktal) selama
10 menit
Maintenance dose : 1-2 gram/jam dgn tetesan IV lambat yg dimulai segera setelah dosis
awal dan lanjutan selama 24 jam setelah persalinan atau setelah konvulsi.
MgSO4 harus selalu diberikan dengan metode diberikan metode infus terkendali atau untuk
mencegah overdosis yang dapat bersifat letal.

Antihipertensi  nifedipine 10-20 mg per


oral, diulangi setelah 30 menit, maksimum
120 mg dalam 24 jam (Sarwono, 2009)

Cara persalinan : Serviks matang → Induksi persalinan.


Jika ada kemajuan dan tidak terdapat komplikasi janin atau ibu → percobaan persalinan pervaginam
dengan pemantauan janin/ibu yang ketat.
Jika terdapat indikasi obstertik untuk persalinan dengan sesar, lakukan prosedur sejak awal.
 Manajemen aktif  bila umur kehamilan > 37 minggu, tanda-tanda impending
eklampsia, terapi konservatif gagal
 Manajemen konservatif  kehamilan preterm < 37 minggu, tidak disertai tanda-
tanda impending eklampsia
• Harus tersedia antidotum MgSO4, kalsium glukonas 10% =
1 gram (10% dalam 10cc) diberikan iv selama 3 menit

• Refleks patella (+) kuat

• Frekuensi pernapasan > 16 kali/ menit,

•Jumlah urin minimal 150cc.


 Maternal : solusio plasenta, hellp syndrome, gagal ginjal akut,
perdarahan otak, edema paru.
 Janin : pertumbuhan janin terhambat, kematian janin, persalinan
preterm.
 Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, et al. Pregnancy hypertension. In: Cunnigham FG,
Leveno KL, Bloom SL, et al, eds. Williams Obstetrics. 23rd ed. New York, NY: McGraw-Hill;
2010:chap 34.
 Indriani, Nanin. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Preeklampsia/Eklampsia pada Ibu Bersalin. Jakarta : Universitas Indonesia.
 Norwitz, Errol R. Schorge, John O. 2006. Obstetrics and Gynaecology at a Glance.2nd
edition.Wiley.
 Perkumpulan Osbtetri dan Ginekologi Indonesia. 2006. Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi. p. 54-55
 Mochtar, MPH. Prof. Dr. Rustam. 1998. Synopsis Obstetri. Jilid I. edisi kedua EGC. Jakarta,

 R. Prasetyo 2006 Kadar aktivin a pada kehamilan trimester 2 sebagai prediktor preeclampsia,
Jakarta
 Sarwono Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan. p. 500-502. Bina Pustaka Sarwono, Jakarta.

 Wiknjosastro, H, dkk, editor. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
 Y. Joko Suyono. (2002). Obstetri dan Ginekakologi.Cetakan I. Jakarta : KDT
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai