PREEKLAMPSIA BERAT
OLEH
1 7 1 7 14 2 4
S U P E R V I S O R : D R . N U R H A F N I TA , S P. O G
• Preeklamsia - eklamsia
• Hipertensi kronis : Hipertensi yang terjadi sebelum
kehamilan atau sebelum UK 20 minggu
• Superimposed preeklamsia : Kondisi hipertensi yang
memberat setelah kehamilan 20 minggu disertai tanda tanda
preeklamsia
• Hipertensi gestational : hipertensi yang terjadi sesudah usia
kehamilan 20 minggu tanpa disertai tanda-tanda preeklamsia
KLASIFIKASI PREEKLAMSIAYANG BARU
JANGAN mengangap
preeklamsia :RINGAN
Proteinuria > +1
Edema paru
Preeklampsia
Tidak
MANAJEMEN
Evaluasi Klinis Evaluasi Evaluasi Janin
KONSERVATIF Kontrol tekanan darah Laboratorium NST setiap minggu
Evaluasi tanda Trombosit, fungsi liver, USG untuk evaluasi
PEB impending eklampsia fungsi ginjal, albumin kesejahteraan janin 2
(nyeri epigastrium, setiap minggu kali seminggu
nyeri kepala, mata Evaluasi pertumbuhan
kabur) janin / 2 minggu
Nama : Ny. R
Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Bintang, Aceh Tengah
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : IRT
Status : Menikah
Agama : Islam
Tanggal Masuk : 29 Oktober 2019 (08.00 wib)
Tanggal Keluar : 31 Oktober 2019
G2P1A0
Anamnesa HPHT : 24/01/2019
TTP : 31/10/2019
Pasien seorang wanita usia 24 Tahun, G2P1A0, hamil 40 minggu 5 hari bekerja
sebagai ibu rumah tangga masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri kepala
sejak 6 jam SMRS. Nyeri kepala awalnya dirasakan ringan dan semakin
memberat. Nyeri kepala dirasakan seperti berdenyut dan tidak membaik
ketika pasien beristirahat. Keluhan ini juga disertai dengan bengkak pada
kedua kaki sejak pagi hari. Pasien memeriksakan kehamilan pada salah satu
dokter ahli kandungan dengan tekanan darah 170/110 mmHg. Dokter
menganjurkan pasien untuk masuk kerumah sakit.
Pasien juga mengatakan mulai merasakan mules sejak 2 jam SMRS. Mules
dirasakan lebih kurang 2-3 kali dalam 10 menit selama 20-30 detik. keluhan ini
disertai dengan keluarnya lendir namun tidak disertai darah. Pasien mengaku
2 kali memeriksa kandungannya selama kehamilan dan tekanan darah pada
pemeriksaan pertama 130/90 mmHg. Pasein juga mulai merasakan nyeri perut
bagian bawah. Pasien tidak mengeluhkan nyeri ulu hati, mual, muntah,
pandangan kabur, dan kejang. Pada kehamilan anak pertama pasien di
diagnosis darah tinggi pada kehamilan dengan tekanan darah 160/110mmHg.
Anamnesa Tambahan
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien di diagnosis mengalam hipertensi dalam kehamilan sebelumnya dengan
tekanan darah 160/100mmHg disertai kejang dan bengkak pada kedua kaki. Riwayat
pandangan kabur, nyeri ulu hati dan mual muntah disangkal. Riwayat penyakit
lainnya disangkal.
Status Present
Keadaan Umum : Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Vital sign
Tekanan Darah : 170/ 110 mmHg
Nadi : 90 kali/ menit
Pernafasan : 22 kali/ menit
Suhu : 36, 7 o C
Status Obstetri
Pemeriksaan pukul 17.00 wib
Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan Luar
Pembukaan : 3 cm
His : 2x / 10” / (20”-30”)
Porsio : Tipis
DJJ : 145 x/i
Bagian Terdepan : Kepala
Leopold I/ TFU 31 cm
UUK : lateral kanan
Leopold II/letak Punggung kanan
Ketuban : Utuh
Leopold III/bagian Terbawah Kepala
Penurunan Kepala:HodgeI-II
Leopold IV/kepala Masuk PAP 4/5
Pelepasan: Ketuban (-), Fluxus (+),
Kesan Anak : Tunggal
Lendir (+), darah (+)
TBJ : 2790 gram (Johnson Tushack)
Kesan Panggul : Cukup
BBL : 2800 gr
PB : 40 cm
LK : 30 cm
Persalinan kala III (23.15 wib) Persalinan kala IV
Injeksi Oksitosin 10 IU lateral paha kanan secara IM Observasi 1 jam pertama/ 15 menit selama 4 kali
Perenggangan tali pusat terkendali Observasi 1 jam kedua/ 30 menit selama 2 kali
Masase uterus Evaluasi 1 jam pertama
Pukul TD HR RR T
Pukul TD HR RR T
St. obstetric:
B: ASI (-)
B: DC (+)
B : Peristaltik normal
L : Rubra
E : (+)
Follow up 31/10/2019
S O A P
St. obstetric:
B: ASI (-)
B : Peristaltik normal
L : Rubra
E : (+)
Balance cairan
BB 62 kg
Input cairan:
Air (makan+Minum) = 1000 cc
Cairan Infus = 1500cc
Terapi injeksi = 20 cc
Air Metabolisme = 310 cc (Hitung AM= 5 cc/kgBB/hari)
Total : 2830cc
Output cairan:
Urine = 1900 cc
Feses = 100 cc (kondisi normal 1 BAB feses = 100 cc)
IWL = 930 (hitung IWL= 15 cc/kgBB
Total : 2930 cc
hasil : input-output
2830-2930 -100cc (kekurangan input)
Pembahasan
Teori
preklampsia berat adalah salah satu dibawah ini :
a. Tekanan darah sekurang-kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110 mmHg diastolik pada dua kali
pemeriksaan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang sama
b. Trombositopenia
c. Gangguan ginjal
d. Gangguan liver
e. Edema Paru
f. Didapatkan gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus
g. Gangguan pertumbuhan janin menjadi tanda gangguan sirkulasi uteroplasenta:
h. Oligohidramnion, Fetal Growth Restriction (FGR) atau didapatkan absent or reversed end
diastolic velocity (ARDV)
Kasus
Pada kasus ini ibu di diagnosa mengalami preeklampsia berat karena mengalami hipertensi
dengan tekanan darah 170/110 mmHg dan disertai proteinuria +2, dan nyeri kepala. Pada
kasus ini ibu telah hamil cukup bulan.
Pembahasan
Teori
Proteinuria : permeabilitas pembuluh darah terhadap protein meningkat.
Edema: filtrasi natrium melalui glomerulus menurun yang menyebabkan
retensi garam dan air.
Nyeri kepala :karena vasospasme pembuluh darah dalam otak
Kasus
Gejala klinis/hasil laboratorium yang dijumpai pada pasien adalah :
1. Proteinuria
2. Nyeri kepala
3. Edema tungkai bawah
Pembahasan
TEORI
faktor-faktor predisposisi ekslampsia :
a. Nulipara
b. kehamilan ganda
c. usia < 20 atau > 35 th
d. riwayat pre-eklampsia, eklampsia pada kehamilan sebelumnya
e. riwayat dalam keluarga pernah menderita pre-eklampsia
PASIEN
Faktor resiko pada pasien adalah riwayat ekslampsia pada
kehamilan sebelumnya
Pembahasan
TEORI
Pengelolaan preeklampsia berat mencakup pencegahan kejang,
pengobatan hipertensi, pengelolaan cairan, pelayanan supportif
terhadap penyulit organ yang terlibat dan saat yang tepat untuk
persalinan. Beberapa obat yang digunakan adalah MgSO4 untuk
kejang dan antihipertensi pertama yaitu nifedipin 10-20 mg per
oral
KASUS
Terapi pada pasien ini adalah menggunakan MgSO4 40% 4 g IV
(bolus) pada dosis awal dan maintenence MgSO4 6gr dan dalam
kasus ini terbukti efektif dalam mencegah terjadinya kejang pada
penderita dan dilanjutkan setelah melahirkan. Pemberian Nifedipin
3x 10 mg peroral juga efektif pada penurunan tekanan darah
pasien ini
TERIMAKASIH