Anda di halaman 1dari 37

Hipertensi

Dalam
Kehamilan
PE
N DA
HU
LU
AN

•800 IBU MENINGGAL SETIAP HARI , ATAU SETIAP 2 MENIT 1 IBU MENINGGAL DI
DUNIA (2010, WHO)

•50.000 (1994) MENJADI 76.000 (2012) SEKITAR 25 % DARI SELURUH KEMATIAN IBU (300.000)
DARI 10.000.000 IBU HAMIL DI DUNIA MENINGGAL PER TAHUN oleh karena PREEKLAMSIA
DAN EKLAMSIA , 99% TERJADI DI NEGARA BERKEMBANG.
•5.000 KEMATIAN IBU DI INDONESIA (2012), SEKITAR 30 % OLEH KARENA PREEKLAMSIA
DAN EKLAMSIA

•INSIDENSI PREEKLAMSIA DI NEGARA BERKEMBANG 4-18 % ATAU 1: 25 -1: 6, SEMENTARA


DI NEGARA MAJU SEKITAR 2,5 % atau 1 : 40 DARI SELURUH KELAHIRAN.
2
Hypertensi dalam kehamilan,
preeklampsia dan eklampsia

Adalah tekanan darah sekurang-


kurangnya 140 mmHg sistolik atau
90 mmHg diastolik pada dua kali
pemeriksaan berjarak 4-6 jam pada
wanita yang sebelumnya
normotensi pada usia kehamilan
di atas 20 minggu.
KLASIFIKASI HIPERTENSI
DALAM KEHAMILAN A C O G
2013

• Preeklamsia - eklamsia
• Hipertensi kronis : Hipertensi yang terjadi
sebelum kehamilan atau sebelum UK 20 minggu
• Superimposed preeklamsia : Kondisi hipertensi yang
memberat setelah kehamilan 20 minggu disertai tanda tanda
preeklamsia
• Hipertensi gestational : hipertensi yang terjadi sesudah
usia kehamilan 20 minggu tanpa disertai tanda-tanda
preeklamsia
PENILAIAN KLINIK
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN ( THE WORKING
GROUP OF THE NHBPEP, 2000)

HIPERTENSI
KRONIS
HAMIL <
20 MGG Mola
hidatidosa
TEKANAN
DARAH ≥ 140/90 HIPERTENSI
GESTASIONAL

HAMIL > PREEKLAMSIA-


20 MGG EKLAMSIA

PREEKLAMSIA
SUPERIMPOSED
5
KLASIFIKASI PREEKLAMSIA YANG
BARU

JANGAN mengangap
preeklamsia :
RINGAN

• Preeklamsia dan preeklamsia berat


• Diagnosis preeklamsia tidak tergantung pada
proteinuria
• Preeklampsia : tekanan darah > 140/90
mmHg dan ada minimal 1 dari gejala
berikut :
• Protenuria : dipstick > +1 atau > 300
mg/24 jam
• Serum kreatinin > 1,1 mg/dL
• Edema paru
• Peningkatan fungsi hati > 2 kali
• Trombosit > 100.0000
• Nyeri kepala, nyeri epigastrium dan
gangguan penglihatan
Preklampsia berat jika ada salah satu dari :
Tekanan darah > 160/110 mmHg

Proteinuria > +1

Serum kreatinin > 1,1

mg/dl

Peningkatan enzim hati > 2

kali Trombosit < 100.000

Edema paru
P ENATA LA KSA NA A N PREEKLAMPSIA

Preeklampsia

Usia Usia
Kehami lan < Kehami l an ≥
37 m g g 37 m g g

Perawatan poliklinik
- Kontrol 2 kali perminggu
- Evaluasi gejala pemberatan preeklmapsia (tekanan darah, Terminasi
tanda impending, edemia paru K eh am ilan
- Cek laboratorium (trombosit, se rum kreati nin, albumin,
(AST/ALT) seti ap ming gu
- Evaluasi kondisi janin (hitung fetal kick count/hari,
kesejahteraan janin (NST dan USG) 2 kali/minggu, evaluasi
pertumbuhan janin seti pa 2 ming gu)

Perburu kan kondisi maternal d an


janin/Preeklampsia Berat Usia
Kehami l an ≥ 3 7
m gg
Protokol Preeklampsia Berat
PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA BERAT
Preeklampsia dengan gejala berat
 MRS, Evaluasi gejala, DJJ, dan cek
laboratorium ≥ 34 minggu
 Stabilisasi, pemberian MgSO4
profilaksis

< 34 minggu

Jika didapatkan :
 Eklampsa
Jika usia kehamilan ≥ 24
 Edema paru
minggu, janin hidup :
 DIC Terminasi kehamilan
Berikan pematangan paru
 HT berat, tidak terkontrol setelah stabilisasi
(dosis tidak harus selalu
 Gawat janin Iya lengkap) tanpa menunda
 Solusio plasenta terminasi
 IUFD
 Janin tidak viabel (tergantung kasus)

Tidak

Jika didapatkan : Jika usia kehamilan > 24


 Gejala persisten minggu : Pematangan
 Sindrom HELLP paru (inj.
 Pertumbuhan janin terhambat dexamethason IM 2x6
 Severe olygohydramnion mg atau betamethason
Iya
 Reversed end diastolic flow IM 1x12 mg) 2x24 jam
 Gangguan renal berat

Tidak

Perawatan konservatif :
 Evaluasi di kamar bersalin selama 24-48 jam  Usia kehamilan ≥
 Rawat inap hingga terminasi 34 minggu
 Stop MgSO4, profilaksis (1x24 jam)  KPP atau inpartu
 Pemberian anti HT jika TD ≥ 160/110  Perburukan
 Pematangan paru 2x24 jam maternal - fetal
 Evaluasi maternal-fetal secara berkala
ANTI
HIPERTENSI
• Indikasi utama pemberian anti hipertensi ada
kehamilan adalah untuk keselamatan ibu dan
mencegah penyakit
serebrovaskuler
• Obat anti hipertensi diberikan bila tekanan darah
> 160/110 mmHg (II/A)
• Pemberian anti hipertensi pilihan pertama adalah
nifedipin oral , hydralazine, dan labetalol parenteral
(I/A)
• Alternatif anti hipertensi yang lain adalah :
nitrogliserin, metildopa, labetalol (I/B)
MAGNESIUM
SULFAT
• Direkomendasikan sebagai terapi lini
pertama
preeklamsia / eklamsia
• Direkomendasikan sebagai profilaksis terhadap
eklamsia pada Pasien preeklamsia berat (I/A)
• Merupakan pilihan utama pada Pasien preeklamsia
berat dibandingkan diazepam atau fenitoin untuk
mencegah terjadinya kejang atau kejang berulang
(1a/A)
DOSIS D AN CARA PEMBERIAN
MGSO4
• Loading dose : 4 g MgSO4 40% dalam 100 cc NaCL : habis dalam 15
menit
• Maintenance dose : 6 gr MgSO4 40% dalam 500 cc Ringer Laktat selama 6 jam :
(28 – 30 tts/menit)
• Awasi : volume urine, frekuensi nafas, dan reflex patella setiap jam
• Pastikan tidak ada tanda-tanda intoksikasi magnesium pada setiap pemberian
MgSO4 ulangan
• Bila ada kejang ulangan : berikan 2g MgSO4 40%, IV
Pengelolaan
Persalinan

Persalinan  di Rumah Sakit

Preeklampsia berat →persalinan dalam


24 jam

Eklampsia→ persalinan dalam 12 jam


KOMPLIKASI  KEMATIAN MATERNAL 1-2% DI
EKLAMSIA NEGARA MAJU, LEBIH DARI
10% DI NEGARA BERKEMBANG.

PRIORITAS PERTAMA,
ADALAH PENANGANAN  KEMATIAN PERINATAL 6-12% DI
AIRWAY, BRETHING, AND NEGARA MAJU, LEBIH DARI
CIRCULATION (ABCs), 25% DI NEGARA BERKEMBANG.
PERAWATAN
MULTIDISIPLIN, DAN
BEBERAPA PERLU  SOLUSIO PLASENTA 7-10%, DIC
STABILISASI. INTERVENSI 7-11%, HELLP 10-15%, EDEMA
TERMASUK PENILAIAN PULMONUM 3-5%, GAGAL
AIRWAY, POSISI LATERAL GINJAL 5-9%, PNEUMONIA
DECUBITUS, ASPIRASI 2-3%,
MAINTENANCE OKSIGEN 8- CARDIOPULMONARY ARREST 2-
10 L/m DENGAN MASK. 5%, PERSALINAN PRETERM
50%.

16
BAGAN MANAJEMEN PREEKLAMPSIA
DI PUSKESMAS
Kunjungan Prenatal
Pertama

Melakukan Anamnesis dan Hipertensi, penyakit Ya


pemeriksaan fisik, tentukan autoimun, DM, penyakit Rujuk Ke Obgin untuk
usia kehamilan, identifikasi ginjal kronik, kehamilan tatalaksana selanjutnya
faktor risiko multiple, polihidramnion

Tidak
Tidak
Ya Memonitor ketat tekanan darah
dan proteinuria selama kunjungan
Faktor Risiko? prenatal pada fasilitas pelayanan
primer tiap 2 minggu

Monitor tekanan
darah
Tegakkan diagnosis
Ya hipertensi dan masukkan
Tidak Hipertensi? pasien dalam klasifikasi
Lanjutkan perawatan
antenatal Terdapat tanda bahaya? Rujuk ke obgin untuk
evaluasi keparahan
Ya prnyakit
Lihat
perkembangan
selanjutnya 17
PELAYANAN ANTENATAL
DI PUSKESMAS
TANYA LIHAT DAN UKUR
Apakah terdapat salah satu gejala di bawah ini : • Ukur TD dalam posisi duduk
-Sakit Kepala Hebat • Jika TD diastolik > 90mmHg, ulang
-Gangguan Penglihatan pengukuran TD setelah 1 jam istirahat
-Nyeri Ulu Hati • Cek Protein Urin

JIKA ABNORMAL
TANDA KLASIFIKASI TATALAKSANA DAN SARAN
-TD diastolik ≥ 110mmHg/proteinuria +3 Preeklampsia Berat -Berikan Mg So4
ATAU -Rujuk segera ke RS
-TD diastolik ≥ 90mmHg&proteinuria +2 &
tdp gejala :
1. Sakit kepala
2. Pandangan kabur
3. Nyeri Ulu Hati

- TD diastolik 90 – 110mmHg pd 2X Preeklampsia - Rujuk ke RS


pemeriksaan&proteinuria
- TD diastolik ≥ 90mmHg pd 2x pemeriksaan Hipertensi -Saran untuk mengurangi aktifitas
-Edukasi tanda bahaya
-Penilaian ulang pd kunjungan antenatal berikutnya / dlm 1
minggu bila usia kehamilan > 8 bln
-Jika HT menetap setelah 1 mg/kunjungan berikutnya, rujuk ke
RS/diskusikan dg dokter/bidan apabila ada

18
Pencegahan
• WHO recommendation 2011

Kalsium 1,5-2 gr
pada asupan yang
rendah < 20 mg
Pencegahan
• WHO recommendation
2011

Aspirin 75 mg diberikan dibawah


20 minggu

Istirahat bukan
pencegahan primer

Bed Rest total tidak
memperbaiki luaran
kehamilan
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 48


Diet rendah garam
tidak membantu
upaya pencegahan

Vit D tidak
direkomendasikan
dalam upaya
pencegahan
Vit C dan E tidak
direkomendasikan
dalam upaya
pencegahan

Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 51

Diuretik (thiazide)
tidak
direkomendasikan
dalam upaya
pencegahan

Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 52

Kortikosteroid tidak
direkomendasikan untuk
pengobatan HELLP sindrom

Skrining, Deteksi
Dini dan
Penanganan
Rujukan Kasus
Preeklampsia
Berbasis Bukti Terkini

Pelatihan Peningkatan Kapasitas bagi Dokter dan Bidan


dalam Pelayanan Kesehatan Ibu & Bayi di Kabupaten
Kebumen 2022
SKRINING
AWAL
Saat ibu
memeriksakan
kehamilannya untuk
yang pertama kali
Konseling untuk melakukan ANC di RS
dengan fasilitas lebih memadai SKRINING
seawal mungkin (<20 mg), bila pada AWAL
skrining awal saat ANC pertama kali
ditemukan salah satu dari: Tindakan yang
dilakukan
Riwayat preeklampsia
oleh
Kehamilan ganda
dokter/bidan
Kondisi kesehatan sebelumnya
• Hipertensi atau diastolik ≥ 90 mmHg di komunitas
• Penyakit ginjal atau Proteinuria ≥ (+) pada
>1x pemeriksaan atau ≥ 300 mg/24 jam
• Diabetes
• Antiphospholipid antibodies

Atau ada 2 faktor lain yang


ditemukan pada skrining awal
Tanda dan gejala yang DETEKSI
menunjukkan onset DINI
preeklampsia Dokter/bidan harus
• Hipertensi baru memeriksa onset
preeklampsia mulai
uk 20 minggu
• Proteinuria baru

• Sakit kepala dan/atau


gangguan penglihatan

• Nyeri epigastrik dan/atau


muntah
Prinsip Manajemen
Preeklampsia
Persalinan tepat waktu  ↓ morbiditas-mortalitas ibu
&bayi
• Optimalisasi kondisi ibu sebelum intervensi persalinan
• Tunda persalinan sampai paru janin matur
• Lakukan rujukan hanya jika kondisi ibu dan janin memungkinkan

Preeklampsia sangat progresif


• Manajemen konservatif dapat membahayakan
• Terutama bila ada kegawatan ibu dan janin
Manajemen pada
Preeklampsia
•Segera Rujuk

•Pertimbangkan Tindakan:
• Pengurangan stres, konseling ibu dan keluarga
• Penilaian keadaan ibu dan janin
• Terapi antihipertensi: sistolik ≥160/diastolik ≥110/MAP >125
• Pertimbangkan profilaksis kejang
• Pertimbangkan pemberian kortikosteroid
• Terapi mual, muntah, nyeri epigastrik
• Pertimbangkan waktu/cara persalinan
Jangan Panik,
Tenang & Teliti
Medikasi
Magnesium Sulfat
Level of Evidence: High Lebel
: of Recommendation: Strong

Loading dose
• 4-6 g dilusi dalam 100 mL RL, IV, dlm 15-20 menit
• 10 g, diberikan 5 g, IM, boka-boki

Maintenance dose
• 2 g/jam (1-3 g/jam)  12 g dlm 500 ml RL 15
tts/mnt
• Dosis terapetik 4,8-8,4 mg/dL
• Sampai 12-24 jam postpartum
Calcium Gluconate
Awasi toksisitas • 1-2 g, iv
• Urine output • Selalu tersedia saat
• memberikan
Reflek tendon
MgSO4
• Pernafasan
• Kesadaran
Manajemen
Postpartum
Pemberian antihipertensi jika dibutuhkan

Pemberian MgSO4 rumatan sampai 12-24 jam


• Sesuai dosis jika hipertensi muncul saat postpartum

Pemberian anti nyeri dihindari


• hipertensi tak terkontrol
• gangguan ginjal
• trombositopenia
Pemeriksaan tanda vital dan laboratorium

Monitoring tanda/gejala klinis


Prognosis
• Tergantung tingkat keparahan dan
Ibu dan penanganan yang optimal
Janin

• Bervariasi 25-65%
Rekurens • Lebih tinggi pada onset yang
i awal
• Ca 1,5-2 g/hari(Moderate-Strong)
• Asupan Ca , risiko (+), cegah
Pencegaha progresifisita
• As Asetilsalisilat (aspirin 75 mg)
n • Risiko (Moderate-Strong)
• Inisiasi <20 mg (Low-Weak)
• Peny
Risiko kardio/serebrovaskular
Jangka • Diabetes melitus
• Penyakit ginjal end stage
Panjang • Hipotiroid subklinik

Anda mungkin juga menyukai