Anda di halaman 1dari 20

Anemia Hemolitik Autoimun (AIHA)

pada Kehamilan

Pembimbing :
dr.Pramudyo Dwiputro, Sp.OG (K)

Oleh :
Nyoman Gede Trisna Anandita
Pendahuluan

• Anemia yaitu suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb)


darah kurang dari normal
• Anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan adalah
anemia akibat kekurangan zat besi sekitar 75% dan 0,7%
disebabkan oleh anemia hemolitik (Nasution, 2013).
• AIHA merupakan kasus gangguan hematologi dimana terjadi
penghancuran SDM oleh auto-antibodi.
• 50% AIHA bersifat primer (idiopatik) dan 20% bersifat
sekunder.
• 75% pada kasus yang ditemukan adalah AIHA tipe hangat
(warm AIHA)
• Pada kehamilan yang sering ditemukan adalah warm AIHA
yang diperantarai oleh antibodi klas IgG.
Penyebab kematian ibu hamil di Indonesia

Anemia
Infeksi 11% 51%

Eklamsia Perdarahan
24% 28%
Tinjauan Pustaka

Berbagai penyulit dapat timbul akibat anemia


Terhadap kehamilan

Terhadap persalinan

Pada saat nifas

Terhadap janin
Anemia Hemolitik Autoimun

Definisi

• merupakan suatu kelainan dimana terdapat antibodi


terhadap sel-sel eritrosit yang menganggap eritrosit sebagai
antigen non-selfnya sehingga umur eritrosit memendek.

Epidemiologi

• kejadian 0,8/100.000 per tahun dengan prevalensi


17/100.000.
• AIHA lebih sering dijumpai pada wanita dari pada laki-laki
dengan perbandingan 2:1
• Kasus yang paling sering terjadi adalah AIHA tipe hangat
(warm AIHA) mencapai 75% dari keseluruhan kasus
Etiologi
Obat-obatan
(methyldopa,
L-dopa,
penicilin)

Penyakit
collagen-
infeksi
vascular
(SLE)

Keganasan
(Leukimia.
Lymphoma)
Klasifikasi AIHA
Patofisiologi AIHA
SDM dilapisi oleh autoantibodi yang reaktif
kemudian di fagositosis oleh makrofag,
terutama di limpa.

Permukaan makrofag mengekspresikan


reseptor Fc dari molekul imunoglobulin, yang
dapat menjebak dan menelan SDM tsb.

Fagosit yang tidak sempurna akan


menghasilkan formasi dari sferosit.

Sferosit cenderung melakukan penghancuran


lebih lanjut selama bagian berikutnya melalui
limpa.

Tingkat keparahan hemolisis berkorelasi


dengan derajat dari sferosit

AIHA yang sering pada kehamilan adalah tipe warm AIHA oleh karena
AIHA tipe ini diperantarai oleh antibodi klas IgG yang secara mudah
melewati plasenta sehingga dapat menyebabkan hemolisis pada
embrio
Gejala klinis

• Gejala anemia umumnya (kelelahan,pucat,


sakit kepala)
• Urin berwarna gelap
• Ikterus
• Takikardi
• Splenomegali
• hepatomegali
Diagnosis AIHA pada kehamilan
Pada janin

• USG doppler
• Antibody-dependent
cytotoxixity (ADCC
test)
Penatalaksanaan
penatalaksanaana

pasca
antepartum intrapartum
persalinan

Pemberian
Persalinan
konseling obat-obatan, sectio secaria ASI ekslusif
pervaginam
transfusi
Efektifitas terapi kortikosteroid terhadap
AIHA pada kehamilan

• Baumann dan Rubin mempresentasikan kasus seorang pasien


dengan Coombs test positif yang memiliki gejala AIHA berat
pada minggu-minggu terakhir kehamilan dengan penyakit
hemolitik yang ditemukan pada bayi baru lahir. Penyakit ini
merespons pengobatan steroid dan transfusi darah dengan
pemulihan pasca melahirkan spontan.
• Bendraad dkk. menggambarkan kasus seorang pasien muda
yang menderita AIHA idiopatik parah, selama dua kehamilan
berturut-turut yang memiliki respon baik terhadap
glukokortikoid dan hemotransfusi. Dia mengalami perbaikan
kondisi penyakit setelah melahirkan dengan hasil yang baik
pada ibu dan anak.
• Tsai dan Soo-Chin mempresentasikan dua kasus idiopathic
warm AIHA antibody (IgG) yang berbeda yang terjadi pada
kehamilan trimester ketiga dengan proses hemolitik. Kedua
pasien merespon baik terapi steroid dan tidak ada transfusi
yang diperlukan. Bayi dapat dilahirkan secara spontan dalam
keadaan baik tanpa terjadi hemolisis.
Kesimpulan

• Dalam kasus AIHA selama kehamilan yang melibatkan reaksi


auto-antibodi IgG tipe hangat primer (idiopatik), pengobatan
dengan prednison (dosis awal, 40-60 mg) terbukti efektif .
Hemolisis umumnya menghilang secara spontan setelah
kehamilan berakhir. Hemolisis jarang terlihat pada bayi baru
lahir (Benraad dkk, 1994).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai