Sekuele utama infeksi CMV neonatal ialah retardasi mental, tuli dan mikrosefali. Prognosis terburuk terjadi pada: a. bayi yang dilahirkan ibu dengan infeksi CMV primer sewaktu kehamilan b.bayi dengan gejala sejak lahir, terutama yang mengenai susunan saraf pusat c. bayi dengan mikrosefali atau kalsifikasi intrakranial atau keduanya d.dan bayi dengan anti-CMV IgM positif. Skrining serologik infeksi CMV pada wanita hamil • Status serologik wanita hamil perlu diketahui untuk pengawasan masa kehamilan. Bila pemeriksaan serologi memberikan hasil negatif ataupun positif maka perlu dilakukan konseling untuk mencegah infeksi CMV baik primer maupun sekunder/rekuren. Skrining serologik infeksi CMV pada wanita hamil • kombinasi anti-CMV IgG dan anti-CMV IgM pada ibu hamil kurang dari 12 minggu. • Pada ibu seronegatif dilakukan pemeriksaan ulangan pada kehamilan 16-18 minggu. • Pada ibu dengan serokonversi atau anti CMV IgM positif dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Skrining serologik infeksi CMV pada wanita hamil • penilaian aviditas antibodi, untuk menentukan apakah infeksi tensebut primer atau rekuren. Aviditas IgG rendah pada minggu pertama infeksi primer dan meningkat 4-5 bulan kemudian. Pemeriksaan ini diketahui 100% spesifik dan 94,3 % sensitif. USG PRENATAL BUMIL CMV
hipoplasi serebelum, pelebaran sisterna magna, lisensefali, kista paraventrikuler, dan lesi iskemik destruktif seperti porensefali, hidranensefali dan polimikrogyria. • Asites dan IUGR USG PRENATAL BUMIL CMV
• Kalsifikasi periventrikuler (KHAS) akibat
inflamasi nekrotik di daerah periventrikuler di ventrikel lateralis. • DITEMUKAN diatas trisemester kedua LAB. BUMIL CMV
• Diagnosis infeksi CMV kongenital dipastikan
dengan isolasi virus dari urin, saliva atau jaringan yang dilakukan dalam 3 minggu per- tama kehidupan. • Tidak terdeteksinya anti-CMV IgG darah tali pusat menyingkirkan infeksi kongenital, pemeriksaan dilakukan usia 1,3 dan 6 bulan. TERAPI BUMIL CMV
• 3 obat anti virus yang telah diakui oleh FDA
untuk profilaksis dan atau terapi infeksi CMV yaitu ganciclovir (GCV), cidofovir (HPMPC) dan foscarnet (PFA)