Anda di halaman 1dari 26

Abortus

&Teknik
Kuretase
Oleh :
Ni Kadek Nadia Anggi Pratiwi
ABORTUS
Abortus yang terjadi pada minggu-minggu
pertama kehamilan umumnya disebabkan oleh

ETIOLOGI
faktor ovofetal, pada minggu-minggu berikutnya
(11-12 minggu), abortus yang terjadi disebabkan
oleh faktor maternal. Penyebabnya merupakan
Definisi gabungan dari beberapa faktor yaitu:
• Faktor janin
• Perdarahan pada kehamilan muda • Faktor maternal (Usia ibu, paritas, infeksi,
merupakan perdarahan yang terjadi pada
anemia, hormonal, imunologi, kelainan
saat masa gestasi kurang dari 20 minggu
• Berakhirnya kehamilan sebelum janin anatomi, penyakit kronis, psikologi, trauma)
viabel atau umur kehamilan ≤20 minggu • Faktor paternal
atau berat janin ≤500 gram, disertai atau
tanpa disertai pengeluaran hasil konsepsi
.
KLASIFIKASI
Klasifikasi menurut gambaran klinis abortus...

Abortus imminens

Abortus insipiens

Abortus inkomplit

Abortus komplit

Missed abortion
PATOFISIOLOGI

Lepasnya sebagian atau seluruh Kegagalan fungsi plasenta


bagian embrio akibat adanya menyebabkan kontraksi uterus
perdarahan minimal pada desidua dan mengawali abortus

• Kehamilan <8 minggu: embrio rusak atau cacat cenderung dikeluarkan, Perdarahan pervaginam terjadi saat
proses pengeluaran hasil konsepsi
• Kehamilan 8-14 minggu: diawali dengan pecahnya selaput ketuban diikuti pengeluaran janin yang cacat,
namun plasenta masih tertinggal dalam kavum uteri
• Kehamilan 14-22 minggu: janin biasanya sudah dikeluarkan dan diikuti dengan keluarnya plasenta
beberapa saat kemudian
GAMBARAN KLINIS
J aringan
J enis Nyeri/kram J aringan Ostium Besar
Demam Perdarahan pada
Gambaran klinis dapat dibagi berdasarkan Abortus abdomen ekspulsi
vagina
uteri uterus

jenis abortus... Sesuai


Imminens Tidak Sedang Sedikit Tidak ada Tidak ada Tertutup
kehamilan
Terbuka,
Sedang- Sesuai
Insipien Tidak Sedang-hebat Tidak ada Tidak ada ketuban
banyak kehamilan
menonjol
Ekspulsi
Sedang- sebagian Mungkin Sesuai
Inkomplit Tidak Sedang-hebat Terbuka
banyak jaringan masih ada kehamilan
konsepsi
Ekspulsi Lebih
seluruh Mungkin Terbuka/ kecil dari
Komplit Tidak Tanpa/sedikit Sedikit
jaringan ada Tertutup usia
konsepsi kehamilan
Jaringan telah
Lebih
mati tapi
kecil dari
Missed Tidak Tidak ada Tidak ada tidak ada Tidak ada Tertutup
usia
ekspulsi
kehamilan
jaringan
Kecil
Jaringan Tertutup,
dibanding
Sepsis Ada Ada Ringan Masih lekorea Terbuka
usia
bau bau
kehamilan
Habitualis Tidak Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak -
DIAGNOSIS
Gambaran Klinis
Anamnesis  tiga gejala utama (postabortion triad),
riwayat amenore pada masa reproduksi kurang 20
minggu dari HPHT, adakah jaringan yang keluar,
riwayat penyakit ibu, riwayat sosial
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang (diperlukan dalam keadaan abortus imminens,
abortus habitualis dan missed abortion):
• Tes kehamilan
• Doppler/USG
• Kadar fibrinogen darah pada missed abortion
• Pemeriksaan lain sesuai keadaan dan diagnosis pasien
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI

Perforasi
Perdarahan Syok
uterus

Infeksi
Inhibisi
dan
vagus
sepsis
Place Your Picture Here and send to back

PROGNOSIS
Perbaikan endokrin yang abnormal pada wanita dengan abortus yang rekuren
mempunyai prognosis yang baik sekitar >90 %.
Pada wanita keguguran dengan etiologi yang tidak diketahui, kemungkinan
keberhasilan kehamilan sekitar 40-80 %.
Sekitar 77% angka kelahiran hidup setelah pemeriksaan aktivitas jantung janin
pada kehamilan 5 sampai 6 minggu pada wanita dengan 2 atau lebih aborsi
spontan yang tidak jelas.
TEKNIK
KURETASE
 Cara membersihkan hasil konsepsi
memakai alat kuretase
 Pemeriksaan sebelum :
• Pemeriksaan dalam untuk menentukan letak
uterus, keadaan serviks
• Besarnya uterus gunanya untuk mencegah
terjadinya bahaya kecelakaan misanya perforasi
 Pendekatan transerviks pada abortus
bedah mensyaratkan bahwa serviks
mula mula harus dibuka (dilatasi)
 Kemudian kehamilan di evakuasi
dengan mengerok keluar secara
mekanis isi (kuretase tajam)
 Dengan mengisap keluar isi (kuretase
hisap)
INDIKASI
 Diagnostik : Jaringan endometrium untuk diagnosis histologi
 Terapeutik : Pengangkatan jaringan plasenta setelah abortus atau
melahirkan, mengangkat polip atau endometrium hiperplastik
PROSEDUR PERSIAPAN
 Puasa
 Persiapan psikologi
 KIE
 Teknik melakukan
- Menentukan letak rahim
- Menentukan dalam rahim dengan sondage
- Kuretase
- Suction curettage
ALAT-ALAT KURETASE

Speculum Dilatator
Tenakulum
Sim”s Hegar

Kassa steril

Hand Scoen

Ring Tang

Sonde Uterus Abortustang Sendok Kuret


Langkah-langkah klinis dalam kuretase

• Persetujuan medik
• Persiapan sebelum tindakan
▫ Infus terpasang, bersihkan daerah operasi
▫ Kelengkapan alat resusitasi
▫ Obat-obatan (anestesi)
▫ Antiseptik
▫ Oksigen
▫ Instrumen(set kuret)
▫ APD (Baju tindakan untuk operator, masker, kacamata pelindung, dll)
▫ Sarung tangan steril
▫ Alas kaki
▫ Lampu sorot,
▫ Tempat jaringan dan darah
• Pencegahan infeksi sebelum tindakan
• Pencegahan infeksi sebelum tindakan
Langkah-langkah klinis dalam kuretase

• Tindakan
▫ Anestesi
▫ Kateterisasi (kalau perlu)
▫ Evaluasi ulang, ukuran dan arah uterus serta lebar dilatasi serviks
▫ Masukkan spekulum sims bawah, kemudian atas sehingga portio tampak
▫ Gunakan abortus tang/pinser, bersihkan jaringan dan darah sisa dalam vagina
▫ Jepit serviks dengan tenakulum pada jam 11 atau 1
▫ Tentukan arah dan kedalaman cavum uterus dengan sonde (penera uterus)
▫ Menggunakan kuret dg mata sesuai, bersihkan sisa jaringan dalam kanalis servikalis
Langkah-langkah klinis dalam kuretase

▫ Masukkan sendok kuret dengan ukuran yang sesuai dengan besarnya dilatasi serviks(sendok
terbesar yang bisa masuk), lalu lakukan kerokan pelan-pelan searah dengan jarum jam
▫ Keluarkan semua jaringan/darah yang menggenangi lumen vagina
▫ Lepaskan jepitan tenakulum pada serviks
▫ Kuretasi selesai
▫ Kirim contoh jaringan untuk pemeriksaan patologi
• Cuci tangan setelah tindakan
• Perawatan pasca tindakan
▫ Observasi vital sign
▫ Dokumentasi tindakan, Instruksi tertulis dalam CM
KOMPLIKASI

 Perforasi

 Luka pada serviks uteri

 Perlekatan dalam kavum uteri

 Perdarahan

Anda mungkin juga menyukai