Anda di halaman 1dari 34

AUDIT PERINATAL

NEONATUS, PEREMPUAN DENGAN


HIDROPS FETALIS, HIPOTERMIA SEDANG

OLEH :
dr. Febrian Andhika Adiyana

PEMBIMBING:
dr. Wisnu Prabowo, SpOG(K)

Program Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret
Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta
2017
PENDAHULUAN

Angka kematian perinatal adalah kematian bayi baru


lahir/1000 kelahiran hidup.
Data kematian perinatal didapatkan dari kematian bayi yang
terjadi dalam 7 hari pertama perawatan dan dengan batasan
usia kehamilan > 28 minggu.
World Health Organization memperkirakan bahwa setiap tahun
lebih dari 9 juta bayi meninggal pada periode perinatal dan
hampir semua terjadi di negara berkembang.
LAPORAN
KASUS
DATA DASAR
Nama : By. Ny. Herlin
Umur : 0 hari
Tanggal Kelahiran : 3 Maret 2017
Diagnosis ibu : Impending Eklamsia, Partial HELLP Syndrom,
Fetal Distress, Letak Lintang pada sekundipara
H. Preterm dengan Hidrops Fetalis
Diagnosis bayi : Neo, Perempuan, BBLR, KB, SMK, Kelainan
Kongenital Mayor, Lahir SC a.i Impending
Eklamsia, Partial HELLP Syndrome
Tanggal Kematian : 3 Maret 2017
Cause of Death : Kelainan Kongenital
KRONOLOGIS
VK PONEK, 13 MARET 2017
G2P1A0, 28 tahun, UK 34 Minggu
HPHT : 1/8/2016
HPL : 8/5/2017
I : L, IUFD, UK 8 Bulan, 2200gr, Spontan, Nyipang 2016
II : Hamil sekarang
KRONOLOGIS
VK PONEK, 13 MARET 2017
Seorang G2P1A0, 28 tahun, UK 34 minggu datang rujukan dari RS
PKU Muhammadiyah dengan keterangan PEB, IUGR,
sekundigravida, hamil 34 minggu dengan oligohidramnion dan
suspek kelainan kongenital mayor. Pasien merasa hamil 8 bulan.
Gerak janin masih dirasakan. Kenceng-kenceng teratur belum
dirasakan. Air kawah belum dirasakan keluar. Lendir darah (-).
Pasien rutin kontrol di bidan dan SpOG. Pusing (+), pandangan
kabur (+), mual (+), muntah (-), nyeri ulu hati (-)
KRONOLOGIS
VK PONEK, 13 MARET 2017
RPD : R. Penyakit Jantung/HT/DM/Alergi/Asma disangkal
KU : Sedang, CM
VS : TD : 180/110 mmHg, RR : 20x/m, HR : 84x/m, t : 36.6
Mata : CA -/- Sklera Ikterik : -/-
Thorax : Cor - Pulmo normal
Abd : Supel, NT (-), teraba janin tunggal, IU, letak lintang, kepala di kiri punggung di bawah,
bagian terbawah tidak masuk panggul, His (-), DJJ (+) 90 x/menit, ireguler.
Genital : VT : VU tenang, dinding vagina normal, portio lunak, mencucu : 0 cm,
eff : 20%, bagian terbawah tidak masuk panggul, KK dan penunjuk belum
dapat dinilai. AK (-) STLD (-)
KRONOLOGIS
VK PONEK, 13 MARET 2017
USG : Tampak janin tunggal intra uterin,
letak lintang, kepala di kiri
NST
punggung di bawah. DJJ (+) Baseline : 90x/menit
Fetal Biometri :
Variabilitas : >5
BPD : 7.11 cm 34 wga
AC : 29.52 cm 35 wga Akselerasi : (-)
FL : 4.53 cm 33 wga
Deselerasi : (+)
EFBW : 1647 gram
Plasenta insersi di korpus uteri grade I, air Fetal movement : (-)
kawah kesan cukup, tampak ascites,
intraabdominal pada janin (+). Kesan janin NST kategori II
dengan kelainan kongenital
KRONOLOGIS
VK PONEK, 13 MARET 2017
Hb : 10.5, Ht : 33, AL : 10.4, AT : 178, AE : 4.54, PT : 13.0, APTT : 31,
INR : 1.040, GDS : 70, OT : 19, PT : 8, Alb : 2.3, Cr : 0.8, Ur : 33, LDH :
618, Na : 137, K : 3.7, Cl : 110, HBsAg : NR, Protein Kualitatif : +++

Dx Ibu : Impending Eklamsia, partial HELLP sindrom, Fetal


Distress, letak lintang (kepala di kiri punggung dibawah), pada
sekundigravida hamil preterm BDP dengan janin kelainan
kongenital + hipoalbumin (2.3)
KRONOLOGIS
VK PONEK, 13 MARET 2017
TERAPI Protab PEB :
Pro SCTPem + Ins. IUD O2 3lpm
Konsul Anestesi IVFD 12 tpm
Informed Consent Inj. MgSO4 20% 4 gr IV dalam 15
menit lanjut
Inj. MgSO4 20% 1 gr/jam selama
24 jam
Nifedipine 10 mg/8 jam jika TD
160/110
Transfusi albumin 1 fl
KRONOLOGIS
OK IGD, 13 MARET 2017
Lahir bayi perempuan Status kehamilan :
BBLR 2000 gram HPMT : 1/8/16
APGAR : 2-1-1 HPL : 8/5/17
UK : 34 minggu
Usia ibu : 28 tahun
Ass : preterm
KRONOLOGIS
OK IGD, 13 MARET 2017
Status Ibu
R. HT (+) 180/110
R. DM disangkal
R. Asma disangkal
R. Penyakit Jantung disangkal
Ass : Impending Eklamsia, Partial HELLP Sindrom, Fetal Distress,
Letak lintang dengan kelainan kongenital + hipoalbumin
KRONOLOGIS
OK IGD, 13 MARET 2017
Status CNS Status Termoregulasi
Ass : S1 Ass : Hipotermia
Status CV
Ass : bradikardia, syok Lain-lain :
Status Respiratori Anus : (+)
Ass : Apneu Kelainan : fascies dismorfik,
ascites, edema anasarka
Status GIT
Ass : kelainan kongenital mayor,
Ass : belum dievaluasi
hidrops fetalis
KRONOLOGIS
OK IGD, 13 MARET 2017
Dx Anak Tx Anak
Hidrops fetalis, Hipotermia Edukasi keluarga tentang
sedang kondisi janin dengan kelainan
bawaan lahir yang berat
Neonatus, perempuan, BBLR,
KB, SMK, lahir SC a.i
impending eklamsia, Partial
HELLP syndrome dengan
kelainan konenital mayor
KRONOLOGIS
OK IGD, 13 MARET 2017
OK IGD, 13 Maret 2017, 09.30
S : menangis (-), membuka mata (-), gerak (-)
O : N : 48x/menit; RR : - x/menit; SaO2 : tidak terdeteksi
Dx : Apneu
Tx :
Ventilasi Tekanan Positif + Resusitasi Jantung Paru
Berikan O2
Edukasi keluarga kondisi janin dengan kelainan bawaan lahir yang
berat keluarga menghendaki DNR
KRONOLOGIS
OK IGD, 13 MARET 2017
OK IGD, 13 Maret 2017, 09.50
S :-
O : N : - RR : - x/meni, SaO2 : -
Pasien dinyatakan meninggal dihadapan dokter, perawat dan
keluarga
ANALISA KASUS

Melaporkan kematian perinatal dengan penyebab kematian Hidrops


Fetalis.
Bayi lahir per abdominal dengan ibu Impending Eklamsia,
perempuan, BB : 2000 gram, AS : 2-1-1, anus (+), kelainan kongenital
mayor (+) dalam umur kehamilan 34 minggu.
Ketika lahir bayi tidak menangis, tidak membuka mata spontan,
sianosis (+), HR 48x/menit, dilakukan VTP dan pijat jantung, akan
tetapi tidak ada perbaikan. KIE keluarga kemudian keluarga
memilih untuk DNR.
Pada jam 09.40 WIB bayi dinyatakan meninggal dengan sebab
kematian Hidrops Fetalis.
FAKTOR PREDISPOSISI

Pada pasien ini penyebab kematiannya adalah Hidrops Fetalis.


Yaitu suatu keadaan serius dimana sejumlah cairan abnormal
terbangun di dua atau lebih area tubuh janin atau bayi baru lahir.
Ada dua jenis hidrops fetalis; Imun dan Non Imun.

Pada pasien ini dapat dikategorikan jenis Hidrop Fetalis Non


Imun.
TINJAUAN
PUSTAKA
HIDROP FETALIS
DEFINISI

Hidrops fetalis adalah kondisi serius pada janin yang ditandai


masuknya cairan ke dalam dua atau lebih rongga pada jaringan
tubuh janin. (Datta Sanjaya, 2004)
Hidrops Fetalis merupakan suatu kelainan kongenital mayor
yang ditandai tertimbunnya cairan abnormal di dua atau lebih
tempat, semisal thoraks, abdomen dan kulit. (Tercanli S, 2000)
INSIDENS

Amerika
1 : 4000 kehamilan

Thailand
1 : 1500 kehamilan

Mortalitas sangat tinggi 60 90%


ETIOLOGI

Hidrop Fetalis terdiri dari 2 Jenis


1. Hidrop Fetalis Imun (IHF) 10%
2. Hidrop Fetalis Non Imun (NIHF) 90%
ETIOLOGI

Hidrop Fetalis Imun (IHF)


- Berasal dari penyakit hemolitik autoimun (Rhesus
Isoimmunization)
- Eritrosit janin mengekpresikan protein yang tidak terdapat
dalam eritroist ibu Ibu menghasilkan antibodi IgG untuk
melawan protein asing eritrosit tersebut Janin anemia
gagal jantung
- 10% penyebab dari kasus hidropfetalis
ETIOLOGI

Hidrop Fetalis Non Imun (NIHF)


Etiologi utama adalah kelainan jantung bawaan
Kelainan Kromosom Sindroma Turner
Penurunan tekanan onkotik plasma
Peningkatan permeabilitas kapiler
Obstruksi aliran vena atau aliran limfatik
90% penyebab dari kasus hidrop fetalis
DIAGNOSIS

Dulu Hidop Fetalis baru terdiagnosis setelah bayi baru lahir, namun dengan sonography
dapat terdiagnosis pada masa prenatal.
ANAMNESIS
- Riwayat persalinan sebelumnya
- Konsumsi obat-obatan
- Penyakit infeksi pada kehamilan
- Riwayat transfusi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Untuk mengidentifikasi terjadinya hidrops fetalis diperlukan pengecekan ultrasonografi
medis secara berkala
- polihidramnion, penebalan plasenta, efusi pericardial, ascites, edema, efusi paru-paru
- Screening antibodi Rh
GAMBAR
GAMBAR
TATALAKSANA

- Pengobatan pada hidrops fetalis tergantung pada


penyebabnya
- takiaritmia dapat direrapi secara farmakologis
- Anemia berat dapat diatasi dengan transfusi darah
- hidrops pada salah satu janin pada sindrom twin-twin
transfusion dapat ditangani dengan ablasi laser pada
anastomosis vaskular yang abnormal
- Namun, pada sebagian besar kasus, hidrops tidak dapat
diobati dan pada akhimya terbukti fatal untuk janin atau
neonatus
KOMPLIKASI

IBU
- maternal mirror syndrom preeklamsia, Hipoalbumin, oedem

JANIN
- Kernikterus
PROGNOSIS

Secara keseluruhan, hasil akhir untuk hidrops fetalis dengan


penyebab apapun buruk, namun, semakin tua usia terbentuknya,
prognosisnya semakin baik.
Janin dengan hidrops dapat meninggal in utero akibat anemia
berat dan gagal sirkulasi
Satu tanda anemia berat dan ancaman kematian adalah pola
denyut jantung janin sinusoidal
Selain itu, perubahan plasenta hidropik yang menyebabkan
plasentomegali dapat menimbulkan preeklampsia
PROGNOSIS

Bayi hidrop yang lahir hidup terlihat pucat, edematosa, dan


lumpuh saat lahir serta biasanya memerlukan resusitasi. Limpa
dan hepar membesar, dan mungkin terjadi ekimosis yang
tersebar luas atau ptekie yang tersebar. Dispneu dan gagal
sirkulasi sering terjadi.
KESIMPULAN

Hidrops fetalis adalah kondisi janin serius dengan


menifestasi akumulasi abnormal cairan dalam dua atau lebih
kompartemen janin, termasuk ascites, efusi pleura, efusi
perikardial, dan edema kulit.
Hidrops fetalis merupakan penyakit yang masih membutuhkan
penelitian lebih lanjut mengenai penegakan diagnosis serta
tatalaksananya, mengingat berbagai macam etiologinya.
Hidrops fetalis tetap menjadi kondisi yang kompleks dengan
mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Prognosis sebagian
tergantung pada penyakit yang mendasarinya, tetapi dengan
perawatan postnatal agresif, tingkat kelangsungan hidup
meningkat pada kasus tertentu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai