Anda di halaman 1dari 48

PRESENTASI KASUS

Oedem Pulmo Perbaikan, PEB Pada Primigravida H.


Immatur bdp dengan CKD St. V + Hiponatremia (122)
+ Hipoalbumin (2,9) Post HD 2X

Disusun Oleh:
dr. FEBRIAN ANDHIKA ADIYANA
Pembimbing:
dr. NUTRIA WIDYA PURNA ANGGRAENI, SpOG, M.Kes

Program Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret
Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta
2017
G1P0A0, 25 thn, UK 24mgg 1hr

Dx : Oedem Pulmo Perbaikan, PEB pada Primigravida


H. Immatur bdp dg CKD St. V + Hiponatremia (122) +
Hipoalbumin (2,9) Post HD 2X
IDENTITAS
Nama : Ny. ER
Umur : 25 tahun
Nomor Register : 01366039
Alamat : Bangsri, Kriwen, Sukoharjo

TGL Masuk RS : 18 Januari 2017


MELATI I Bed 1F
18 Januari 2017
G1P0A0, 25 tahun, UK 23 Minggu Menikah (+) 1x 1 tahun/ KB (-)

Seorang G1P0A0, UK 23 minggu konsulan dari TS Interna dengan


Keterangan CKD St. V, HT St. II, G1P0A0, 23 minggu dengan Oedem
Anasarka. Pasien merasa hamil 5 bulan lebih, gerakan janin masih
dirasakan, kenceng kenceng teratur belum dirasakan. Nyeri kepala, mual,
muntah, pandangan kabur disangkal. Air kawah belum dirasakan keluar,
lendir darah (-). BAB tidak ada keluhan, BAK susah dan sedikit.

RPD : riwayat penyakit jantung, diabetes, asma, alergi disangkal


HT (+) Sejak 1 th yll
Riw. Mondok 2X di DKR :
I. Desember Karena Tensi Tinggi
II. Rabu s.d Sabtu 1 minggu yll Karena Tensi Tinggi Dirujuk ke
RSDM
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: Sedang Compos Mentis
Vital Sign : TD: 180/120, N : 120x/menit, RR : 28x/menit, t :
36,5
Mata : Conjunctiva Anemis +/+ Sklera Ikterik -/-
Thoraks : Cor: Bunyi jantung I-II regular, bunyi jantung
tambahan tidak ditemukan
Pulmo: SDV +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen : Supel, nyeri tekan (-), teraba janin tunggal, IU,
memanjang, puki, TFU 22 cm, preskep, kepala belum
masuk panggul, his (-), DJJ (+)
Genitalia : Darah (-), discharge (-)
USG
VU terisi cukup, tampak janin tunggal, IU, DJJ (+)
BPD: 5,09 cm sesuai UK 20 mgg
AC: 116,01 sesuai UK 21 mgg
FL: 3,28 sesuai UK 21 mgg
EFBW 381 gr
Plasenta insersi di korpus grade II
Air kawah kesan cukup
Tak tampak jelas kelainan kongenital mayor
Kesan: saat ini janin dalam keadaan baik
PEB pada primigravida hamil Immatur bdp
DIAGNOSI dengan Anemia (7,9) + Leukositosis (16,3) +
S Hipoalbumin (2,9) + Hiponatremia (124) +
Hiperkalemia (7,2) + Hipokalsemia (1,01)

Konservatif Pertahankan Kehamilan


Mondok HCU
Protap PEB :
O2 3 lpm
Inf. RL 12 tpm
Inj. MgSO4 20% Inisial Dose 4gr dalam 15 menit SP

TERAPI Inj. MgSO4 20% Maintenance 0,5gr/Jam Selama



24Jam SP
Nifedipin 3x10mg jika TD >160/110mmHg
Awasi KUVS/BC/Tanda-tanda impending eklampsia
Usul pemberian Metildopa 3x500mg
Asam Folat 1x400mcg
Kontraindikasi Furosemid
Usul Pemeriksaan Staff Fetomaternal
Laboratorium
18/1/17 19/1/17 21/1/17 23/1/17 24/1/17
Hb 7,9 Hb 7,4 Hb 9,6 Hb 10,5 Hb 13
Ht 24 Ht 21 Ht 28 Ht 30 Ht 38
AL 16,3 AL 18,7 AL 13,5 AL 13 AL 9,7
AT 185 AT 221 AT 199 AT 210 AT 113
AE 2,77 AE 2,51 AE 3,42 AE 3,56 AE 4,58
Gol Darah O LDH 611 LDH 550
GDS 78
Alb 2,9
SGOT 21 SGOT 36 SGOT 17
SGPT 19 SGPT 31 SGPT 15
Ur 182 Ur 162 Ur 170 Ur 115
Cr 7,2 Cr 7,8 Cr 6,4 Cr 5,7
Na/K/Ca Na/K/Ca Na/K/Cl
124/7,2/1,01 118/6,6/0,97 122/5,1/1,21
HbsAg NR Anti HbC Total NR
Proteinuria +3
AGD
19/1/17 20/1/17 21/1/17 22/1/17
pH 7.340 pH 7.453 pH 7.400 pH 7.472
BE -11,8 BE -4,5 BE -4,4 BE -5,5
PCO2 26 PCO2 27,9 PCO2 33 PCO2 24,8
PO2 59 PO2 135,8 PO2 48 PO2 191,3
Hmt 20 Hmt 33 Hmt 28 Hmt 35
HCO3 16,4 HCO3 19,7 HCO3 21,7 HCO3 18,3
Total CO2 Total CO2 Total CO2 Total CO2
14,8 20,5 21,4 19,1
O2 Saturasi O2 Saturasi O2 Saturasi O2 Saturasi
88,0 99,3 83,0 99,7
Laktat Arteri Laktat Arteri Laktat Arteri Laktat Arteri
1,40 1,20 0,80 1,30
Urin Rutin 18/1/2017
Makroskopis
Warna kuning
Kejernihan keruh
Kimia urin
Berat jenis 1.015
pH 6.0
Leukosit (-)
Nitrit (-)
Protein ++++
(+4)
Glukosa normal
Keton normal
Urobilinogen normal
Bilirubin (-)
Eritrosit +++
(+3)
INTERNA
G1P0A0, 23 minggu
DIAGNOSI Hiperkalemia Berat

S Anemia Normo-Normo e.c OCD dd


Perdarahan dd Kehamilan
Hipoalbumin

Bedrest tidak total duduk


O2 3 lpm nasal kanul
Diet Ginjal 1700 kkal
Inf. NaCl 0,9% 12 tpm
Inf. EAS Pfimmer 1fl/24jam
TERAPI

Inj. D40% 2 fl + Insulin 10 IU
Inj. Ca Glukonas 1 ampul/24 Jam
Inj. Furosemid 20mg/8Jam
Metildopa 3x250mg
Protap PEB ~ TS Obgin
Hemodialisa
FOLLOW UP

20 Januari 2017
G1P0A0, 25 thn, UK 23mgg 2hr
S : Sesak (+), Oedem (+), Nyeri kepala frontal (-), mual (-), muntah (-), Nyeri ulu
hati (-)
O : keadaan umum: sedang, compos mentis
VS : TD: 160/100 Hr: 100 Rr: 28 Temp: 36,5
Mata : CA +/+ SI -/-
Thorax : Cor dalam batas normal, Pulmo SDV (+/+) RBH (+/+) RBK (-/-)
Abdomen : Supel, nyeri palpasi (-), teraba balotemen (+), TFU setinggi pusat, DJJ(+)
Genital : darah (-), discharge (-)
Ass : Oedem Pulmo, PEB pada primigravida h. Immatur bdp dg Anemia (7,9) +
Leukositosis (18,3) + Hipoalbumin (2,9) + CKD st. V + Hiponatremia (124) +
Hiperkalemia (7,2) + Hipokalsemia (1,01)
Tx : Inform consent terminasi kehamilan
Mondok HCU (Antri)
Protap PEB - O2 3 lpm
- Inf. RL 12 tpm
- Inj. MgSO4 20% 0,5gr/jam selama 24 jam (SELESAI)
- Nifedipin 3x10mg jika TD > 160/110 mmHg
- Awasi KU/VS/BC/DJJ/Tanda-tanda Impending
Vit. E 1x1 tab
Zing 1x1 tab
Metildopa 3x500mg
Asam Folat 1x400mcg
Lain-lain sesuai TS Interna
usul cek VEGF dan SFLT 1 ke TS interna
Lapor laboratorium RSDM:
Tidak ada protokol untuk pemeriksaan VEGF
dan SFLT 1 di RSDM
Pemeriksaan jenis ini belum tersedia baik di
RSDM maupun di institusi luar rumah sakit.
Urin Rutin 20/1/2017
Makroskopis
Warna kuning
Kejernihan keruh
Kimia urin
Berat jenis 1.015
pH 6.0
Leukosit (-)
Nitrit (-)
Protein ++++ (+4)
Glukosa normal
Keton normal
Urobilinogen normal
Bilirubin (-)
Eritrosit +++(+3)
Mikroskopis
Leukosit 0-1
Epitel
Epitel skuamosa 7-9
Epitel transisional
Epitel bulat
Silinder
Hyaline 0
Granulated 4-6
Leukosit -
FOLLOW UP TS INTERNA
CKD St. V dengan Oedem Pulmo dengan
gagal napas tipe 1
G1P0A0, 23 minggu
DIAGNOSIS Hiperkalmia Berat terkoreksi
Anemia Normo-normo e.c OCD dd
Perdarahan
Hipoalbumin

Bedrest Tidak Total duduk


O2 3 lpm nasal kanul
Diet Ginjal 1700 kkal
Inf. NaCl 0,9% 16 tpm
Inf. EAS Primer 1 fl/24jam
Inj. D40% 2 fl + Insulin 10 IU

TERAPI Inj. Ca Glukonas 1 amp/24jam


Inj. Furosemid 20mg/8jam (STOP)
Metildopa 3x250mg (STOP)
Inj. MgSO4 ~ TS Obgin
Nifedipin 3x10mg jika TD 160/110mmHg
Hemodialisa
Syringe Pump furosemid 200 mg murni 2 cc/ jam (20 mg/ jam))
FOLLOW UP SUB NEFRO
CKD St. V dengan Oedem Pulmo pada
G1P0A0
DIAGNOSIS Hiperkalemia sedang (6,6)
Hiponatremia Berat (119)
Hipokalsemia berat (0,97)

Diet Ginjal 1700 Kkal


Inf. EAS Primer 1 fl / 24 jam
Inj. NaCl 3%
Inj. Ca Glukonas 1 amp / 24 jam

TERAPI Inj. D40% 2 flash + 10 IU insulin



Nifedipin 3x10 mg ~ TS Obgin
Asam Folat 1x800mcg
Metildopa 3x500mg
Plan hemodialisa dengan transfusi on HD
Konsul anestesi pemasangan HD kateter
FOLLOW UP

21 Januari 2017
G1P0A0, 25 thn, UK 23mgg 3hr
S : Sesak (+), Nyeri kepala frontal (-), mual (-), muntah (-), Nyeri ulu hati (-)
O : keadaan umum: sedang, compos mentis
VS : TD: 160/100 Hr: 92 Rr: 28 Temp: 36,6
Mata : CA +/+ SI -/-
Thorax : Cor dalam batas normal, Pulmo SDV (+/+) RBH (+/+) RBK (-/-)
Abdomen : Supel, nyeri palpasi (-), teraba balotemen (+), TFU setinggi pusat, DJJ(+)
Genital : darah (-), discharge (-)
Ass : Oedem Pulmo, PEB pada primigravida h. Immatur bdp dg + Anemia (7,9) +
Leukositosis (18,7) + Hipoalbumin (2,9) + CKD stg V + Hiponatremia (124) +
Hiperkalemia (6,6) + Hipokalsemia (0,97)
Tx : usul termonasi kehamilan (tunda)
Perbaikan KU sesuai TS interna
pemeriksaan staff fetomaternal (jika KU baik dan transportable) (Senin
23/1/2017)
jika terbukti kehamilan atau PEB yang menjadi pemberat
Mondok HCU (Antri)
Protap PEB - O2 3 lpm
- Inf. RL 12 tpm
- Inj. MgSO4 20% 0,5gr/jam selama 24 jam (SELESAI)
- Nifedipin 3x10mg jika TD > 160/110 mmHg
- Awasi KU/VS/BC/DJJ/ Tanda-tanda Impending
Vit. E 1x1 tab
Zinc 1x1 tab
Metildopa 3x500mg
Asam Folat 1x400mcg
Lain-lain sesuai TS Interna
usul cek VEGF, SFLT 1 , PAP-A
acc pemberian inj. Furosemid sesuai TS
interna
KIE keluarga
FOLLOW UP TS INTERNA
CKD St. V dengan Oedem Pulmo
G1P0A0, 23 minggu
DIAGNOSIS

Hiperkalemi berat
Anemia Normo-normo e.c OCD dd Perdarahan
Hipoalbumin sedang (2,9)

Bedrest Tidak Total duduk


O2 3 lpm nasal kanul
Diet Ginjal 1700 kkal
Inf. NaCl 0,9% 16 tpm
TERAPI

Inf. EAS Primer 1 fl/24jam
Inj. Ca Glukonas 1 amp/24jam
Nifedipin 3x10mg jika TD 160/110mmHg
Hemodialisa
Asam folat tab 1x1
FOLLOW UP SUB NEFRO
acute on CKD St. V pada G1P0A0
primigravida hamil 23 minggu
DIAGNOSIS Hiperkalemia sedang (6,6)
Asidosis metabolik terkompensasi sebagian
anemia normo normo pada PGK

Konsul dr. Wachid, Sp.PD-KGH


Hemodialisa dijadwalkan rutin
Hemodialisa sebelum tindakan dari obgyn (H-1) (rencana
kuretase). Acc tindakan bila elektrolit dan AGD baik
Terminasi kehamilan
Pemberian furosemid tidak berfungsi maksimal, sran tunda
pemberian

TERAPI Terapi:
Inf. EAS primer 1 fl/ hari
Asam folat 800 mg/ 24 jam
Nifedipin 10 mg/ 8 jam
Metildopa 500 mg/ 8 jam
Hemodialisa
FOLLOW UP

24 Januari 2017
G1P0A0, 25 thn, UK 23mgg 5hr
S : Sesak (+) berkurang, bengkak di kedua kaki (+) berkurang, Nyeri kepala
frontal (-), mual (-), muntah (-), Nyeri ulu hati (-)
O : keadaan umum: sedang, compos mentis
VS : TD: 150/90 Hr: 92 Rr: 24 Temp: 36,54
Mata : CA -/- SI -/-
Thorax : Cor dalam batas normal, Pulmo SDV (+/+) RBH (-/-)
Abdomen : Supel, nyeri palpasi (-), teraba balotemen (+), TFU setinggi pusat, DJJ(+)
Genital : darah (-), discharge (-)
Ass : Oedem Pulmo perbaikan, PEB pada primigravida h. Immatur bdp +
Hipoalbumin (2,9) + CKD stg V + Hiponatremia (122)
Tx : terminasi kehamilan setelah HD ke 2 (tunda)
evaluasi lebih dulu, tunggu hasil DR3, Ur, Cr, elektrolit post HD
Protap PEB - O2 3 lpm
- Inf. RL 12 tpm
- Inj. MgSO4 20% 0,5gr/jam selama 24 jam (SELESAI)
- Nifedipin 3x10mg jika TD > 160/110 mmHg
- Awasi KU/VS/BC/DJJ/ Tanda-tanda Impending
Vit. E 1x1 tab
Zinc 1x1 tab
Metildopa 3x500mg
Asam Folat 1x400mcg
lain lain sesuai TS interna
FOLLOW UP TS INTERNA
CKD St. V dengan Oedem Pulmo

DIAGNOSIS G1P0A0, 23 minggu



Anemia Normo-normo e.c OCD dd Perdarahan
Hipoalbumin

Bedrest Tidak Total duduk


O2 NRM 7 lpm
Diet Ginjal 1700 kkal
Inf. NaCl 0,9% 16 tpm
Inf. EAS Primer 1 fl/24jam

TERAPI

CaCO3 1 tab/ 8 jam
Metildopa 10 mg/ 24 jam jika TD> 140/100
Asam folat tab 1x1
Hemodialisa

Plan: hemodialisa hari ini, transfusi 1 kolf PRC durante


HD
FOLLOW UP SUB NEFRO
Acute on CKD pada G1P0A0 primigravida
hamil 23 minggu dengan oedem pulmo
DIAGNOSIS hipoalbuminemia
Anemia normo normo pada PGK

Inf. EAS primer 16 tpm


Anemolat 1 mg/ 24 jam

TERAPI Nifedipin 10 mg/ 8 jam jika TD > 160/100


Metildopa 500 mg/ 8 jam
Hemodialisa
FOLLOW UP

25 Januari 2017
G1P0A0, 25 thn, UK 23mgg 5hr
S : Sesak (+) berkurang, bengkak di kedua kaki (+) berkurang, Nyeri kepala
frontal (-), mual (-), muntah (-), Nyeri ulu hati (-)
O : keadaan umum: sedang, compos mentis
VS : TD: 150/90 Hr: 92 Rr: 24 Temp: 36,54
Mata : CA -/- SI -/-
Thorax : Cor dalam batas normal, Pulmo SDV (+/+) RBH (-/-)
Abdomen : Supel, nyeri palpasi (-), teraba balotemen (+), TFU setinggi pusat, DJJ(+)
Genital : darah (-), discharge (-)
Ass : Oedem Pulmo perbaikan, PEB pada primigravida h. Immatur bdp +
Hipoalbumin (2,9) + CKD stg V + Hiponatremia (122)
Tx : usul konservatif pertahankan kehamilan, pertahankan sampai dengan 8 bulan
Jika terjadi perburukan, indikasi maternal
Protap PEB - O2 3 lpm
- Inf. RL 12 tpm
- Inj. MgSO4 20% 0,5gr/jam selama 24 jam (SELESAI)
- Nifedipin 3x10mg jika TD > 160/110 mmHg
- Awasi KU/VS/BC/DJJ/ Tanda-tanda Impending
Vit. E 1x1 tab
Zinc 1x1 tab
Metildopa 3x500mg sesuai TS interna
PEMERIKSAAN STAFF FETOMATERNAL
G1P0A0, 25 tahun, UK 23 Minggu Menikah (+) 1x 1 tahun/ KB (-)

Seorang G1P0A0, UK 23 minggu konsulan dari TS Interna dengan


Keterangan CKD St. V, HT St. II, G1P0A0, 23 minggu dengan Oedem
Anasarka. Pasien merasa hamil 5 bulan lebih, gerakan janin masih
dirasakan, kenceng kenceng teratur belum dirasakan. Nyeri kepala, mual,
muntah, pandangan kabur disangkal. Air kawah belum dirasakan keluar,
lendir darah (-). BAB tidak ada keluhan, BAK susah dan sedikit.

RPD : riwayat penyakit jantung, diabetes, asma, alergi disangkal


HT (+) Sejak 1 th yll
Riw. Mondok 2X di DKR :
I. Desember Karena Tensi Tinggi
II. Rabu s.d Sabtu 1 minggu yll Karena Tensi Tinggi Dirujuk ke
RSDM
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: Sedang Compos Mentis
Vital Sign : TD: 150/90, N : 88 x/menit, RR : 24x/menit, t : 36,5
Mata : Conjunctiva Anemis +/+ Sklera Ikterik -/-
Thoraks : Cor: Bunyi jantung I-II regular, bunyi jantung
tambahan tidak ditemukan
Pulmo: SDV +/+, rbh (+/+) berkurang, Wheezing -/-
Abdomen : Supel, nyeri tekan (-), teraba janin tunggal, IU,
memanjang, puki, TFU setinggi pusat, preskep, kepala
belum masuk panggul, his (-), DJJ (+)
Genitalia : Darah (-), discharge (-)
USG
VU terisi cukup, tampak janin tunggal, IU, DJJ (+)
BPD: 5,35 cm sesuai UK 21mgg 4 hr
AC: 16,63 sesuai UK 22mgg 1hr
HC: 19,61 cm sesuai UK 23mgg 6hr
FL: 3,01 sesuai UK 20mgg 3hr
EFBW 382 gr
FL/AC= 18,09
FL/HC= 15,34
RI/PI: 0,86/ 1,71
Plasenta insersi di korpus grade II
Air kawah kesan cukup
Tak tampak jelas kelainan kongenital mayor
Kesan: saat ini janin dalam keadaan baik
Oedem pulmo perbaikan, PEB primigravida
DIAGNOSI H. Immatur, dengan CKD stg V +
S trombositopenia (113) + hipoalbumin (2,9)
post HD 2x

Tx lanjut, konservatif pertahankan kehamilan

TERAPI Join conference dengan TS interna sub nefro hari


kamis 26/1/2017 jam 09.00 mengenai mangement
selanjutnya
FOLLOW UP TS INTERNA
CKD St. V dengan Oedem Pulmo

DIAGNOSIS G1P0A0, 23 minggu



Anemia Normo-normo e.c OCD dd Perdarahan
Hipoalbumin

Bedrest Tidak Total duduk


O2 NRM 7 lpm
Diet Ginjal 1700 kkal
Inf. NaCl 0,9% 16 tpm
TERAPI

Inf. EAS Primer 1 fl/24jam
CaCO3 1 tab/ 8 jam
Metildopa 10 mg/ 24 jam jika TD> 140/100
Asam folat tab 1x1
Hemodialisa
FOLLOW UP SUB NEFRO
CKD St. V pada G1P0A0 primigravida hamil
23 minggu dengan oedem pulmo
DIAGNOSIS hipoalbuminemia
Anemia normo normo pada PGK

Diet ginjal 1700 kkal


Inf. EAS primer 16 tpm

TERAPI Anemolat 1 mg/ 24 jam


Nifedipin 10 mg/ 8 jam jika TD > 160/100
Metildopa 500 mg/ 8 jam
PENGARUH
CHRONIC KIDNEY
DISEASE SELAMA
KEHAMILAN

PERMASALAHAN

MANAGEMEN
KEHAMILAN

36
CLINICAL CONFERENCE OBSTETRIC GYNEKOLOGI
CHRONIC KIDNEY DISEASE IN PREGNANCY

Chronic Kidney Disease pada kehamilan merupakan gangguan


fungsi renal yang progresif dan irreversible pada saat

DEFINISI kehamilan dimana kemampuan tubuh gagal untuk


mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah
nitrogen lain dalam darah

United State Renal Data System (USRDDS) pada tahun 2009

INSIDENS
adalah sekitar 10-13 % di dunia.
Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) Indonesia
merupakan negara dengan prevalensi penyakit gagal ginjal

I kronik yang cukup tinggi, yaitu sekitar 30,7 juta penduduk.


Jumlah ini akan meningkat hingga melebihi 200 juta pada
tahun 2025.
PERUBAHAN ANATOMI
GINJAL SELAMA
KEHAMILAN

Selama kehamilan, ukuran ginjal melebar sekitar 1 cm

perubahan pada saluran kemih dikarenakan terjadi pelebaran pada kalik, pelvis dan ureter,
terutama terjadi pada ginjal sebelah kanan dibandingkan sebelah kiri pada trimester
pertama.

Pelebaran ureter dan stasisnya system urinary selama kehamilan meningkatkan insiden
terjaadinya infeksi saluran kemih dan pyelonefritis pada pasien.
PERUBAHAN FISOLOGI GINJAL
SELAMA KEHAMILAN
Hemodinamik sistemik Fungsi Ginjal

Ekspansi volume Peningkatan aliran darah


Penurunan resistensi ginjal Peningkatan LFG
pembuluh darah Hipoproteinemia Alkalosis
Penurunan tekanan darah respiratori kronik
Peningkatan tekanan Asidosis metabolik yang
darah seimbang
KLASIFIKASI CKD
CKD STAGE V PADA KEHAMILAN

24 47 % terjadi kegagalan kehamilan


Sebagian besar kasusu pada stadium ini terjadi
preeklampsia pada kehamilan
Terminasi kehamilan 80-90% terjadi pada usia kehamilan
32 33 minggu
Memerlukan terapi renal replacement
Frekuensi hemodialisa meningkat 5-7x/minggu untuk
mendekati keadaan ginjal normal
Efek samping dari hemodialisa dapat menyebabkan
pengurangan kadar progesteron yang menyebabkan
prematuritas
KOMPLIKASI CKD PADA KEHAMILAN
MANAGEMEN
SEBELUM KEHAMILAN
edukasi : Perburukan penyakit ginjal kronik yang dengan adanya kehamilan,
terutama pada pasien dengan stadium moderat sampai berat.
Pasien dengan stadium moderat sampai dengan berat sering terjadi
prematuritas.
Pasien dengan level serum kreatinin > 2 mg/dL memiliki kemungkinan 3x
menjadi stadium berat selama 1 tahun setelah melahirkan.
Dan apabila mencapai stadium berat selama kehamilan maka diperlukan
hemodialisa, hal ini juga meningkatkan resiko terhadap kehamilan yang
sedang berlangsung.
Outcome kehamilan juga berhubungan dengan tekanan darah, efektivitas
pengobatan hipertensi dan ada atau tidaknya preeclampsia pada kehamilan.
Peningkatan tekanan darah juga berkaitan dengan outcome kehamilan
sehingga sangat perlu untuk mengontrol tekanan darah selama kehamilan,
Perlu diperhatikan bahwa golongan ACE-inhibitor dan angiotensinreceptor
blockers kontraindikasi selama kehamilan karena berpotensi teratogenik
(hipocalvaria) dan kerusakan ginjal pada janin (gagal ginjal, oligouria,
kematian).
Tekanan darah diastolic dipertahankan sekitar kurang dari 90 mmHg.
SELAMA KEHAMILAN
Dirawat bersama dengan ahli nefrologi
ANC dilakukan setiap 2 minggu sekali sampai trimester 3,
kemudian dilanjutkan setiap minggu sampai terminasi
Deteksi dini dan pengobatan bakteriuria asimtomatik
Pemantauan serial fungsi ginjal maternal ( setiap bulan)
Pemantauan ketat terjadinya preeklamsia
Penghentian pemberian anti hipertensi golongan ACE-
inhibitor dan Angiotensin reseptor blocker
Pemberian asam folat 0,5 mg sampai usia kehamilan 12
minggu
Pemberian dosis rendah aspirin sampai akhir kehamilan
dosis 50-150 mg/hari
PADA KASUS INI
Penegakan diagnosis Chronic Kidney Disease dalam kehamilan
adanya gejala komplikasi yaitu anemia (Hb 7,4 g/dL)
gambaran laboratories : adanya penurunan fungsi ginjal ditandai dengan adanya peningkatan kadar
kreatinin 7,4 mg/dl ureum 180 mg/dl
kelainan biokimiawi darah meliputi penurunan kadar hemoglobin menjadi 7,4 g/dl, alkalosis metabolic.
Juga
kelainan urinalisa ditandai dengan proteinuria
Pasien sedang hamil 23 minggu pada saat awal dirawat di RS Dr. Moewardi.

Pasien tidak mengetahui bahwa menderita penyakit Chronic Kidney Disease


selama kehamilannya
karena keterbatasan ekonomi pasien jarang memeriksakan kehamilannya ke bidan ataupun dokter.

Penanganan hemodialisa pada kasus di atas sudah tepat


untuk memperbaiki keadaan ibu dan janin dengan tujuan memperbaiki fungsi ginjal ibu.

Keadaan IUGR pada janin merupakan suatu komplikasi


RENCANA PEMERIKSAAN
LABORATORIUM SELANJUTNYA
Pemeriksaan Bio Marker
VEGF (Pro Angiogenik)
SFLT-1 (Anti Angiogenik)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai