Anda di halaman 1dari 27

REFERAT

ACUTE KIDNEY INJURY

Pembimbing :
dr. Gunawan Widodo, Sp.PD

Penyaji:
SULTAN FAJAR PELU 6120020024

SMF Ilmu Penyakit Dalam


RSI Jemursari Surabaya Kepaniteraan Klinik
2020
Pendahuluan

Ginjal merupakan organ penting dalam tubuh Ginjal menjalankan fungsinya yang vital
dan berfungsi untuk membuang sampah sebagai pengatur volume dan komposisi kimia
metabolism dan racun tubuh dalam bentuk urin, darah, dengan mengekskresikan zat terlarut dan
yang kemudian dikeluarkan dari tubuh. air secara selektif.

Apabila kedua ginjal ini terganggu karena


sesuatu hal seperti gagal menjalankan
fungsinya, hal tersebut bisa menjebabkan
terjadinya kematian.
Definisi

Acute Kidney Injury (AKI) yang sebelumnya dikenal dengan


Gagal Ginjal Akut (GGA) atau Acute Renal Failure (ARF)
adalah penurunan cepat laju filtrasi glomerulus (LFG) yang
umumnya berlangsung reversibel, diikuti kegagalan ginjal
dalam mengekskresi sisa metabolisme nitrogen, dengan/
tanpa gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Definisi

● Sedangkan menurut Kidney Disease Initiative Global Outcome (KDIGO)


mendefinisikan Acute Kidney Injury (AKI) sebagai salah satu dari:

Peningkatan kreatinin serum ≥0,3 mg/dl dalam 48 jam, atau

Peningkatan kreatinin serum sampai ≥1,5 kali dari nilai dasar sebelumnya
(baseline), atau
Volume urin < 0,5 mg/kgBB/jam selama 6 jam.
Epidemiologi

Acute Kidney Injury (AKI) merupakan salah satu sindrom dalam bidang nefrologi
yang dalam 15 tahun terakhir menunjukkan peningkatan insidens

○ Beberapa laporan di dunia menunjukkan insidens yang bervariasi antara 0,5-


0,9% pada komunitas, 0,7-18% pada pasien yang dirawat di rumah sakit,
hingga 20% pada pasien yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU), dengan
angka kematian yang dilaporkan dari seluruh dunia berkisar 25% hingga 80%.
Faktor Resiko
● KDIGO menyusun risiko AKI berdasarkan paparan (exposure) dan
kerentanannya (susceptibilities) sebagai berikut:

Paparan Kerentanan
Sepsis Dehidrasi atau kekurangan cairan
Penyakit kritis Usia lanjut
Shok sirkulasi Wanita
Luka Bakar Ras kulit hitam
Trauma Penyakit Ginjal Kronik
Operasi jantung Penyakit kornis (jantung, paru, hepar)
Operasi besar Diabetes Mellitus
Obat nefrotoksik Kanker
Bahan radiokontras Anemia
Racun tanaman dan hewan
Etiologi

Pre - Renal
Intra Renal 55%
40%

Post - Renal
5%
Etiologi Pre-renal

Kekurangan
Vasodilatasi
Cairan
Sistemik
Intravaskuler

Penurunan Vasokonstriksi
Curah Jantung Ginjal
Etiologi Intra-renal

Jejas
Jejas Tubulus
Tubulointerstisiel

Jejas Glomerulus
Etiologi Post-renal

Ekstrinsik Instrinsik
Saluran Kemih Saluran Kemih

Saluran Kemih
Bawah
DIAGNOSIS AKI
Manifestasi Klinis

Pre renal Renal Post renal

• Rasa haus • ATN: riwayat • Nyeri suprapubic


• Hipotensi ortostatik, hipovolemia, syok • Nyeri pada perut
takikardi, penurunan sepsis, dan operasi besar • Kollik ureter
jvp, turgor kulit • SLE: (demam, • Sulit BAK
menurun, mukosa arthralgia, rash • Dll
kering. eritematosa)
• Stigmata sirosis hati • Nyeri pada pinggang
dan hipertensi portal. menandakan oklusi
• Tanda-tanda gagal arteri/vena ginjal
jantung pada pasien • Oligoria, oedem,
gagal jantung hipertensi, hematuria.
kongestif. • Hipertensi maligna
• Sepsis.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Urinalisis

Indeks gangguan ginjal (renal


failure indices)

Laboratorium

Pemeriksaan Radiologi
Klasifikasi AKI menurut KDIGO

Tahap Kreatinin Serum Jumlah urin


1,5-1,9 x baseline
ATAU
1 <0,5 mL/KgBB/jam selama 6-12 jam
peningkatan ≥ 0,3 mg/dL
2,0-2,9 x baseline
2 <0,5 mL/kgBB/jam selama ≥ 12 jam
3,0 x baseline
ATAU
kenaikan kreatinin serum sampai ≥ 4,0 mg/dL <0,3 mL/kgBB/jam selama ≥ 24 jam
ATAU
3 dimulainya Terapi Pengganti Ginjal ATAU
ATAU
pada pasien usia< 18 tahun, penurunan eGFR sampai <35 anuria selama ≥ 12 jam
mL/men/1,73 m2
Klasifikasi AKI menurut kriteria RIFLE
Tatalaksana

Tujuan Pengobatan

Tatalaksana gangguan ginjal akut terbagi dalam tatalaksana


spesifik dan tatalaksana suportif.
Tatalaksana

Terapi Spesifik

1. AKI Pre-renal

• Apabila penyebabnya hipovolemik, diperlukan penggantian cairan.


• Pendarahan: dilakukan transfusi packed red cell (PRC)
• Pendarahan ringan-sedang atau hilangnya cairan plasma, cairan saluran kemih
dan gastrointestinal: Infus NaCl
• Gagal jantung: inotropic, antiaritmia, obat2 penurun after dan preload
Tatalaksana

Terapi Spesifik

2. AKI Intra- renal

● Glomerulonefritis atau vaskulitis: kortikosteroid atau plasmaferesis


bergantung kepada patologi utama ginjal.

● Hipertensi maligna: kontrol tekanan darah secara agresif. Penggunaan


penghambat ACE dan ARB dihindari pada pasien AKI.
Tatalaksana

Terapi Spesifik

2. AKI Post renal

Tatalaksana spesifik Gangguan ginjal akut dengan penyebab post renal


memerlukan kerjasama dengan nefrolog urologi, serta radiolog.

● Obstruksi uretra dan kandung kemih

○ Pemasangan kateter: Pemasangan stent pada kasus obstruksi ureter.


Tatalaksana

Terapi Suportif

● Nutrisi: diet tinggi kalori untuk meminimalisasi katabolisme protein. Biasanya


diberikan makanan per enteral
● Anemia berat: tranfusi darah. Pada AKI jarang diberikan eritropoietin karena
resistensi sumsum tulang
● Koreksi gangguan elektrolit yang sedang terjadi
● Koreksi hiperurisemia: alopurinol apabila kadar asam urat >15 mg/dL, dialisis.
● Keluhan gastrointestinal: antagonis reseptor H, atau penghambat pompa proton
● Penggantian kateter dan akses intravena sebagai pencegahan infeksi
● Pilihan obat yang tidak nefrotoksik.
● Dialisis
Komplikasi

Gastro-
Kardiovaskular Hematologi
intestinal

Infeksi Metabolik Neurologi


Prognosis

Prognosis bergantung dari banyak faktor antara lain deteksi dini,


penyakit yang mendasari dan komorbiditasnya, fungsi ginjal sebelumnya,
kondisi kritis pasien secara keseluruhan serta efektivitas terapi penunjang
yang diberikan

Pasien dengan AKI dapat sembuh total, dapat berlanjut menjadi kronis
atau bahkan jatuh pada gagal ginjal terminal yang memerlukan terapi
pengganti ginjal.
Kesimpulan

Angka kejadian AKI sering berkembang dari pasien yang telah


dirawat di rumah sakit, terutama pasien-pasien yang sakit kritis. Saat
ini diagnosis AKI didasarkan pada kenaikan kreatinin serum dan/atau
penurunan jumlah urin. AKI dibagi menjadi 3 tahap berdasar derajat
penurunan kreatinin serum, penurunan jumlah urin atau
dilaksanakannya terapi pengganti ginjal.
Kesimpulan
Pengobatan AKI adalah dengan mengatasi penyakit dasarnya,
tindakan suportif terhadap komplikasi yang timbul, mempertahankan
perfusi ginjal, tekanan darah dan gula darah yang optimal, menghindari
obat/ bahan nefrotoksik serta terapi pengganti ginjal atas indikasi.

Prognosis AKI sangat tergantung pada diagnosis dini, penyakit dasar


dan komorbiditas, serta tata laksana suportifnya. Pencegahan AKI
terutamaa didasarkan pada kewaspadaan terhadap faktor risiko terjadinya
AKI.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai