Anda di halaman 1dari 22

RESPONSI BESAR

ILMU PENYAKIT DALAM


SYOK

Oleh :
Ridhwan Biosia Wiratama 011913143006
Niki Kusuma Bangsa 011823143094

Pembimbing :
Poernomo Boedi Setiawan, dr, Sp.PD,K-GEH, FINASIM

DEPARTEMEN / SMF ILMU PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA
2019
KASUS

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Sukin
Jenis kelamin : Laki-Laki
Umur : 73 tahun
Alamat : Surabaya
Pekerjaan : Tukang Becak
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status pernikahan : Menikah
Tanggal MRS : 21 Desember 2019
Tanggal pemeriksaan : 27 Desember 2019
No Rekam Medis : 12.12.84.18
Ruangan : Pandan 1

II. ANAMNESIS
2.1 Keluhan Utama
BAB hitam
2.2 Anamnesa Medik
Pasien datang sendiri ke IRD RS Dr Soetomo dengan keluhan
BAB hitam. Pasien mengatakan BAB hitam dirasakan sejak 1 hari
sebelum dibawa ke IRD RS Dr Soetomo. BAB hitam terasa agak
padat, kurang lebih 1 kali dan tidak berdarah. Awalnya pasien
mengeluh BAB cair sejak 5 hari SMRS, tidak berwarna hitam, tidak
berdarah, tidak berlendir, tidak berbau anyir, dan masih ada ampas.
BAB cair kurang lebih sebanyak 6 kali dalam sehari. Pasien juga ada
keluhan nyeri perut bawah sebelah kiri sejak 2 hari SMRS. Nyeri perut
hilang timbul dan terasa seperti ditusuk-tusuk, namun terkadang juga
terasa seperti perut pasien penuh. Skala nyeri yang dirasakan pasien
saat keluhan muncul adalah 6 dari 10. Menurut pasien, nyeri tidak
membaik dengan istirahat namun sedikit berkurang dengan pemberian
anti nyeri. Pasien tidak ingat nama obat yang dikonsumsinya. Pasien
sudah mengkonsumsi obat anti nyeri 3 kali selama 2 hari tersebut.
Pasien juga mengeluh ada mual dan muntah yang muncul bersamaan
dengan nyeri perut. Mual dirasakan setiap kali pasien makan,
sedangkan keluhan muntah sudah dirasakan sekitar 3 kali. Muntah
berisi makanan dan cairan bening. Riwayat makan makanan pedas
disangkal, riwayat sering beli makanan diluar juga disangkal.
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien juga memiliki
keluhan batuk dan kadang disertai sesak. Keluhan batuk sudah
dirasakan pasien sekitar 1 minggu terakhir sebelum pasien dibawa ke
IRD RS. Dr. Soetomo, dan munculnya tidak spesifik berdasarkan
waktu-waktu tertentu. Batuk pasien merupakan batuk berdahak dengan
dahak berwarna kuning kental namun kadang berwarna putih. Pasien
tidak memiliki riwayat batuk berdarah. Keluhan sesak muncul
bersamaan dengan batuk dan akan membaik dengan istirahat. Keluarga
pasien mengatakan jika pasien memiliki riwayat sesak saat stres dan
kelelahan. Sesak kadang disertai suara ngik-ngik. Pasien tidak
memiliki riwayat keringat malam maupun penurunan berat badan
dalam sebulan terakhir. Pasien tidak memiliki keluhan demam saat
dibawa ke IRD RS. Dr. Soetomo.
Pada saat dirawat di RS Dr Soetomo, keluarga pasien
mengatakan bahwa pasien sudah tidak ada BAB cair ataupun BAB
hitam lagi. Selain itu pasien juga sempat mengalami penurunan
kesadaran sejak hari ke 4 di rumah sakit. Awalnya pasien tampak
lemas dan selalu mengantuk, lama-kelamaan pasien menjadi apatis dan
sulit membuka mata saat dipanggil. Keluarga pasien juga mengatakan
jika frekuensi batuk pasien bertambah sering dan pasien sulit
mengeluarkan dahak. Pasien ada sesak dan tampak tarikan dada saat
bernapas. Badan pasien mulai demam sejak hari ke 5 dirawat di rumah
sakit.

2.3 Riwayat Penyakit Dahulu


 Pasien pernah memiliki keluhan BAB hitam seperti ini 2 tahun
yang lalu, berobat ke klinik dan membaik. Keluarga pasien lupa
nama obat dan tidak tahu nama penyakitnya. Pasien tidak pernah
endoskopi.
 Pasien memiliki riwayat asma bronkiale sejak usia 20 tahun-an.
Keluhan sesak memberat saat pasien stres dan kelelahan. Pasien
selalu membeli obat warung, namun keluarga pasien tidak tahu
nama obat yang diminum.
 Riwayat Diabetes Mellitus disangkal
 Riwayat Hipertensi disangkal
 Pasien pernah MRS selama 8 hari di Palem 2 karena batuk dan
sesak. Saat itu pasien di diagnosis CAP + PPOK, setelah
kondisinya membaik pasien boleh pulang.

2.4 Riwayat Penyakit Keluarga


Saat ini tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki keluhan
BAB hitam, batuk, maupun sesak. Penyakit lain seperti hipertensi,
diabetes mellitus, atau riwayat batuk lama dalam riwayat keluarga
disangkal oleh keluarga pasien.

2.5 Riwayat Psikososial


a. Pendidikan : SD
b. Pekerjaan : Tukang becak
c. Aktifitas keagamaan : Islam
d. Kondisi lingkungan rumah/ tempat tinggal
- Ventilasi : Baik
- Air minum : Air PAM
- Keluarga tinggal satu rumah : 5 (pasien dan istri pasien, anak
perempuan beserta suaminya, dan cucu pasien)
e. Perkawinan : Sudah menikah
f. Kebiasaan (life style)
- Olahraga : Pasien tidak pernah berolahraga menganggap bekerja
sudah berolah raga.
- Merokok : Pasien merupakan perokok berat sejak SD, kurang
lebih 55 tahun yang lalu dan baru berhenti saat sakit di tahun
2019. Pasien merokok kretek dan kadang melinting sendiri
karena dibawakan oleh kerabat dari desa. Sejak 30 tahun terakhir
pasien menggunakan rokok Dji-Sam-Soe sebanyak 1-2 pak/hari
(1 pak isi=12 batang).
- Pasien tidak mengonsumsi obat-obatan, narkotika, dan suplemen
tambahan.
- Alkohol : Konsumsi alkohol disangkal oleh pasien.
Pasien adalah seorang tukang becak, yang bekerja selama 8 jam
sehari. Pasien mengaku merokok sejak muda (sejak SD) sampai
tahun 2019 dengan jumlah rokok sekitar 1-2 pak/hari. Keluarga
pasien mengatakan pasien tidak mengkonsumsi minuman
beralkohol. Pasien menikah selama 50 tahun dan tinggal bersama
seorang istri berusia 70 tahun, 1 anak perempuannya beserta
suami anak perempuan dan seorang cucunya. Anak pasien
mengatakan bahwa pasien seringkali batuk dan sesak. Namun
pasien jarang berobat karena menganggap sakitnya biasa. Pasien
biasanya hanya membeli obat batuk di warung dan keluhan
langsung mereda.

Riwayat Nutrisi Makanan


Makan : teratur
Jumlah : banyak
Jadwal : 3x
Jenis :
- Karbohidrat : sedang
- Protein hewani : sedang
- Protein nabati : sedang
- Lemak : sedang
- Buah-buahan : sedikit
- Sayuran : sedikit
- Berat badan : tetap

2.6 Anamnesis Umum (Review of System)


Umum Lemah
Kulit Kering -, gatal -, kuning -, pucat +, ruam -
Kepala Sakit kepala -, trauma kepala-, pusing -
Mata Anemis +, icterus -, penglihatan kabur-, nyeri-, merah-, gatal-, mata berair-,
kotoran mata-, penglihatan ganda-, sering berganti kacamata-, mata kering-
Hidung Penurunan penciuman-, pilek -, bersin-, hidung buntu-, perdarahan-
Telinga Penurunan pendengaran-, berdenging-, vertigo-, nyeri-, sekret-,
menggunakan alat bantu pendengaran-
Mulut& Perdarahan gusi -, mulut kering +, sariawan -, suara parau -, palatum
Faring anemis +
Leher Pembesaran KGB-,kaku -, nyeri -
Payudara pembengkakan -, tumor -, nyeri -
Pernafasan Sesak nafas +, batuk +, batuk darah-, dahak +, nyeri saat bernafas-
Jantung Orthopnea -, nyeri dada -,berdebar -,sesak saat aktifitas -, sesak saat
berbaring -, kelelahan saat aktivitas -
Pencernaan Mual +, muntah +, muntah darah -, melena +,gangguan menelan-, nyeri
perut+, konstipasi -, diare +,nafsu makan kurang + , perubahan kebiasaan
BAB -.
Saluran Sering kencing -, nyeri kencing -, nyeri pinggang -, kencing keluar pasir -
Kencing
Ekstremitas Nyeri sendi-, nyeri tulang-,bengkak pada lutut -, bengkak pada pergelangan
tangan -, gangren/luka- pada kaki kiri, gerak terbatas -, memar -
Sistem saraf Nyeri kepala -, pusing -, vertigo -, lumpuh -, tremor-, kejang-, rasa tebal-,
kesemutan-
Psikiatri Cemas -,tegang -, depresi -, gangguan memori -, gelisah -
Hematologi Anemia + ditandai dengan konjunctiva tampak anemia, perdarahan -, reaksi
transfusi -
Endokrin Nafsu makan berkurang +, penurunan berat badan +, banyak keringat-,
keringat malam -

III. PEMERIKSAAN FISIK (27 Desember 2019)


A. Pemeriksaan Umum (General Survey)
Keadaan umum : lemas
Kesadaran : apatis
Keadaan sakit : berat
GCS : 224
Suara bicara : pasien tidak menjawab pertanyaan dan lebih
sering batuk-batuk.
Ekspresi wajah : lemas
Status mentalis : daya ingat dan orientasi sulit dievaluasi
Personal hygiene : cukup
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 160 cm
BMI : 19,5
B. Tanda Vital
Tekanan Darah : 86/60 mmHg pada lengan kanan, posisi sedang
berbaring, terpasang monitor, on NE pump start 50 nano
Nadi : 107 kali/menit, reguler, kuat angkat
Pernapasan : 26 kali/menit
Suhu : 38,2°C
SpO2 : 97% (O2 nasal canule 4 lpm)
C. Kulit, Rambut, Kuku
Tonus : normal, turgor normal, kulit basah dan pucat
Kulit Wajah : normal
Rambut : normal
Kuku : normal
D. Kepala Leher
- Umum
Anemis (+), ikterus (-), cyanosis (-), dyspnea (+)
- Mata
Alis : normal
Bola mata : normal
Kelopak : normal
Konjungtiva : anemis (+)
Sklera : ikterus (-)
Pupil : bulat, isokor, reflex cahaya (+)
Kornea : normal
Lensa : normal
- Telinga
Bentuk : normal
Lubang telinga : normal
Proc. mastoideus : tidak nyeri
Can. audit. ext : normal
Pendengaran : normal
- Hidung
Penyumbatan : tidak ditemukan penyumbatan maupun sekret
Daya penciuman : normal
- Mulut
Bibir : tidak ada tanda sianosis
Gusi : tidak didapatkan perdarahan
Lidah : tidak kotor
Mukosa : tidak pucat
Palatum : tidak pucat
- Leher
Kelenjar limfe : tidak didapatkan pembesaran kelenjar limfe
Trakea : di tengah
Tiroid : tidak didapatkan pembesaran kelenjar
Arteri carotis : teraba pulsasi
E. Thorax
- Umum
Bentuk : normal, simetris
Kulit : normal, spider nevi -, vena kolateral -
Aksila : tidak ditemukan pembesaran kelenjar limfe
- Pemeriksaan Paru
Depan Belakang
Pemeriksaan
Kanan Kiri Kanan Kiri

INSPEKSI

Tidak dapat Tidak dapat


Simetris + +
Bentuk di evaluasi di evaluasi

Tidak dapat Tidak dapat


Pergerakan Simetris + +
di evaluasi di evaluasi

Tidak dapat Tidak dapat


Jarak sela iga Simetris Sama Sama
di evaluasi di evaluasi

Pemakaian otot
Tampak retraksi di sela-sela iga
napas bantu
PALPASI
Trachea Di tengah

+ + Tidak dapat Tidak dapat


Pergerakan Simetris + + di evaluasi di evaluasi
+ +

Sulit di Tidak dapat Tidak dapat


Fremitus raba - -
evaluasi di evaluasi di evaluasi

Nyeri -

PERKUSI
Sonor Sonor Tidak dapat Tidak dapat
Suara ketok Sonor Sonor di evaluasi di evaluasi
Sonor Sonor

- - - -
Nyeri ketok - - - -
- - - -

Kronig’s isthmus Normal

Batas paru hati ICS VI mid clavicular line dextra

AUSKULTASI
Vesikuler ↓ Vesikuler↓ Tidak Tidak dapat
Suara nafas Vesikuler ↓ Vesikuler↓ dapat di di evaluasi
Vesikuler ↓ Vesikuler↓ evaluasi

Suara amforik - - - -

Bronkofoni - - - -

Egofoni - - - -

+ + - -
Ronkhi
+ + - -
- - - -

+ + - -
Wheezing + + - -
- - - -

- Jantung dan sistem kardiovaskuler


INSPEKSI Iktus: tak tampak
Pulsasi jantung: tak tampak
PALPASI Iktus: teraba di ICS 6 anterior axillaris line sinistra
Pulsasi jantung: teraba di apex
PERKUSI Batas kanan: Atas : ICS 2 parasternalline kanan
Bawah : ICS 4 parasternal kanan
Batas kiri: Atas : ICS 2 parasternal kiri
Bawah :ICS 5 anterior axillar line kiri
AUSKULTASI Suara 1,Suara 2 tunggal, regular
Tidak didapatkan suara 3 dan suara 4
Tidak didapatkan gallop
Tidak didapatkan murmur
Pulsasi Pembuluh Arteri Brachialis : 3+/3+
Darah Tepi Arteri Radialis : 3+/3+
Arteri Tibialis Posterior : Tidak di evaluasi
Arteri Dorsum Pedis : 3+/3+

F. Abdomen
INSPEKSI Slight distended
Umbilicus: masuk merata
Kulit: normal
AUSKULTASI Peristaltik usus: normal
PERKUSI Dalam batas normal
PALPASI Turgor normal
Tonus normal
Rebound tenderness-
Hepar tidak teraba
Lien tidak teraba
Ginjal tidak teraba
G. Inguinal-Genital-Anus.
Inguinal, genital dan anus tidak dievaluasi.
H. Ekstremitas
Atas Akral basah pucat
Tidak didapatkan ptechiae, purpura dan echimosis
Tidak didapatkan deformitas
Sendi dalam batas normal
Atrofi otot tidak didapatkan
Jari tidak didapatkan kelainan
Kuku tidak didapatkan kelainan, tampak anemis
Tidak ditemukan edema
Bawah Akral basah pucat
Tidak didapatkan ptechiae, purpura dan echimosis
Kulit kering pada kedua ekstremitas
Tidak didapatkan bekas garukan pada kedua ekstremitas
Tidak didapatkan deformitas
Sendi dalam batas normal
Atrofi otot tidak didapatkan
Jari tidak didapatkan kelainan
Kuku tidak didapatkan kelainan
CRT <2 detik

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
4.1. Pemeriksaan Laboratorium
HASIL
(27/12/2019)
Parameter Nilai Rujukan
RSUD
Dr.Soetomo
Hematologi
HGB 13,2-17,3 g/dL 8,9↓
HCT 40-52 % 26,9 ↓
RBC 4,5-5,5x10^6/µL 3,04 ↓
MCV 86,7-102,3 fl 88,5
MCH 27,1-32,4 pg 29,3
MCHC 29,7-33,1 g/dL 33,1
RDW-SD 41,2-53,6 fl 54,5↑
RDW-CV 12,2-14,8% 16,9↑
PLT 150-400 ribu/µL 318
WBC 3.800-10.600/µL 18.030↑
MPV 9,2-12,0 10,5
Eos% 0,6-5,4 % 11,6↑
Baso% 0,3-1,4% 0,2↓
Seg% 50-70 % 60,2
Neu% 39,8-70,5 % 60,2
Lim% 23,1 – 49,9% 24,2
Mon% 4,3 – 10% 3,8
Serum Elektrolit
Na 136-145 mmol/L 140
K 3,5-5,0 mmol/L 2,8↓
Cl 98-107 mmol/L 103
Ca 2,12-2,62 mmol/L 6,1↑
Phospor 2,5-5,0 mg/dl 2,5
Kimia Klinik
SGOT 0-41 U/L 27
SGPT 0-35 U/L 5
BUN 8-18 1,19↓
Urea 10-50 md/dl 12
Uric acid 3,4-7,0 3↓
Albumin 3,4-5 2,8↓
HbsAg NR
Anti HCV NR
Healthy:<0,05
ng/ml
Local
infection:>=0,05-
<0,5 ng/ml
Sistemik
Procalcitonin infection:>=0,5- 74,05↑
<2,0 ng/ml
Severe
sepsis:>=2,0-<10
ng/ml
Septic
shock:>=10 ng/ml
Analisis Gas Darah
pH 7,35-7,45 7,37
pCO2 35-45 mmHg 34
pO2 80-100 mmHg 174↑
HCO3- 22-26 mmol/L 19,7↓
TCO2 23-30 20,7↓
BEecf (-2)-(+2) mmol/L -5,6↓
SO2 94-98% 100↑
AaDO2 111
4.2. Pemeriksaan Radiologis
Foto thoraks pada 21/12/2019

Bacaan :
• Foto thorax atas nama Tn. Sukin/ 74 tahun, diambil pada tanggal 21
Desember 2019
• Foto thorax posisi AP
• Ada rotasi : jarak antara kedua clavikula sulit dievaluasi karena terpotong
• Inspirasi cukup
• Penetrasi/expos cukup
• Airway : trakea asimetris, deviasi ke arah dextra
• Bone : Soft tissue tampak normal tidak ada fraktur, tampak retraksi dan
perbedaan lebar sela iga sinistra
• Costophrenic angle : kanan kiri tampak tajam
• Diaphragma : dome shape kanan kiri
• Edge of heart : Tampak pembesaran jantung, tampak kalsifikasi aortic knob
• Field of lung : tampak broncovascular yang prominent pada kedua lapang
paru dan tampak infiltrasi pericardial sinistra minimal
• Gastric bubble : tidak tampak
• Hilus : Tidak tampak penebalan hilus
• Instrument : tidak didapatkan benda asing
Kesan :
- Cardiomegaly dengan aortosclerosis
- Pulmo tampak infiltrasi pericardial sinistra minimal

4.3. Pemeriksaan Elektrokardiografi


 Irama sinus normal, rate: 93 bpm
 Axis Horizontal Normal
 Axis Vertikal clockwise rotation
TPL PPL Assessment Planning
Diagnosis Terapi Monitoring Edukasi
Anamnesis :  Penurunan Penurunan  GCS 224 -  Vital sign  Menjelaskan mengenai
 BAB hitam sejak kesadaran kesadaran  GCS penyakit yang diderita
1 hari yang lalu, mendadak beserta penyebabnya,
BAB 1 kali dan ditandai dengan tindakan diagnostik dan
agak padat tiba-tiba apatis terapeutik yang akan
 Awalnya pasien dan sulit dilakukan, serta
BAB cair sejak 5 merespon saat komplikasi yang dapat
hari SMRS, dipanggil timbul
sekitar 6 kali  Demam tinggi Syok septik  Tanda vital  Resusitasi awal  Vital sign  Menjelaskan mengenai
sehari, tidak hingga menggigil  Kultur darah → menggunakan  Fokus infeksi syok sepsis, penyebab
hitam, tidak  Ada riwayat CAP  DL cairan kristaloid  Produksi urin syok, tindakan
berdarah, tidak dengan keluhan  UL 30mg/kg  Gejala klinis diagnostik dan
berlendir, tidak batuk disertai  BGA  Vasopressor  Restriksi terapeutik yang akan
berbau anyir, dan sesak  CXR untuk cairan dilakukan, serta
ada ampasnya.  TD 86/60 mmHg  LFT meningkatkan (input=output komplikasi syok yang
 Nyeri perut  MAP 68 mmHg  RFT tekanan darah → + 500 ml) dapat timbul
bawah kiri, hilang  Penurunan norepinephin  Memperhatikan asupan
timbul dan terasa kesadaran (pump NE start nutrisi
seperti ditusuk- mendadak 50 nano)  Menjelaskan tanda-tanda
tusuk namun ditandai dengan  Albumin gagal napas
kadang juga tiba-tiba apatis 30mg/kg →  Informent consent untuk
terasa penuh dan sulit untuk pijat jantung (resusitasi)
 Mual setiap kali merespon saat meningkatkan
makan dipanggil tekanan onkotik
 Muntah 3 kali  Respiratory rate  Atasi infeksi
SMRS berisi 26x/menit dengan
makanan dan  Leukositosis pemberian
cairan bening  Peningkatan antibiotik awal
 Batuk berdahak RDW-SD & → golongan
sejak 1 minggu RDW-CV Ceftriaxone 1
SMRS, keluhan  Hipoalbumin gram/12 jam
hilang timbul dan  Antipiretik →
tidak ada waktu-  Peningkatan drip paracetamol
waktu tertentu procalcitonin 1000mg/8 jam IV
 Dahak berwarna bila suhu >38,5
kuning kental dan  Pemberian nutrisi
kadang putih yang adekuat
 Sesak yang  Demam Pneumonia  Gejala klinis  Inj. Ceftriaxon 1  Gejala Menjelaskan mengenai
hilang timbul,  Batuk berdahak komuniti (CAP)  Pemeriksaan gram/12 jam klinis dan penyakit yang diderita
seringkali kekuningan fisik keluhan beserta penyebabnya,
keluhan muncul  Terdengar roncki  CXR pasien tindakan diagnostik dan
bersama dengan pada hemithorax  Smear  Tanda vital terapeutik yang akan
batuk sinistra sputum  DL dilakukan, serta komplikasi
 Penurunan  Gambaran CXR Gram  yang dapat timbul
kesadaran sejak terdapat gambaran untuk tau
perawatan hari ke tampak jenis bakteri
4, pasien tiba-tiba broncovascular  Kultur
apatis dan sulit yang prominent sputum
merespon saat pada kedua lapang kuman aerob
dipanggil paru dan tampak  untuk ta
 Demam tinggi infiltrasi jenis bakteri
hingga menggigil pericardial sinistra  Cek
sejak perawatan minimal sensitivitas
hari ke 5  Leukositosis antibiotik 
 Frekuensi batuk untuk tau
semakin sering kepekaan
dan pasien sulit bakteri
mengeluarkan  DL
dahak  Mual Asidosis  Gejala klinis Atasi penyakit dasar  Gejala Menjelaskan mengenai
 Pasien tidak  Muntah metabolik pasien Dan berikan O2 klinis dan penyakit yang diderita
pernah  Dyspnea terkompensasi  Pemeriksaan masker keluhan beserta penyebabnya,
berolahraga
 pH asam Blood Gas pasien tindakan diagnostik dan
 Pasien merokok  terapeutik yang akan
 HCO3 turun Analysis Blood Gas
1-2 pak/hari dilakukan, serta
 TCO2 turun Analysis
 Mengkonsumsi post komplikasi yang dapat
 BEecf turun
anti nyeri koreksi timbul
 Pernah BAB  Tanda vital
hitam 2 tahun  Post Melena Gastropathy e.c  Fecal analisis  Hentikan anti  Gejala Menjelaskan mengenai
yang lalu  Nyeri perut kiri NSAID  Fecal Occult nyeri klinis dan penyakit yang diderita
 Pasien memiliki bawah terasa blood  Inj. Omeprazole keluhan beserta penyebabnya,
riwayat asma seperti ditusuk- 40mg/12 jam IV pasien tindakan diagnostik dan
bronkiale sejak tusuk dan kadang (jika masih ada  Tanda vital terapeutik yang akan
usia 20 tahun-an, terasa penuh keluhan melena)  Evaluasi dilakukan, serta komplikasi
muncul saat  Riwayat  Syr. Sucralfat perdarahan yang dapat timbul
pasien stres dan penggunaan anti 15ml/8 jam PO
kelelahan nyeri
 Pernah di  Riwayat sesak Asma bronkiale  Gejala klinis  Bronkodilator   Gejala Menjelaskan mengenai
diagnosis CAP 10 sejak usia 20  DL Nebul ventolin 1 klinis dan penyakit yang diderita
bulan yang lalu tahun-an respul/ 8 jam keluhan beserta penyebabnya,
dan MRS 8 hari  Sesak dipicu stres pasien tindakan diagnostik dan
di Palem 2 dan kelelahan  Tanda vital terapeutik yang akan
RSDS.  Jika sesak dilakukan, serta komplikasi
memberat yang dapat timbul. terapi
Pem. Fisik : seringkali serta efek samping terapi.
 Keadaan umum terdengar suara Menjelaskan faktor
lemas ngik-ngik pencetus asma pada pasien
 TD saat di  Takipnea dan keluarga pasien
ruangan 86/60 on  Retraksi dada di
NE sela-sela iga
 MAP 68mmHg  Wheezing + di 2/3
 Respiratory rate atas paru dextra et
26x/menit sinistra
 Konjungtiva  Eosinofilia
anemis  Penurunan basofil
 Mulut kering  Lemas Anemia dan  DL  Transfusi PRC 1  Gejala klinis  Menjelaskan mengenai
 Terdengar ronki  Hb turun hipokalemia  SE bag (250cc) dan keluhan penyakit yang diderita
pada 2/3 atas paru  RBC turun  Diff Count  Asam folat 3x1 pasien beserta penyebabnya,
kanan dan kiri  HCT turun  Hapusan tablet per oral  DL post tindakan diagnostik dan
 Hipokalemia Darah Tepi  Koreksi transfusi terapeutik yang akan
Pem. Penunjang  EKG hipokalemia dan SE post dilakukan, serta
(21/12/2019) dengan KCl koreksi komplikasi yang dapat
 CXR terdapat premix 50mEq/12  Asupan timbul
gambaran tampak jam IV nutrisi  Menjelaskan tentang diet
broncovascular  KSR 1 tablet/8 dan nutrisi pasien
yang prominent jam PO
pada kedua
lapang paru dan
tampak infiltrasi
pericardial
sinistra minimal
(27/12/2019)
 Hb turun (8,9)  Hipoalbumin Hipoalbumin  Kimia klinik  VIP albumin 1  Kimia klinik  Menjelaskan mengenai
 HCT turun (26,9) caps/8 jam PO post koreksi penyakit yang diderita
 RBC turun (3,04)  Asupan beserta penyebabnya,
 RDW-CV nutrisi tindakan diagnostik dan
meningkat (16,9) terapeutik yang akan
dilakukan, serta
 Leukositosis
komplikasi yang dapat
(18.030)
timbul
 Eosinofil
meningkat (11,6)  Menjelaskan tentang diet
dan nutrisi pasien
 Basofil menurun
(10,7)
 Hipokalemia
(2,8)
 Hiperkalsemia
(6,1)
 pH turun (7,37)
 pCO2 menurun
(34)
 HCO3 menurun
(19,7)
 TCO2 menurun
(20,7)
 BEecf meningkat
(-5,6)
 Albumin
menurun (2,8)
 Kalium menurun
(3,1)
 Penurunan BUN
(1,19)
 Peningkatan
Procalcitonin
(74,05)
ANALISIS KASUS

Pada anamnesis didapatkan pasien mengeluh demam tinggi hingga menggigil.


Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan juga respiratory rate 26x/menit,
tekanan darah 86/60mmHg, nadi 114x/menit, suhu 38,20 celcius dan pada
pemeriksaan penunjang didapatkan leukosit mencapai 18.030/µL, platelet ≥150.000
ditambah dengan kesadaran menurun yaitu pasien jatuh dalam keadaan apatis dengan
GCS 8. Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sesuai
dengan kriteria sepsis yaitu SOFA (Sequential Organ Failure Assessment) dengan
peningkatan skor ≥2 dengan kriteria klinis septik syok yaitu adanya sepsis dengan
hipotensi persisten walaupun telah diberikan resusitasi cairan yang adekuat disertai
dengan kemungkinan sumber infeksi yang jelas pneumonia komunitas (CAP).

Anda mungkin juga menyukai