Anda di halaman 1dari 9

BAB I

1,1 Latar Belakang Rinitis Simpleks merupakan salah satu penyakit infeksi yang masih banyak diderita oleh masyarakat luas, bahkan sangat banyak diderita oleh balita dan anak-anak. Baik dari social ekonomi yang tinggi maupun yang rendah. Rinitis simpleks sering kali menyebabkan komplikasi yaitu berupa faringitis atau radang tenggorokan. Atas dasar latar belakang dan banyaknya angka kejadian Rinitis Simpleks di Indonesia inilah, maka diperlukan pembahasan lebih lanjut mengenai Rinitis Simpleks dilihat dari sisi kesehatan masyarakat. Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan diatas maka diadakan kegiatan kunjungan keluarga pada pasien rhinitis sinpleks melalui pendekatan kedokteran keluarga yang dilanksanakan pada 14 jul 2011 di wilayah kerja Puskesmas Grogol 2. Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga. Pelayanan kedokteran adalah tindakan kuratif, rehabilitative promotif, preventif dan protektif yang dilakukan oleh perseorangan, keluarga, komunitasnatau masyarakat terhadap perseorangan, keluarga, komunitas atau masyarakat. Pelayanan kedokteran keluarga adalah pelayanan dokter praktek umum yang menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga : komprehensif, koordinatif, kolaboratif, kontinu, yang mengutamakan pencegahan,

memperlakukan pasien secara holistik, pasien adalah perseorangan yang dilihat sebagai bagian integral dari keluarganya, dan menerapkan data kedokteran terkini.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan 1. Umum: Mengetahui dan memahami tentang penyakit ISPA dan penyebabnya serta menerapkan prinsip-prinsip pelayanan kedokteran secara komprehensif dan holistik dan peran aktif dari pasien dan keluarga.

2. Khusus Menjelaskan peranan keluarga dalam upaya mengobati penyakit pasien. Keterlibatan keluarga, kondisi lingkungan perumahan, kondisi sosial ekonomi dalam upaya penyembuhan pasien. Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakitnya dan upaya pengendalian dan pencegahannya. Menjelaskan mengenai penatalaksanaan penyakit yang diderita pasien. Menjelaskan mengenai faktor resiko yang harus yang dihindari pasien agar dapat menghindari kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi. Menjelaskan mengenai diet yang harus dilakukan dan caranya.

BAB II ISI RINITIS SIMPLEKS (PILEK, SELESMA, COMMON COLD, CORYZA) Penyakit ini merupakan penyakit virus yang paling sering ditemukan pada manusia. Etiologi Penyebabnya ialah beberapa jenis virus dan yang paling penting ialah Rhinovirus. Virusvirus lainnya adalah Myxovirus, virus Coxsackle dan virus ECHO. Penyakit ini sangat menular dan gejala dapat timbul sebagai akibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh (kedinginan, kelelahan, adanya penyakit menahun dan lain-lain) Gejala Pada stadium prodromal yang berlangsung beberapa jam, didapatkan rasa panas, kering dan gatal didalam hidung. Kemudian akan timbul bersin berulang-ulang, hidung tersumbat dan ingus encer, yang biasanya disertai dengan demam dan nyeri kepala. Permukaan mukosa hidung tampak merah dan membengkak. Selanjutnya akan terjadi infeksi sekunder oleh bakteri, sehingga sekret menjadi kental dansumbatan di hidung bertambah. Bila tidak terdapat komplikasi, gejala kemudian akan berkurang dan penderita akan sembuh sesudah 5 10 hari. Komplikasi yang mungkin ditemukan adalah sinusitis, otitis, media, faringtis, bronkitis dan pneumonia.

Terapi Tidak ada terapi yang spesifik untuk rinitis simpleks. Di samping istirahat diberikan obatobatan simtomatis, seperti analgetik, antipretik dan obat dekongestan. Antibiotik hanya diberikan bila terdapat komplikasi.

Anamnesis 1. Sudah berapa lama batuk dan pilek? 2. Jenis batuk? 3. Adakan batuk disertai keluarnya darah? Kalau ada bagaimana warna darahnya? 4. Penyebab keluhan? 5. Keluhan penyerta ? 6. Pengobatan sebelumnya? 7. Ada anggota keluarga yang mengalami hal yang sama? 8. Punya riwayat TB atau ada anggota keluarga yang menderita TB? 9. Memelihara unggas atau tempat tinggal dekat kandan unggas?

Pemeriksaan Fisik 1. Tanda-tanda vital seperti : tekanana darah, pernapasan, nadi, suhu 2. Berat badan 3. Telinga Hidung Tenggorokan

Terapi Tidak ada terapi spesifik untuk rhinitis simpleks, selain istirahat dan pemberian obat-obatan simptomatis, seperti analgetika, antipiretika dan obat dekongestan. Antibiotika hanya diberikan bila terdapat infeksi sekunder oleh bakteri.

Diagnosis Banding a. Tuberculosis Paru (TB Paru)

b. Rhinitis Alergi

c. Avian Influenza

BAB III Laporan Kasus

Puskesmas

: Kelurahan Grogol 2, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat : -

Nomor Registrasi Data riwayat keluarg

1. Identitas pasien : a. Nama : Ny. Eem b. Umur : 61 tahun c. Jenis kelamin : perempuan d. Pekerjaan : ibu rumah tangga e. Pendidikan : SD f. Alamat: Jalan. Sinyar 1 RT-4 RW-12, No. 1, Jakarta Pusat. g. Telepon :30083847 2. Riwayat biologis keluaraga a. Keadaan kesehatan sekarang : sedang b. Kebersihan perorangan : cukup c. Penyakit yang siering diderita : rhinitis alergica disertai nyeri kepala sebelah. d. Penyakit keturunan : Tidak Ada e. Penyakit kronis atau menular : tidak ada f. Kecacatan anggota keluarga : tidak ada

g. Pola makan : teratur, 3 kali sehari h. Pola istirahat : baik. i. Jumlah anggota keluarga: 7 3. Psikologis keluarga a. Kebiasaan buruk : anak-anak suka jajan sembarangan,merokok b. Pengambilan keputusan : ibu Eem dan Bapak. Kodir c. Ketergantungan obat : tidak ada d. Tempat mencari pelayanan kesehatan : puskesmas dan Rumah Sakit Sumber Waras e. Pola rekereasi : sedang 4. Keadaan rumah dan lingkungan a. Jenis bangunan : semi permanen b. Lantai rumah : keramik dan semen c. Luas rumah : 320 meter d. Penerangan : sedang e. Kebersihan : sedang f. Ventilasi : sedang g. Dapur : ada h. Jamban : ada i. Sumber air minum : air PAM j. Sumber pencemaran air: tidak ada k. Pemanfaatan pekarangan : tidak ada l. Sistem pembuangan limbah: melalui selokan m. Tempat pembuangan sampah: tempat pembuangan sampah umum n. Sanitasi lingkungan : cukup 5. Spiritual keluarga a. Ketaatan beribadah: cukup b. Keyakinan tentang kesehatan: cukup. Dilihat dari hasil wawancara pasien selalu berusaha untuk menjaga kesehatan dan percaya bahwa dengan minum obat teratur dan makan yang teratur dapat menyingkirkan berbagai penyakit. 6. Keadaan social keluarga a. Tingkat pendidikan:

b. Hubungan antar anggota keluarga: harmonis c. Hubungan dengan orang lain: harmonis d. Kegiatan organisasi social: tidak ada e. Keadaan ekonomi: cukup 7. Cultural keluaraga a. Adat yang berpengaruh : banten b. Lain-lain 8. Daftar anggota keluarga Ibu Eem (61 tahun) Bapak Kodir Koswara (38 tahun) Lusi (30 tahun) Firah Rahman Putri (12 tahun) Maulidina Syarifah (15 tahun) Rifa Mutmainah (7 tahun) Amelia Kristina Oktavia (8 tahun)

9. Keluhan utama : batuk kering dan hidung tersumbat sebelah kanan sejak 1 minggu 10. Keluhan tambahan: pusing, satu sisi sudah 1 bulan 11. Riwayat penyakit sekarang : ISPA 12. Riwayat penyakit dahulu : tidak ada, hanya kadar asam urat dan kolesterol pada pemeriksaan 3 bulan yang lalu tinggi 13. Pemeriksaan fisik : Tekanan Darah : 110/70 Suhu : 36,5 RR: normal Nadi: 60 Berat Badan : 60 kg Konjungtiva

14. Diagnosis penyakit: batuk pilek 15. Diagnosis keluarga : terdapat anggota keluarga 1 orang yang menderita ISPA 16. Anjuran penatalaksanaan penyakit a. Promotif :

b. Preventif : Menjaga keadaan gizi agar tetap baik. Immunisasi. Menjaga kebersihan prorangan dan lingkungan. Mencegah anak berhubungan dengan penderita rhinitis

c. Kuratif : Pada dasarnya batuk pilek merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus sehingga penyembuhannya self limiting desease. Yang perlu diperhatikan hanya istirahat yang cukup di tunjang makanan yang bergizi. Mengatasi batuk

1. Antitusif: dektrometofan, noskapin 2. Ekspektoran : gliseril guayakolat, 3. Antibiotic : bila perlu. Mengatasi nyeri kepala Dapat diberikan analgetik ringan sseperti paracetamol. Pemberian makanan

Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan. Pemberian minuman

Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita. Lain-lain

Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah. Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap. Apabila selama perawatan dirumah keadaan memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan. Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama 5 hari

penuh. Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang d. Rehabilitatif : Edukasi (tentang penyakit, gejala penyakit, cara menangani dan cara pencegahan) Exercise Nutrisi dengan gizi yang lengkap dan makanan pencegah timbulnya asma

17. Prognosis a. Penyakit : untuk sementara prognosisnya baik, karena batuk baru berlangsung sekitar 1 minggu dan tidak terdapat riwayat TBC dalam keluarga b. Keluarga : baik c. Masyarakat: Untuk masyarakat sekitar pasien tinggal, karena rhinitis merupakan penyakit yang tidak berat, maka juga bonam.

Bab III

Nama

Hubungan Jenis dengan KK Kelamin

Keadaan Kesehatan

Keadaan Gizi

Penyebab Kematian

Ibu. Eem Bapak Koswara Lusi

Ibu Kodir Anak

Perempuan Laki-laki

Batuk pilek Baik

Baik Baik

Menantu

Perempuan

Baik

Baik

Firah Putri

Rahman Cucu

Laki-laki

Flu

Baik

Maulidina Syarifah Rifa Mutmainah Amelia Kristina

Cucu

Perempuan

Baik

Baik

Cucu Cucu

Perempuan Perempuan

Baik Baik

Baik Baik

Anda mungkin juga menyukai