Pemeriksaan Neurologis
GCS: E4 V5 M6, Fungsi motorik keempat ekstremitas
tampak normal, fungsi sensorik normal, fungsi nervus
kranialis normal.
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien laki-laki usia 68 tahun datang dengan keluhan
susah tidur yang dialami menjelang pensiun. Pasien
pensiun pada tahun 2001. Pasien jika tidak tidur tidak
melakukan atau memikirkan apa-apa, pasien hanya
baring-baring diatas tempat tidur.
Pasien sudah berobat selama lima belas tahun di
poliklinik jiwa dan minum obat teratur, sekarang
pasien mengaku bila tidak minum obat baru merasa
susah tidur. Pasien juga memiliki penyakit jantung
dan rutin berobat di bagian penyakit dalam.
Pasien mengaku ketika masih menjadi seorang
mahasiswa di Akademi Pendidikan Sosial di kota
Makassar pasien adalah anak geng motor yang setiap
malam begadang dan suka berkelahi, minum-
minuman keras dan pasien menyebut dirinya dengan
istilah “setan jalanan”.
Menurut istri pasien aktivitas yang dilakukan pasien
setiap hari hanyalah berbaring diatas tempat tidur,
hilang minat untuk melakukan segala sesuatu dan
nafsu makan pasien menurun.
Pasien sering memikirkan perbuatan yang pernah ia
lakukan ketika masih muda dan ingin agar ia cepat
meninggal.
Dari penilaian status mental didapatkan afek depresi.
EVALUASI MULTI AKSIAL
Axis I : Episode depresi sedang (F32.1)
Axis II : Tidak ada diagnosis
Axis III : Penyakit jantung koroner dan inkontinensia
urin
Axis IV : Pasien sering mengingat perbuatan yang
dilakukan ketika masih muda dan adanya rasa
penyesalan terhadap masa lalu
Axis V : GAF Scale 70-61 (beberapa gejala ringan dan
menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik)
DAFTAR PROBLEM
Organobiologik: Terjadi ketidak seimbangan
neurotransmitter, terutama terjadi penurunan kadar
norepinephrin dan serotonin.
Psikologik: Adanya rasa penyesalan terhadap
kejadian masalalu
Psikososial: Pasien jarang keluar rumah dan lebih
suka untuk tinggal di dalam rumah karena bila ia
keluar rumah harus menggunakan pempers.
PROGNOSIS
Hal-hal yang meringankan:
ada dukungan dari keluarga
pasien teratur dalam minum obat
keinginan untuk sembuh besar
Prognosis : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Gangguan depresi termasuk dalam kelompok
gangguan mood. Mood adalah subjektivitas peresapan
emosi yang dialami dan dapat diutarakan oleh pasien
dan terpantau oleh orang lain. Pasien dalam keadaan
mood terdepresi memperlihatkan kehilangan energi
dan minat, mengalami hilangnya nafsu makan.
Adapun penyebab depresi adalah terdiri dari
multifaktorial, yaitu faktor organobiologik yang erat
kaitannya dengan neurotransmitter (pengurangan
norepinefrin dan serotonin), faktor genetik,
psikososial & kepribadian.
Gejala utama depresi (pada derajat ringan, sedang dan berat) :
Afek depresif
Kehilangan minat dan kegembiraan
Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan
mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja)
dan menurunnya aktivitas
Gejala lainnya :
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri;
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang
Adapun Pedoman diagnostik episode depresif sedang menurut
PPDGJ III adalah :
Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi
seperti pada episode depresi ringan (F30.0)
Ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari
gejala lainnya
Lamanya seluruh episode berlangsung minimun sekitar 2
minggu
Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan
sosial, pekerjaan dan urusan rumah tangga.
Rencana Terapi
Farmakoterapi
Dapat diberikan obat golongan atypical yaitu
trazodone dengan dosis anjuran 100-200 mg/hari
Psikoterapi
Terapi kognitif perilaku; berfokus pada mengoreksi
pikiran negatif, perasaan bersalah yang tidak rasional
dan rasa pesimis.
Perbaiki hygiene tidur