Anda di halaman 1dari 14

Nama : Nurul Holisa Hadi

Stambuk: 09 777 001


Pembimbing: dr. John A. Kaput, Sp. OG
PENDAHULUAN
 Hepatitis B adalah peradangan hati yang disebabkan oleh
infeksi virus hepatitis B.
 Dari berbagai penelitian yang ada, frekuensi pengidap
HbsAg berkisar antara 3-20%
 Hepatitis merupakan penyakit hepar yang paling sering
mengenai wanita hamil.
 Hepatitis virus merupakan komplikasi yang mengenai 0,2
% dari seluruh kehamilan.
 Infeksi VHB pada wanita hamil dapat ditularkan
secara tranplasental dan 20 % dari anak yang
terinfeksi melalui jalur ini akan berkembang menjadi
kanker hati primer atau sirosis hepatis pada usia
dewasa
ETIOLOGI
 VHB merupakan double stranded DNA dari kelas
Hepadnaviridae
Penularan
 VHB 100 kali lebih infeksius daripada HIV dan paling
sering mengenai usia 15-39 tahun.

 Secara umum penularan VHB melalui jalur:

- darah

- jarum suntik

- hubungan seksual

- penularan secara vertikal dari ibu ke anak


Konsentrasi VHB dalam berbagai cairan tubuh
dapat dibagi dalam 3 kategori yaitu :

 konsentrasi tinggi (darah, serum, eksudat


luka)
 sedang (semen, cairan vagina, saliva)

 rendah (urine, feses, keringat, air mata, air


susu).
Gejala klinik
Infeksi akut:
- Gejala akut dapat berupa mual, muntah, nafsu makan
menurun, demam, nyeri perut dan ikterik.

Infeksi kronik:
- Gejala yang paling sering adalah kelelahan, anoreksia,
dan malaise.
- Kadang-kadang juga disertai nyeri ringan pada abdomen
kanan atas.
- Hepatitis B kronik dapat tidak bergejala.
Diagnosis
ANAMNESIS & PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN FISIK
 Transaminase yang sangat
Gejala akut dapat berupa: meningkat (misalnya SGPT atau
 mual SGOT >1000 IU/L).
 Muntah  Waktu protrombin memanjang.
 nafsu makan menurun Dapat ditemukan:
 Demam  antigen permukaan HBV
 nyeri perut  anti-HBs
 ikterik  anti-HBc
Pemeriksaan fisik:  HBeAg
 Ikterik pada sklera  anti-Hbe
 Hepatomegali  DNA VHB (Pemeriksaan
 splenomegali serologi).
Pengaruh Terhadap Kehamilan dan
Bayi
 Dilaporkan 10-20% ibu hamil dengan HBsAg positif yang tidak
mendapatkan imunoprofilaksis menularkan virus pada neonatusnya

 ± 90 % wanita hamil dengan seropositif untuk HBsAg dan HBeAg


menularkan virus secara vertikal kepada janinnya dengan insiden ± 10
% pada trimester I dan 80-90 % pada trimester III.

 Infeksi VHB tidak menunjukkan efek teratogenik tapi mengakibatkan


insiden Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ) dan Prematuritas yang
lebih tinggi diantara ibu hamil yang terkena infeksi akut selama
kehamilan.
 Pada wanita dengan carier VHB tidak akan mempengaruhi
janinnya, tapi bayi dapat terinfeksi pada saat persalinan,
melalui ASI atau kontak dengan karier pada tahun pertama &
kedua kehidupannya.

 Ibu hamil yang karier VHB dianjurkan untuk memberikan


bayinya Imunoglobulin Hepatitis B (HBIg) sesegera mungkin
setelah lahir dalam waktu 12 jam sebelum disusui untuk
pertama kalinya dan sebaiknya vaksinasi VHB diberikan dalam
7 hari setelah lahir
Penularan vertikal
 Titer DNA-VHB tinggi pada ibu hamil
 Terjadi infeksi akut pada TM III
 Persalinan lama > 9 jam
 Kegagalan vaksinasi
Pencegahan
 Kewaspadaan universal (universal precaution)
- Hindari hubungan seksual tanpa alat pengaman
- Hindari pemakaian alat yg terkontaminasi darah
- Vaksinasi HB
 Skrining HBsAg pada ibu hamil
 Imunisasi ibu
 Vaksinasi bayi padaa hari 0, usia 1 bulan & 6 bulan
Pilihan persalinan
Pada persalinan ibu hamil dengan titer VHB
tinggi (<3,5 pg/ml atau HbeAg positif ) dan persalinan
lebih dari 9 jam di anjurkan untuk dilakukan SC
sebagai cara persalinan.
Penatalaksanaan
 Tatalaksana Umum:
Setiap ibu hamil perlu dilakukan pemeriksaan HbsAg pada
trimester pertama

 Tatalaksana khusus:
- bila ibu dengan HbsAg (+) maka bayi diberikan HBIG 0,5
ml IM pada lengan atas segera setelah lahir & vaksin
hepatitis B, dosis 0,5 ml pada lengan atas sisi lain pada saat
yg sama kemudian usia 1 bln & 6 bln
- Bila ibu dengan HbsAg (-) maka bayi hanya diberikan
vaksin hepatitis B 0,5 ml pada usia 0, 1 dan 6 bulan.
- Periksa HBsAg usia 12-15 bulan

Anda mungkin juga menyukai