Anda di halaman 1dari 31

Nurul Holisa Hadi

Pembimbing: dr. Kartin Akune Sp.A


Pasien anak perempuan atas nama T.D
berumur 11 bulan, masuk RS dengan keluhan
utama BAB cair. BAB cair 4x berwarna hijau,
volume banyak, berlendir, bau seperti telur
busuk, darah (-), disertai demam dan
menangis saat BAB, muntah sebanyak 10x
tadi malam dan 3x saat pagi. BAK lancar,
batuk (-), bayi selalu rewel dan kehausan.
 Riwayat penyakit sebelumnya: 1 minggu yang
lalu demam dan batuk.
 Riwayat penyakit keluarga: tidak ada keluarga
yang BAB cair seperti pasien.
 Riwayat kehamilan dan persalinan: persalinan
normal, cukup bulan, BBL 3,9 kg
 Kemampuan dan kepandaian bayi: sudah bisa
berdiri dan bilang mama papa
 Anamnesis makanan: ASI sampai sekarang &
sudah dapat makanan tambahan susu formula (-)
 Riwayat imunisasi: lengkap
Keadaan umum: sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
BB: 8,2 kg
PB: 72 cm
Status Gizi: Gizi baik
Tanda vital:
HR: 124 kali/menit
RR: 30 kali/menit
T: 38,1ºc
 Kulit: sianosis (-), turgor < 2 detik
 Kepala: normocephal, konjungtiva anemis -/-
, sklera ikterus -/-, mata cekung +/+, edema
palpebra -/-, lidah kotor (-).
 Leher: pembesaran kelenjar getah bening (-)
 Paru-paru:
I: Pergerakan simetris bilateral, retraksi (-)
P: nyeri (-), massa (-)
P: sonor bilateral
A: vesikuler, Rh -/-, Wh-/-
 Jantung:
I: Iktus kordis tidak terlihat
P: iktus kordis teraba
P: Peka
A: Bj I/II regular
 Abdomen:
I: Bentuk cembung
A: Peristaltik usus (+) kesan meningkat
P: Tympani diseluruh permukaan abdomen
P: Nyeri (-), massa (-), organomegali (-)
 Genitalia: dalam batas normal
 Anggota gerak:
ekstremitas atas: akral hangat +/+, edema -/-
ekstremitas bawah:akral hangat +/+,edema-/-
Pemeriksaan penunjang:
Lab: WBC 10,7
RBC 4,05
HCT 29,1
HGB 10
PLT 480
Diagnosis: diare akut e.c salmonella+ dehidrasi
ringan sedang
Diagnosis banding: e.c Rotavirus
DIARE
DEFINISI
Suatu penyakit yang ditandai dengan
perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari
lembek sampai cair dan bertambahnya
frekuensi buang air besar yang lebih dari
biasa yaitu 3x atau lebih dalam sehari yang
mungkin dapat disertai dengan muntah atau
tinja yang berdarah.
 Diare akut: <14 hari
 Disentri: diare yang disertai dengan darah
 Diare persisten: diare > 14 hari terus
menerus
 Diare kronik: > 14 hari namun tidak terus
menerus, dan dapat disertai penyakit lain
EPIDEMIOLOGI
Menurut Dep. Kesehatan RI tahun 2000
 Angka kesakitan 301/1000 penduduk
 Penyebab utama kematian bayi dan balita
 Kejadian diare yang terjadi pada anak laki-
laki hampir sama dengan anak perempuan
ETIOLOGI
Diare dapat disebabkan oleh
 virus: Astrovirus, Calcivirus, Enteric adenovirus,
Coronavirus, Rotavirus, Norwalk Virus, Herpes
simplex virus, cytomegalo virus
 Bakteri: E.Coli, Shigella, Salmonella, Vibrio
Cholera, Staphilococcus aureus, Campylobacter
jejuni
 Parasit: Giardia lamblia, Entamoeba histolytica

Di negara berkembang kuman patogen penyebab


diare akut pada anak adalah: Rotavirus, ETEC,
Shigella, Campylobacter jejuni dan
cryptosporidium.
PATOGENESIS
1. Gangguan osmotik: makanan/zat dalam
tubuh yang tidak dapat diserap tekanan
osmotik dalam rongga usus meningkat
pergeseran air dan elektrolit ke dalam
rongga usus.
Isi rongga usus yang berlebihan
rangsangan usus untuk defekasi diare
osmotik
2. Gangguan sekresi: rangsangan tertentu
pada dinding usus peningkatan sekresi
air dan elektrolit ke dalam rongga usus
diare
3. Gangguan motilitas usus
hiperperistaltik berkurangnya kesempatan
usus untuk menyerap makanan diare
bila peristaltik usus menurun bakteri
tumbuh berlebihan diare.
Virus:
Masuk virus sampai ke dalam sel epitel
usus halus dan menyebabkan infeksi &
kerusakan filli usus halus pergantian
enterosit yang baru (fungsi blm baik) filli
usus atropi absorbsi makanan dan cairan
terganggu tek. Koloid osmotik
motilitas diare
Bakteri non infasive:
masuk lambung duodenum
berkembang biak mengeluarkan enzim
mucinase (mencairkan lap. Lendir) bakteri
masuk ke membran mengeluarkan subunit
A & B mengeluarkan cAMP
Merangsang sekresi cairan usus, menghambat
absorbi tanpa menimbulkan kerusakan sel
epitel volume usus meningkat dinding
usus teregang diare.
Bakteri infasive:
Prinsip perjalanan hampir sama, tetapi bakteri
ini dapat menginvasi sel mukosa usus halus
reaksi sistemik dan dapat sampai terdapat
darah,

Pada shigella : toksin shigella dapat masuk ke


serabut saraf otak kejang
DIAGNOSIS
Rotavirus ETEC Kholera

Masa inkubasi 12-72 jam 6-72 jam 48-72 jam

Mual muntah + + sering

Demam + - -
Nyeri perut tenesmus Nyeri perut Kramp pd perut

Lama sakit 5-7 hari 2-3 hari 3 hari


Sifat tinja
Volume Sedang Banyak Banyak
frekuensi 5-10x sering Terus-terusan
Konsistensi Cair Cair Cair
Lendir - - -
darah - - -
Bau Langu Bau Amis
Warna Kuning-hijau ≠berwrna Cucian beras
leukosit - - -
Lain-lain Anoreksia meteorismus
Shigella Salmonella EIEC

Masa inkubasi 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam

Mual muntah jarang sering Tidak ada

Demam + + +
Nyeri perut Tenesmus, kramp Tenesmus, kolik Tenesmus, kramp
Nyeri kepala Nyeri kepala
Lama sakit >7 hari 3-7 hari Variasi
Sifat tinja
Volume Sedikit sedikit sedikit
frekuensi > 10x/hari Sering Sering
Konsistensi Lembek lembek lembek
Lendir + - -
darah + kadang +
Bau bau Bau busuk Tdk berbau
Warna Merah hijau Kehijauan Merah hijau
leukosit + + +
Lain-lain Kejang Sepsis infeksi
 Pemeriksaan tinja untuk mengetahui etiologi
dari diare tersebut.
TATALAKSANA
 Oralit
 Zink
 terapi antibiotik
KOMPLIKASI
 Kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi)
 Kejang akibat pelepasan muatan listrik yang
berlebihan
 asidosis metabolik ditandai dengan
bertambahnya asam atau hilangnya banyak
cairan ekstraselular
 Hipokalemia: jika pergantian K selama
dehidrasi ≠cukup akan terjadi kekurangan K
yang ditandai dengan: kelemahan pada
tungkai, ileus, kerusakan ginjal, aritmia
jantung
PENCEGAHAN
 Pemberian ASI yang benar
 Memperbaiki penyiapan dan penyimpanan
makanan pendamping ASI
 Penggunaan air bersih yang cukup
 Membudayakan kebiasaan mencuci tangan
dengan sabun sehabis BAB dan sebelum
makan
 Penggunaan jamban yang bersih dan higienis
 Pembuangan tinja bayi yang benar

Anda mungkin juga menyukai