Nama : Tn. A
Usia : 53 tahun
Alamat : Jl. Basuki RT 8/6
Jenis Kelamin : Laki-laki
Ruang Rawat : CVCU
Pekerjaan : Pengajar SMA
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 16 April 2019
Tanggal Pemeriksaan : 17 April 2019
ANAMNESIS
Keluhan Tambahan
Keluhan Utama
sesak nafas enam jam sebelum masuk rumah Terdapat nyeri dada dan edema tungkai
sakit
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Kulit
Mata
Warna : Coklat Sawo Matang
Konjungtiva Anemis : -/-
Jaringan Parut : Tidak Ada
Skera Ikterik : -/-
Turgor : Baik
Exophtalmus : Tidak Ada
Enophtalmus : Tidak Ada
Edema Kelopak : Tidak Ada
Kepala
Telinga
Bentuk : Normocephal
Pendengaran : Normal
Posisi : Simetris
Darah Dan Cairan : Tidak Ada
Muka : Normal
PEMERIKSAAN FISIK
(LANJUTAN)
Mulut Jantung
Trismus: Tidak Ada Inspeksi : Iktus Kordis Terlihat
Bau Pernapasan : Tidak Ada Palpasi : Iktus Kordis Teraba
Faring : Dalam Batas Normal
Perkusi : Batas Jantung Normal
Lidah : Lidah Bersih, Tidak Deviasi
Auskultasi : Bunyi Jantung I-II Reguler,
Uvula : Ditengah, Tidak Deviasi
Murmur (-), Gallop (-)
Tonsil : T1-T1
Leher
Trachea : Tidak Ada Deviasi
Kelenjar Tiroid : Tidak Membesar Dan Ikut Bergerak Saat Menelan
Kelenjar Limfe : Tidak Ada Pembesaran
PEMERIKSAAN FISIK
(LANJUTAN)
Abdomen Ekstremitas
Inspeksi : Simetris, Perut Datar Akral Hangat Pada Ekstermitas Atas
Palpasi : Tidak Ada Nyeri Tekan, Hepar Dan Lien Tidak Membesar Dan Bawah Kanan Dan Kiri
Perkusi : Timpani Pada Seluruh Kuadran Ditemukan Adanya Edema
Auskultasi : Bising Usus (+) Capillary Refill Time < 2 Detik
Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan Dinding Dada Simetris Statis Dan Dinamis
Palpasi : Fremitus Taktil Normal Menurun Pada Hemithorax Kanan Dan Kiri
Perkusi : Sonor Seluruh Lapang Paru
Auskultasi : Suara Nafas Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pasien laki-laki usia 53 tahun datang ke IGD RSUD Pasar Rebo dengan keluhan sesak nafas sejak tiga hari hari
sebelum masuk rumah sakit. Sesak dirasakan semakin memberat bila pasien dalam posisi telentang, dan dirasakan
memberat sejak enam jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga merasakan adanyanya nyeri dada terus –
menerus, nyeri tumpul dan tidak menjalar ke punggung.
Keluhan lain pasien juga mengaku ada pembengkakan di kedua kakinya. Pasien mempunyai riwayat pemasangan
ring jantung pada tanggal 05 april 2019. Pada pemeriksaan tanda tanda vital pasien dalam batas normal. Pada
pemeriksaan fisik auskultasi paru tidak ditemukan adanya ronkhi dan wheezing.
Pada pemeriksaan laboratorium darah didapatkan peningkatan kadar trombosit dengan nilai 474 x10 3/L. pada
pemeriksaan kimia klinik didapatkan peningkatan kadar SGOT (AST) dengan kadar 106 u/L, SGPT (ALT) dengan
kadar 65 u/L dan kreatinin darah dengan nilai 1.52 mg/Dl. Pada pemeriksaan gas darah dan elektrolit didapatkan
penurunan natrium (Na) 132 mmol/L dan peningkatan kalium (K) 5.9 mmol/L. didapatkan pula penurunan p CO2
dengan nilai 10.1 mm Hg, penurunan HCO3 – dengan nilai 5.8 mmol/L, penurunan TCO2 dengan nilai 6 mmol/L,
penurunan BE ecf dengan nilai -19.4 , penurunan BE (B) dengan nilai -18.00 mmol/L dan peningkatan P O2
dengan nilai 146.0 mm Hg, peningkatan saturasi O2 dengan nilai 98.40 % dan peningkatan laktat dengan nilai 8.2
mg/dL
DIAGNOSIS KERJA
• Bradiaritmia rekuren
• Takiaritmia rekuren
Sindrom • Supravenrikular aritmia
Aritmia
koroner akut • Ventrikular aritmia
SYOK Disfungsi
KARDIOGENIK miokard
Komplikasi progresif
mekanik
Patofisiologi yang mendasari syok kardigenik adalah depresi kontraktilitas miokard yang megakibatkan
penurunan curah jantung, tekanan darah rendah, insufisiensi coroner, dan selanjutnya terjadi penurunan
kontraktilitas dan curah jantung lagi.
Beberapa penelitian menunjukan adanya pelepasan sitokin setelah infark miokard. Pada pasien pasca IM,
diduga terdapat aktivasi sitokin inflamasi yang mengakibatkan peningkatan kadar Inos, NO, dan peroksinitrit yang
semuanya mempunyai efek buruk multipel antara lain:
• Inhibisi langsung kontraktilitas miokard
• Supresi repirasi mitokondria pada miokard non iskemik
• Efek terhadap metabolisme glukosa
• Efek proinflamasi
• Penurunan responsivitas katekolamin
• Memicu vasodilatasi sistemik (Alwi, dkk. 2015)
MANIFESTASI KLINIS
Pemeriksaan fisik
Anamnesis
• TDS yang menurun < 90 mmHg bahkan dapat
• Nyeri dada tipikal yang akut
turun sampai < 80 mmHg pada pasien yang tidak
• Palpitasi, sinkop, merasakan irama jantung Yng berhenti sejenak
memperoleh pengobatan adekuat.
• Letargi
• Terdapat tanda-tanda hipoperfusi seperti (perabaan
• Penuruan diuresis
• Nasi emah dapat disertai adanya akral dingin kulit eksremitas dingin, takikardi, nadi lemah,
hipotensi, bising usus berkurang, oliguria).
• Terdapat tanda peningkatan preload seperti JVP
meningkat dan terdapat ronkhi basah di basal.
• Pasien dengan gagal jantung kanan akan
menunjukan beberapa tanda-tanda antara lain:
pembesaran hati, pulsasi di hati akibat regurgitasi
tricuspid, edema perifer. (Firdaus, dkk. 2016)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto rontgen
EKG
dada
Pada syok kardiogenik, bila tidak ditangani secara agresif oleh tenaga kesehatan
dan dokter ahli yang terlatih, angka kematian akan tinggi (70 – 90%). Bila
dilakukan diagnosis segera dan terapi suportif yang sesuai dan tindakan
intervensi agresif termasuk revaskularisasi angka kematian menurun sampai 40 –
50 %. (Setyohadi B, dkk. 2016)
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Siti S, ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II.
Edisi VI. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen IPD RSCM: 2007
2. Setyohadi B, Arsana P M, Suryanto A, Soeroto A W, Abdullah M. EIMED PAPDI buku
ajar kegawat daruratan penyakit dalam. Jakarta: internapublishing: 2016
3. Syarif A, Estuningtyas A, Setiawati A, Muchtar A, Arif A, Bahry B, dkk. Farmakologi dan
terapi. Edisi V. Jakarta: balai penerbit FKUI: 2012
4. Firdaus I, Rahajoe A U, Yahya A F, Lukito A A, Kuncoro A S, Lilyasari O, dkk. Panduan
praktik klinis dan clinical pathway penyakit jantung dan pembuluh darah. Edisi I. Jakarta :
perhimpunan dokter spesialis kardiovaskular Indonesia: 2016
TERIMAKASIH