Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

SYOK KARDIOGENIK

O L E H : D R . P U T R I TA R A D Y PA

PEMBIMBING :
D R . D I D I E K A R I E F, S P. P D
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Dul Sairin

Umur : 74 tahun

Alamat : Sidomulyo

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Petani

Agama : Islam

Masuk Rumah Sakit : 2 Juli 2019


ANAMNESA
Keluhan Utama
Sesak nafas dan nyeri dada.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke UGD RSUD Pringsewu dengan keluhan sesak nafas. Hal ini di dialami
pasien kurang lebih 1 minggu yang lalu dan memberat ± 4 jam SMRS. Pasien nyaman
pada posisi duduk dan bertambah sesak jika pada posisi berbaring . Pasien lebih nyaman
tidur dengan 2-3 bantal. Pasien juga mengeluhkan sesak jika berjalan. Batuk (+). Selain
itu, pasien juga mengeluh nyeri dada. Nyeri dirasakan terus menerus, seperti ditusuk-tusuk
yang menjalar hingga ke punggung. Pasien juga mengeluh nyeri di ulu hati yang timbul
bersamaan dengan keluhan nyeri dada yang dirasakannya.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengaku sebelumnya pernah mengalami keluhan nyeri dada, namun tidak lebih
berat dari keluhan yang saat ini dirasakan. Riwayat hipertensi (+)

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga pasien yang pernah memiliki keluhan yang sama.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
• Keadaan umum : Tampak sakit berat
• Kesadaran : Compos mentis

Tanda Vital
• Tekanan Darah : 80/60 mmHg
• Nadi : 106x/menit
• Pernafasan : 30x/menit
• Suhu : 36.5o C

Status Generalis
• Kepala : Normocephal
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Leher : JVP meningkat
• Thorak
Inspeksi : pernafasan simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan abnormal
Palpasi : vocal fremitus kanan = kiri, tidak ada pembesaran KGB aksila
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
• Jantung
Inspeksi : ictus cordis tak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Batas kanan : ICS 4, sternal kanan
Batas kiri: ICS 5, midclavikula kiri
Auskultasi : bunyi jantung murni, frekuensi normal, regular, bunyi jantung
tambahan (-)
• Abdomen
Inspeksi : perut datar, simetris, tampak luka bakar (+), hiperemi (+)
Auskultasi : bising usus normal
Palpasi : soepel, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan
epigastrium (+)
Perkusi : timpani seluruh lapang perut
• Ekstremitas : edema (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium

2 Juli 2019 Hasil Nilai Rujukan

MCH 32.4 pg 26-34 pg

MCHC 35.5 g/dL 32-36 g/dL

MCV 91.2 fl 80-100 fl

Leukosit 18.440 103/uL 3600 – 11.000 103/uL

Eritrosit 3.52 x 106/uL 3.8 – 5.2 106/uL

Hemoglobin 11.4 g/dL 12 – 16

Hematokrit 32.1 % 35 – 47

Trombosit 182 x 103/uL 150-440 103/uL


DIAGNOSIS

SYOK KARDIOGENIK

PENATALAKSANAAN
 IFVD RL 20 tpm
 O2 3-4 Lpm
 Drip NE dalam NaCl 100cc bila sistol ≥ 80
mmHg
 Inj. Ranitidin 1 ampul/12 jam
 Inj. Ceftriaxone 1 gram/12 jam
Follow Up Harian tanggal 3 Juli 2019 pukul 10.00 WIB
Subjektif : penurunan kesadaran
Objektif :
• Keadaan umum : tampak sakit berat
• GCS : 2.3.2
• Tekanan darah : 90/70 mmHg
• Nadi : 104 x/menit
• Respirasi : 28 x/menit
• Suhu : 41 o C
Assesment : - CHF dan syok kardiogenik
Plain :
• EKG ulang
• Foto thorax
• IFVD RL 20 tpm
• O2 3-4 Lpm
• Drip NE dalam NaCl 100 cc bila sistol ≥ 80 mmHg
• Inj. Ranitidin 1 ampul/12 jam
• Inj. Ceftriaxone I gram/12 jam
• Rujuk ICU
Follow Up Harian tanggal 3 Juli 2019 pukul 17.20

Subjektif :-
Objektif :
 GCS :3
 Mata : midriasis total
 Thorax : suara napas vesikuler (-/-), bunyi jantung I dan II (-)
 Ekstremitas : akral dingin
Assesment : pasien dinyatakan meninggal pukul 17.30 WIB
PENDAHULUAN
Gangguan sistem sirkulasi >> tidak
adekuatnya perfusi dan oksigenasi
jaringan

Syok
Etiologi :
1. Mekanisme Kardiogenik
2. Mekanisme Obstruktif
3. Perubahan dalam volume sirkulasi
4. Perubahan dalam distribusi sirkulasi
Definisi :

Suatu keadaan yang terjadi karena


tidak cukupnya curah jantung untuk
Syok mempertahankan fungsi alat-alat
Kardiogenik vital akibat dsifungsi otot jantung.

Tanda-tandanya :
1. Penurunan tekanan darah ( sistolik < 90mmHg /
berkurangnya tekanan arteri rata-rata > 30 mmHg)
2. Penurunan pengeluaran urin (< 0,5 ml/kgBB/jam)
3. Laju nadi > 60x/mnt dgn atau tnp adanya kongesti
organ
Kegagalan fungsi pompa jantung >>
curah jantung menjadi berkurang
atau berhenti sama sekali

Etiologi

1. Penyakit jantung iskemik, seperti infark


miokard
2. Obat- obatan yang mendepresi jantung :
atropin, katekolamin dan hormon
tiroid
3. Gangguan irama jantung : sinus
takikardi
Ventricular Struktural disritmia
ischemia problems

Ketidakefektifan jantung Aliran darah dan o2


memompa darah darah menurun

Muncul tanda
Volume Ketidakefektifan hipoksia
sistemik ventrikel
memompa/mengoson
gkan ventrikel Penurunan produksi
urin
Cardiac
output Menurunnya menurunnya tek. Sistol
tekanan darah
pulmonary
Kebocoran cairan Takikardia
dari kapiler paru ke Edema
jar. Alveoli pulmonal

Krakels krakels
saat bernapas Penurunan
oksigen
Edema menghalangi
pergerakan O2 dari
Gangg.perfusi
alveoli ke darah
jaringan
Manifestasi Klinis

Sistem Kardiovaskuler Gangguan sirkulasi

Nadi Cepat dan halus

Tekanan pdarah rendah

Vena perifer kolaps

Central Venous Pressure < normal

Sistem Respirasi Pernapasan cepat dan dangkal.

Sistem saraf pusat Perubahan mental pasien syok sangat bervariasi

Sistem Saluran Cerna Bisa terjadi mual dan muntah

Sistem Saluran Kemih Produksi urin berkurang


DIAGNOSA Pemeriksaan Fisik :
• Ekstremitas perifer pucat
• Akral dingin
Anamnesis :
• Nadi cepat dan halus
• Sesak nafas
• TD mungkin renda, tetapi biasanya
• Nyeri dada
takikardi
• Vena perifer kolaps
• JVP meningkat

Pemeriksaan penunjang :
a. Electrocardiogram (ECG)
b. Sonogram
c. Scan jantung
d. Kateterisasi jantung
e. Rontgen dada
f. Enzim hepar
g. Elektrolit oksimetri nadi
h. AGD
i. Kreatinin
j. Albumin / transforin serum
k. HSD.4
PENANGGULANGAN SYOK
Tujuan Penanggulangan Syok :
1. Memperbaiki perfusi jaringan
2. Memperbaiki oksogenasi tubuh
3. Mempertahankan suhu tubuh
Pertolongan Pertama Dengan Prinsip Resusitasi ABC
1. A (air way) jalan napas harus bebas kalau perlu dengan
pemasangan pipa endotrakeal.
2. B ( Breathing ) pernapasan harus terjamin, kalau perlu
dengan memberikan ventilasi buatan dan pemberian
Oksigen 100%.
3. C ( Circulation ) diatasi dengan pemberian cairan intravena
dan bila perlu pemberian obat2an inotropik untuk
mempertahankan fungsi jantung atau obat2an untuk
mengatasi vasodilatasi perifer.
PENANGGULANGAN SYOK KARDIOGENIK

Penanggulangan syok kardiogenik harus dicegah pemberian cairan


berlebihan yang akan membebani jantung

Tujuan utama pengobatan syok kardiogenik adalah untuk


meningkatkan curah jantung.
Jika penyebabnya infark maka tujuan pengobatannya aalah
membatasi luas infark.
Tanda klinis : hipoperfusi, CHF, edema paru akut
Penyakit dasar yang paling mungkin ??

Edema paru akut Hipovolemi Low output : syok kardiogenik Aritmia

Pemberian : Pemberian: bradikardi takikardi


-Furosemid iv 0,5-1 mg/kg -Cairan
-Morfin iv 2-4 mg -Transfuse darah
-Oksigen bila perlu -Intervensi Guideline ACC/AHA
-Nitrogliserin SL kemudian 10-20 spesifik
mcg/menit bila TDS >100mg -vasopressor
-Dopamine 5-15 mcg/kg/menit
bila TDS 70-100 mmHg dan
Periksa tekanan darah
gejala syok (+)
-Dobutamin 2-20 mcg/kg/menit
bila TDS 70-100 mmHg dan
gejala syok (-) TDS > 100 mmHg TDS 70-100 TDS 70-100 TDS <70mmHG,
mmHg, gejala mmHg, gejala gejala syok (+)
Periksa tekanan darah syok (-) syok (+)

TDS > 100 mmHg dan tidak < 30


mmHg di bawah TDS Nitrogliserin 10- Dobutamin 2-20 Dopamine 5-15 norepinefrin 0,5-
sebelumnya 20 mcg/menit iv mcg/kg/menit iv mcg/kg/menit iv 30 mcg/menit iv

Berikan ACE inhibitor short


acting ex : captopril 6,25 mg
KESIMPULAN
Syok kardiogenik : adanya tanda- tanda hipoperfusi jaringan yang diakibtkan
oleh gagal jantung

Penanganan pertama dalam Syok Kardiogenik :


1. Bebaskan jalan napas. Lakukan penghisapan bila ada sekresi atau muntah.
2. Tengadah kepala-topang dagu, kalau perlu pasang alat bantu jalan nafas
(Gudel/oropharingeal airway).
3. Berikan oksigen 6 liter/menit
4. Bila pernapasan/ventilasi tidak adekuat, berikan oksigen dengan pompa sungkup (Ambu bag)
atau ETT.
5. Segera pasang infus intravena. Bisa lebih dari satu infus. Pantau nadi, tekanan darah, warna
kulit, isi vena, produksi urin, dan (CVP). Hindari kelebihan cairan karena akan membebani
jantung.
6. Lanjutkan dengan pemberian obat-obatan yang membantu kontraktilitas jantung dengan
tujuan agar curah jantung meningkat sehingga aliran ke perifer cukup. Pemberian Dopamin
2,5-15 µg/kgbb/menit dapat meningkatkan kekuatan dan kecepatan kontraksi jantung serta
meningkatkan aliran darah ginjal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai