Anda di halaman 1dari 35

REFLEKSI KASUS

DISEKSI AORTA

Inri Hardyanti
14 18 777 14 300

PEMBIIMBING :
dr. Dafriana Darwis, M.Kes, Sp.Rad
dr. Masyita, M.Kes, Sp.Rad

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
2018
PENDAHULUAN
Aorta adalah pembuluh darah terbesar yang
memiliki peranan vital sebagai pembawa darah
keluar dari ventrikel kiri ke berbagai jaringan di
tubuh untuk kebutuhan nutrisi. Secara umum, aorta
memiliki dinding tebal yang tersusun oleh tiga
lapisan otot yang mampu menahan perubahan
tekanan yang dihasilkan setiap jantung berdenyut.
Ketidakmampuan lapisan dinding aorta menahan
tekanan yang tinggi sehingga timbulnya robekan
pada lapisan tersebut menimbulkan suatu keadaan
yang disebut diseksi aorta.
ANATOMI
DISEKSI AORTA

Diseksi aorta merupakan kejadian yang terjadi


secara mendadak dimana darah mengalir
menembus dinding aorta melalui robekan pada
tunika intima dan membelah lapisan media
sehingga terbentuk aliran yang salah.
DISEKSI AORTA
DISEKSI AORTA

• Secara epidemiologis, diseksi aorta memiliki


angka kematian 2,49% per 100.000 orang.
• Lebih sering pada laiki-laki daripada
perempuan, dengan perbandingan 2-3:1
KLASIFIKASI DISEKSI
AORTA
Keadaan – keadaan yang beresiko mengalami diseksi
aorta
1. Kelainan jaringan ikat
a. Herediter;
Sindroma Marfan dan Sindroma Ehler Danlos
2. Hipertensi kronis dan Aterosklerosis
a. Merokok, dislipidemia, penggunaan kokain
3. Trauma dan penyebab iatrogenic
a. Trauma deselerasi (kecelakaan mobil, jatuh dari
ketinggian)
b. Faktro iatrogenic
PATOFISIOL
OGI KELAINAN JARINGAN IKAT,
HIPERTENSI, ATHEROSCLEROSIS,
TRAUMA

PERUBAHAN HISTOPATOLOGI
PADA TUNIKA INTIMA

HILANGNYA INTEGRITAS
PEMBULUH DARAH

DISEKSI AORTA
Gejala
Keluhan nyeri 96% pasien mengeluhkan nyeri

Lokasi nyeri • Nyeri pada sisi anterior menggambarkan diseksi pars ascendens

• Nyeri pada sisi posterior mengambarkan diseksi pars descendens

• 10 dari skala 1 sd 10

• Mendadak ( bedakan dengan miokard infark)

Derajat nyeri Seperti disayat


Gejala angina/infark dapat timbul bila melibatkan Arteri koronaria kanan
Onset nyeri
Gambaran iskemia intestinal
Kualitas nyeri
Biasanya asimptomatik
Iskemia jantung
Terjadi akibat keterlibatan arteri iliaka pada proses diseksi

Akibat iskemia medula spiinalis dan iskemia Sistem saraf perifer


Nyeri perut
Akibat Keterlibatan pembuluh darah otak, tamponade, insufusiensi aorta akut,
Iskemia ginjal respons vasovagal terhadap nyeri

Nyeri tungkai Diakibatkan insufisensi akut aorta yang ditoleransi buruk


DIAGNOSIS DISEKSI
AORTA
Anamnesis :
• Didapatkan nyeri dada yang hebat, nyeri bersifat tajam,
digam barkan seperti dirobe, disayat, atau ditusuk.
• Biasanya nyeri menjalar mengikuti meluasnya diseksi
sepanjang aorta pada thorax sampe abdomen.
• Onsetnya mendadak.
Pemeriksaan fisik :
Didapatkan riwayat hipertensi dan nyeri pada bagian thorax
anterior atau antara kedua scapula.
Echocardiography

Transthoracic echocardiography aorta descendens; Lapisan yang mengalami


diseksi jelas terlihat pada lumen aorta (Tanda panah,gambar A dan B). Pemetaan
menunjukkan perbedaan aliran kecepatan darah antara true lumen (ditunjukkan
bintang kecil) dan false lumen(bintang besar).
Foto Polos
thorax
Foto Polos
thorax

Tampak dilatasi dan kalsifikasi aorta


CT-SCAN
CT-SCAN

Tampak true lumen dan false lumen


CT-SCAN

Tampak false lumen pada arcus aorta


Representasi 3D aorta;
yang menunjukkan
diseksi dimulai setelah
arteri subklavia kiri
meluas ke bifurkasi aorta
dengan flap intimal.
PENATALAKSAN
AAN
Farmakologi :
- Sodium nitroprusside 2-10 mg/Kg BB/menit
- Propanolol iv 1-2 mg/5 menit

Pembedahan :
- Penggantian bagian yang rusak dengan tube graft
,ketika tidak ada kerusakan pada katup aorta.
- Penggantian bagian yang rusak dari aorta dengan
cangkok vaskuler sutureless konektor diperkuat
cincin dacron. Vascular cincin konektor (VRC)
adalah sebuah cincin digunakan sebagai stent di
cangkok vaskuler untuk mencapai anastomosis
PROGNOSI
S
Tanpa pengobatan, resiko kematian selama fase
inisial dari diseksi aorta akut sangat tinggi. Secara
umum diyakini, sekitar 10-15% pasien meninggal
pada 15 menit pertama kejadian. Sekitar 50%
bertahan hidup dalam 48 jam, dan hanya 10% yang
dapat bertahan setelah 3 bulan. Tanpa pengobatan,
hanya 8% pasien dengan diseksi aorta pars
ascendens yang bertahan lebih dari 1 bulan, dan
75% pasien-pasien diseksi aorta pars descendens
DIAGNOSIS
BANDING

Tampak Aortic aneurysm


Aortic
Aneurysm
REFLEKSI KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. Kapsah
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 67 tahun
• Pendidikan Terakhir : SLTA
• Pekerjaan : IRT
• Agama : Islam
• Alamat : Jalan Lengaru No. 8 B
• Tanggal pemeriksaan radiologi: 22 Desember
2018
ANAMNESIS
• Keluhan utama: Sesak
• Riwayat penyakit sekarang:
• Pasien datang dengan keluhan sesak sejak 3 bulan
yang lalu, pasien juga mengeluhkan bahwa sesak
ini hilang timbul. Pasien juga mengeluhkan adanya
nyeri dada dirasakan tembus kebelakan, nyeri
dirasakan tiba-tiba, nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
dan nyeri terutama pada malam hari. Pasien tidak
mengeluhkan adanya demam, sakit kepala, mual
dan muntah. BAB dan BAK lancar.
• Riwayat penyakit terdahulu: Pasien memiliki
riwayat penyakit hipertensi dan merasakan keluhan
yang sama sejak 3 bulan lalu pasca jatuh dari kamar
madi setelah gempa.
• Riwayat penyakit dalam keluarga: Keluarga tidak
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum: Baik
• Kesadaran: Compos Mentis E4V5M6
• BB: 73 kg dan TB 160 cm = BB/TB2 = 73/2,56 = 28,5
(Overweight)
• Tanda Vital :
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,9oC
• Kepala :
Bentuk : normocephal
Rambut : warna putih, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
isokor (+/+),
Hidung : rhinorrhea (-/-)
Telinga : otorrhea (-/-)
Mulut : bibir sianosis (-), bibir kering (-), lidah kotor
(-), stomatitis (-)
• Leher :
Kelenjar GB : tidak ada pembesaran
Tiroid : pembesaran (-)
JVP : tidak dilakukan pemeriksaan
Massa lain : tidak didapatkan
Thoraks
• Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada kiri dan kanan simetris,
retraksi dinding dada (-)
Palpasi : krepitasi (-), vocal fremitus sama
kanan dan kiri
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wh (-/-)
• Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V linea
midclavicula sinistra
Perkusi : batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ S1 dan S2 murni regular, murmur (-),
gallop (-)

• Abdomen :
Inspeksi : perut tampak cembung dan distensi
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
Perkusi : tympani (+)
Palpasi : hepatomegaly (-)
• Anggota Gerak :
Atas : Akral hangat (+/+), edema (-/-), hambatan
gerak pergelangan tangan kanan
Bawah : Akral hangat (+/+), edema (-/-),tidak ada
hambatan gerak
Pemeriksaan Hasil Nilai
Darah Rujukan
Diabetes
Glukosa 113 60-199 mg/dl
sewaktu
Faal Ginjal
Creatinin 0,81 Lk: >35 mg/dl
Pr: >45 mg/dl
Faal Hati
SGOT 32 0-35 U/I
Hasil Nilai Rujukan

WBC 9,87 10^3/ uL 4-10 10^3/ uL

RBC 4,77 10^3/ uL 4,7-6,1 10^3/ uL


HGB 12,9 g/dL 14-18 g/dL

MCV 80,3 fL 80-99 fL

MCH 27 pg 27-31 pg

MCHC 33,7 g/dL 33-37 g/dL


HCT 38,3 % 42-52 %

PLT 236 10^3/ uL 150-450 10^3/ uL


Foto
Thorax AP:
Deskripsi:
Foto thorax AP :
• Corakan broncovaskular normal
• Cor; ukuran membesar, CTI: 0,6. Apex terangkat,
tampak dilatasi aorta descenden.
• Kedua sinus dan diafragma baik
• Tulang tulang yang tervisualisasi intak
Kesan :
• Cardiomegaly
• Aneurisma aortae DD/ Diseksi Aorta
TERAPI
• Amlodipine 1 x 1 mg
• Simvastatin 1 x 20 mg
• Concor 1 x 2 mg
• Clopidogrel 1 x 75 mg
• Isosorbite Dinitrate 3 x 5 mg
KESIMPULAN
Telah dilaporkan pasien usia 67 tahun datang dengan
keluhan sesak sejak 3 bulan yang lalu, pasien juga
mengeluhkan bahwa sesak ini hilang timbul . Pasien
juga mengeluhkan adanya nyeri dada dirasakan
tembus kebelakan, nyeri dirasakan tiba-tiba, nyeri
terasa seperti ditusuk-tusuk dan nyeri terutama pada
malam hari. . Pasien tidak mengeluhkan adanya
demam, sakit kepala, mual dan muntah. BAB dan
BAK lancar.
Pada pemeriksaan fisik keadaan umum baik,
kesadaran compos mentis (GCS 15) dan status
gizi overweight. tanda-tanda vital tekanan darah
130/90 mmHg, nadi 80x/menit, pernapasan 20
x/menit dan suhu 36,9 0C.
• Berdasarkan keluhan yang diperoleh dari hasil
anamnesis, serta pemeriksaan fisis dan foto
thorax didapatkan aneurisma yang di DD
dengan Diseksi aorta. Oleh karna ini, untuk

Anda mungkin juga menyukai