Laporan Kasus
ILEUS OBSTRUKTIF
• Nama : Ny. A
• Usia : 21 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Jakarta Utara
• Status : Menikah
• Pekerjaan : IRT
• No. Kamar : Abudzar bawah
• Agama : Islam
• Masuk RS : 17 Oktober 2018
DATA PASIEN
Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan sesak nafas sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan Tambahan
• Mual (+)
• Muntah (+)
• Dada berdebar (+)
• Batuk (+)
• Nyeri ulu hati (+)
• Jatuh (-)
Riwayat Penyakit Sekarang
Ny. A datang dengan keluhan sesak nafas sejak 3 hari yang lalu. Sesak
dirasakan saat aktivitas fisik seperti naik tangga dan saat berbaring.
Pasien mengeluh mual dan muntah 2x, dada terasa berdebar, dan
batuk. Pasien juga mengeluh nyeri pada ulu hati. Nyeri ulu hati yang
dirasakan tidak menjalar hanya di bagian ulu hati saja. Keluhan lain
seperti demam, BAB cair, nyeri dada disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi
Riwayat Psikososial
Pasien mengaku sering makan tidak teratur. Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan
terlarang, maupun minuman beralkohol.
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
- Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
- Kesadaran : CM
- GCS : E = 4 V=5 M=6
ANTROPOMETRI
TANDA VITAL
Tekanan Darah : 150/90 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Pernapasan : 23 x/menit
Suhu : 36,5℃
STATUS GENERALIS
JANTUNG
Inspeksi : IC tidak terlihat
Palpasi : IC teraba pada linea midclavicularis kiri ICS VI
Perkusi : Batas-batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi jantung reguler, murmur(+), gallop(+)
ABDOMEN
Inspeksi : Supel
Auskultasi : Bising Usus (+)
Palpasi : Nyeri Tekan Epigastrium (+)
Perkusi : Timpani
HEPAR
Hepatomegali : -
LIMFA
Splenomegali : -
KELENJAR INGUINAL
Tidak terdapat adanya pembesaran kelenjar
- TD 150/90 mmHg
- Auskultasi: Paru (Ronkhi), Jantung (murmur, gallop)
A - Congestive Heart Failure
- Dispepsia
P Diberikan parenteral: Infus RL 24 jam/kolf
Ranitidin inj. 1 amp
Ceftriakson inj. 1x2gr
Diberikan per-oral : Amlodipin 1x10 mg
Candesartan 1x8mg
Lasix inj. 2x1
KSR 1x1
TATALAKSANA
Tipe Perawatan
Perawatan ruang biasa.
Program oksigenasi
Memerlukan terapi oksigenasi tambahan.
Program hidrasi
Jumlah cairan yang dibutuhkan
Asupan Nutrisi
Makan secara teratur pada jam tertentu. Makan diatur tiga kali makan
lengkap dan tiga kali makanan ringan. Tiap tiga jam sekali lambung harus
diisi dengan makanan.
Menghindari makanan yang dapat menstimulasi produksi asam, seperti
makanan pedas, asam, alkohol dan kafein (kopi, teh, cola) dan berhenti
merokok.
Penurunan berat badan
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Gagal jantung adalah keadaan patofisiologis
ketika jantung sebagai pompa tidak mampu
memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme
jaringan.
Gagal jantung ditandai dengan manifestasi klinik
berupa kongesti sirkulasi, sesak, fatigue dan
kelemahan.
Baru-baru ini didapatkan bahwa Congestive Heart
Failure terkait dengan penurunan kardiak output
dan vasokonstriksi perifer yang berlebihan
EPIDEMIOLOGI
Di Eropa kejadian gagal jantung berkisar 0,4% -
2% dan meningkat pada usia yang lebih lanjut,
dengan rata-rata umur 74 tahun.
Di Indonesia belum ada angka pasti tentang
prevalensi penyakit gagal jantung, di RS Jantung
Harapan Kita, setiap hari ada sekitar 400-500
pasien berobat jalan dan sekitar 65% adalah
pasien gagal jantung.
ISTILAH PADA GAGAL JANTUNG
• Gagal jantung sistolik adalah
ketidakmampuan kontraksi jantung • Low output heart failure disebabkan oleh
memompa sehingga curah jantung hipertensi, kardiomiopati dilatasi,
menurun kelainan katup dan perikard.
Gagal Jantung Sistolik Low Output dan High
• Gagal jantung diastolik adalah • High output heart failure ditemukan pada
dan Diastolik Output Heart Failure
gangguan relaksasi dan gangguan penurunan resistensi vaskular sistemik
pengisian ventrikel. Gagal jantung seperti hipertiroidisme, anemia,
• Contoh gagal jantung akut adalah robekan
diastolik didefinisikan sebagai gagal
• Gagal jantung kiri akibat kelemahan kehamilan, fistula A – V, beri-beri, dan
daun katup secara tiba-tiba akibat
jantung dengan fraksi ejeksi lebih
ventrikel, meningkatkan tekanan vena dari Penyakit Paget.
endokarditis, trauma, atau infark miokard
50%.
pulmonalis dan paru menyebabkan pasien luas. Curah jantung yang menurun secara tiba-
sesak napas dan orthopnea. tiba menyebabkan penurunan tekanan darah
• Gagal jantung kanan terjadi kalau tanpa disertai edema perifer.
kelainannya melemahkan
Gagal Jantung ventrikel kanan •
Kiri dan Contoh gagal jantung kronik adalah
seperti pada
Kanan hipertensi pulmonal kardiomiopatiGagal Jantung
dilatasi Akut
atau kelainan
primer/sekunder, tromboemboli paru kronik multivalvular yangdan Kronik
terjadi secara perlahan-
sehingga terjadi kongesti vena sistemik yang lahan. Kongesti perifer sangat menyolok,
menyebabkan edema perifer, hepatomegali, namun tekanan darah masih terpelihara
dan distensi vena jugularis dengan baik.
ETIOLOGI