Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KASUS

ODS Astigmatisma Miopikus Kompositus

Pembimbing :
dr. Dwidjo Pratiknjo, Sp. M.
dr. YB. Hari Trilunggono, Sp. M.

Oleh :
Rudolf Noer Addien Binanda Putra 1710221096
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Nn. A
 Umur : 24 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Potrobangsan, Magelang
 Pekerjaan : Mahasiswa
 Status : Lajang
 Tanggal Periksa : 5 Desember 2018
ANAMNESIS

 Keluhan Utama : Penglihatan mata kanan dan kiri kabur dan berbayang
ANAMNESIS

 Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke Poli Mata RST dr. Soedjono Magelang dengan keluhan
pandangan yang kabur pada kedua mata jika melihat jauh dan seperti
berbayang sejak 2 bulan terakhir. Pasien mengatakan penglihatannya
semakin lama dirasakan semakin memburam hingga mengganggu aktivitas
sehari-sehari dan pasien kadang mengucek-ucek matanya agar dapat
melihat lebih jelas. Pasien juga sering memiringkan kepala serta menyipitkan
mata apabila melihat jauh. Pasien mengaku sudah menggunakan
kacamata 10 tahun yang lalu. Pasien juga mengaku sudah berkali kali
mengganti kacamata dan selalu naik minusnya. Terakhir kali pasien
mengganti kacamata 1 tahun yang lalu dengan lensa -3.50 pada kedua
mata dan silinder -1.00.
 Riwayat Penyakit Dahulu :
 Riwayat keluhan serupa : diakui
 Riwayat trauma pada mata : disangkal
 Riwayat alergi : disangkal
 Riwayat operasi mata : disangkal

 Riwayat Penyakit Keluarga :


 Riwayat keluhan serupa : disangkal
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat Hipertensi : disangkal
 Riwayat Pengobatan :
 Keluhan pasien sudah pernah diobati dan menggunakan
kacamata sebelumnya
 Riwayat Sosial Ekonomi:
 Pasien bekerja sebagai mahasiswa. Biaya pengobatan
ditanggung oleh BPJS, kesan ekonomi cukup.
PEMERIKSAAN FISIK
 Status Umum
 Kesadaran : Compos mentis
 Aktivitas : Normoaktif
 Kooperatif : Kooperatif
 Status gizi : Baik

 Vital Sign
 TD : 120/80 mmHg
 Nadi : 88 x/menit
 RR : 20 x/menit
 Suhu : 36,70C
Status Ophthalmicus
- -
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis Banding
ODS Astigmatisma Miopikus Kompositus

 ODS Astigmatisma Miopikus Kompositus


 Dipertahankan karena termasuk astigmatisma miopikus
kompositus dimana penglihatan membaik bila diberikan koreksi
lensa sferis negatif dan cylinder negatif. Pada pasien mengeluh
kurang jelas jika melihat jauh dan penglihatan berbayang, dan
setelah diberi koreksi dengan lensa sferis – 4.00 dan lensa
cylinder – 1.00 penglihatan membaik sehingga termasuk
kedalam astigmatisma miopikus kompositus.
 ODS Miopia Berat
 Disingkirkan karena pada myopia berat pengelihatan membaik
apabila diberikan koreksi dengan lensa sferis negative,
sedangkan pada pasien pengelihatan baru membaik apabila
diberikan lensa sferis negative dan cylinder negative.
ODS Astigmatisma Miopikus Kompositus

 ODS Hipermetropi
 Disingkirkan karena pada hipermetropi pengelihatan membaik
apabila diberikan koreksi dengan lensa sferis positif, sedangkan
pada pasien pengelihatan baru membaik apabila diberikan
lensa sferis negative dan cylinder negative.

 ODS Astigmatisma Miopikus Simpleks


 Disingkirkan karena pada astigmatisma miopikus simpleks
penglihatan membaik apabila diberikan koreksi dengan lensa
cylinder negatif, sedangkan pada pasien setelah diberi koreksi
dengan lensa sferis – 4.00 dan lensa cylinder – 1.00 penglihatan
membaik.
ODS Astigmatisma Miopikus Kompositus

 ODS Astigmatisma Mixtus


 Disingkirkan karena pada astigmatisma mixtus penglihatan
membaik jika diberikan koreksi dengan lensa sferis dan lensa
cylinder yang berbeda jenisnya (tidak boleh sama-sama positif
atau sama-sama negatif), dan diberikan koreksi dengan ukuran
dioptri lensa cylinder yang lebih besar daripada lensa sferis.
Sedangkan pada pasien setelah diberi koreksi dengan lensa
sferis – 4.00 dan lensa cylinder – 1.00 penglihatan membaik.
DIAGNOSIS KERJA

 ODS Astigmatisma Miopikus Kompositus


 ODS Astigmatisma Miopikus Kompositus
 Medikamentosa :
 Topikal :-
 Oral :-
 Parenteral :-
 Operatif :-
 Non Medikamentosa : dengan kacamata Sferis -4.00 Dioptri dan
Cylinder -1.00
Komplikasi

 ODS Astigmatisma Miopikus Kompositus


 Ambliopia
 Strabismus
PROGNOSIS
Prognosis Oculus Dextra Oculus Sinistra

Quo ad visam ad bonam ad bonam

Quo ad sanam ad bonam ad bonam

Quo ad functionam ad bonam ad bonam

Quo ad kosmetikam ad bonam ad bonam

Quo ad vitam ad bonam ad bonam


Rujukan

 Dalam kasus ini tidak dilakukan rujukan ke Disiplin Ilmu


Kedokteran lainnya.
Edukasi
 ODS Astigmatisma Miopikus Kompositus

 Menjelaskan bahwa penurunan tajam penglihatan dan


penglihatan berbayang yang dialami dapat disebabkan oleh
beberapa hal, salah satunya biasanya karena bentuk bola mata
yang panjang dan lapisan kornea mata yang tidak rata.
 Menjelaskan kepada pasien jika ukuran minusnya berselisih >2
akan merasa pusing.
 Menjelaskan kepada pasien untuk menghindari mengucek-ucek
matanya karena dapat membuat cedera pada kornea.
 ODS Astigmatisma Miopikus Kompositus

 Menjelaskan bahwa keluhan penurunan tajam penglihatan dan


penglihatan yang berbayang dapat dibantu dengan
kacamata.
 Bisa menggunakan lensa kontak namun butuh keterampilan dan
ke hati-hatian, karena bisa menimbulkan infeksi pada mata.
 Menjelaskan pada pasien selain terapi kacamata dan lensa
kontak dapat di lakukan operasi lasik tetapi biaya cukup mahal.
TINJAUAN PUSTAKA
ASTIGMATISMA
DEFINISI

 Astigmatisme adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar


dengan garis pandang oleh mata tanpa akomodasi dibiaskan
tidak pada satu titik tetapi lebih dari satu titik.
ETIOLOGI

 Adanya kelainan kornea dimana permukaan luar kornea tidak


teratur.
 Perubahan lengkung permukaan kornea ini terjadi karena kelainan
kongenital, kecelakaan, luka atau parut di kornea, peradangan kornea
serta akibat pembedahan kornea.
 Adanya kelainan pada lensa dimana terjadi kekeruhan pada lensa
 Intoleransi lensa atau lensa kontak pada postkeratoplasty
 Trauma pada kornea
Klasifikasi Berdasarkan Posisi Garis
Fokus Dalam Retina
 Astigmatisma Reguler
 Astigmatisme dikategorikan regular jika meredian – meredian
utamanya (meredian di mana terdapat daya bias terkuat dan
terlemah di sistem optis bolamata), mempunyai arah yang saling tegak
lurus.
Astigmatisma Reguler Berdasarkan
Letak Daya Bias Terkuat
 Astigmatisma With The Rule
 Jika meredian vertikal memiliki daya bias lebih kuat dari pada meredian
horisontal. Astigmatisme ini dikoreksi dengan Cyl – pada axis vertikal atau Cyl
+ pada axis horisontal.
 Astigmatisma Against The Rule
 Jika meredian horisontal memiliki daya bias lebih kuat dari pada
meredian vertikal. Astigmatisme ini dikoreksi dengan Cyl - pada axis
horisontal atau dengan Cyl + pada axis vertikal.
Astigmatisma Reguler Berdasarkan
Letak Letak Fokus Terhadap Retina
 Astigmatismus Myopicus Simplex
 Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik B
berada tepat pada retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis
ini adalah Sph 0,00 Cyl -Y atau Sph -X Cyl +Y di mana X dan Y memiliki
angka yang sama.
 Astigmatismus Hypermetropicus Simplex.
 Astigmatisme jenis ini, titik A berada tepat pada retina, sedangkan titik B
berada di belakang retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis
ini adalah Sph 0,00 Cyl +Y atau Sph +X Cyl -Y di mana X dan Y memiliki
angka yang sama.
 Astigmatismus Myopicus Compositus.
 Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik B
berada di antara titik A dan retina. Pola ukuran lensa koreksi
astigmatisme jenis ini adalah Sph -X Cyl -Y.
 Astigmatismus Hypermetropicus Compositus
 Astigmatisme jenis ini, titik B berada di belakang retina, sedangkan titik
A berada di antara titik B dan retina. Pola ukuran lensa koreksi
astigmatisme jenis ini adalah Sph +X Cyl +Y.
 Astigmatismus Mixtus.
 Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan retina, sedangkan titik B
berada di belakang retina. Pola ukuran lensa koreksi astigmatisme jenis
ini adalah Sph +X Cyl -Y, atau Sph -X Cyl +Y, di mana ukuran tersebut
tidak dapat ditransposisi hingga nilai X menjadi nol, atau notasi X dan Y
menjadi sama - sama + atau -.
 Astigmatisme Irregular
 Bentuk astigmatisme ini, meredian - meredian utama bola mata
tidak saling tegak lurus. Astigmatisme jenis ini sulit untuk dikoreksi
dengan lensa kacamata atau lensa kontak lunak (softlens). Jika
astigmatisme irregular ini hanya disebabkan oleh
ketidakberaturan kontur permukaan kornea, peluang untuk
dapat dikoreksi dengan optimal masih cukup besar, yaitu
dengan pemakaian lensa kontak kaku (hard contact lens) atau
dengan tindakan operasi (LASIK, keratotomy).
Berdasarkan Tinngkat Kekuatan
Dioptri
 Astigmatismus Rendah
 Astigmatismus yang ukuran powernya < 0,50 Dioptri. Biasanya
astigmatismus rendah tidak perlu menggunakan koreksi kacamata.
 Astigmatismus Sedang
 Astigmatismus yang ukuran powernya berada pada 0,75 Dioptri s/d 2,75
Dioptri.
 Astigmatismus Tinggi
 Astigmatismus yang ukuran powernya > 3,00 Dioptri. Astigmatismus ini
sangat mutlak diberikan kacamata koreksi.
GEJALA KLINIS

 Memiringkan kepala atau disebut dengan “titling his head”, pada


umumnya keluhan ini sering terjadi pada penderita astigmatismus
oblique yang tinggi.
 Menyipitkan mata seperti halnya penderita myopia
 Pada saat membaca, penderita astigmatismus ini memegang
bacaan mendekati mata, seperti pada penderita myopia
 Sakit kepala pada bagian frontal.
 Ada pengaburan sementara / sesaat pada penglihatan dekat,
biasanya penderita akan mengurangi pengaburan itu dengan
mengucek-ucek mata.
DIAGNOSIS

 Pemeriksaan pin hole


 Uji refraksi
 Optotipe dari Snellen & Trial lens
 Autorefraktometer
 Keratometri
 Uji pengaburan
 Setelah pasien dikoreksi untuk myopia yang ada, maka tajam
penglihatannya dikaburkan dengan lensa positif. Pasien diminta melihat kisi-
kisi juring astigmat, dan ditanyakan garis mana yang paling jelas terlihat. Bila
garis juring pada 90° yang jelas, maka tegak lurus padanya ditentukan
sumbu lensa silinder, atau lensa silinder ditempatkan dengan sumbu 180°.
Kemudian pasien diminta melihat kartu Snellen dan perlahan-lahan ditaruh
lensa negatif sampai pasien melihat jelas.
PENATALAKSANAAN

 Koreksi lensa silinder


 Orthokeratology
 Orthokeratology adalah cara pencocokan dari beberapa seri lensa
kontak, lebih dari satu minggu atau bulan, untuk membuat kornea
menjadi datar dan menurunkan myopia.
 Keratotomi

Anda mungkin juga menyukai