Prolonged Diare
Pembimbing:
Dr. Hadi Asyik, Sp. A
Pendahuluan
• Diare merupakan penyakit yang umum terjadi
pada hampir semua kelompok .
• Diare adalah penyakit yang ditandai dengan
bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari
biasanya (>3 kali/hari) disertai perubahan
konsistensi tinja (menjadi cair) dengan /tanpa
darah dan/atau lendir.
• Penyebab diare pada anak sangat bervariasi,
namun pada sebagian besar kasus
penyebabnya adalah infeksi akut intestinum
yang disebabkan oleh virus, bakteri atau
parasit, akan tetapi berbagai penyakit lain juga
dapat menyebabkan diare akut, termasuk
sindroma malabsorbsi.
Laporan Kasus dan Pembahasan
• IDENTIFIKASI
Nama : An. H
Umur : 5 Bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. Merante, Sungai Buaya RT 036 RW
008 Kemas Rindo, Kertapati, Palembang.
Agama : Islam
Pekerjaan Ayah : Buruh harian lepas
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Masuk RS : 11-02-2018
No RM : 55.07.08
Keluhan Utama
BAB cair
Keluhan Tambahan
Demam, dan lemas
Riwayat Perjalanan Penyakit
• Sejak ± 1 minggu SMRS anak mengalami BAB
cair, BAB cair sebanyak >6x/hari, BAB awalnya
tampak seperti bubur dengan warna kuning
kemudian semakin lama konsistensi BAB
menjadi lebih cair dengan sedikit ampas, tidak
berbau amis, tidak disertai darah dan tidak
disertai lendir, muntah sebanyak 1x. Ibu
mengatakan setiap akan BAB anak tampak
mengejan.
• Anak tampak semakin lemas, tetapi masih
mau menyusu. BAB cair disertai dengan
demam, demam terus menerus, tidak disertai
kejang, tidak menggigil, sakit tenggorokan (-),
gangguan BAK (-), batuk (+), pilek (+). Batuk
sejak ± 1 minggu SMRS, tidak berdahak.
Sebelumnya anak telah berobat ke Bidan dan
diberi oralit serta obat penurun panas,
keluhan demam membaik, tetapi keluhan BAB
cair dan batuk tidak berkurang.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Keluhan ini dialami penderita untuk pertama kali.
• Pasien tidak pernah mengalami diare sebelumnya
• Pasien tidak pernah mengalami batuk lama
sebelumnya
• Tidak ada riwayat alergi makanan, obat, dingin
dan debu.
• Tidak ada riwayat bersin-bersin di pagi hari
• Tidak ada riwayat kejang
Riwayat Kehamilan dan kelahiran
• Hamil cukup bulan, riwayat demam tinggi
selama kehamilan dan menjelang persalinan (-
), kejang selama kehamilan (-), KPSW (-),
ketuban hijau (-), berbau (-), kental (-).
Status Gizi
• BB/U : -2 sd 0 SD Normal
• PB/U : -2 sd 0 SD Normal
• BB/TB : 98% Normal
• BBI : 6.6 kg
Kulit : kuning langsat, kulit pucat (-), sianosis (-).
Kepala : UUB cekung, mata cekung (+/+), konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-).
Telinga : Deformitas (-), sekret (-).
Hidung : Deformitas (-), NCH (-), sekret (+).
Oral : Bibir kering dan pecah-pecah (-), salivasi normal.
Tenggorokan: Faring hiperemis (-), T1/T1.
Leher : Kelenjar getah bening tidak membesar.
Dada
• Paru
– Inspeksi : Simetris, retraksi (-)
– Palpasi : Tidak dilakukan
– Perkusi : Tidak dilakukan
– Auskultasi : Vesikuler (+/+) normal, rhonki (-),
wheezing (-)
Abdomen
• Inspeksi : Datar, venektasi (-)
• Palpasi : Lemas, Nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba, undulasi (-),
turgor melambat.
• Perkusi : Timpani, Shifting dullness (-)
• Auskultasi : Bising usus (+) meningkat
HEMATOLOGI
Diffcount
Basofil 0% 0–1%
Eosinofil 2% 1–3%
Segmen 65 % 50 – 70 %
Limfosit 25 % 20 – 40 %
Monosit 5% 2–8%
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
FESES
Diare
Diare kronis
Epidemiologi
• setiap anak mengalami
diare sebanyak 1-2
episode per tahun.
• prevalensi tertinggi
terjadi pada usia 6-11
bulan(19,4%), 12-23
bulan (14,8) dan 24-35
bulan (12,0).
Etiologi
Infeksi
Malabsorbsi
Patogenesis
Absorbsi Sekresi
Manifestasi Klinis
• anak cengeng, gelisah, suhu tubuh naik, nafsu
makan berkurang
• gejala dehidrasi : BB turun, turgor kulit
berkurang, mata dan ubun-ubun cekung
(bayi), selaput lender bibir dan mulut, serta
kulit kering.
Penilaian A B C
Lihat: Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu, lunglai atau tidak sadar
* Keadaan umum Normal Cekung Sangat cekung dan kering
*mata Ada Tidak ada Kering
*air mata Basah Kering Sangat kering
*mulut dan lidah Minum biasa (tidak haus) Haus, ingin minum Malas minum atau tidak bisa
*rasa haus banyak minum
Periksa : turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat lambat
Hal ini sesuai dengan teori yaitu diare menurut WHO adalah
keluarnya tinja yang lunak/cair dengan frekuensi 3x/hari atau lebih
dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja. Ibu mengatakan
setiap akan BAB anak tampak mengejan. Batasan lainnya adalah ibu
merasakan adanya perubahan konsistensi dan frekuensi BAB.
Kemungkinan anak mengalami diare non inflamasi, diare
disebabkan oleh enterotoksin yang mengakibatkan diare cair
dengan volume yang besar tanpa lendir dan darah. Keluhan
abdomen biasanya minimal atau tidak ada sama sekali, namun
gejala dan tanda dehidrasi cepat timbul, terutama pada kasus yang
tidak mendapat cairan pengganti. Pada pemeriksaan tinja secara
rutin tidak ditemukan leukosit.
Diare pada kasus berlangsung lebih dari 7 hari,
berdasarkan teori diare akut biasanya berlangsung
dalam 3-5 hari, karena itu diare akut yang
memanjang lebih dari 7 hari disebut prolonged
diare.
• Penyebab terjadinya prolonged diare sangat kompleks dan merupakan
gabungan banyak faktor yang saling berkaitan dan mempengaruhi. Faktor
kuman, terinfeksi oleh kuman yang sering menyebabkan diare persisten,
yakni Shigella, EPEC, Samonella, Giardia, Entamoeba histolylotica,
Cryptosporiium dan lain-lain. Infeksi rotavirus jarang menyebabkan diare
persisten. Faktor pejamu (host) diantaranya adalah tidak mendapat ASI,
tidak mendapat ASI eksklusif, anemia, umur kurang dari 1 tahun, BBLR,
gizi buruk, penggunaan antibiotika yang tidak tepat, penanganan diare
yang tidak benar, penggunaan obat-obat simptomatik, defisiensi zat
imunologis, defisiensi enzim pencernaan. Faktor lainnya adalah sanitasi
yang jelek, sumber air minum yang kotor, pendidikan pengasuh yang
rendah.
4 jam pertama
75mL x BB : 4
75 mL x 6,5 : 4 Evaluasi Rencana terapi A
122mL/jam
31 gtt/mnt
Zink
• anak berusia 5 bulan
diberikan tablet zink
1x1/2 tablet sesuai
dengan teori yaitu anak
<6 bulan diberi zink 10
mg, 1 tablet zink
mengandung 20 mg
zink.
Oralit
• anak diberikan
oralit 50-100 cc tiap
BAB cair.
Edukasi
• bagaimana pemberian cairan pada anak dan
kapan anak harus kembali ke fasilitas
kesehatan.
• Dengan penggantian cairan yang adekuat,
perawatan yang mendukung, dan terapi
antimikrobial jika diindikasikan, prognosis
diare hasilnya sangat baik dengan morbiditas
dan mortalitas yang minimal. Pada kasus ini
terdapat perbaikan keadaan umum dan tanda
dehidrasi, maka prognosis pada kasus adalah
dubia et bonam.
Terimakasih