Anda di halaman 1dari 22

BAB III

LAPORAN KASUS

3.1. Identitas
Nama : Ny. Siti Amina
Umur : 57 tahun
Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 02 Desember 1961
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Status : Kawin
Alamat : Jl. KH Balqi Lorong Banten I RW 001 RT
001 Kec. SU II, Palembang, Sumatera
Selatan.
No. HP : 081273301786

Tanggal kunjungan rumah I : 21 Oktober 2018


Tanggal kunjungan rumah II : 25 Oktober 2018
Tanggal kunjungan rumah III : 28 Oktober 2018

3.2. Subjektif
Keluhan Utama
Kaki kiri dan tangan kiri lemah dan sulit digerakkan.

Keluhan Tambahan
Demam dan kepala pusing sejak tiga hari yang lalu.

34
35

Riwayat Perjalanan Penyakit


Keluhan pertama kali dialami sejak 3 tahun yang lalu, semenjak
anak bungsunya hendak menikah. Os dan suami berusaha memenuhi
persiapan pernikahan anaknya namun terhambat karena os tidak bekerja
sedangkan suaminya sebagai buruh lepas. Os merasakan tiba-tiba kaki dan
tangan kiri tidak bisa digerakkan saat os sedang beraktivitas ringan. Os
merasakan lemah separuh badannya, sulit untuk digerakkan dan untuk
beraktivitas terutama untuk berjalan. Os sempat berbicara pelo tetapi
setelah menjalani pengobatan, pelonya membaik. Os sempat di rawat dan
beberapa kali fisioterapi di RS Muhammadiyah Palembang, tetapi karena
anaknya bekerja dan hanya suaminya yang dapat mengantar, sehingga
sejak satu tahun lalu os tidak lagi kontrol dan melakukan fisioterapi. Os
tidak ada riwayat terjatuh atau trauma sebelumnya. Os tidak merasakan
pusing (-) demam (-), nyeri dada(-) penurunan nafsu makan(-), penurunan
BB (-), tidak ada keluhan dalam buang air kecil dan buang air besar.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat penyakit hipertensi (+)
Riwayat penyakit paru (-)
Riwayat penyakit asma (-)
Riwayat penyakit Epilepsi (-)
Riwayat kontak dengan orang yang bergejala sama (-)

Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga menderita penyakit yang sama disangkal.
Riwayat diabetes melitus : Disangkal
Riwayat hipertensi : Disangkal
Riwayat Jantung : Disangkal
Riwayat asma : Disangkal
36

Riwayat Higiene
- Pasien dimandikan dua kali sehari dengan air PAM dan menggunakan
sabun.
- Pasien mengganti pakaian setiap hari.
- Pasien menggunakan handuk sendiri dan tidak bercampur dengan
orang lain.

Riwayat Nutrisi
Pasien makan tiga kali sehari sebanyak setengah piring setiap kali
makan dengan telur, tahu, tempe dan sayur, terkadang pasien makan buah
serta minum 4 gelas/hari. Pasien kadang-kadang mengkonsumsi daging
hanya pada saat ada acara dan kurban di sekitar rumah. Pasien makan
disuapi oleh suaminya.

Riwayat Sosioekonomi dan Lingkungan


Pasien merupakan seorang Ibu Rumah Tangga. Pasien tinggal di
daerah lumayan padat penduduk, rumah pasien luasnya 8 m x 11 m,
terdapat 6 orang dalam satu rumah. Lantai rumah sebagian kecil dilapisi
keramik sedangkan sisanya lantai kayu. Dinding rumah terbuat dari kayu,
atap rumah terbuat dari seng, terdapat ruang tamu, ruang keluarga, 3
kamar tidur, ruang dapur yang merangkap dengan ruang makan, dan satu
kamar mandi yang memiliki jamban jongkok. Sumber air berasal dari
PDAM. Ventilasi udara rumah berasal dari 1 jendela diruang tamu, 1
jendela di ruang keluarga dan 1 jendela tiap kamar tidur, tetapi jendela di
kamar tidur hanya sesekali dibuka sehingga rumah kurang mendapatkan
pencahayaan sinar matahari, sehingga untuk dapur dan lorong rumah
diperlukan lampu. Sirkulasi udara didalam rumah cukup baik. Kerapian
tata letak barang-barang di rumah kurang baik sehingga terkesan
berantakan. Di luar rumah terdapat kandang bebek dan ayam, serta
terdapat selokan air yang cukup besar di pinggir dan belakang rumah.
37

Biaya untuk pemunuhan kebutuhan diperoleh dari hasil kerja dua


orang anaknya yang seorang buruh dan sudah berkeluarga, sedangkan
suami pasien tidak lagi bekerja sehingga pasien sering tidak enak pada
anak dan menantunya. Pendapatan perbulan kira-kira dua juta rupiah, uang
tersebut biasanya digunakan untuk kepentingan sehari-hari. Pasien dan
keluarga memiliki kendaraan berupa satu sepeda motor, perlengkapan
rumah tangga, peralatan elektronik seperti televisi, 1 kulkas, magic com
dan kipas angin.
Keluarga pasien biasanya membakar sampah kering dan
mengumpulkan sampah basah, dan dibuang ke tempat pembuangan
sampah yang agak besar. Pasien berhubungan baik dengan lingkungan
sekitar. Hubungan antar anggota keluarga terjalin baik. Hubungan pasien
dengan orang tua sangat harmonis dan saling membantu.
Kesan : Lingkungan Rumah Kurang Bersih
Sosial : Harmonis
Ekonomi : Menengah Ke Bawah
Lingkungan : Kurang Bersih

Saran :
Disarankan untuk lebih memperhatikan kerapian tata letak barang-
barang di rumah serta menjaga agar sirkulasi udara di dalam rumah tetap
terjaga.

3.3. Pemeriksaan Fisik


Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 99 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernafasan : 24 x/menit
Suhu : 37,8°C
38

Keadaan Spesifik
Kepala : Normocephali, rambut hitam, sebagian putih tidak
mudah dicabut.
- Mata : Edema palpebra (-), konjungtiva anemis (-), sklera
ikterik (-), pupil isokor.
- Hidung : Sekret (-/-), rhinore (+/+), nafas cuping hidung
(-/-)
- Telinga : Nyeri tekan (-/-), otorea (-/-)
- Mulut : Gusi berdarah (-), stomatitis (-), tonsil T1-T1,
Faring hiperemis (+)
- Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)
Thoraks
- Paru
- Inspeksi : Simetris, retraksi (-/-), sikatrik (-/-)
- Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri sama
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : Vesikuler (+/+) normal, wheezing (-/-), rhonki (-/-)
- Jantung
- Inspeksi : Iktus cordis (-)
- Palpasi : Iktus cordis tidak teraba, thrill (-)
- Perkusi : Batas jantung kiri atas ICS II linea parasternalis
sinistra, batas jantung kanan atas ICS II linea
sternalis dextra, batas jantung kiri bawah ICS V
linea midclavicula sinistra, batas jantung kanan
bawah ICS V linea sternalis dextra.
- Auskultasi : BJ I dan II (+) murmur (-), gallop (-)
Abdomen
- Inspeksi : Datar, striae (-)
- Palpasi : Lemas, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, nyeri
tekan (-)
- Perkusi : Timpani, nyeri ketok (-)
39

- Auskultasi : Bising usus (+) normal


Genitalis : tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : akral hangat (+/+), edema (-/-)
Fungsi Motoris :
Lengan Kanan Kiri
Gerakan Kurang Kurang
Kekuatan 4 3
Tonus Eutoni Eutoni
Reflek fisiologis
- Biceps Normal normal
- Triceps Normal normal
- Periost radius normal normal
- Periost ulna Normal normal
Reflek patologis
- Hoffman Tromner Negatif Negatif
Trofik Eutrofik
Tungkai Kanan Kiri
Gerakan Cukup Kurang
Kekuatan 4 3
Tonus Eutoni eutoni
Klonus
- Paha Negatif Negatif
- Kaki Negatif Negatif
Reflek fisiologis
- KPR Normal Normal
- APR Normal Normal
Refleks Reflek patologis
- Babinsky Negatif Negatif
- Chaddock Negatif Negatif
- Oppenheim Negatif Negatif
- Gordon Negatif Negatif
- Schaeffer Negatif Negatif
- Rossolimo Negatif Negatif
- Mendel Bechtereyev Negatif Negatif
Reflek kulit perut
- Atas Positif
- Tengah Positif
- Bawah Positif
Trofik Eutrofik
40

Sistem Otonom
BAB normal, BAK normal

3.4. Pemeriksaan Penunjang


Dilakukan Ct Scan dengan hasil cerebral infark pada crus posterior nuc.
Caudatus dan head nuc. Caudatus kiri + cerebral oedem disertai
ventriculomegaly (27/11/2015)
Hasil pemeriksaan darah
Pemeriksaan 28/9/17 Nilai Rujukan

Darah rutin
Hemoglobin 14,0 12-16 g/dl
Leukosit 9700 4800-10800/µL
LED 37 <20 mm/jam
Hitung Jenis
Eosinofil 4.6 1-3
Basofil 0,4 0-1
Neutrofil batang 0,0 2-6
Neutrofil segmen 63,5 40-60
Limfosit 25 20-50
Monosit 6,5 2-8

Kimia Darah
Glukosa Sewaktu 104 < 140 mg/dL
Kolesterol 234 <200
Trigliserid 179 <160
HDL 41 >35
LDL 159 <100
Asam Urat 5,0 2,0-7,0 mg/dL

Pemeriksaan tanggal 25/10/2018 : Kolesterol = 211 mg/dL


Glukosa sewaktu = 102 mg/dL
A. Diagnosis
Hemiparesis sinistra pasca stroke non hemoragik et causa hiperlipidemia
+ hipertensi
41

B. Aspek Biopsikososial
 Biologis : Hemiparese sinistra pasca stroke non hemorragik
 Psikis : Merasa tidak enak pada anaknya
 Ekonomi : Menengah ke bawah.
 Social :Dirasa baik
 Budaya : Baik
 Agama : Baik

3.5. Diagnosis Kerja


Hemiparesis sinistra pasca stroke non hemoragik

3.6. Penatalaksanaan
- Promotif
a) Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai
gambaran umum tentang penyakit Stroke, penyebab dan faktor
risiko terjadinya penyakit tersebut, hal-hal yang dapat
memperburuk prognosis, sehingga pasien dapat ikut serta dalam
penatalaksanaan penyakitnya secara mandiri.

- Preventif
1. Periksa kesehatan secara rutin.
2. Hindari faktor risiko.
3. Menjaga keadaan gizi dengan memakan makanan yang bersih dan
gizi seimbang.
4. Melakukan aktivitas fisik yang aman.

- Kuratif
1. Farmakologis
Memberikan terapi obat yang tepat, dosis yang benar, waktu
pemberian yang adekuat, serta harga obat yang terjangkau.
42

Terapi yang diberikan kepada pasien :


 Paracetamol tablet 500 mg 3x1 tab
 Amlodipin tablet 5 mg 1x1 tab (diminum malam hari)
 Aspilet tablet 80 mg 1x1 tab
 Atorvastatin 10 mg 1x1 tab

2. Non Farmakologis
 Berikan makanan yang cukup gizi.

- Rehabilitatif
1. Istirahat yang cukup.
2. Mengkonsumsi obat secara teratur.
3. Latihan fisik pasca stroke.

3.7. Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad fungtionam : dubia et bonam
Quo ad sanationam : bonam

3.8. Analisis Kunjungan Rumah(Home Visite)


Home Visite dilakukan ke rumah pasien yang beralamat di Jl. KH Balqi
Lorong Banten I RW 001 RT 001 Kec. SU II, Palembang, Sumatera
Selatan. Kunjungan dilakukan pada tanggal 21 Oktober, 25 oktober, dan
28 oktober 2018 pukul 15.00 – 16.00 WIB.

3.8.1 Karakteristik Dermografi Keluarga


Nama Kepala Keluarga : Tn. Pasmik
Alamat : Jl. KH Balqi Lorong Banten I RW 001 RT
001 Kec. SU II, Palembang, Sumatera Selatan
Bentuk Keluarga : Keluarga Inti (Nuclear Family)
43

No. Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Ket.


Buruh
1. Pasmik Kepala keluarga L 68 tahun SD -
Lepas
2. Siti Amina Istri P 57 tahun SD IRT -
Nanang Buruh
3. Anak L 32 tahun SMA -
Kosim Lepas

3.8.2 Daftar Anggota Yang Tinggal dalam Satu rumah


GENOGRAM

Keterangan :
: Laki – laki

: Perempuan

: Pasien Stroke
44

3.8.3 Identifikasi Fungsi Keluarga


a. Fungsi fisiologis dalam keluarga (APGAR)
Tabel 3.1. APGAR Score Tn. Pasmik Terhadap Keluarga
Sering/ Kadang- Jarang
APGAR Score Tn. Pasmik terhadap keluarga
selalu kadang / tidak

Saya puas dengan keluarga saya karena masing-masing


A anggota keluarga sudah menjalankan kewajiban sesuai 
dengan seharusnya.

Saya puas dengan keluarga saya karena dapat membantu


P memberikan solusi terhadap permasalahan yang saya 
hadapi.

Saya puas dengan kebebasan yang diberikan keluarga


G saya untuk mengembangkan kemampuan yang saya 
miliki.

Saya puas dengan kehangatan / kasih sayang yang


A 
diberikan keluarga saya.

Saya puas dengan waktu yang disediakan keluarga


R 
untuk menjalin kebersamaan

Total 10

Tabel 3.2. APGAR Score Ny. Siti Amina terhadap Keluarga


Sering/ Kadang- Jarang
APGAR Score Ny. Siti Amina terhadap keluarga
selalu kadang / tidak

Saya puas dengan keluarga saya karena masing-masing


A anggota keluarga sudah menjalankan kewajiban sesuai 
dengan seharusnya.

P Saya puas dengan keluarga saya karena dapat membantu 


45

memberikan solusi terhadap permasalahan yang saya


hadapi.

Saya puas dengan kebebasan yang diberikan keluarga


G saya untuk mengembangkan kemampuan yang saya 
miliki.

Saya puas dengan kehangatan / kasih sayang yang


A 
diberikan keluarga saya.

Saya puas dengan waktu yang disediakan keluarga


R 
untuk menjalin kebersamaan

Total 10

Tabel 3.3. APGAR Score Tn. Nanang Kosim terhadap Keluarga


Sering/ Kadang- Jarang
APGAR Score Tn. Nanang terhadap keluarga
selalu kadang / tidak

Saya puas dengan keluarga saya karena masing-masing


A anggota keluarga sudah menjalankan kewajiban sesuai 
dengan seharusnya.

Saya puas dengan keluarga saya karena dapat membantu


P memberikan solusi terhadap permasalahan yang saya 
hadapi.

Saya puas dengan kebebasan yang diberikan keluarga


G saya untuk mengembangkan kemampuan yang saya 
miliki.

Saya puas dengan kehangatan / kasih sayang yang


A 
diberikan keluarga saya.

R Saya puas dengan waktu yang disediakan keluarga 


46

untuk menjalin kebersamaan

Total 10

APGAR Score keluarga Ny. Siti Amina dinilai berdasarkan 3 dari 3 anggota
keluarga..
APGAR Score Keluarga Ny. Siti Amina berdasarkan 3 dari 3 anggota
keluarga = (10+8+10)/3 = 9,3
Kesimpulan: Keluarga dapat dinilai baik.
Fungsi fisiologis keluarga dapat dikatakan sehat. Waktu untuk berkumpul dengan
anggota keluarga lainnya dapat dikatakan cukup baik, dan komunikasi tetap
terjaga.
b. Fungsi patologis
Tabel 3.4. SCREEM Keluarga Ny. Siti Amina
Sumber Patologis
Membina hubungan yang baik dengan tetangga sekitarnya.
Keluarga Ny. Siti Amina aktif dalam kegiatan kemasyarakatan
Social -
seperti kerja bakti, pengajian, dll. Tetanga Ny. Siti Amina juga
sering mengunjungi Ny. Siti Amina.
Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini dapat dilihat
dari pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di
Culture lingkungan, banyak tradisi budaya yang masih diikuti. Sering -
mengikuti acara-acara yang bersifat kondangan, sunatan, dan lain-
lain.
Dalam keluarga ini pemahaman agama baik. Keluarga ini
Religious melakukan shalat 5 waktu dan sering mengikuti pengajian. Ny. Siti -
Amina tetap sholat lima waktu, tetapi sambil berbaring.
Status ekonomi keluarga ini tergolong menengah ke bawah.

Economic Kebutuhan primer tercukupi tetapi hanya sebagian kebutuhan +


sekunder terpenuhi.
47

Latar belakang pendidikan tergolong kurang. Anaknya dapat


Educational disekolahkan tetapi hanya sebatas SD. Keluarga biasanya melihat -
berita/acara lain dari TV.
Bila ada anggota keluarga yang sakit, segera dibawa ke puskesmas.
Medical -
Keluarga menggunakan BPJS untuk pembiayaan kesehatan.

Kesan : Berdasarkan penilaian tersebut, economic (+) artinya status


ekonomi keluarga ini tergolong menengah ke bawah.Walaupun kebutuhan
pimer sudah terpenuhi, tetapi kebutuhan sekunder belum dapat dipenuhi.
Kesimpulan :
Keluarga Ny. Siti Amina memiliki permasalahan dalam bidang ekonomi.

3.8.4 Identifikasi Lingkungan Rumah


1. Gambaran Lingkungan Rumah
Rumah keluarga Ny. Siti Amina berukuran 8x11 m2.
Rumah tersebut berada di suatu pemukiman padat penduduk,
jalan depan rumah dari semen dengan luas ± 1 m. Rumah
tersebut memiliki pembatas ruangan terhadap ruang lainnya
dari kayu pada semua sisi ruangan kecuali ruang keluarga
dengan ruang tamu yang dibatasi dengan tembok. Lantai rumah
dilapisi dengan kayu dan sebagian kecil dilapisi keramik.
Lantai ruang keluarga, kamar utama dan dapur serta kamar
mandi agak menjorok ke bawah, sehingga bila hujan deras, air
masuk ke rumah dan menggenang.
Jendela dan ventilasi rumah lebih dari 10% dari luas
ruangan sehingga pencahayaan yang masuk ke dalam rumah
dapat dikatakan cukup memadai. Kebersihan di dalam rumah
cukup baik namun karena susunan perabotan rumah kurang
rapi dan terlalu padat untuk rumah tersebut sehingga kerapian
rumah tampak kurang. Bagian luar rumah tampak kotor karena
terdapat kandang hewan di samping rumah dan terdapat
48

selokan yang dipenuhi sampah. Sirkulasi udara didalam rumah


cukup berjalan baik. Terdapat tempat sampah diluar rumah,
untuk sampah kering biasanya keluarga membakar sampah
tersebut, tetapi untuk sampah basah biasanya dikumpulkan baru
kemudian dibuang ke TPU.

Denah rumah
11 m

2 4
Jalan

(1m)

8m

3 6,7
10
9

8 5

Keterangan :
1. Pintu masuk
2. Ruang tamu
3. Ruang keluarga
4. Kamar tidur utama
5. Kamar mandi
6. Dapur
7. Ruang makan
8. Tempat mencuci piring dan baju.
9. Kamar tidur Tn. Nanang
10. Kandang
49

3.8.5 Daftar Masalah dan Pembinaan Keluarga


a. Masalah Organobiologik
Ditemukan stroke, hipertensi dan hiperlipidemia pada
penderita.
b. Masalah Psikologik
Pasien sering merasa tak enak pada anak dan menantunya.
c. Masalah Dalam Keluarga
Masalah ekonomi.

3.9.7. Pembinaan Keluarga


a. Edukasi Terhadap Keluarga
1. Mengedukasi keluarga pengobatan penyakit pasien
berlangsung lama dan memberitahukan tentang tanda-tanda
stroke jika serangan berulang.
2. Memberikan psikoterapi suportif dengan memotivasi
penderita untuk minum obat secara teratur, latihan di rumah
dan menjaga pola makan yang sehat.
3. Menyarankan keluarga sedikit menabung agar dapat
digunakan bila ada keperluan mendadak.

3.9.8. Pemantauan dan Evaluasi


Home visite pertama dilakukan pada tanggal 21 Oktober
2018, home visite kedua dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2018
dan pada tanggal 28 Oktober 2018 dilakukan home visite ketiga di
rumah pasien.
Pemantauan dilakukan pada saat home visite pertama,
melengkapi status pasien, melakukan anamnesis, pemeriksaan
fisik, pembuatan perangkat penilaian keluarga, membuat
diagnostik holistik sesuai pendekatan kedokteran keluarga,
termasuk profil kesehatan keluarga. Pada saat kunjungan pertama
pasien sudah mengalami kelemahan badan sebelah kiri dan disertai
demam.
50

Evaluasi dilakukan pada home visite ke-2 dan ke- 3 pada


tanggal 25 Oktober dan 28 Oktober 2018. Pada saat kunjungan
kondisi pasien sudah membaik, keluhan demam sudah tidak
dirasakan. Tetapi pasien masih sulit menggerakkan anggota tubuh
sebelah kiri.

3.9.9. Diagnosis Holistik


Dalam menetapkan masalah serta faktor yang mempengaruhi,
digunakan konsep Mandala of Health. Diagnosis holistik yang
ditegakan pada pasien adalah sebagai berikut:
51

GAYA HIDUP
- pemenuhan kebutuhan
primer  prioritas
utama
- (pangan: asupan
nutrisi/gizi cukup)

FAMILY
LINKUNGAN
PSIKO-SOSIAL-
PERILAKU EKONOMI
KESEHATAN Pendapatan anak hanya
Berobat jika ada dapat memenuhi
keluhan dan/atau obat kebutuhan primer.
habis Kehidupan sosial baik.

PELAYANAN
KESEHATAN Pasien,
Jarak rumah- perempuan 57 LINGKUNGAN
Puskesmas cukup jauh
tahun, mengalami KERJA
kelemahan badan Tidak bekerja
sebelah kiri sejak
3 tahun yang lalu.

LINGKUNGAN FISIK
FAKTOR BIOLOGI Rumah sempit, padat,
Tidak ada anggota kerapian kurang.
keluarga yang
menderita penyakit
yang sama dengan
pasien

Komunitas -- Pemukiman
padat dengan sanitasi
kurang

Gambar. Mandala of Health

Pada poin I, Pasien mengalami kelemahan badan sebelah


kiri sejak 3 tahun yang lalu disertai demam. Pasien berharap dapat
beraktivitas seperti semula dan tidak merepotkan anak-anaknya.
52

Pada poin II, diagnosis kerja yang ditegakkan adalah


Hemiparese sinistra ec Stroke non Hemoragik.
Pada poin III, tidak didapatkan masalah perilaku higiene
karena kebersihan pasien cukup. Pasien berobat bila ada keluhan
dan obat habis.
Pada poin IV, tidak didapatkan masalah dari lingkungan
fisik, pasien makan dengan nutrisi yang cukup dan status gizi
pasien normal. Dari segi ekonomi, pendapatan keluargahanya
cukup memenuhi kebutuhan primer. Rumah sempit, padat,
penataan perabotan rumah yang kurang baik, lingkungan sekitar
agak kotor.
Pada poin V, ditetapkan skala fungsional pasien derajat 5
yaitu pasien tidak dapat melakukan pekerjaan, hanya dapat
berbaring di tempat tidur, dan dibantu dalam mengurus diri.

3.9.10. Penatalaksanaan
- Promotif
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai
gambaran umum tentang penyakit Stroke, penyebab dan faktor risiko
terjadinya penyakit tersebut, hal-hal yang dapat memperburuk
prognosis, sehingga pasien dapat ikut serta dalam penatalaksanaan
penyakitnya secara mandiri.

- Preventif
a) Periksa kesehatansecara rutin.
b) Hindari faktor risiko.
c) Menjaga keadaan gizi dengan memakan makanan yang bersih dan
gizi seimbang.
53

- Kuratif
a) Farmakologis
Memberikan terapi obat yang tepat, dosis yang benar, waktu
pemberian yang adekuat, serta harga obat yang terjangkau.
Terapi yang diberikan kepada pasien :
 Paracetamol tablet 500 mg 3x1 tab
 Amlodipin tablet 5 mg 1x1 tab (diminum malam hari)
 Aspilet tablet 80 mg 1x1 tab
 Atorvastatin 10 mg 1x1 tab
b) Non Farmakologis
 Berikan makanan yang cukup gizi.

- Rehabilitatif
 Istirahat yang cukup.
 Mengkonsumsi obat secara teratur.
 Latihan fisik pasca stroke.

Tabel 3.5. Skoring Kemampuan Penyelesaian Masalah dalam Keluarga


Resume
Skor Skor
No Masalah Upaya Akhir
Awal Akhir
perbaikan
1. Fungsi biologis 2 Edukasi Terselenggara 4
Tidak ada mengenai Stroke penyuluhan
anggota dan faktor risiko.
keluarga yang
menderita
penyakit yg
sama dg pasien
2. Fungsi ekonomi 2 Memotivasi Keluarga 3
dan pemenuhan untuk dapat berniat untuk
kebutuhan mengatur membuat
Pendapatan keuangan dan asuransi
keluarga hanya menyisihkan kesehatan
dapat memenuhi untuk biaya
54

Resume
Skor Skor
No Masalah Upaya Akhir
Awal Akhir
perbaikan
Kebutuhan kesehatan
primer.

Keluarga tidak Memotivasi Keluarga


memiliki 4 menyisihkan berniat 4
tabungan untuk biaya menyisihkan
kesehatan pendapatan.
3. Faktor perilaku 3 Edukasi Mulai makan 4
dan kesehatan mengenai secara teratur
keluarga hubungan dan bergizi
Asupan nutrisi makanan bergizi sempurna
kurang karena terhadap
kurangnya nafsu peningkatan
makan karena imunitas tubuh
badan dirasa
lemas/lemah

Berobat jika 3 Edukasi dan Mengonsumsi 3


hanya ada motivasi untuk obat secara
keluhan memeriksakan rutin
kesehatan dan
minum obat
secara rutin

4. Lingkungan 2 Edukasi untuk Kesan rumah 4


rumah memperbaiki sudah lebih
Bagian dalam tatanan rapi, tetapi
rumah bersih tapi perabotan rumah bagian luar
berantakan, dan rumah masih
bagian luar membersihkan kotor.
rumah agak bagian luar
kotor. rumah.

SKOR TOTAL 16 22
Skor 2,6 3,6
55

Klasifikasi skor kemampuan menyelesaikan masalah:


Skor 1 : Tidak dilakukan, keluarga menolak, tidak ada
partisipasi.
Skor 2 : Keluarga mau melakukan tapi tidak mampu, tidak ada
sumber (hanya keinginan); penyelesaian masalah
dilakukan sepenuhnya oleh provider.
Skor 3 : Keluarga mau melakukan namun perlu penggalian
sumber yang belumdimanfaatkan, penyelesaian
masalah dilakukan sebagian besar oleh provider.
Skor 4 : Keluarga mau melakukan namun tak sepenuhnya,
masih tergantung padaupaya provider.
Skor 5 : Dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga.

Anda mungkin juga menyukai