Kasus
Seorang perempuan usia 32 tahun, BB 45 kg, TB 160 cm, masuk RS dengan
keluhan sesak napas, lelah, sulit menelan, benjolan pada leher, suara serak dan
bicara yang lambat dan tidak jelas, sensitif terhadap dingin. Riwayat penyakit 2
tahun yang lalu klien pernah melakukan pengobatan di puskesmas dengan
keluhan ada benjolan di leher depan dan nyeri tekan. Klien juga merasakan
tremor, wajah, tangan dan kaki sembab. Hasil pemeriksaan fisik di temukan
pembesaran pada jantung, kulit nampak kering, bersisik dan tidak elastis, serta
adanya goiter, TTV: TD 140/90 mmHg, Nadi 110x/menit, suhu 36 0C, respirasi
26x/menit, mata exofthalmos. Pemeriksaan lab TSH serum 5,0 MIU/L, FT4 9,5
pmol/L, FT3 2,5 pmol/L. Kemudian dokter menyarankan untuk melakukan USG.
B. DAFTAR KATA SULIT
Adapun kata sulit yang kami temukan dari kasus di atas yaitu :
1. Tremor
2. Sembab
3. Goiter
4. Exofthalmos
5. TSH serum
6. FT4
7. FT3
8. USG
C. DAFTAR PERTANYAAN
Adapun daftar masalah yang kami temukan dari kasus diatas,yaitu :
1. Mengapa klien masuk RS dengan keluhan sesak napas, lelah, dan pada
peeriksaan nampak pembesaran pada jantung ?
2. Mengapa klien mengeluh terdapat benjolan pada leher ?
3. Mengapa klien mengeluh sulit menelan, suara serak, bicara yang lambat dan
tidak jelas ?
4. Mengapa klien mengeluh sensitif terhadap dingin, wajah, tangan dan kaki
sembab?
5. Mengapa klien merasakan tremor ?
6. Mengapa pada pemeriksaan kulit nampak kering, bersisik dan tidak elastis ?
7. Mengapa hasil pemeriksaan terdapat adanya goiter ?
8. Mengapa TSH serum klien mengalami peningkatan ?
9. Mengapa FT4 dan FT3klien mengalami penurunan ?
10. Mengapa dokter menyarankan untuk melakukan USG?
D. JAWABAN KATA SULIT
Adapun jawaban dari kata sulit yang kami temukan dalam kasus di atas,yaitu :
1. Tremor adalah suatu gerakan gemetar yang berirama dan tidak terkendali,
yang terjadi karena otot berkontraksi dan berelaksasi secara berulang-ulang.
E. JAWABAN PERTANYAAN
1. Klien masuk RS dengan keluhan sesak napas, lelah, serta pada pemeriksaan
didapatkan pembesaran jantung karena seperti yang kita ketahui bersama
bahwa hipotiroidesme juga mempengaruhi metabolisme lemak sehingga dapat
menyebabkan peningkatan kolesterol yang dapat berimbas pada jantung yaitu
jantung dapat mengalami arteriosklerosis sehingga jantung akan memompa
darah lebih keras agar darah dapat mengalir keseluruh tubuh. Kinerja jantung
yang terus seperti ini akan mengakibatkan klien merasa sesak akibat terjadinya
pembesaran jantung, dan klien akan mudah lelah.
2. Klien mengeluh terdapat benjolan pada leher karena kinerja kelenjar tiroid yang
menurun (hipotiroidisme). Sehingga akan memicu pembengkakan kelenjar
tiroid (benjolan). Dimana hipotiroidisme dapat dipicu oleh kekurangan iodin
2
11. Berat badan dan tinggi badan klien tidak normal, karena dapat dibuktikan
dengan pengukuran IMT :
IMT = BB
(TB(m))2
=
45
(1,6)2
= 17,5
Ideks Massa Tubuh (IMT)
< 18,5
18,5 - 22,9
> 23,0
> 23,0 - 24,9
25,0 - 29,9
> 30,0
Kategori
Berat badan kurang
Berat badan normal
Kelebihan berat badan
Beresiko menjadi obses
Obesitas 1
Obesitas 2
Hipotiroid Primer
Mungkin disebabkan oleh congenital dari tyroid (kretinism), sintesis hormone
yang kurang baik, defisiensi iodine (prenatal dan postnatal), obat anti tiroid,
pembedahan atau terapi radioaktif untuk hipotiroidisme, penyakit inflamasi
2.
3.
hipotalamus
gagal
untuk
3. Manisfestasi Klinik
Menurut nanda noc nic (2015) tanda dan gejala dari Hiptiroid adalah sebagai
berikut:
1. Kulit dan Rambut
- Kulit kering, pecah-pecah, bersisik dan menebal.
- Pembengkakan, tangan, mata dan wajah.
- Rambut rontok, alopeksia, kering dan pertumbuhannya buruk.
- Tidak tahan dingin.
- Pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal
2. Muskuloskeletal
- Volume otot bertambah, glossomegali.
- Kejang otot, kaku, paramitoni.
- Artralgia dan efusi synovial.
- Osteoporosis.
- Pertumbuhan tulang terhambat pada usia muda.
- Umur tulang tertinggal disbanding usia kronologis.
- Kadar fosfatase alkali menurun
3. Neurologik
- Letargi dan mental menjadi lambat.
- Aliran darah otak menurun.
- Kejang, koma, dementia, psikosis (gangguan memori, perhatian kurang,
penurunan reflek tendon).
- Ataksia (serebelum terkena).
- Ganggguan saraf (carfal tunnel).
- Tuli perseptif, rasa kecap, penciuman terganggu
4. Kardiorespiratorik
- Bradikardi, distrimia, hipotensi.
- Curah jantung menurun, gagal jantung.
- Efusi pericardial (sedikit, temponade sangat jarang).
- Kardiomiopati di pembuluh. EKG menunjukan
mendatar/inverse.
- Penyakit jantung iskemic.
- Hipotensilasi.
- Efusi pleural.
- Dispnea
5. Gastrointestinal
- Konstipasi, anoreksia, peningkatan BB, distensi abdomen.
- Obstruksi usus oleh efusi peritoneal.
- Aklorhidria, antibody sel parietal gaster, anemia pernisiosa
6. Renalis
- Aliran darah ginjal berkurang, GFR menurun.
- Retensi air (volume plasma berkurang).
- Hipokalsemia
8
gelombang
7. Hematologi
- Anemia normokrom normositik.
- Anemia mikrositik/makrositik.
- Gangguan koagulasi ringan
8. Sistem endokrin
Pada perempuan terjadi perubahan menstruasi seperti amenoremasa
menstruasi
yang
memanjang,
menoragi
dan
galaktore
dengan
meniak.
Manifestasi klinis lain berupa: edema periorbita, wajah seperti bulan
(moon face), wajah kasar suara serak, pembesaran leher, lidah tebal,
sensitifitas terhadap opioid, haluaran urin menurun, lemah, ekspresi
wajah kosong dan lemah.
4. Patofisiologi
Iodium merupakan semua bahan utama yang dibutuhkan tubuh untuk
pembentukan hormon tyroid. Bahan yang mengandung iodium diserap usus,
masuk ke dalam sirkulasi darah dan ditangkap paling banyak oleh kelenjar
tyroid. Dalam kelenjar, iodium dioksida menjadi bentuk yang aktif yang
distimuler oleh Tiroid Stimulating Hormon kemudian disatukan menjadi molekul
tiroksin yang terjadi pada fase sel koloid. Senyawa yang terbentuk dalam
molekul diyodotironin membentuk tiroksin (T4) dan molekul yoditironin (T3).
Tiroksin (T4) menunjukkan pengaturan umpan balik negatif dari sekresi Tiroid
Stimulating Hormon dan bekerja langsung pada tirotropihypofisis, sedang
tyrodotironin (T3) merupakan hormon metabolik tidak aktif. Beberapa obat dan
keadaan dapat mempengaruhi sintesis, pelepasan dan metabolisme tyroid
sekaligus menghambat sintesis tiroksin (T4) dan melalui rangsangan umpan
balik negatif meningkatkan pelepasan TSH oleh kelenjar hypofisis. Keadaan ini
menyebabkan pembesaran kelenjar tyroid.
9
T3, T4, dan TSH yang dapat berbeda tergantung dari etiologi hipotiroid.
c. Pembedahan
Tiroidektomi dilaksanakan apabila goiternya besar dan menekan jaringan
sekitar. Tekanan pada trakea dan esofagus dapat mengakibatkan inspirasi
stridor dan disfagia. Tekanan pada larig dapat mengakibatkan suara serak.
11
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Data Demografi
- Data Demografi Klien :
Nama
: Ny. A
Umur
: 32 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
b. Keluhan Utama :
Ny. A mengeluh sesak napas
c. Riwayat Kesehatan
- Riwayat Penyakit Saat Ini :
Ny. A mengeluh sesak napas, lelah, sulit menelan, benjolan pada leher,
suara serak dan bicara yang lambat dan tidak jelas, serta sensitif
-
terhadap dingin.
Riwayat Penyakit yang Lalu:
Ny. A dua tahun yang lalu pernah melakukan pengobatan di puskesmas
dengan keluhan ada benjolan di leher depan dan nyeri tekan
-
d. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum
1. Kesan Pertama :
Adanya benjolan
12
2. Kesadaran Umum :
Composmentis : Nilai 15 (E4M6V5)
3. Kesan Status Gizi
Berat Badan : 45 kg.
Tinggi Badan : 160 cm.
IMT = BB
(TB(m))2
= 45
(1,6)2
= 17,5
Ideks Massa Tubuh (IMT)
< 18,5
18,5 - 22,9
> 23,0
> 23,0 - 24,9
25,0 - 29,9
> 30,0
-
Tanda-tanda Vital
1. Tekanan Darah
2. Frekuensi Nadi
3. Frek. Pernapasan
4. Suhu
Kategori
Berat badan kurang
Berat badan normal
Kelebihan berat badan
Beresiko menjadi obses
Obesitas 1
Obesitas 2
: 140/90 mmHg
: 110 x /menit
: 26 kali/menit
: 36oC
e. Pemeriksaan Persistem
1. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi
: Edema
Palpasi
: Perkusi
: Auskultasi
: TD = 140/80 mmHg, Nadi = 60 x/menit.
2. Sistem Pernafasan
Inspeksi
: Sesak nafas
Palpasi
: Perkusi
: Auskultasi
: RR = 26 x/menit
3. Sistem Perkemihan
Inspeksi
: Palpasi
: Perkusi
: Auskultasi
:4. Sistem Gastrointestinal
Inspeksi
: Sulit menelan
Palpasi
: Perkusi
: Auskultasi
:5. Sistem Muskulokeleteal
13
6.
7.
8.
9.
Inspeksi
: Lelah
Palpasi
: Tremor
Perkusi
: Auskultasi
:Sistem Integumen
Inspeksi
: Wajah, tangan dan kaki sembab. Kulit nampak kering,
bersisik dan elastis.
Palpasi
: Sensitive terhadap dingin.
Perkusi
: Auskultasi
:Sistem Endokrin
Inspeksi
: Adanya benjolan pada leher.
Palpasi
: Nyeri jika ditekan.
Perkusi
: Auskultasi
:Sistem Saraf
Inspeksi
: Palpasi
: Perkusi
: Auskultasi
:Sistem Reproduksi
Inspeksi
: Palpasi
: Perkusi
: Auskultasi
:-
f. Klasifikasi Data
Ds :
- Ny. A mengeluh sesak napas
- Ny. A mengeluh lelah
- Ny. A mengeluh sulit menelan
- Ny. A mengeluh sensitive terhadap dingin
- Ny. A mengeluh nyeri saat di tekan
Do :
- Tinggi badan
: 160 cm
- Berat badan
: 45 kg
- Tekanan darah
: 140/90 mmHg.
- Frekuensi nadi
: 110 x/menit.
- Frekuensi pernapasan : 26 x/menit.
- Suhu
: 36oC.
- Composmentis : Nilai 15 (E4M6V5)
- Berat Badan
: 45 kg
- Tinggi Badan : 160 cm.
- Benjolan pada leher.
- Suara serak
- Bicara lambat dan tidak jelas.
- Tremor.
- Wajah, tangan, dan kaki sembab
- Pembesaran pada jantung
14
g.
Analisis Data
Adapun analisis data keperawatan penyakit yang diderita ole Ny. A,
adalah sebagai berikut :
N
O
1.
DATA
ETIOLOGI
PROBLEM
Ds :
Defisiensi, Iodium,
Penurunan
Disfungsi, Hipofisis,
jantung
Do :
Disfungsi TRH
Pembesaran
jantung.
Frek. Nadi
x/menit.
140/90 mmhg.
Wajah, tangan, dan
kaki sembab
pada
:
110
Hipotalamus
Penekanan Prod.
Hormon
Hipotiroidisme
Gangguan Metabolik
Lemak
Peningkatan Kolestrol
Dan Trigliserida
Peningkatan
Arteriosklerosis
curah
Penurunan Curah
Jantung
2.
Ds :
Defisiensi, Iodium,
Ketidakefektifan
Disfungsi, Hipofisis,
Pola Nafas
napas.
Do :
-
Disfungsi TRH
Hipotalamus
Respirasi 26x/menit
Penekanan Prod.
Hormon
Hipotiroidisme
Gangguan Metabolik
Lemak
Peningkatan Kolestrol
Dan Trigliserida
Peningkatan
Arteriosklerosis
Hipoksia
Ketidakefektifan Pola
Napas
3.
Ds :
Defisiensi, Iodium,
16
Ketidakseimbangan
Ny.
mengeluh
sulit
menelan.
Disfungsi TRH
Do:
-
Disfungsi, Hipofisis,
Hipotalamus
Berat badan 45 kg.
Tinggi badan 160 cm.
IMT : 17,5
Penekanan
Prod.Hormon
Hipotiroidisme
Laju BMR Lambat
Nutrisi Menurun
Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh
4.
Ds:
-
Defisiensi, Iodium,
Ny.
mengeluh
Disfungsi, Hipofisis,
sensitive
terhadap
Disfungsi TRH
dingin.
Ny.
A
mengeluh
tremor.
Penekanan
Do:
-
Hipotalamus
Prod.Hormon
0
Suhu 36 C
Hipotiroidisme
Laju BMR Lambat
Penurunan Produksi
Panas
Hipotermi
17
Hipotermi
5.
Ds:
-
Defisiensi, Iodium,
Ny. A mengeluh Lelah
Disfungsi, Hipofisis,
Disfungsi TRH
Hipotalamus
Penekanan
Prod.Hormon
Hipotiroidisme
TSH Merangsang
Kelenjar Tiroid Untuk
Mensekresi
Kelenjar Tiroid
Membesar
Menekan Struktur
Dileher Dan Dada
Disfagia Gangguan
Respirasi
Kekuangan Vitamin B 12
Dan Asam Volat
Pembentukan Eritrosit
Tidak Optimal
Anemia
18
Intoleransi Aktivitas
Kelemahan
Intoleransi Aktiviatas
6.
Ds : -
Defisiensi, Iodium,
Kerusakan Integritas
Do :
Disfungsi, Hipofisis,
Kulit
dan
tidak
Disfungsi TRH
Hipotalamus
elastis.
Penekanan
Prod.Hormon
Hipotiroidisme
Laju BMR Lambat
Nutrisi Menurun
Kulit Menjadi Tidak
Elastis (Misalnya Kering)
Kerusakan Integritas
Kulit
7.
DS: -
Defisiensi, Iodium,
Gangguan
DO:
Disfungsi, Hipofisis,
Tubuh.
Disfungsi TRH
Hipotalamus
Penekanan
Prod.Hormon
19
Citra
Hipotiroidisme
TSH Merangsang
Kelenjar Tiroid Untuk
Mensekresi
Kelenjar Tiroid
Membesar
Gangguan Citra Tubuh
2. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan penyakit yang diderita oleh N.y. A,yaitu
sebagai berikut :
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan takikardi, ditandai dengan :
Ds :
Ny. A mengeluh lelah
Do :
- Pembesaran pada jantung.
- Frek. Nadi : 110 x/menit.
- 140/90 mmhg.
- Wajah, tangan, dan kaki sembab
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan keletihan, ditandai dengan:
Ds :
Ny. A mengeluh sesak napas.
Do :
- Respirasi 26x/menit
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan, ditandai dengan :
Ds :
Ny. A mengeluh sulit menelan.
Do:
- Berat badan 45 kg.
- Tinggi badan 160 cm.
- IMT : 17,5
4. Hipotermi berhubungan dengan penurunan laju metabolisme, ditandai dengan:
Ds:
- Ny. A mengeluh sensitive terhadap dingin.
- Ny. A mengeluh tremor.
Do:
20
Suhu 360C
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ditandai dengan:
Ds:
- Ny. A mengeluh Lelah.
- Ny. A mengeluh sesak napas.
-
Do :
- Tekanan Darah : 140/80 mmHg.
- Frek. Nafas : 26x/menit.
- Frek. Nadi : 110x/menit.
6. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor nutrisi, ditandai dengan :
Ds : Do:
- Kulit nampak kering, bersisik dan tidak elastis.
- Berat badan 45 kg.
- Tinggi badan 160 cm.
- IMT : 17,5.
7. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembengkakan kelenjar tiroid,
ditandai dengan:
DS:DO:
- Benjolan pada leher.
3. Intervensi Keperawatan
Adapun intervensi keperawatan penyakit yang diderita oleh Ny. A,adalah
sebagai berikut :
NO.
1.
DIAGNOSA
NOC
NIC
dilakukan -
selama4 x 24 jam,klien
Ds :
diharapkan
menunjukkan
Do :
tanda :
- TTV dalam rentang
Pembesaran
jantung.
Frek.
Nadi
x/menit.
140/90 mmhg.
pada
:
110
mampu
pembesaran
21
sesering
mungkin.
Evaluasi adanya
nyeri dada.
Monitor
jumlah
tanda-
normal.
Tidak ada edema.
Tidak
ada
TTV
dan
-
jantung.
Monitor
warna
irama
suhu
dan
kelembaban kulit.
2.
sembab
Ketidakefektifan
napas
jantung.
pola Setelah
dilakukan -
klien
Ds :
mampu menunjukkan :
- TTV dalam rentang
Ny. A mengeluh
sesak
napas.
Do :
-
diharapkan
normal.
Menunjukan
jalan
Kaji tanda-tanda
vital.
Monitor
paru.
Monitor frek. Dan
suara
suara
-
Respirasi 26x/menit
-
pernapasan.
Auskultasi suara
nafas,
catat
adanya
suara
tambahan.
Identifikasi
pasien
perlunya
pemasangan alat
3.
dari
dilakukan -
ketidakmampuan jam,klien
24
alergi makanan.
Kolaborasi
dengan ahli gizi
diharapkan
jalan nafas.
Kaji
adanya
dan
untuk
menentukan
jumlah kalori dan
nutrisi
yang
dibutuhkan
pasien.
Anjurkan pasien
untuk
meningkatkan
Fe, protein, dan
menelan.
-
vitamin C.
Berikan makanan
yang
terpilih
(sudah
dikonsultasikan
22
4.
Hipotermi
dengan
berhubungan Setelah
penurunan
metabolisme,
dilakukan -
ditandai selama
jam,klien
Ds:
mampu menunjukkan :
- Suhu tubuh dalam
Ny.
sensitive
-
mengeluh
diharapkan
rentang normal
terhadap
dingin.
Ny. A mengeluh tremor.
Do:
-
suhu
minimal
24
dengan:
nutrisi.
Monitor
tiap
jam.
Rencanakan
monitoring suhu
scara kontinyu.
Monitor sianosis
perifer.
Monitor
cushing triad.
Selimuti pasien
Suhu 360C
adanya
untuk mencegah
hilangnya
kehangatan
-
tubuh.
Ajarkan
dari
indikasi
hipotermi
dan penanganan
5.
Intoleransi
aktivitas Setelah
berhubungan
dan
kebutuhan jam,klien
napas.
-
mmHg.
Frek. Nafas : 26x/menit.
24
diharapkan
normal.
Mampu melakukan
yang diperlukan.
Kaji tanda-tanda
vital.
Monitor
respon
fisik,
emosi,
social,
mampu menunjukkan :
- TTV dalam rentang
Do :
dilakukan -
spiritual.
Bantu klien untuk
mengidentifikasi
aktivitas sehari-hari
aktifitas
secara mandiri.
Sirkulasi
status
mampu
baik.
yang
dilakukan.
Kolaborasikan
dengan
23
dan
tenaga
rehabilitasi medik
dalam
merencanakan
program
6.
dilakukan -
terapi
yang tepat.
Jaga kebersihan
berhubungan
faktor
ditandai selama
nutrisi,
24
dengan :
jam,klien
Ds : -
mampu menunjukkan :
- Integritas kulit yang
Do:
-
Kulit
nampak
bersisik
-
dan
baik
kering,
tidak
diharapkan
elastis.
Berat badan 45 kg.
Tinggi badan 160 cm.
IMT : 17,5.
-
bisa
di
akan adanya
-
kemerahan.
Oleskan lotion
atau minyak /
pertahankan.
Menunjukan
pemahaman dalam
dareah yang
proses
tertekan.
Monitor status
perbaikan
kulit.
Mampu melindungi
kulit
nutrisi pasien.
dan
mempertahankan
kelembababan kulit
dan
perawatan
alami.
7.
Gangguan
citra
tubuh Setelah
dilakukan -
Kaji
secara
berhubungan
pembengkakan
kelenjar selama
verbal
24
jam,klien
DS: -
mampu menunjukkan :
- Body image positif
- Meningkatkan
DO:
-
diharapkan
interaksi sosial.
Mampu
klien
terhadap
tubuhnya.
Monitor frekuensi
mengkritik dirinya
Dorong
klien
mengungkapkan
mengidentifikasi
kekuatan personal.
respon
perasaannya.
Jelaskan tentang
pengobata, pera
24
watan, kemajuan
dan
prognosis
penyakit.
PENYIMPANGAN KDM
Defisiensi iodium, disfungsi
hipofisis, disfungsi TRH
hipotalamus
Penekanan
prod. Hormon
Tiroid
HIPOTIROIDISME
Terapi pergantian
hormone tiroid
25
Gangguan
Metabolik lemak
Kel. Tiroid a/
membesar
Menekan struktur
dileher dan dada
Disfagia gangguan
respirasi
DEFISIENSI
PENGETAHUAN
GANGGUA
N CITRA
TUBUH
Penurunan
Produksi panas
Oklusi pembuluh
darah
Achlorhydria
Nutrisi
menurun
HIPOTERMIA
Jantung
bekerja lebih
keras
Kelemahan
DAFTAR
PENURUNAN
CURAH JANTUNG
Kulit menjadi
tidak elastis
(Misalnya :
Kering)
KETIDAKSEIMBANG
AN NUTRISI
KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH
INTOLERANSI AKTIVITAS
PeningkatanArteriosk
lerosis
Laju BMR
lambat
KERUSAKAN
INEGRITAS
PUSTAKAKULIT
Penurunan
Mortilitas Usus
Hipoksia
KETIDAKEFEKTI
FAN POLA
Penurunan Fungsi GI
KONSTIPASI
26