Anda di halaman 1dari 26

A.

Kasus
Seorang perempuan usia 32 tahun, BB 45 kg, TB 160 cm, masuk RS dengan
keluhan sesak napas, lelah, sulit menelan, benjolan pada leher, suara serak dan
bicara yang lambat dan tidak jelas, sensitif terhadap dingin. Riwayat penyakit 2
tahun yang lalu klien pernah melakukan pengobatan di puskesmas dengan
keluhan ada benjolan di leher depan dan nyeri tekan. Klien juga merasakan
tremor, wajah, tangan dan kaki sembab. Hasil pemeriksaan fisik di temukan
pembesaran pada jantung, kulit nampak kering, bersisik dan tidak elastis, serta
adanya goiter, TTV: TD 140/90 mmHg, Nadi 110x/menit, suhu 36 0C, respirasi
26x/menit, mata exofthalmos. Pemeriksaan lab TSH serum 5,0 MIU/L, FT4 9,5
pmol/L, FT3 2,5 pmol/L. Kemudian dokter menyarankan untuk melakukan USG.
B. DAFTAR KATA SULIT
Adapun kata sulit yang kami temukan dari kasus di atas yaitu :
1. Tremor
2. Sembab
3. Goiter
4. Exofthalmos
5. TSH serum
6. FT4
7. FT3
8. USG
C. DAFTAR PERTANYAAN
Adapun daftar masalah yang kami temukan dari kasus diatas,yaitu :
1. Mengapa klien masuk RS dengan keluhan sesak napas, lelah, dan pada
peeriksaan nampak pembesaran pada jantung ?
2. Mengapa klien mengeluh terdapat benjolan pada leher ?
3. Mengapa klien mengeluh sulit menelan, suara serak, bicara yang lambat dan
tidak jelas ?
4. Mengapa klien mengeluh sensitif terhadap dingin, wajah, tangan dan kaki
sembab?
5. Mengapa klien merasakan tremor ?
6. Mengapa pada pemeriksaan kulit nampak kering, bersisik dan tidak elastis ?
7. Mengapa hasil pemeriksaan terdapat adanya goiter ?
8. Mengapa TSH serum klien mengalami peningkatan ?
9. Mengapa FT4 dan FT3klien mengalami penurunan ?
10. Mengapa dokter menyarankan untuk melakukan USG?
D. JAWABAN KATA SULIT
Adapun jawaban dari kata sulit yang kami temukan dalam kasus di atas,yaitu :
1. Tremor adalah suatu gerakan gemetar yang berirama dan tidak terkendali,
yang terjadi karena otot berkontraksi dan berelaksasi secara berulang-ulang.

2. Kaki sembab (edema) adalah pembengkakan kakiatau meningkatnya volume


cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan interstitium) yang disertai
dengan penimbunan cairan abnormal dalam sela-sela jaringan dan rongga
serosa (jaringan ikat longgar dan rongga-rongga badan).
3. Goiter adalah pembesaran pada kelenjar tiroid disebut juga struma adalah
suatu pembengkakan pada leher oleh karena pembesaran kelenjar tiroid akibat
kelainan glandula tiroid dapat berupa gangguan fungsi atau perubahan
susunan kelenjar dan morfologinya.
4. Exofthalmos adalah perluasan mata abnormal / mata menonjol keluar.
5. TSH (Tiroid Stimulasi Hormon) Serum adalah mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan kelenjar tiroid serta merangsang sekresi tiroksin. Nilai normal
TSH : 0,4 4,5 mIU/L.
6. FT4 (Folikel tiroksin) adalah mengatur proses metabolisme, pertumbuhan fisik,
perkembangan mental, kematangan seks, dan mengubah glikogen menjadi
gula dalam hati serta pendistribusian air dan garam mineral. Nilai normal FT4 :
10 23 pmol/L.
7. FT3 (Folikel Triodotironin) adalah mengatur metabolisme dan kegiatan system
saraf. Nilai normal FT3 : 3,5 6,5 pmol/L.
8. Ultrasonografi(USG) adalah teknologi medis berbasis gelombang ultrasonik
yang digunakan untuk menampilkan pemetaan dan gambaran organ dalam
yang diperiksa.

E. JAWABAN PERTANYAAN
1. Klien masuk RS dengan keluhan sesak napas, lelah, serta pada pemeriksaan
didapatkan pembesaran jantung karena seperti yang kita ketahui bersama
bahwa hipotiroidesme juga mempengaruhi metabolisme lemak sehingga dapat
menyebabkan peningkatan kolesterol yang dapat berimbas pada jantung yaitu
jantung dapat mengalami arteriosklerosis sehingga jantung akan memompa
darah lebih keras agar darah dapat mengalir keseluruh tubuh. Kinerja jantung
yang terus seperti ini akan mengakibatkan klien merasa sesak akibat terjadinya
pembesaran jantung, dan klien akan mudah lelah.
2. Klien mengeluh terdapat benjolan pada leher karena kinerja kelenjar tiroid yang
menurun (hipotiroidisme). Sehingga akan memicu pembengkakan kelenjar
tiroid (benjolan). Dimana hipotiroidisme dapat dipicu oleh kekurangan iodin
2

atau penyakit Hashimoto. Penyakit Hashimoto dan penyakit Graves merupakan


kondisi autoimun. Dimana Iodin dibutuhkan kelenjar tiroid untuk memproduksi
hormon tiroid.Kekurangan tiroid memicu/memaksa sel-sel kelenjar gondok
untuk terus-menerus menghasilkan hormon tiroid sehingga kinerja kelenjar
tiroid akan menurun da akan mengalami pembengkakan atau pembesaran Zat
tiroksin ini dapat ditemukan dalam ikan, tiram, rumput laut, sereal, gandum,
serta susu sapi.
3. Klien mengeluh sulit menelan, suara serak, bicara yang lambat dan tidak jelas
karena ini sangat berhubungan erat dengan adanya bnjolan pada lehernya
yang sudah semakin membesar, sehingga benjolan tersebut berimbas
menekan kerongkongan klien sehingga klien sulit menelan, bicara pun menjadi
lambat dan tidak jelas.
4. Klien mengeluh sensitif terhadap dingin, wajah, tangan dan kaki sembab
karena ...
5. Klien merasakan tremor karena ...
6. Pada pemeriksaan kulit nampak kering, bersisik dan tidak elastis karena ...
Hasil pemeriksaan terdapat adanya goiter karena seperti yang kita kethui
bersama bahwa goitre merupakan pembengkakan pada kelenjar tiroid.
Dimana ini disebabkan oleh kurangnya atau berlebihnya iodium. Tetapi
berdasarkan kasus yang ada pembengkakan kelenjar tiroid disebabkan oleh
kurangnya iodium.
7. Hasil pemeriksaan fisik tampak mata exofthalmos karena mata exofthalmos
seringkali terjai pada seseorang dengan gangguan sistem endokrin, khususnya
kelenjar tiroid. Sehingga sangat tepat jika hasil pemeriksaan klien pada kasus
nampak mata exofthalmos karena klien mengalami masalah pada kelenjar
tiroidnya (goiter)/ klien mempunyai masalah pada sistem endokrinnya yang
dapat dibuktikan dengan nilai TSH yang meningkat dan FT3/FT4 mengalami
penurunan.
8. TSH serum klien mengalami peningkatan karena kelenjar tiroid tidak bisa
sepenuhnya merespon TSH, sehingga FT4 dan FT3 mengalami penurunan
(rendah) sementara TSH menumpuk dalam darah sehingga TSH mengalami
peningkatan.
9. FT4 dan FT3klien mengalami penurunan karena kelenjar tiroid tidak bisa
sepenuhnya merespon TSH.
10. Dokter menyarankan untuk melakukan USG karena untuk mengkonfirmasi
ukuran dan jenis benjolan yang ada serta memeriksa keberadaan benjolan
yang mungkin tidak ditemukan pada pemeriksaan fisik.
3

11. Berat badan dan tinggi badan klien tidak normal, karena dapat dibuktikan
dengan pengukuran IMT :
IMT = BB
(TB(m))2
=
45
(1,6)2
= 17,5
Ideks Massa Tubuh (IMT)
< 18,5
18,5 - 22,9
> 23,0
> 23,0 - 24,9
25,0 - 29,9
> 30,0

Kategori
Berat badan kurang
Berat badan normal
Kelebihan berat badan
Beresiko menjadi obses
Obesitas 1
Obesitas 2

Hubungan dengan penyakit yang sedang dialami klien adalah sangat


berhubungan erat karena terdapat benjolan pada leher klien sehingga klien
merasakan sulit menelan sehingga akhirnya mungki klien mengurangi porsi
makan karena kesulitannya dalam menelan tersebut.
12. Hubungan antara penyakit terdahulu klien dengan penyakit yang dialami
sekarang ini adalah seperti yang kita ktahui bersama bahwa penyakit terdahulu
klien berupa terdapat benjolan dileher sedangkan penyakit sekarangnya juga
merupakan perkembangan dari penyakit terdahulunya karena penyakit
terdahulunya tidak diobati secara sempurna yang ditandai dengan adanya
kalimat bahwa klien dahulu hanya memeriksakan dirinya ke Puskesmas
(Puskemas sperti yang kita ketahui belum mempunyai alat yang cukup
memadai untuk memeriksa suatu penyakit apalagi penyakit hipotiroid, misalnya
: pemeriksaan USG untuk mengetahui benjolan apa yang muncul pada leher
depan klien), sehingga ia mengabaikan setelah memeriksakan dipuskemas
yang menyebabkan benjolan tersebut semakin tumbuh dan berkembang lebih
besar yang dapat menyebabkan dia sulit, suara serak dan bicara yang lambat
dan tidak jelas.

ASUHAN KEPERAWATAN HIPOTIROIDISME


A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
Hipotiroidisme adalah kumpulan sindromayang disebabkan oleh
konsentrasi hormon tiroid yang rendah sehingga mengakibatkan penurunan
laju metabolisme tubuh secara umum. Kejadian hipotiroidisme sangat
bervariasi , dipengaruhi oleh faktor geografik dan lingkungan seperti asupan
iodium dan goitrogen, predisposisi genetik dan usia.Adapun definisi Hipotiroid
menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Menurut Aplikasi Nanda Nic-Noc (2015), hipotiroid adalah suatu keadaan
hipometabolik akibat defisiensi hormone tiroid yang dapat terjadi setiap
umur.
Menurut Bare (2000) hipotiroid adalah suatu kondisi yang dikarakteristikan
oleh produksi hormon tiroid yang rendah. Ada banyak kekacauankekacauan yang berakibat pada hipotiroid. Kekacauan-kekacauan ini
mungkin langsung atau tidak langsung melibatkan kelenjar tiroid. Karena
hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan banyak
proses-proses sel, hormon tiroid yang tidak memadai mempunyai
konsekuensi-konsekuensi yang meluas untuk tubuh.
6

Menurut Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (Edisi 8), Hipotiroidisme


adalah keadaan yang ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang
berjalan lambat diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid. Keadaan ini
terjadi akibat kadar hormon tiroid berada dibawah nilai optimal.
Menurut Brunnerdan Suddarth (2002) hipotiroid adalah keadaan yang
ditandai dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti
oleh gejala-gejala kegagalan tiroid. Keadaan ini terjdai akibat kadar hormon
tiroid dibawah nilai optimal.
2. Etiologi
MenurutAplikasi Nanda Nic-Noc (2015), etiologi dari Hipotiroid dapat
digolongkan menjadi tiga tipe yaitu:
1.

Hipotiroid Primer
Mungkin disebabkan oleh congenital dari tyroid (kretinism), sintesis hormone
yang kurang baik, defisiensi iodine (prenatal dan postnatal), obat anti tiroid,
pembedahan atau terapi radioaktif untuk hipotiroidisme, penyakit inflamasi

2.

kronik seperti penyakit hasimoto, amylodsis dan sarcoidosis


Hipotiroid Sekunder
Hipotiroid sekunder berkembang ketika adanya stimulasi yang tidak
memadai dari kelenjar tiroid normal, konsekwensinya jumlah tiroid
stimulating hormone (TSH) meningkat. Ini mungkin awal dari suatu hal
fungsi dari pituitary atau hipotalamus. Ini dapat juga disebabkan oleh

3.

resistensi perifer terhadap hormone tiroid


Hipotiroid Tertier/Pusat
Hipotiroid tertier dapat berkembang jika

hipotalamus

gagal

untuk

memproduksi tiroid releasing hormone (TRH) dan akibatnya tidak dapat


distimulasi pituitary untuk mengeluarkan TSH. Ini mungkin berhubungan
dengan suatu tumor/ lesi destruktif lainnya di area hipotalamus. Ada dua
bentuk utama dari goiter sederhana yaitu endemic dan sporadic. Goiter
endemic prinsipnya disebabkan oleh nutrisi, defisiensi iodine. Ini mengalah
pada goiter belt dengan karakteristik area geografis oleh minyak dan air
yang berkurang dan iodine.Sporadik goiter tidak menyempit ke area
geografik lain biasanya disebabkan oleh:
- Kelainan genetic yang dihasilkan karena metabolisme iodine yang salah.
- Ingesti dari jumlah besar nutrisi goiterogen (agen produksi goiter yang
yang menghambat produksi T4) seperti kobis, kacang, kedelai, buah

persik, bayam, kacang polong, strowbery, dan lobak, semuanya


-

mengandung goitogenik glikosida.


Ingesti dari obat goitrogen seperti thioureas (propylthiracil) thocarbomen,
(Aminothiazole, tolbutamid).

3. Manisfestasi Klinik
Menurut nanda noc nic (2015) tanda dan gejala dari Hiptiroid adalah sebagai
berikut:
1. Kulit dan Rambut
- Kulit kering, pecah-pecah, bersisik dan menebal.
- Pembengkakan, tangan, mata dan wajah.
- Rambut rontok, alopeksia, kering dan pertumbuhannya buruk.
- Tidak tahan dingin.
- Pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal
2. Muskuloskeletal
- Volume otot bertambah, glossomegali.
- Kejang otot, kaku, paramitoni.
- Artralgia dan efusi synovial.
- Osteoporosis.
- Pertumbuhan tulang terhambat pada usia muda.
- Umur tulang tertinggal disbanding usia kronologis.
- Kadar fosfatase alkali menurun
3. Neurologik
- Letargi dan mental menjadi lambat.
- Aliran darah otak menurun.
- Kejang, koma, dementia, psikosis (gangguan memori, perhatian kurang,
penurunan reflek tendon).
- Ataksia (serebelum terkena).
- Ganggguan saraf (carfal tunnel).
- Tuli perseptif, rasa kecap, penciuman terganggu
4. Kardiorespiratorik
- Bradikardi, distrimia, hipotensi.
- Curah jantung menurun, gagal jantung.
- Efusi pericardial (sedikit, temponade sangat jarang).
- Kardiomiopati di pembuluh. EKG menunjukan
mendatar/inverse.
- Penyakit jantung iskemic.
- Hipotensilasi.
- Efusi pleural.
- Dispnea
5. Gastrointestinal
- Konstipasi, anoreksia, peningkatan BB, distensi abdomen.
- Obstruksi usus oleh efusi peritoneal.
- Aklorhidria, antibody sel parietal gaster, anemia pernisiosa
6. Renalis
- Aliran darah ginjal berkurang, GFR menurun.
- Retensi air (volume plasma berkurang).
- Hipokalsemia
8

gelombang

7. Hematologi
- Anemia normokrom normositik.
- Anemia mikrositik/makrositik.
- Gangguan koagulasi ringan
8. Sistem endokrin
Pada perempuan terjadi perubahan menstruasi seperti amenoremasa
menstruasi

yang

memanjang,

menoragi

dan

galaktore

dengan

hiperprolaktemi. Amenore dapat dibagi 2 yaitu primer dan sekunder.


Amenorea primer yakni apabila seorang wanita berumur 18 tahun keatas
tidak pernahdapat haid, sedang pada amenorea sekunder penderita pernah
mendapat haid tetapi kemudiantidak dapat lagi.
- Gangguan fertilitas.
- Gangguan hormone pertumbuhan dan respon ACTH, hipofisis terhadap
-

insulin akibat hipoglikemi.


Gangguan sintesis kortison, kliren kortison menurun.
Insufisiensi kelenjar adrenal autoimun.
Psikologis/emosi: apatis, agitasi, depresi, paranoid, menarik diri, perilaku

meniak.
Manifestasi klinis lain berupa: edema periorbita, wajah seperti bulan
(moon face), wajah kasar suara serak, pembesaran leher, lidah tebal,
sensitifitas terhadap opioid, haluaran urin menurun, lemah, ekspresi
wajah kosong dan lemah.

4. Patofisiologi
Iodium merupakan semua bahan utama yang dibutuhkan tubuh untuk
pembentukan hormon tyroid. Bahan yang mengandung iodium diserap usus,
masuk ke dalam sirkulasi darah dan ditangkap paling banyak oleh kelenjar
tyroid. Dalam kelenjar, iodium dioksida menjadi bentuk yang aktif yang
distimuler oleh Tiroid Stimulating Hormon kemudian disatukan menjadi molekul
tiroksin yang terjadi pada fase sel koloid. Senyawa yang terbentuk dalam
molekul diyodotironin membentuk tiroksin (T4) dan molekul yoditironin (T3).
Tiroksin (T4) menunjukkan pengaturan umpan balik negatif dari sekresi Tiroid
Stimulating Hormon dan bekerja langsung pada tirotropihypofisis, sedang
tyrodotironin (T3) merupakan hormon metabolik tidak aktif. Beberapa obat dan
keadaan dapat mempengaruhi sintesis, pelepasan dan metabolisme tyroid
sekaligus menghambat sintesis tiroksin (T4) dan melalui rangsangan umpan
balik negatif meningkatkan pelepasan TSH oleh kelenjar hypofisis. Keadaan ini
menyebabkan pembesaran kelenjar tyroid.
9

Hipotiroid dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar tiroid, hipofisis,


atau hipotalamus. Apabila disebabkan oleh malfungsi kelenjar tiroid, maka
kadar HT yang rendah akan disertai oleh peningkatan kadar TSH dan TRH
karena tidak adanya umpan balik negatif oleh HT pada hipofisis anterior dan
hipotalamus.Apabila hipotiroid terjadi akibat malfungsi hipofisis, maka kadar
HT yang rendah disebabkan oleh rendahnya kadar TSH. TRH dari
hipotalamus tinggi karena. tidak adanya umpan balik negatif baik dari TSH
maupun HT. Hipotiroid yang disebabkan oleh malfungsi hipotalamus akan
menyebabkan rendahnya kadar HT, TSH, dan TRH.
5. Pemeriksaan Penunjang
Adapun pemeriksaan penunjang menurut Aplikasi Nanda Ni-Noc (2015), yang
dapat diberikan kepada penderita Hipotiroid (Buku Patofisiologi Klinik), adalah :
1. T4 Serum
Penentuan T4 serum dengan tekhnik radio immunoassay pada hipotiroid
ditemukan kadar T4 serum normal sampai rendah.Normal kadar T4 serum
diantara 4,5 dan 11,5 mg/dl (58,5 hinnga 150 nmol/L)
2. T3 Serum
Kadar T3 serum biasanya dalam keadaan normal-rendah.Normal kadar T3
serum adalah 70 hingga 220 mg/dl (1,15 hingga 3,10 nmol/L)
3. Tes T3 Ambilan Resin
Pada hipotiroidisme, maka hasil tesnya kurang dari 25% (0,25)
4. Tes TRH (Thyrotropin Releasing Hormon)
Pada hipotiroid yang disebabkan oleh keadaan kelenjar tiroid maka akan
ditemukan peningkatan kadar TSH serum. TSH meningkat pada hipotiroid
primer dan TSH rendah pada hipotiroid sekunder.
- Kegagalan hipofisis : respon TSH terhadap TRH mendatar.
- Penyakit hipotalamus : TSH dan TRH meningkat.
5. Sinar X
Akan didapatkan pembesaran pada jantung.
6. EKG
Menunjukan sinus bradikardi, rendahnya voltase kompleks QRS dalombang
T datar atau inverse.
6. Penatalaksanaan
Adapun penatalaksanaan yang dapat diberikan pada pendrita hipotiroid
(Aplikasi Nanda Ni-Noc, 2015) adalah sebagai berikut:
a. Medikamentosa
Pengobatan hipotiroidisme antara lain dengan pemberian tiroksin, biasanya
dalam dosis rendah sejumlah 50 g/hari dan setelah beberapa hari atau minggu
10

sedikit demi sedikit ditingkatkan sampai akhirnya mencapai dosis pemeliharaan


maksimal sejumlah 200 g/hari. Pengukuran kadar tiroksin serum dan
pengambilan resin T3 dan kadar TSH penderita hipotiroidisme primer dapat
digunakan untuk menetukan manfaat terapi pengganti. Pengobatan pada
penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid dosis rendah, karena dosis
yang terlalu tinggi bisa menyebabkan efek samping yang serius. Pengobatan
selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti hormod tiroid.
Apabila penyebab hipotiroidisme berkaitan dengan tumor susunan saraf pusat,
maka dapat diberikan kemoterapi, radiasi, atau pembedahan. Dalam keadaan
darurat (misalnya koma miksedem), hormon tiroid bisa diberikan secara
intravena. Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon
tiroid, yaitu dengan memberikan sediaan per-oral (lewat mulut). Yang banyak
disukai adalah hormone tiroid buatan T4. Bentuk yang lain adalah tiroid yang
dikeringkan (diperoleh dari kelenjar tiroid hewan).
b. Terapi Sulih Hormon
Obat pilihannya adalh sodium levo-thyroxine. Bila fasilitas untuk mengukur
faal tiroid ada, diberikan dosis seperti pada label berikut ini :
- Bila fasilitas untuk mengukur faal tiroid tidak ada, dapat dilakukan
terapeutic trial sampai usia 3 tahun dimulai dengan dosis rendah dalam 23 minggu. Bila ada perbaikan klinis, dosis dapat ditingkatkan bertahap
-

atau dengan dosis pemberian 100 g/m 2/hari.


Penyesuaian dosis tiroksin berdasarkan respon klinik dari uji fungsi tiroid

T3, T4, dan TSH yang dapat berbeda tergantung dari etiologi hipotiroid.
c. Pembedahan
Tiroidektomi dilaksanakan apabila goiternya besar dan menekan jaringan
sekitar. Tekanan pada trakea dan esofagus dapat mengakibatkan inspirasi
stridor dan disfagia. Tekanan pada larig dapat mengakibatkan suara serak.

11

B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Data Demografi
- Data Demografi Klien :
Nama
: Ny. A
Umur
: 32 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
b. Keluhan Utama :
Ny. A mengeluh sesak napas
c. Riwayat Kesehatan
- Riwayat Penyakit Saat Ini :
Ny. A mengeluh sesak napas, lelah, sulit menelan, benjolan pada leher,
suara serak dan bicara yang lambat dan tidak jelas, serta sensitif
-

terhadap dingin.
Riwayat Penyakit yang Lalu:
Ny. A dua tahun yang lalu pernah melakukan pengobatan di puskesmas
dengan keluhan ada benjolan di leher depan dan nyeri tekan
-

d. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum
1. Kesan Pertama :
Adanya benjolan
12

2. Kesadaran Umum :
Composmentis : Nilai 15 (E4M6V5)
3. Kesan Status Gizi
Berat Badan : 45 kg.
Tinggi Badan : 160 cm.
IMT = BB
(TB(m))2
= 45
(1,6)2
= 17,5
Ideks Massa Tubuh (IMT)
< 18,5
18,5 - 22,9
> 23,0
> 23,0 - 24,9
25,0 - 29,9
> 30,0
-

Tanda-tanda Vital
1. Tekanan Darah
2. Frekuensi Nadi
3. Frek. Pernapasan
4. Suhu

Kategori
Berat badan kurang
Berat badan normal
Kelebihan berat badan
Beresiko menjadi obses
Obesitas 1
Obesitas 2

: 140/90 mmHg
: 110 x /menit
: 26 kali/menit
: 36oC

e. Pemeriksaan Persistem
1. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi
: Edema
Palpasi
: Perkusi
: Auskultasi
: TD = 140/80 mmHg, Nadi = 60 x/menit.
2. Sistem Pernafasan
Inspeksi
: Sesak nafas
Palpasi
: Perkusi
: Auskultasi
: RR = 26 x/menit
3. Sistem Perkemihan
Inspeksi
: Palpasi
: Perkusi
: Auskultasi
:4. Sistem Gastrointestinal
Inspeksi
: Sulit menelan
Palpasi
: Perkusi
: Auskultasi
:5. Sistem Muskulokeleteal
13

6.

7.

8.

9.

Inspeksi
: Lelah
Palpasi
: Tremor
Perkusi
: Auskultasi
:Sistem Integumen
Inspeksi
: Wajah, tangan dan kaki sembab. Kulit nampak kering,
bersisik dan elastis.
Palpasi
: Sensitive terhadap dingin.
Perkusi
: Auskultasi
:Sistem Endokrin
Inspeksi
: Adanya benjolan pada leher.
Palpasi
: Nyeri jika ditekan.
Perkusi
: Auskultasi
:Sistem Saraf
Inspeksi
: Palpasi
: Perkusi
: Auskultasi
:Sistem Reproduksi
Inspeksi
: Palpasi
: Perkusi
: Auskultasi
:-

f. Klasifikasi Data
Ds :
- Ny. A mengeluh sesak napas
- Ny. A mengeluh lelah
- Ny. A mengeluh sulit menelan
- Ny. A mengeluh sensitive terhadap dingin
- Ny. A mengeluh nyeri saat di tekan
Do :
- Tinggi badan
: 160 cm
- Berat badan
: 45 kg
- Tekanan darah
: 140/90 mmHg.
- Frekuensi nadi
: 110 x/menit.
- Frekuensi pernapasan : 26 x/menit.
- Suhu
: 36oC.
- Composmentis : Nilai 15 (E4M6V5)
- Berat Badan
: 45 kg
- Tinggi Badan : 160 cm.
- Benjolan pada leher.
- Suara serak
- Bicara lambat dan tidak jelas.
- Tremor.
- Wajah, tangan, dan kaki sembab
- Pembesaran pada jantung
14

g.

Kulit Nampak kering, bersisik dan tidak elastis


Adanya goiter
Mata exofthalmos
Pemeriksaan lab TSH serum 5,0 mIU/L
FT4 9,5 pmol/L
FT3 2,5 pmol/L

Analisis Data
Adapun analisis data keperawatan penyakit yang diderita ole Ny. A,
adalah sebagai berikut :

N
O
1.

DATA

ETIOLOGI

PROBLEM

Ds :

Defisiensi, Iodium,

Penurunan

Ny. A mengeluh lelah

Disfungsi, Hipofisis,

jantung

Do :

Disfungsi TRH

Pembesaran

jantung.
Frek. Nadi

x/menit.
140/90 mmhg.
Wajah, tangan, dan
kaki sembab

pada
:

110

Hipotalamus
Penekanan Prod.
Hormon
Hipotiroidisme

Gangguan Metabolik
Lemak

Peningkatan Kolestrol
Dan Trigliserida

Peningkatan
Arteriosklerosis

Oklusi Pembuluh Darah

Jantung Bekerja Lebih


Keras
15

curah

Penurunan Curah
Jantung
2.

Ds :

Defisiensi, Iodium,

Ketidakefektifan

Ny. A mengeluh sesak

Disfungsi, Hipofisis,

Pola Nafas

napas.
Do :
-

Disfungsi TRH
Hipotalamus

Respirasi 26x/menit
Penekanan Prod.
Hormon
Hipotiroidisme

Gangguan Metabolik
Lemak

Peningkatan Kolestrol
Dan Trigliserida

Peningkatan
Arteriosklerosis

Oklusi Pembuluh Darah

Suplai Darah Kejaringan


Nenurun

Hipoksia

Ketidakefektifan Pola
Napas
3.

Ds :

Defisiensi, Iodium,
16

Ketidakseimbangan

Ny.

mengeluh

sulit

menelan.

Disfungsi TRH

Do:
-

Disfungsi, Hipofisis,

Nutrisi Kurang Dari


Kebutuhan Tubuh

Hipotalamus
Berat badan 45 kg.
Tinggi badan 160 cm.
IMT : 17,5

Penekanan
Prod.Hormon

Hipotiroidisme
Laju BMR Lambat
Nutrisi Menurun
Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh
4.

Ds:
-

Defisiensi, Iodium,
Ny.

mengeluh

Disfungsi, Hipofisis,

sensitive

terhadap

Disfungsi TRH

dingin.
Ny.
A

mengeluh

tremor.

Penekanan

Do:
-

Hipotalamus

Prod.Hormon
0

Suhu 36 C
Hipotiroidisme
Laju BMR Lambat
Penurunan Produksi
Panas
Hipotermi
17

Hipotermi

5.

Ds:
-

Defisiensi, Iodium,
Ny. A mengeluh Lelah

Disfungsi, Hipofisis,
Disfungsi TRH
Hipotalamus
Penekanan
Prod.Hormon

Hipotiroidisme
TSH Merangsang
Kelenjar Tiroid Untuk
Mensekresi
Kelenjar Tiroid
Membesar
Menekan Struktur
Dileher Dan Dada

Disfagia Gangguan
Respirasi

Kekuangan Vitamin B 12
Dan Asam Volat

Pembentukan Eritrosit
Tidak Optimal

Produksi SDM Menurun

Anemia
18

Intoleransi Aktivitas

Kelemahan

Intoleransi Aktiviatas

6.

Ds : -

Defisiensi, Iodium,

Kerusakan Integritas

Do :

Disfungsi, Hipofisis,

Kulit

Kulit nampak kering,


bersisik

dan

tidak

Disfungsi TRH
Hipotalamus

elastis.
Penekanan
Prod.Hormon

Hipotiroidisme
Laju BMR Lambat
Nutrisi Menurun
Kulit Menjadi Tidak
Elastis (Misalnya Kering)
Kerusakan Integritas
Kulit
7.

DS: -

Defisiensi, Iodium,

Gangguan

DO:

Disfungsi, Hipofisis,

Tubuh.

Benjolan pada leher

Disfungsi TRH
Hipotalamus
Penekanan
Prod.Hormon
19

Citra

Hipotiroidisme
TSH Merangsang
Kelenjar Tiroid Untuk
Mensekresi
Kelenjar Tiroid
Membesar
Gangguan Citra Tubuh

2. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan penyakit yang diderita oleh N.y. A,yaitu
sebagai berikut :
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan takikardi, ditandai dengan :
Ds :
Ny. A mengeluh lelah
Do :
- Pembesaran pada jantung.
- Frek. Nadi : 110 x/menit.
- 140/90 mmhg.
- Wajah, tangan, dan kaki sembab
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan keletihan, ditandai dengan:
Ds :
Ny. A mengeluh sesak napas.
Do :
- Respirasi 26x/menit
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan, ditandai dengan :
Ds :
Ny. A mengeluh sulit menelan.
Do:
- Berat badan 45 kg.
- Tinggi badan 160 cm.
- IMT : 17,5
4. Hipotermi berhubungan dengan penurunan laju metabolisme, ditandai dengan:
Ds:
- Ny. A mengeluh sensitive terhadap dingin.
- Ny. A mengeluh tremor.
Do:
20

Suhu 360C
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ditandai dengan:
Ds:
- Ny. A mengeluh Lelah.
- Ny. A mengeluh sesak napas.
-

Do :
- Tekanan Darah : 140/80 mmHg.
- Frek. Nafas : 26x/menit.
- Frek. Nadi : 110x/menit.
6. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor nutrisi, ditandai dengan :
Ds : Do:
- Kulit nampak kering, bersisik dan tidak elastis.
- Berat badan 45 kg.
- Tinggi badan 160 cm.
- IMT : 17,5.
7. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembengkakan kelenjar tiroid,
ditandai dengan:
DS:DO:
- Benjolan pada leher.
3. Intervensi Keperawatan
Adapun intervensi keperawatan penyakit yang diderita oleh Ny. A,adalah
sebagai berikut :
NO.
1.

DIAGNOSA

NOC

Penurunan curah jantung Setelah


berhubungan

NIC

dilakukan -

dengan tindakan keperawatan

takikardi, ditandai dengan :

selama4 x 24 jam,klien

Ds :

diharapkan

Ny. A mengeluh lelah.

menunjukkan

Do :

tanda :
- TTV dalam rentang

Pembesaran

jantung.
Frek.
Nadi

x/menit.
140/90 mmhg.

pada
:

110

mampu

pembesaran
21

sesering

mungkin.
Evaluasi adanya

nyeri dada.
Monitor
jumlah

tanda-

normal.
Tidak ada edema.
Tidak
ada

TTV

dan
-

jantung.
Monitor
warna

irama
suhu
dan

kelembaban kulit.

2.

Wajah, tangan, dan kaki

sembab
Ketidakefektifan
napas

jantung.

pola Setelah

dilakukan -

berhubungan tindakan keperawatan

dengan keletihan, ditandai selama 3 x 24 jam,


dengan:

klien

Ds :

mampu menunjukkan :
- TTV dalam rentang

Ny. A mengeluh

sesak

napas.

Do :
-

diharapkan

normal.
Menunjukan

jalan

Kaji tanda-tanda

vital.
Monitor

paru.
Monitor frek. Dan

suara

suara
-

nafas yang paten.

Respirasi 26x/menit
-

pernapasan.
Auskultasi suara
nafas,

catat

adanya

suara

tambahan.
Identifikasi
pasien

perlunya

pemasangan alat
3.

Ketidakseimbangan nutrisi Setelah


kurang
tubuh
dengan

dari

dilakukan -

kebutuhan tindakan keperawatan


berhubungan selama

ketidakmampuan jam,klien

24

alergi makanan.
Kolaborasi
dengan ahli gizi

diharapkan

menelan, ditandai dengan : mampu menunjukkan :


- Adanya
Ds :
peningkatan berat
Ny. A mengeluh sulit
badan.
menelan.
- Berat badan ideal
Do:
sesuai
dengan
- Berat badan 45 kg.
tinggi badan.
- Tinggi badan 160 cm.
- Menunjukkan
- IMT : 17,5
peningkatan fungsi
pengecapan

jalan nafas.
Kaji
adanya

dan

untuk
menentukan
jumlah kalori dan
nutrisi

yang

dibutuhkan
pasien.
Anjurkan pasien
untuk
meningkatkan
Fe, protein, dan

menelan.
-

vitamin C.
Berikan makanan
yang

terpilih

(sudah
dikonsultasikan

22

dengan ahli gizi).


Berikan informasi
tentang
kebutuhan

4.

Hipotermi
dengan

berhubungan Setelah
penurunan

metabolisme,

dilakukan -

laju tindakan keperawatan

ditandai selama

jam,klien

Ds:

mampu menunjukkan :
- Suhu tubuh dalam

Ny.

sensitive
-

mengeluh

diharapkan

rentang normal

terhadap

dingin.
Ny. A mengeluh tremor.

Do:
-

suhu

minimal

24

dengan:

nutrisi.
Monitor

tiap

jam.
Rencanakan
monitoring suhu

scara kontinyu.
Monitor sianosis

perifer.
Monitor

cushing triad.
Selimuti pasien

Suhu 360C

adanya

untuk mencegah
hilangnya
kehangatan
-

tubuh.
Ajarkan
dari

indikasi
hipotermi

dan penanganan
5.

Intoleransi

aktivitas Setelah

berhubungan

dengan tindakan keperawatan

ketidakseimbangan antara selama


suplai

dan

kebutuhan jam,klien

oksigen, ditandai dengan:


Ds:
-

napas.
-

Tekanan Darah : 140/80

mmHg.
Frek. Nafas : 26x/menit.

24

diharapkan

normal.
Mampu melakukan

yang diperlukan.
Kaji tanda-tanda
vital.
Monitor

respon

fisik,

emosi,

social,

mampu menunjukkan :
- TTV dalam rentang

Ny. A mengeluh Lelah.


Ny. A mengeluh sesak

Do :

dilakukan -

spiritual.
Bantu klien untuk
mengidentifikasi

aktivitas sehari-hari

aktifitas

secara mandiri.
Sirkulasi
status

mampu

baik.

yang

dilakukan.
Kolaborasikan
dengan

23

dan

tenaga

Frek. Nadi : 110x/menit.

rehabilitasi medik
dalam
merencanakan
program

6.

Kerusakan integritas kulit Setelah

dilakukan -

terapi

yang tepat.
Jaga kebersihan

berhubungan

dengan tindakan keperawatan

kulit agar tetap

faktor

ditandai selama

bersih dan kering


Monitor kulit

nutrisi,

24

dengan :

jam,klien

Ds : -

mampu menunjukkan :
- Integritas kulit yang

Do:
-

Kulit

nampak

bersisik
-

dan

baik

kering,
tidak

diharapkan

elastis.
Berat badan 45 kg.
Tinggi badan 160 cm.
IMT : 17,5.
-

bisa

di

akan adanya
-

kemerahan.
Oleskan lotion
atau minyak /

pertahankan.
Menunjukan

baby oil pada

pemahaman dalam

dareah yang

proses

tertekan.
Monitor status

perbaikan

kulit.
Mampu melindungi
kulit

nutrisi pasien.

dan

mempertahankan
kelembababan kulit
dan

perawatan

alami.
7.

Gangguan

citra

tubuh Setelah

dilakukan -

Kaji

secara

berhubungan

dengan tindakan keperawatan

verbal dan non

pembengkakan

kelenjar selama

verbal

24

tiroid, ditandai dengan:

jam,klien

DS: -

mampu menunjukkan :
- Body image positif
- Meningkatkan

DO:
-

Benjolan pada leher.


-

diharapkan

interaksi sosial.
Mampu

klien

terhadap

tubuhnya.
Monitor frekuensi
mengkritik dirinya
Dorong
klien
mengungkapkan

mengidentifikasi
kekuatan personal.

respon

perasaannya.
Jelaskan tentang
pengobata, pera

24

watan, kemajuan
dan

prognosis

penyakit.

PENYIMPANGAN KDM
Defisiensi iodium, disfungsi
hipofisis, disfungsi TRH
hipotalamus

Penekanan
prod. Hormon
Tiroid

HIPOTIROIDISME

TSH merangsang kelenjar tiroid


untuk mensekresi

Terapi pergantian
hormone tiroid

25

Gangguan
Metabolik lemak

TSH merangsang kelenjar tiroid


untuk mensekresi

Kel. Tiroid a/
membesar
Menekan struktur
dileher dan dada
Disfagia gangguan
respirasi

Kekurangan Vit. B12


dan asam folat
Pembentukan eritrosit
tidak optimal
Produksi SDM menurun
Anemia

Peningkatan kolesterol dan


trigliserida

DEFISIENSI
PENGETAHUAN

GANGGUA
N CITRA
TUBUH
Penurunan
Produksi panas

Oklusi pembuluh
darah

Achlorhydria

Nutrisi
menurun

HIPOTERMIA

Jantung
bekerja lebih
keras

Kelemahan

DAFTAR

Suplai darah kejaringan


menurun

PENURUNAN
CURAH JANTUNG

Kulit menjadi
tidak elastis
(Misalnya :
Kering)

KETIDAKSEIMBANG
AN NUTRISI
KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH

INTOLERANSI AKTIVITAS

PeningkatanArteriosk
lerosis

Laju BMR
lambat

KERUSAKAN
INEGRITAS
PUSTAKAKULIT

Penurunan
Mortilitas Usus

Hipoksia
KETIDAKEFEKTI
FAN POLA

Penurunan Fungsi GI
KONSTIPASI

Dorlan, Newman. 2008. KAMUS SAKU KEDOKTERAN DORLAND EDISI 28.


Jakarta : EGC.
Huda Nurarif,Amin , Kusuma,Hardi. 2015. APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN
BERDASARKAN DIAGNOSA MEDIS &NANDA (NORTH AMERICAN NURSING
DIAGNOSIS ASSOCIATION) NIC NOC. Jogjakarta : Mediaction.
Smeltzer, Suzanne C. 2002. BUKU AJAR KEEPRAWATAN MEDIKAL BEDAH
BRUNNER & SUDDARTH EDISI 8. Jakarta : EGC.
https://internis.files.wordpress.com/2011/01/penatalaksanaan-perioperatifhipotiroid.pdf

26

Anda mungkin juga menyukai