Anda di halaman 1dari 13

DEMAM BERDARAH (DBD)

KELOMPOK V
FIRMANSYA KURNIATI TAPPANG FADILAH AMIR NURYANTI INDRA IRWANA FAHRIL SALIM

Close-up of an Aedes mosquito

DEFENISI

Demam Berdarah adalah salah satu penyakit infeksi yang serius dan dikenal pula dengan sebutan DBD (Demam Berdarah Dengue). Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes

albopictus

Lanjutan

DBD sangat bervariasi, WHO (1997) membagi menjadi 4 derajat, yaitu : Derajat I: Demam disertai gejala-gejala umum yang tidak khas dan manifestasi perdarahan spontan satu-satunya adalah uji tourniquet positif. Derajat II : Gejala-gejala derajat I, disertai gejala-gejala perdarahan kulit spontan atau manifestasi perdarahan yang lebih berat. Derajat III: Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menyempit (< 20 mmHg), hipotensi, sianosis disekitar mulut, kulit dingin dan lembab, gelisah. Derajat IV : Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur.

EPIDEMIOLOGI DEMAM BERDARAH


Wabah pertama terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779. Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada 1950-an dan hingga 1975 demam berdarah ini telah menjadi penyebab kematian utama di antaranya yang terjadi pada anak-anak di daerah tersebut. Di Indonesia, terdapat 2 jenis virus pemicu penyakit ini, yakni virus chikungunya dan virus dengue. Virus dengue adalah penyebab terpenting demam berdarah, sehingga penyakit ini dikenal sebagai demam berdarah dengue.

ETIOLOGI
Demam berdarah adalah penyakit infeksi virus.

Faktor host yaitu kerentanan (susceptibility) dan respon imun. Faktor lingkungan (environment) yaitu kondisi geografi (ketinggian dari permukaan laut, curah hujan, angin, kelembaban, musim); Kondisi demografi (kepadatan, mobilitas, perilaku, adat istiadat, sosial ekonomi penduduk). Jenis nyamuk sebagai vektor penular penyakit juga ikut berpengaruh. Faktor agent yaitu sifat virus Dengue, yang hingga saat ini telah diketahui ada 4 jenis serotipe yaitu Dengue 1, 2, 3 dan 4. Penelitian terhadap epidemi Dengue di Nicaragua tahun 1998, menyimpulkan bahwa epidemiologi Dengue dapat berbeda tergantung pada daerah geografi dan serotipe virusnya..

PATOFISIOLOGI
Terdapat perubahan patofisiologis yaitu : Meningkatnya permeabilitas kapiler yang mengakibatkan bocornya plasma, hipovolemia dan terjadinya syok. Pada DBD terdapat kejadian unik yaitu terjadinya kebocoran plasma ke dalam rongga pleura dan rongga peritoneal. Kebocoran plasma terjadi singkat (24-48 jam). Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati, trombositopeni dan koagulopati, mendahului terjadinya manifestasi pendarahan. Aktivasi sistem komplemen selalu dijumpai pada pasien DBD.

GEJALA DEMAM BERDARAH

Demam di atas 38C selama kurang lebih satu minggu tanpa diketahui penyebabnya. Muncul bintik-bintik merah di kulit. Bintik-bintik merah ini kadang tak tampak nyata atau bahkan tak terlihat oleh mata awam. Sakit kepala Mual dan muntah-muntah Kadang-kadang disertai dengan mimisan Tinja berwarna merah kehitaman Pada kasus yang sudah parah terjadi pembesaran hati, perdarahan di otak, dan shock.

DIAGNOSA DEMAM BERDARAH


Tanda dini infeksi dengue; demam tinggi (>390 C)

facial flushing

tidak ada tanda ISPA tidak tampak infeksi fokal uji tourniquet positif

Indikator fase syok : Hari sakit ke 4-5 Suhu turun nadi cepat tanpa demam tekanan nadi turun ( 20) / hipotensi leukopenia < 5000 trombositopenia, Ht

Lanjutan..

Diagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis. Biasanya yang terjadi adalah demam tanpa adanya sumber infeksi, ruam petekial dengan trombositopenia dan leukopenia relatif. Serologi dan reaksi berantai polimerase tersedia untuk memastikan diagnosa demam berdarah jika terindikasi secara klinis. Mendiagnosis demam berdarah secara dini dapat mengurangi risiko kematian daripada menunggu akut

TERAPI DEMAM BERDARAH


Untuk mengantisipasi demam dapat diberikan Paracetamol. Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter 2 liter dalam 24 jam seperti : air teh, gula sirup, jus buah-buahan atau susu. Sebagai pertolongan pertama dapat diberi Oralit (garam elektrolit) kalau perlu 1 sendok makan tiap 3-5 menit. Apabila kadar hemotokrit turun sampai 40% muka harus diinfus Nacl atau ringer. Antibiotik boleh diberikan apabila terjadi infeksi sekunder. Pada saat penderita syok atau pingsan maka boleh diberikan oksigen. Transfusi darah boleh diberikan apabila penderita mengalami pendarahan yang signifikan. Penggantian cairan tubuh.

TATA LAKSANA KASUS BDB BAGIAN I

BAGIAN 3 TATALAKSANA KASUS BDB DERAJAT II

BAGIAN 4 TATALAKSANA KASUS BDB DERAJAT III & IV

Anda mungkin juga menyukai