Anda di halaman 1dari 3

Kejang Demam

Kode : R56.0 (Febrile convulsions)


1. Pengertian Kejang demam adalah penyakit bangkitan yang terjadi karena kenaikan
suhu tubuh(diatas 38°C). Umumnya terjadi pada usia 6 bulan- 6 tahun.
Kejang dibagi menjadi 2 yaitu:
- Kejang Demam Sederhana (KDS)
 Singkat, <15 menit
 Kejang umum/klonik
 Tanpa gerakan fokal
 Tidak berulang dalam 24 jam
- Kejang Demam Kompleks (KDK)
 Kejang lama >15 menit
 Kejang fokal/parsial satu sisi
 Berulang lebih dari 1 kali dalam 24 jam

2. Ananmnesis Keluhan
- Perjalanan demam hingga kejang (lama, bentuk, suhu seblum kejang)
- Riwayat kejang sebelumnya
- Kondisi medis yang berhubungan (obat-obatan, trauma, gejala infeksi,
keluhan neurologist, nyeri atau cedera akibat kejang)
- Didapatkan riwayat pada anggota keluarga lain (meningkat 2-3x bila
saudara, 5% bila orang tua)

Faktor Risiko
1. Demam
2. Usia
3. Gen
3. Pemeriksaan Tanda-tanda vital(bila terjadi penurunan kesadaran diperlukan
Fisik pemeriksaan lanjutan untuk mencari factor penyebab)
Pemeriksaan neurology dalam batas normal
4. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan hematology rutin dan urin rutin
Penunjang 2. Pemeriksaan lain atas indikasi : glukosa, elektrolit, pungsi lumbal
5. Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
- Kejang demam sederhana
- Kejang demam kompleks
6. Diagnosis - Meningitis
Banding - Epilepsi
- Gangguan metabolic seperti : gangguan elektrolit. Komplikasi dan
prognosis
7. Terapi 1. Keluarga pasien diberikan informasi selengkapnya mengenai kejang
demam dan prognosis
2. Farmakoterapi ditujukan untuk tatalaksana kejang akut dan
tatalaksana profilaksis untuk mencegah kejang berulang
3. Pemberian farmakoterapi untuk mengatasi kejang akut adalah
dengan :
a. Diazepam per rectal (0,5 mg/kgBB) atau BB < 10 kg Diazepam
rectal 5 mg, BB > 10 kg Diazepam rectal 10 mg atau Lorazepam (0,1
mg/kg) harus segera diberikan jika akses IV tidak dapat diperoleh
dengan mudah. Jika akses IV telah diperoleh Diazepam lebih baik
diberikan IV dibandingkan rectal. Dosis pemberian IV 0,3-0,5 mg/kg
BB/kali maksimum 20 mg. Jika kejang belum berhenti Diazepam
rectal/IV dapat diberikan

1. Penanganan saat kejang


- Menghentikan kejang:
 Diazepam 0,3-0,5 mg/kgBB/dosis IV
 Diazepam rectal supositoria 0,4-0.6 mg/kgBB/dosis
Maks 5mg per dosis untuk <5 tahun 10mg, untuk >5 tahun atau
 Lorazepam 0,05-0,1mg/kg dalam 1-2 menit(maks 4mg per dosis)
 Lorazepam rectal supositoria 0,1mg/kg (maks 4mg per dosis)
- Turunkan Demam:
Antipiretik : Paracetamo; 10mg/kgBB/dosis PO
Ibuprofen 5-10mg/kgBB/dosis PO
Kompres : Suhu >39°C : air hangat 38°C : air biasa
- Terapi penyebab
2. Pencegahan Kejang
- Pencegahan berkala untuk KDS dengan :
Diazepam 0,1mg/kgBB/dosis PO
8. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsioam : dubia ad bonam
9. Komplikasi - Kerusakan sel otak
- Risiko kejang atipikal apabila kejang demam sering berulang
10. Edukasi - Ketika anak kejang :
1 Tetap tenang, kendorkan pakaian yang ketat terutama sekitar leher
2 Posisikan anak telentang dengan kepala miring, bersihkan mutahan
atau lender mulut dan hidung (Jangan masukan apapun kedalam
mulut)
3 Ukur suhu, catat lama dan
sifat kejang
4 Tetap bersama anak
selama kejang
5 Bawa ke dokter/ RS jika kejang >5 menit
- Jelaskan prognosis dari kejang demam
- Tidak ada peningkatan risiko keterlambatan sekolah atau kesulitan
intelektual akibat kejang demam
- Kejang demam kurang dari 30 menit tidak mengakibatkan kerusakan
otak
- Risiko kekambuhan penyakit yang sama di masa depan

11. Kriteria - Apabila kejang tidak membaik setelah diberika obat


Rujukan - Apabila kejang demam sering berulang disarankan EEG
12. Referensi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta : 2014

Anda mungkin juga menyukai