KETERANGAN UMUM
: An.R : 1 tahun : Laki-laki : jl Murci, RT 03/RW 03, Ds.Cilampeni, Bandung Tanggal Masuk RS : 18 September 2011 Tanggal Pemeriksaan : 19 September 2011 Nama Umur Jenis Kelamin Alamat
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Keluar darah dari mulut Riwayat Penyakit Sekarang : Sejak 2 hari SMRS, orang tua pasien mengeluhkan keluar darah dari mulut pasien, berwarna merah segar, sebanyak 2 kali. Kali pertama timbul sejak siang hari sampai menjelang magrib, sedikit-sedikit, terus menerus, menghabiskan 2 gulung tisu. Kali kedua timbul pada hari berikutnya sejak magrib hingga menjelang subuh, sedikit-sedikit,terus menerus, menghabiskan 2 gulung tisu. Keluhan tidak disertai sisa makanan.
Keluhan disertai bintik-bintik merah yang tidak gatal di seluruh tubuh dan memar di beberapa tempat yaitu dada kiri, dahi, punggung dan tungkai. Awalnya bintikbintik timbul dari pipi, lalu menyebar ke lengan, punggung, perut dan tungkai sejak 3 hari SMRS. Memar muncul pada 6 hari SMRS dan didahului jatuh dari mobil-mobilan. Sejak 4 hari SMRS, pasien mendadak demam tinggi pada malam hari, terus menerus, siang sama dengan malam. Pasien terlihat menggigil dan merah wajahnya. Orang tua pasien lalu memberi Parasetamol syrup sehingga keadaan pasien membaik. Demam masih ada tapi tidak terlalu tinggi.
Keluhan tidak disertai dengan mual, muntah, nyeri perut, batuk, pilek, sesak, kejang atau penurunan kesadaran. Keluhan gusi berdarah, mimisan, dan perdarahan di tempat lain disangkal. BAB berwarna hitam diakui orang tua pasien (kemarin) sebanyak 1 kali. BAK tidak ada keluhan. Pasien minum banyak air. Karena keluhan keluar darah, pasien dibawa ke RS Soreang, diperiksa darah (trombosit turun) dan dikatakan menderita Demam Berdarah. Pasien lalu diberi obat Parasetamol syrup 3x1 sendok teh dan Imunos syrup 1 x 1 sendok teh, serta diinfus cairan sebanyak 4 botol. Pasien lalu dirujuk ke RSHS karena tidak ada ICU.
Pasien baru pertama kali sakit seperti ini. Riwayat terjatuh atau terbentur sebelumnya ada, yaitu pasien terjatuh dari mobil-mobilan 6 hari yang lalu. Riwayat mudah memar pada pasien dan keluarga tidak ada. Riwayat anggota keluarga dan tetangga di sekitar rumah menderita demam berdarah disangkal. Riwayat penyemprotan nyamuk demam berdarah dilingkungan pasien disangkal. Riwayat penyakit kuning atau BAK seperti air teh pada pasien dan anggota keluarga tidak ada. Pasien lahir dari ibu P8A0, lahir cukup bulan, letak kepala, spontan di rumah dibantu oleh paraji. Berat badan lahir 3900 gr. Panjang badan lahir 51 cm. Langsung menangis. Selama hamil ibu sehat. Riwayat minum obat-obatan selama hamil tidak ada.
Anamnesis Makanan 0-5 bulan : susu formula (SGM) 5-7 bulan : susu formula + bubur susu (Nestle) 7 bulan- sekarang: susu formula + nasi tim Pasien makan 3 kali sehari: Sarapan : bubur + telur/sayur/ceker (1 mangkuk bayi, habis) Makan siang: bubur susu (1 mangkuk bayi, habis) Makan malam: bubur susu (1 mangkuk bayi, habis) Susu formula: 4 x 200 cc/ hari Anamnesis Kepandaian dan Pertumbuhan Gigi pertama 6 bulan Berbalik 6 bulan Duduk 8 bulan Berdiri 10 bulan Berjalan Berbicara (mama, papa, teteh) 10 bulan Gigi 8 buah
PEMERIKSAAN FISIS
KESAN UMUM Keadaan umum Kesan sakit : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos Mentis Bentuk Badan : Tidak ada deformitas Posisi Tubuh : Tidak dalam letak paksa Tanda Vital Tekanan Darah : 100/60 mmHg HR=Nadi : 132 x/menit Respirasi : 36 x/menit; tipe = abdominothorakal Suhu : 36,5 0C Pengukuran Antropometri Umur : 1 tahun Berat badan : 8,9 kg panjang badan : 73 cm Lingkar kepala : 45 cm Antropometris Berdasarkan WHO Child Growth Standards BB/U : 0 s/d -2 SD (median) PB/U : 0 s/d -2 SD (median) LK/U : 0 s/d -1 SD (median) BB/PB: 0 s/d -1 SD (median)
PEMERIKSAAN KHUSUS 1.Kepala Rambut : tidak kusam, tidak mudah dicabut, hitam Muka : simetris, flushing (-) Mata : bentuk dan letak : simetris Konjungtiva : anemis Sklera : tidak ikterik Hidung : pendarahan (-) Telinga : tidak ada kelainan, sekret -/Mulut : Bibir : tidak ada kelainan, SPO (-) Gigi : tidak ada kelainan Gusi : perdarahan gusi (-), gingivitis(-) Mukosa : tidak ada kelainan, ulkus (-), laserasi (-) Lidah : bersih Tonsil : T1-T1 Faring : tenang
C.Perkusi D.Auskultasi
: Sonor, kiri = kanan, : VBS kiri = kanan, Crakles : -/-; Wheezing :-/-
b. Jantung A. Inspeksi : iktus kordis tidak tampak B. Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V LMCS, batas kanan jantung: LSD ICS V, batas kiri jantung: LMCS ICS V, batas atas: ICS III sinistra C. Perkusi : sonor, kiri = kanan, D. Auskultasi: bunyi jantung murni reguler, S1=S2 5. Inspeksi Abdomen : Datar Retraksi epigastrium (-) Palpasi : Lembut Turgor kulit : baik Hepar teraba 2 cm di bawah arkus kostarum, tepi tajam, permukaan rata, nyeri tekan (-) Lien tidak teraba membesar Nyeri tekan iliosekal (+) Perkusi : Timpani, ruang traube kosong Pekak samping (-), pekak pindah (-) Auskultasi : bising Usus (+) normal 6. Ekstremitas Akral : hangat, Capillary refill : <2 detik Refleks Fisiologis : APR +/+, KPR +/+ Refleks Patologis : Babinski +/+ 7. kulit Ptechiae (+) a/r wajah, kedua lengan, kedua tungkai, perut dan punggung. Ekimosis (+) a/r dahi, toraks kiri, punggung, dan kedua tungkai 8. KGB aksila dan inguinal (-)
3.Leher : KGB leher teraba membesar a/r submandibular, multiple, bilateral, diameter 0,5 cm, batas tegas, kenyal, nyeri tekan (-) Retraksi supra strenal :(-) Kaku kuduk (-) 4. Thorax a. 1. Thorax anterior A. Inspeksi Bentuk dan gerak : simetris Sela iga : dalam batas normal, retraksi interkostal (-) Palpasi Vocal Fremitus: kiri=kanan Perkusi : Sonor, kiri = kanan, Auskultasi : VBS kiri = kanan, Crakles : -/-; Wheezing :-/ 2. Thorax posterior A. Inspeksi Bentuk dan gerak : simetris Sela iga : dalam batas normal, retraksi interkostal (-) B.Palpasi Vocal Fremitus:kiri=kanan
DIAGNOSIS BANDING
1. Dengue hemorrhagic fever grade II dan anemia ec bleeding upper GI tract 2. idiopathic trombositopeni purpura dan anemia ec bleeding upper GI tract
USULAN PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan darah Hb, Ht, Leukosit, Trombosit, Hitung jenis 2. pemeriksaan bleeding time, clotting time, PT, APTT 3. IgG dan IgM dengue 4. foto toraks
DIAGNOSIS KERJA
Dengue hemorrhagic fever grade II dan anemia ec bleeding upper GI tract
PENATALAKSANAAN
Umum 1. Tirah baring 2. observasi tanda vital dan pendarahan setiap 2 jam 3. kebutuhan cairan (8,9 kg x 100 ml) + (8,9 kg x 50 ml) = 1335 cc/ hari = 14 gtt/menit 4. kebutuhan kalori 8,9 kg x 80 kkal/kgBB/hari = 712 kkal/ hari Diet makanan lunak 3x1 dan susu segar 2x1 5. Edukasi orang tua pasien untuk melaksanakan 3M Khusus 1. periksa Hb, Ht, leukosit, dan trombosit berkala. 2. Paracetamol syr 3x1cth prn (jika suhu 38.5) 3. Rekomendasi untuk imunisasi yang terlambat: DTP : Sekarang, 18 bulan, 5 tahun Polio : Sekarang, 14 bulan, 18 bulan, 5 tahun HepB : Sekarang, 14 bulan MMR : Sekarang, 5 tahun
PROGNOSIS
Quo ad vitam Quo ad functionam Quo ad sanationam : ad bonam : ad bonam : ad bonam
1. Mengapa pasien ini didiagnosis sebagai dengue hemorrhagic fever grade II dan anemia e.c upper GI tract bleeding? Pada anamnesis didapatkan : Pendarahan dari mulut Bintik-bintik merah yang tidak gatal di seluruh tubuh Demam tinggi, tiba-tiba, dan terus-menerus, siang sama dengan malam Melena Pada pemeriksaan fisik didapatkan : Conjunctiva anemis Pada kulit terdapat ptechiae di wajah, kedua lengan, kedua tungkai, perut dan punggung Terdapat lymphadenopathy di submandibular, bulat, diameter 0,5 cm, multiple, bilateral, batas tegas, kenyal, tidak terfiksir, dan nyeri tekan (-)
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan : Tanggal 18 September 2011 Hasil laboratorium di RS (EMG RSHS) Soreang : a. Hb : 8,1 g/dl Tanggal 17 september 2011 Ht : 26 % Hematologi : Leukosit : 9600/mm3 Hb : 10,34 gr/dl Trombosit : 105.000/mm3 Leukosit : 22.700 mm3 MCV : 32 fL Hematokrit : 33 % MCH : 30 pg Trombosit : 40000 mm3 MCHC : 30,9 % IgM dengue (+) ,IgG dengue (+)
Tanggal 18 September 2011 (pkl. 06.00 ) Hematologi Hemoglobin : 9,4 gr/dl Leukosit : 11000 mm3 Hematokrit : 28% Trombosit : 25000 mm3
Tanggal 18 September 2011(pkl 13.00) Hematologi : Hemoglobin : 9 gr/dl Leukosit : 10600 mm3 Hematokrit : 26 % Trombosit : 24000 mm3
Setelah diberikan cairan 4 botol, terlihat adanya penurunan hematokrit > 20 % yang menandakan adanya plasma leakage (hemokonsentrasi). Selain itu pada pemeriksaan serologis IgM dan IgG anti dengue hasilnya positif.
>Probable penyakit demam akut dengan dua atau lebih manifestasi berikut:
sakit kepala nyeri retro-orbital mialgia artralgia ruam manifestasi perdarahan leukopenia dan serologi pendukung (titer antibodi hemaglutinasi-inhibisi resiprokal 1280, titer IgG asai imunosorben ikatan-enzim (ELISA) atau tes antibodi IgM positif pada fase akut lanjut atau spesimen serum fase pemulihan); atau kejadian pada lokasi dan waktu yang sama seperti pada kasus demam dengue lain yang dikonfirmasi
Trombositopenia (100.000 sel per mm3 atau kurang) Adanya rembesan plasma karena peningkatan permeabilitas vaskular, dimanifestasikan oleh sedikitnya hal berikut :
peningkatan hematokrit sama atau lebih besar dari 20% diatas rata-rata usia, jenis kelamin, dan populasi penurunan hematokrit setelah tindakan penggantian volume sama dengan atau lebih besar dari 20% data dasar; tanda-tanda rembesan plasma seperti efusi pleura, asites, dan hipoproteinemia.
Kriteria Dengue Syok Syndrom (WHO) : Keempat kriteria DHF yang telah diuraikan harus ada, ditambah bukti gagal sirkulasi yang dimanifestasikan oleh : nadi lemah dan cepat, dan tekanan nadi menyempit atau dimanifestasikan dengan : hipotensi untuk usia, dan kulit dingin dan lembab serta gelisah.
Pentahapan Keparahan Demam Berdarah Dengue : Derajat I : demam disertai dengan derajat konstitusional nonm spesifik; satu- satunya manifestasi perdarahan adalah tes tourniket positif dan atau mudah memar. Derajat II : perdarahan spontan selain manifestasi pasien pada derajat I, biasanya pada bentuk perdarahan kulit atau perdarahan lain Derajat III : Gagal sirkulasi dimanifestasikan dengan nadi cepat dan lemah serta penyempitan tekanan nadi atau hipotensi, dengan adanya kulit dingin dan lembab serta gelisah Derajat IV : Syok hebat dengan tekanan darah atau nadi tidak teraba
Pasien juga diberikan makanan sesuai jumlah kalori yang diperlukan sesuai dengan usianya yaitu : Kebutuhan energi berdasarkan umur
Umur(tahun) <1 1-3 4-6 7-10 11-18 kkal/KgBB/hari 80-95 75-95 65-75 55-75 45-55
Berat badan pasien adalah 8,9 kg dan usianya 1 tahun sehingga diberikan kalori :
Bila terjadi demam lagi pada anak ini maka diberikan obat untuk menurunkan panas yaitu parasetamol, dengan dosis:
<1 tahun 60 mg/dosis 1-3 tahun 60-120 mg/dosis 3-6 tahun 120 mg/dosis 6-12 tahun 240 mg/ dosis Dosis yang diberikan bila suhu tubuh lebih tinggi dari 38,5C tetapi tidak lebih dari 6 dosis harus diberikan dalam waktu 24 jam.
INDIKASI PULANG
Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik Nafsu makan membaik Secara klinis tampak perbaikan Hematokrit stabil Tiga hari setelah syok teratasi Jumlah trombosit >50.000/l Tidak dijumpai distres pernafasan (disebabkan oleh efusi plura atau asidosis)
DAFTAR PUSTAKA
Dengue Haemorrhagic Fever Diagnosis, Treatment, Prevention and Control. WHO. 2nd ed. Geneva:1997
Nelsons Textbook of Pediatric. Reference Range for Laboratory Tests and Procedures.17th ed. 2003