Oleh:
1971121071
Pembimbing:
dr A. A. A Agung Indriany, Sp KJ
2021
Penguji : dr A. A. A Agung Indriany, Sp KJ
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : IGMR
Umur : 68 tahun
Pendidikan terakhir : SD
Agama : Hindu
II. ANAMNESIS
Pasien diwawancara pada hari Rabu tanggal 17 Maret 2021 dalam posisi duduk di bed
ruangan Yudistira RSUD Sanjiwani–Gianyar dan sudah dirawat inap sejak tanggal 6 Maret 2021,
dikonsulkan ke bidang Psikiatri oleh karena pasien memiliki riwayat bicara tidak nyambung.
Pada saat diperiksa pasien menggunakan baju kemeja dengan motif kotak-kotak dan celana
dalam kemudian ditutupi dengan selimut, rambut sudah berwarna putih nampak rapi, kuku
tangan dan kaki terpotong rapi dan bersih. Kulit berwarna sawo matang dengan roman muka
sesuai umur pasien. Saat ini sikap pasien kooperatif, mau bercerita dan mau mengikuti perintah
yang diberikan untuk dilakukannya pemeriksaan dengan menggunakan bahasa Bali dengan
metatap mata pemeriksa, meskipun terkadang dilakukan pengulangan pertanyaan karena suara
Pasien dapat menjawab dengan benar mengenai waktu saat pemeriksaan yaitu siang, keti
ka sedang ditanya berada dimana pasien bisa menjawab sedang berada di rumah sakit sanjiwani,
pasien bisa menjawab dengan siapa berada di kamar inap. Pasien mampu menjawab menu
makanan yang dimakan tadi pagi, pasien dapat menjawab tahun lulus SD. Saat ditanyakan siapa
presiden Indonesia saat ini, pasien mampu menjawab dengan benar. Saat ditanyakan
pengurangan uang belanja Rp. 10.000 - Rp. 5.000 - Rp. 1.000 maka pasien menjawab Rp. 4.000
dengan benar. Ketika diminta mengeja kata “DUNIA” dari belakang, pasien tidak dapat
menyebutkan dengan benar. Pasien tidak dapat melanjutkan pribahasa “berakit-rakit ke hulu,
berenang-renang ketepian”. Saat diminta untuk menyebutkan 3 perbedaan buah jeruk dengan
biasa-biasa saja tidak ada yang aneh terjadi dengan ekspresi yang datar. Saat ditanya perasaan
1-2 minggu terakhir, pasien juga mengatakan bahwa perasaannya biasa-biasa saja. Pasien hanya
mengatakan ingin untuk melepaskan selang infus. Sekitar 1 minggu yang lalu pasien riwayat
sering ngomong sendiri, ketika diajak berbicara tidak nyambung dan melihat bayangan
keluarganya yang sudah meninggal. Awal mula dari sakit pasien adalah pasien merasa nyeri pada
dada kirinya dan tubuh pasien berwarna kebiruan, pasien juga merasa sangat nyeri pada
dengan unstable angina pectoris dan ISK. Pasien dikatakan sering ngumik sendiri, diajak
biacara tidak nyambung, melihat bayangan dan tidak bisa tidur. Pasien memiliki riwayat jika
nyeri kemaluannya muncul, maka gejala-gejala seperti ngumik sendiri, diajak bicara tidak
nyambung, melihat bayangan akan muncul maka pasien dikonsulkan ke bidang psikiatri. Pasien
Pada saat mengalami keluhan berbicara sendiri, bicara tidak nyambung dan melihat
bayangan, nafsu makan pasien masih baik, tidak ada gangguan merawat diri, ada gangguan tidur.
Pasien memiliki orang tua yang sudah meninggal, dua saudara kandung. Dirumah pasien tinggal
bersama 1 KK yang sampai saat ini hubungannya baik dengan pasien. Pasien memiliki 4 anak, 2
masih hidup dan 2 sudah meninggal. Pasien juga mengatakan bahwa keluarga tidak ada yang
memiliki keluhan serupa dengan pasien. Pasien merupakan orang yang terbuka karena apabila
pasien memiliki masalah pasien selalu menceritakan masalahnya tersebut kepada istrinya atau
anaknya. Pasien tidak merokok dan konsumsi alcohol. Pasien mengetahui dirinya sakit.
IV. HETEROANAMNESIS
Bapak IGMR dirawat di RSUD Sanjiwani sejak tanggal 6 Maret 2021. Istri pasien
mengatakan keluhan yang dirasakan sebelum pasien masuk RS adalah riwayat nyeri dada kiri
dan nyeri pada kemaluannya. Pasien dikatakan memiliki riwayat pernah stroke 4 tahun yang lalu.
Pada sekitar satu minggu yang lalu pasien dikatakan sering ngumik sendiri dan melihat bayangan
keluarganya yang sudah meninggal. Istri pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat
penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi dan tidak ada riwayat ke poli psikiatri.
Setelah pasien dirawat, pasien dikatakan saat diajak berbicara tidak nyambung kemudian
tidak mengenali istrinya dan juga anaknya. Pasien juga dikatakan sering ngumik sendiri dan
melihat bayangan keluarga pasien yang sudah meninggal. Pasien dikatakan sering mencoba
untuk melepas selang infusnya. Pasien juga dikatakan sering emosi dengan istrinya, jika istrinya
terlalu banyak melarang membuka selang infus. Karena keluhan pasien tersebut maka pasien
dikonsulkan ke bidang psikiatri. Dari bidang psikiatri pasien diberikan obat yaitu Haloperidol
dan Lorazepam. Keluhan seperti melihat bayangan yang dirasakan 1 minggu yang lalu tidak lagi
dirasakan pada saat ini. Ngumik pasien saat ini sudah dikatakan tidak pernah. Tidur pasien juga
Pasien dikatakan masih bisa melakukan aktivitas seperti makan sendiri, ketika akan BAK
pasien diantar oleh anaknya. Menurut istrinya pasien adalah orang yang terbuka, apabila pasien
memiliki masalah pasien menceritakan masalah tersebut kepada istri atau anaknya. Istrinya juga
mengatakan bahwa dilingkungan keluarga tidak ada yang memiliki keluhan serupa seperti
V. PEMERIKSAAN FISIK
wheezing -/-
Abdomen : Distensi (-), bising usus (+) normal,
celana dalam dan ditutupi dengan selimut, rambut berwarna putih cukup rapi, kuku
tangan dan kaki terpotong rapi dan bersih. Kulit berwarna sawo matang dengan roman
o Daya ingat
tadi pagi)
a-anak)
belakang)
Proses pikir
Dorongan Instingtual : riwayat insomnia, hipobulia (-) dan raptus tidak ada
Tilikan : 4 (pasien mengetahui dirinya sakit, perlu pengobatan dan tidak tahu
penyebabnya)
VI. RESUME
IGMR, laki-laki 68 tahun, tamat SD, menikah, tidak bekerja, Br. Peliatan Klusa
Payangan, merupakan pasien rawat inap Ruang Yudistira. Pasien memiliki keluhan nyeri dada
kiri dan nyeri pada kemaluannya. Pasien memiliki riwayat terkena stroke 4 tahun yang lalu yang
menyebabkan tubuh bagian kanannya menjadi lumpuh. Saat ini pasien ditangani oleh TS interna
untuk menangani nyeri pada kemaluannya serta diabetes melitusnya. Pasien dikonsulkan ke
bagian psikiatri pada tanggal 8 Maret 2021 pada pukul 13.00 wita dengan keluhan bicara tidak
nyambung, ngumik sendiri dan memiliki riwayat melihat bayangan keluarganya yang sudah
meninggal.
(17/3/2021) pasien menggunakan baju kemeja dengan motif kotak-kotak dan celana
dalam kemudian ditutupi dengan selimut, rambut sudah berwarna putih nampak rapi, kuku
tangan dan kaki terpotong rapi dan bersih. Kulit berwarna sawo matang dengan roman muka
sesuai umur pasien. Saat ini sikap pasien kooperatif, mau bercerita dan mau mengikuti perintah
yang diberikan untuk dilakukannya pemeriksaan dengan menggunakan bahasa Bali dengan
metatap mata pemeriksa, meskipun terkadang dilakukan pengulangan pertanyaan karena suara
Pasien dapat menjawab dengan benar mengenai waktu saat pemeriksaan yaitu siang, keti
ka sedang ditanya berada dimana pasien bisa menjawab sedang berada di rumah sakit sanjiwani,
pasien bisa menjawab dengan siapa berada di kamar inap. Pasien mampu menjawab menu
makanan yang dimakan tadi pagi, pasien dapat menjawab tahun lulus SD. Saat ditanyakan siapa
presiden Indonesia saat ini, pasien mampu menjawab dengan benar. Saat ditanyakan
pengurangan uang belanja Rp. 10.000 - Rp. 5.000 - Rp. 1.000 maka pasien menjawab Rp. 4.000
dengan benar. Ketika diminta mengeja kata “DUNIA” dari belakang, pasien tidak dapat
menyebutkan dengan benar. Pasien tidak dapat melanjutkan pribahasa “berakit-rakit ke hulu,
berenang-renang ketepian”. Saat diminta untuk menyebutkan 3 perbedaan buah jeruk dengan
Ketika ditanyakan mengenai perasaan saat ini, pasien mengatakan bahwa perasaan nya
biasa-biasa saja tidak ada yang aneh terjadi dengan ekspresi yang datar. Saat ditanya perasaan
1-2 minggu terakhir, pasien juga mengatakan bahwa perasaannya biasa-biasa saja. Pasien hanya
mengatakan ingin untuk melepaskan selang infus. Sekitar 1 minggu yang lalu pasien riwayat
sering ngomong sendiri, ketika diajak berbicara tidak nyambung dan melihat bayangan
keluarganya yang sudah meninggal. Awal mula dari sakit pasien adalah pasien merasa nyeri pada
dada kirinya dan tubuh pasien berwarna kebiruan, pasien juga merasa sangat nyeri pada
pasien dikatakan memiliki riwayat tidak bisa mengetahui sedang berada dimana dan tidak
mengenali keluarganya. Pasien dikatakan sering ngumik sendiri, diajak bicara tidak nyambung,
melihat bayangan dan tidak bisa tidur. Pasien memiliki riwayat jika nyeri kemaluannya muncul,
maka gejala-gejala seperti ngumik sendiri, diajak bicara tidak nyambung, melihat bayangan akan
muncul. maka pasien dikonsulkan ke bidang psikiatri. Pasien diberikan obat yaitu Haloperidol
dan Lorazepam.
Pada saat mengalami keluhan berbicara sendiri, bicara tidak nyambung dan melihat
bayangan, nafsu makan pasien masih baik, tidak ada gangguan merawat diri, ada gangguan tidur.
Pasien memiliki orang tua yang sudah meninggal, dua saudara kandung. Dirumah pasien tinggal
bersama 1 KK yang sampai saat ini hubungannya baik dengan pasien. Pasien memiliki 4 anak, 2
masih hidup dan 2 sudah meninggal. Pasien merupakan orang yang terbuka karena apabila
pasien memiliki masalah pasien selalu menceritakan masalahnya tersebut kepada istrinya atau
anaknya. Pasien tidak merokok dan konsumsi alcohol. Pasien mengetahui dirinya sakit.
Dikatakan bahwa keluarga keluarga tidak ada yang memiliki keluhan serupa dengan
pasien. Pada pasien didapatkan daya ingat masih baik. Intelegensi pasien sesuai tingkat
pendidikan, perhatian buruk, konsentrasi baik, berpikir abstrak buruk. Mood afek pasien saat ini
gangguan dorongan instingtual berupa insomnia, psikomotor tenang saat pemeriksaan. Selain itu,
didapatkan penilaian tilikan dengan derajat 4 yaitu pasien mengetahui dirinya sakit, perlu
2. Faktor Psikologis dan Perilaku Yang Berhubungan Dengan Gangguan atau Penyakit
YDK (F54)
X. RENCANA TERAPI
a. Terapi Farmakologi :
Haloperidol 2x0,5 mg
b. Terapi Nonfarmakologi :
Psikoterapi supportif pada pasien
ek samping, gejala kambuh, ketaatan dalam pengobatan dan peran keluarga dal
XI. PROGNOSIS
buruk
Pendidikan : SD buruk
Dari beberapa kriteria tersebut di atas, pada kasus ini prognosis pasien adalah dubious ad